Вы находитесь на странице: 1из 12

CAIRAN TUBUH MANUSIA

I.

HOMEOSTASIS DAN HOMEODINAMIK

1.1

Homeostasis
Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam
mempertahankan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres
yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi
yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terusmenerus

untuk

memelihara

stabilitas

dan

beradaptasi

terhadap

kondisi

lingkungan

sekitarnya.

Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf
otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia. Dalam mempelajari cara tubuh
melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat cara yaitu :
a. Self regulation
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem
fisiologis tubuh manusia.
b. Cara kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara
tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang
pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan
panas, sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman
terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu badan.
c. Cara umpan balik negative
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal tubuh secara
otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis. Sebagai contoh apabila seseorang mengalami
hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel
tubuh.
d. Homeostasis psikologis
Berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman
hidup dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat.
Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul.
1.2

Homeodinamik
merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan lingkungan sekitarnya. Pada
proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar
mampu mempertahankan hidupnya. Homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang
merupakan satu kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis, selalu
berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhinya, serta memiliki keunikan tersendiri
dalam proses homeodinamik ini.

Beberapa prinsip homeodinamik antara lain.


1.

Prinsip integralitas.
Prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan.
Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi manusia dengan
lingkungan yang saling mempengaruhi.

2.

Prinsip resonansi.
Prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi, mengingat
manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.

3.

Prinsip helicy.
Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan
terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.

II.

DISTRIBUSI DAN KOMPOSISI CAIRAN TUBUH


Distribusi cairan tubuh
Cairan tubuh didistribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda.
1.

Cairan Ekstrasel, tediri dari cairan interstisial (CIS) dan Cairan Intravaskular. Cairan interstisial mengisi ruangan
yang berada diantara sebagian besar sel tubuh dan menyusun sebagian besar cairan tubuh. Sekitar 15% berat
tubuh merupakan cairan tubuh interstisial.
Cairan intravascular terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang mengandung air tidak berwarna, dan darah
mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5% berat tubuh.

2.

Cairan Intrasel adalah cairan didalam membran sel yang berisi subtansi terlarut atau solut yang penting untuk
keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolisme. Cairan intrasel membentuk 40% berat tubuh.
Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute yang sama dengan cairan yang berada diruang ekstrasel.
Namun proporsi subtansi subtansi tersebut berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih besar didalam cairan intrasel
daripada dalam cairan ekstasel.

Komposisi Cairan tubuh,


Cairan yang bersirkulasi diseluruh tubuh didalam ruang cairan intrasel dan ekstrasel mengandung:
1.

Elektrolit:
merupakan sebuah unsure atau senyawa yang jika melebur atau larut didalam air atau pelarut lain, akan pecah
menjadi ion dan mampu membawta muatan listrik. Elektrolit yang memilki muatan positif disebut kation,

sedangkan yang bermuatan negative adalah anion. Namun jumlah total anion dan kation didalam kompartement
cairan harus sama.
2.

Mineral yang dicerna sebagai senyawa,


biasanya dikenal dengan nama logam, non logam, radikal atau fosfat, bukan dengan nama senyawa, yang mana
mineral tersebut menjadi bagian didalamnya. Mineral merupakan unsure semua jaringan dan cairan tubuh serta
penting dalam memertahankan proses fisiologis. Mineral juga bekerja sebagai katalis dan respon saraf, kontrasi
otot, dan metabolisme zat gizi yang terdapat dalam makanan. Mineral juga mengatur keseimbangan elektrolit dan
produksi hormone serta menguatkan struktur tulang. Contoh mineral zat besi dan zink.

3.

Sel
merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh sel yang berada didalam cairan tubuh adalah
sel darah merah dan sel darah putih.

III.

PERGERAKAN DAN PENGATURAN CAIRAN TUBUH


1.

Pergerakan Cairan tubuh,


Cairan tubuh tidak statis, Cairan dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen kekompartemen lain untuk
memfasilitasi proses proses yang terjadi didalam tubuh, seperti oksigenasi jaringan, respon terhadap penyakit,
keseimbangan asam basa, dan respon terhadap terapi obat. Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi,
osmosis, transportasi aktif, atau filtrasi. Perpindahan tersebut bergantung pada permeabilitas membrane sel atau
kemampuan membrane untuk ditembus cairan dan elektrolit.

a.

DIFUSI
Suatu proses ketika materi padat, partikel, seperti gula didalam cairan, berpindah dari daerah
berkonsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel didalam cairan menjadi merata
atau partikel akan melewati membrane sel yang permeabe terhadap subtansi tersebut.

b.

OSMOSIS
Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran semipermeabel yang berpindah dari larutan yang
memiliki konsentrasi solute rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi solute tinggi. Kecepatan osmosis
tergantung pada konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute, dan perbedaan
antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan.

c.

FILTRASI
Suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai respon terhadap
adanya tekanan cairan. Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler. Tekanan hidrostatik adalah tekanan
yang di hasilkan oleh suatu likuid di dalam sebuah ruangan.

d.

TRANSPOR AKTIF
Merupakan suatu mekanisme mengenai sel-sel yang mengabsorbsi glukosa dan substansi-substansi lain
untuk melakukan aktivitas metabolic. memerlukan aktivitas metabolic dan pengeluaran energi untuk
menggerakan berbagai materi guna menebus membrane sel.
Hal ini memungkinkan sel menerima molekul yang lebih besar dari sel tersebut, selain itu sel dapat menerima
atau memindahkan molekul dari daerah berkonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Contoh transport aktif
adalah pompa natrium dan kalium.

2.

Pengaturan Cairan Tubuh


a.

Asupan cairan terutama diatur melalui mekanisme rasa haus.


Pusat pengendalian rasa haus barada di dalam hipotalamus di otak. Stimulus fisiologis utama terhadap pusat
rasa haus adalah peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah. Sel-sel reseptor yang
disebut osmoreseptor secara terus menerus memantau osmolalitas.
Apabila kehilangan cairan terlalu banyak, osmoresptor akan mendeteksi kehilangan tersebut dan
mengaktifkan pusat rasa haus. Akibatnya, seseorang akan merasa haus kemudian mencari air. Factor lain
yang mempengaruhi pusat rasa haus adalah keringnya membrane mukosa faring dan mulut, angiotensin II,
kehilangan kalium, dan factor-faktor psikologis.

b.

Keluaran Cairan
Cairan terutama di keluarkan melalui ginjal dan saluran gastrointestinal. Pada orang dewasa, ginjal setiap
menit menerima sekitar 125 ml plasma untuk di saring dan memproduksi urine sekitar 60 ml dalam setiap jam
atau totalnya sekitar 1,5 l dalam satu hari. Jumlah urine yang di produksi ginjal dipengaruhi oleh hormone
antidiuretik dan aldosteron. Hormone-hormon ini mempengaruhi ekskresi air dan natrium serta distimulasi oeh
perubahan volume darah. Kehilangan air melalui kulit terutama diatur oleh system saraf simpatis, yang
mengaktifkan kelenjar keringat.

c.

Hormon,
Hormone utama yang mempengaruhi keseimbangn cairan dan elektrolit adalah ADH dan aldosteron keadaan
kekurangan air akan meningkatkan osmolalitas darah dan keadaan ini akan di respon oleh kelenjar hipofisis
dengan melepaskan ADH. ADH akan menurunkan produksi urine dengan cara meningkatkan reabsorbsi air
oleh tubulus ginjal.

IV.

PENGATURAN ELEKTROLIT
1.

Kation
Kation utama, yakni natrium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+), terdapat di dalam
cairan ekstrasel dan intrasel.
a.

Pengaturan Natrium
Natrium merupakan kation yang paling banyak jumlahnya dalam cairan ekstrasel.
Nilai laboratorium normal untuk natrium serum adalah 135-145 mEq/L

b.

Pengaturan Kalium
Kalium merupakan kation intrasel utama yang mengatur eksitabilitas neuromuscular dan kontraksi otot.
Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 3,5-5,3 mEq/L.

c.

Pengaturan Kalsium
Terdapat banyak kalsium di dalam tubuh. Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan struktur
membrane sel, konduksi jantung yang adekuat, koagulasi darah, pertumbuhan dan pembentukan tulang,
dan relaksasi otot.
Berikut adalah bentuk-bentuk kalsium yang terdapat di dalam cairan tubuh.
1)

Terionisasi (4,5 mg/100 ml).

2)

Tidak dapat berdifusi, yang merupakan kalsium kompleks terhadap anion protein (5 mg/ 100 ml)

3)

Garam kalsium, seperti kalsium sitrat dan kalsium fosfat (1 mg/ 100 ml)

Nilai laboratorium normal kalsium serum yang terionisasi dalam tubuh adalah 4-5 mEq/L.
d.

Pengaturan magnesium
Magnesium merupakan kation terpenting kedua di dalam cairan intrasel dan sangat penting untuk
aktivitas enzim, neurokimia, dan eksitabilitas otot. Nilai laboratorium normal magnesium serum adalah
1,5-2,5 mEq/L. magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme gunjal.
Perubahan kadar magnesium sering di hubungkan dengan penyakit yang serius dan menghasilkan
gejala-gejala yang mencerminkan adanya perubahan fungsi neuromuscular dan kardiovaskular.

2.

Anion
Anion utama adalah klorida(CL-), bikarbonat(HCO3-), dan fosfat(PO3-).
a.

Pengaturan Klorida
Klorida di temukan di dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Keseimbangan klorida di pertahankan melalui
asupan makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal.
Nilai laboratorium normal untuk klorida serum adalah 100-106 mEq/L.

b.

Pengaturan Bikarbonat
Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion bikarbonat di temukan dalam
cairan ekstrasel dan intasel. Nilai laboratorium normal dari bikarbonat arteri berkisar antara 22-26 mEq/L.
di dalam darah vena, bikarbonat di ukur melalui kandungan karbondioksida dan nilai normal bikarbonat
untuk orang dewasa adalah 24-30 mEq/L.

c.

Pengaturan Fosfat
Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Fosfat dan kalsium membantu
mengembangkan dan memelihara tulang dan gigi. Fosfat juga meningkatkan kerja nueromuskular
normal, berpartisipasi dalam metabolisme karbohidrat, dan membantu pengaturan asam basa.
Nilai laboratorium normal fosfat serum adalah 2,5-4,5 mEq/100 ml.

V.

PENGATURAN KIMIAWI, BIOLOGIS, DAN FISIOLOGI ASAM BASA


Pengaturan kimiawi
Buffer kimia yang paling banyak di dalam caira ekstrasel adalah system buffer asam karbonatbikarbonat. System berespons dalam beberapa detik untuk mengubah ph, sehingan system tersebut
menjadi system buffer tercepat. System ini merupakan system yang adaptif dan memiliki efek yang
relative singkat. System ini dapat disajikan dalam bentuk persamaan berikut.
CO2

H2O --> H2CO3

-->

H + HCO3-

Karbon dioksida + air > asam karbonat > ion hydrogen + ion bikarbonat
Ekskresi karbon dioksida yang dihasilkan dari proses metabolisme, terutama dikendalikan oleh paruparu. Ekskresi ion hydrogen dan bikarbonat dan dikendalikan oleh ginjal. Reaksi dari substansi hydrogen
dan bikarbonat ini akan menjadi buffer asam yang kuat atau basa yang kuat untuk mempertahankan pH
yang secara relative konstan.
System buffer kimia yang kedua melibatkan protein plasma ( albumin,fibrinogen,dan protombin ) dan
gama globin, yang membenyuk sekitar 6% sampai 7% plasma darah. Protein ini dapat melepaskan atau
berkaitan dengan ion hydrogen untuk memperbaiki asidosis atau alkalosis. Namun kapasitas protein

plasma untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa cairan ekstrasel terbatas, dan protein tidak
mampu memperbaiki ketidakkeseimbangan asam basa yang berlangsung dalam jangka panjang.

Pengaturan biologis
Buffer biologis terjadi jika ion hydrogen diarbsobsi atau dilepaskan oleh sel-sel tubuh. Ion
hydrogen memiliki muatan positif dan harus ditukar dengan ion yang bermuatan positif ,seringkali ion
yang digunakan adalah kalium. Pada kondisi kelebihan asam, ion hydrogen memasuki sel,dan ion kalium
meninggalkan sel kemudian memasuki cairan ekstrasel.Cairan ekstrasel kemudian menjadi kurang asam
karena ion hydrogen berkurang. Walaupun begitu , pertukaran ini menyebabkab tingginya kandungan
kalium dalam serum. Setelah oksidasi diperbaiki, kalium kembali memasuki sel,dan kadar kalium kembali
normal. Bufer biologis ini menjadi setelah buffer kimiawi jangka pendek, dan berlangsung selama 2-4
jam.
Tipe buffer biologis yang ke 2 adalah :system hemoglobin oksihemoglobin. Karbon dioksida berdifusi ke
dalam Sel Darah Merah dan membentuk asam karbonat. Asam karbonat membelah menjadi ion
hydrogen dan bikarbonat. Ion hydrogen terikat pada hemoglobin, dan ion bikarbonat dapat digunakan
untuk melakukan buffer dengan cara menukarnya dengan klorida yang berada ekstrasel

VI.

Pengaturan fisiologis
Paru-paru
Buffer fisiologis di dalam tubuh adalah paru-paru dan ginjal. Paru-paru dapat beradaptasi dengan cepat
terhadap adanya ketidakseimbangan asam basa. Pada kenyataannya, paru-paru dapat melakukan
upaya untuk mengembalikan pH kenilai normal sebelum buffer biologis dapat melakukannya.
Ion hydrogen dan karbondioksida biasanya memberikan stimulus untuk pernafasan. Apabila kosentrasi
ion hydrogen berubah, paru-paru bereaksi untuk memperbaiki ketidakseimbangan tersebut dengan
mengubah frekwensi dan kedalaman pernafasan. Pada alkalosis,frekwensi pernafasan diturunkan
sehingga individu dapat mempertahankan karbondioksida.
Karbondioksida berkombinasi dengan air di dalam darah untuk membentuk asam karbonat, yang
membantu meningkatkan komponen asam dan menyeimbangkan kelebihan basa.apabila terjadi
kelebihan asam,frekwensi pernafasan ditingkatkan dan paru- paru mengeskresi karbondioksida dalam
jumlah yang lebih besar (Weldy,1992). Dengan demikinan karbondioksida yang tersedia untuk kombinasi
dengan air dan menghasilkan asam karbonat menjadi lebih sedikit.

Ginjal
Ginjal dapat membutuhkan beberapa jam sampai beberapa hari untuk mengatur gangguan asam
basa.ginjal menggunakan mekanisme untuk mengatur kosentrasi ion hydrogen. Ginjal dapat
mengabsorsi bikarbonat selama terjadi kelebihan asam dan mengekresikan selama terjadi kekurangan
asam. Ginjal menggunakan ion fosfat (PO4-3) untuk membawa ion hydrogen dengan mengekskresikan
asam fosfat (H3PO4) dan membentuk asam basa. ginjal juga mengubah ammonia (NH3) menjadi
amunium (NH4+) dengan mengikatkannya dengan sebuah ion hydrogen.

VII.

Gangguan cairan
Tipe dasar ketidakseimbangan cairan adalah isotonic dan kosmolar.
Kekurangan dan kelebihan isotonic terjadi jika air dan elektrolit diperoleh atau hilang dalam prorosi yang
sama. sebaliknya, ketidakseimbangan kosmolar adalah kehilangan atau kelebihan air saja sehingga
konsentrasi (osmolalitas) serum dipengaruhi.tipe ketidakseimbangan yang lain,yakni sindrum ke 3 tejadi
jika cairan terperangkap di dalam suatu ruangan dan cairan di ruangan tersebut tidak mudah di tukar
dengan cairan ekstrasel.

VIII.

Ketidakseimbangan elektrolit
Ketidakseimbangan natrium
Kelebihan dan kekurangan natrium mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan
gangguan cairan osmolar. Hiponatremia adalah suatu kondisi dengan nilai kosentrasi natrium di dalam
darah lebih rendah dari normal, yang dapat terjadi pada saat kehilangan total natrium atau kelebihan
total air. Biasanya hiponatremia menyebabkan menurunnya osmolalitas plasma dan cairan ekstrasel.
Ketika terjadi kehilangan natrium, tubuh mula-mula beradaptasi dengan menurunkan ekskresi air untuk
mempertahankan osmolalitas serum tetap berada dalam kadar yang mendekati normal. Apabila
kehilangan natium berlanjut, tubuh akan berupaya untuk mempertahankan volume darah.akibatnya,
proporsi natrium di dalam cairan ekstrasel berkurang. Namun, hiponatremia yang di sebabkan oleh
kehilangan natrium, dapat menyebabkan kolaps pada pembuluh darah dan syok.apabila yang terjadi
hanya berkurangan natrium, maka kehilangan volume, cairan ekstrasel akan bermakna, suatu kondisi
yang berada dari hiponatrium, yang berhubungan dengan peningkatkan atau normalnya volume cairan
ekstrasel.
Hipernatremia adalah suatu kondisi dengan nilai konsentrasi natrium lebih tinggi dengan konsentrasi
normal di dalam cairan ekstrasel yang dapat di sebabkan oleh kehilangan air yang ekstrem atau
berlebihan natrium total. Apabila penyebab hipernatremia adalah peningkatan sekresi aldosteron, maka
natrium

dipertahankan

dan

kalium

diekskresi.

Ketika

terjadi

hipernatremia,

tubuh

berupaya

mampertahankan air sebanyak mungkin melalui reabsorpsi alergi ginjal. tekanan osmotic intertisial
meningkatkan cairan berpindah dari sel kedalam cairan ekstrasel sehingga menyebabkan sel-sel
menyusut dan mengganggu sebagian besar proses fisiologis selular.
Ketidakseimbangan kalium
Hipokalemia merupakan suatu kondisi ketika jumlah kalium yang bersirkulasi didalam cairan
ekstrasel tidak adekuat. Apabila parah, hipokalemia dapat mempengaruhi konduksi jantung dengan
menyebabkan ketidak keteraturan yang berbahaya bagi jantung. Hipokalemia dapat diakibatkan dari
beberapa kondisi penyebab yang paling umum adalah penggunaan bioretik membuang kalium,seperti
tiazit dan loop diuretic. Hal ini menjadi masalah khusus jika klien menggunakan preparat digitalis karena
hipokalemia merupakan penyebab tersering terjadinya keracunan digitalis (pencernaan) hiperkalemia
merupakan kondisi tentang lebih besarnya jumlah kalium dari pada nilai normal kalium didalam darah.
penyebab utama hiperkalemia adalah gagal ginjal,tetapi penyakit lain juga dapat menyebabkan
peninggkatan kalium.adanya penurunan fungsi ginjal akan mengurangi jumlah ekskresi kalium oleh ginjal
(Weldy,1992).
Ketidakseimbangan kalsium
Hipokalsemia mencerminkan penurunan kadar kalsium dalam serum dan penurunan kalsium
yang terionisasi serta dan menyebabkan beberapa penyakit, di antaranya kelenjar tiroid dan

paratiroit.dan gejala hipokalsemia berhubungan secara langsung dengan peran fisiologis kalsium serum
pada fungsi neuromuscular. Hiperkalsemia adalah peningkatan konsentrasi total dalam serum dan
peningkatan kalsium yang terionisasi.

Ketidakseimbangan magnesium
Hipomagnesemia terjadi ketika kadar konsentrasi serum turun sampai di bawah 1,5mEq/L.
penyebab hipomagnesemia menyebabkan gejala yang mirip dengan hipokalsemia. Magnesium bekerja
secara langsung pada sambungan neoromuskular. Penurunan konsentrasi magnesium serum
miningkatkan iritabilitas neuromuscular (Weldy,1992). Hipermagnesemia terjadi ketika konsentrasi
magnesium serum meningkat sampai di atas 2,5 mEq/L. Hipermagnesemia menurunkan eksitabilitas selsel otot.
Ketidakseimbangan klorida
Hipoklorenia terjadi jika kadar klorida serum turun sampai dibawah 100mEq/L. Muntah atau
drainase nasogastrik/drainase vIstula yang berlebihan menyebabkan hipokloremia. Beberapa obatobatan diuretic dapat menyebabkan peningkatan ekskresi kloridaketika kadar klorida serum, Tubuh
beradaptasi sehingga mempengaruhi meningkatnya reapsorsi ion bikarbonat dan keseimbangan asam
basa.hiperkloremia terjadi jika kadar korida serum meningkat sampai diatas 106 mEq/L. Hipokloremia
jarang terjadi sebagai proses penyakit yang tunggal tetapi umumnya berhubungan dengan
ketidakseimbangan asam basa. Tidak ada suatu rangkaian gejala yang berhubungan dengan perubahan
ini.
KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA
Untuk menentukan ketidakseimbangan asam basa respirasi atau metabolik, kita harus
perhatikan perubahan nilai pH, HC3 dan PCO2

a.

Defisit Bikarbonat (Asidosis metabolik)


Bila asam dalam darah berlebihan, melebihi yang hilang, bikarbonat akan mencoba untuk
menyeimbangkan (buffer system). Kelebihan asam, tapi pengiriman bikarbonat habis dan
persediaan menjadi berkurang/defisit, terjadi metabolik asidosis.
Meningkatnya produksi asam dapat terjadi pada keadaan ketoasidosis laktiasidosis dan
uremikasidosis.
Pasien asidosis metabolik pernafasan hyperpnou dan dalam. Hyperventilasi terjadi sebagai
kompensasi untuk menghembuskan / mengeluarkan CO2 dan menurunkan PCO2. Bila kompensasi
gagal dan tidak segera diobati pasien akan mengalami disorientasi, stuper, koma dan kematian.
Hyperkalemi terjadikarena ion H+ dalam cairan intra vaskuler meningkat, ion tersebut bergerak
masuk kedalam sel dan kalium dalam sel masuk kedalam intra vaskule .

b.

Kelebihan bikarbonat (Alkalosis metabolik)


Kehilangan asam lebih besar dari pada produksi asam,
adanya kehilangan ion H+ dan berlebihan bikarbonat menunjukkan keadaan metabolik alkalosis.
Kelebihan bikarbonat dapat terjadi karena pemasukan sodium bikarbonat berkebihan atau garam
alkali lain terutama pada pasien dengan kegagalan fungsi ginjal. Selain itu kehilangan kalium juga
dapat menyebabkan alkalosis metabolik, dimana bila tubuh kehilangan kalium ion H+ akan masuk
kedalam sel menggantikan sehingga kadar ion H+ dalam intra vaskuler berkurang. Secara klinis
pasien yang mengalami alkolisis metabolik akan mengalami sesak nafas sebagai usaha untuk
mempertahankan CO2 yang akan dikombinasikan dengan ion H+ membentuk asam karbonat.

c.

Asam karbonat berlebihan ( Asidosis respirasi )


Suatu keadaan yang menurunkan ventilasi paru akan meningkatkan konsentrasi CO2 dan ion H+
akibatnya timbul asam karbonat. Kadar CO2 tinggi (Hyperapnia) dapat menimbulkan terjadinya
narkosis CO2, pada keadaan ini pusat pernafasan akan ditekan sehingga volume pernafasan
menurun dan terjadilah kehilangan oksigen dan hypoksia. Pada asidosis respirasi kalium akan
keluar dari sel dan masuk kedalam intra vaskuler sehingga terjadi hyperkalemir.

d.

Berkurangnya asam karbonat


Ventilasi pulmonal berlebihan akan menurunkan konsentrasi ion H+ dan terbentuknya asam
karbonat, terjadi alkalosis metabolik. Penyebab umum terjadinya alkalosis respirasi adalah
hyperventilasi, dimana pasien akan menghembuskan sejumlah CO2. Keadaan ini dapat dicegah
melalui memberi CO2 sedikit atau pasien memakai Rebreathing (cukup). Gambaran klinik dari
pasien adalah sukar konsentrasi, kaku atau dingin pada jari, mulut kering dan penglihatan kabur,
pada keadaan berat dapat terjadi tetanus dan konvulsi.

DAFTAR PUSTAKA
Barbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and Practice, Fifth
Edition, Addison Wsley Nursing, California, 1995
Dolores F. Saxton, Comprehensive Review Of Nursing For NCLEK-RN, Sixteenth
Edition, Mosby, St. louis, Missouri, 1999.
Sylvia Anderson Price, Alih : Peter Anugerah, Pathofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit, Edisi kedua, EGC, Jakarta, 1995

Вам также может понравиться

  • Sistem Endokrin Baru
    Sistem Endokrin Baru
    Документ21 страница
    Sistem Endokrin Baru
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Penjelasan Bentuk Dapur
    Penjelasan Bentuk Dapur
    Документ13 страниц
    Penjelasan Bentuk Dapur
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Contoh Angket KTI
    Contoh Angket KTI
    Документ1 страница
    Contoh Angket KTI
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Hari 5
    Hari 5
    Документ22 страницы
    Hari 5
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Penjelasan Bentuk Dapur
    Penjelasan Bentuk Dapur
    Документ13 страниц
    Penjelasan Bentuk Dapur
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Mata
    Mata
    Документ46 страниц
    Mata
    Tiara Sucii
    100% (1)
  • Tarian
    Tarian
    Документ14 страниц
    Tarian
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Penjelasan Bentuk Dapur
    Penjelasan Bentuk Dapur
    Документ13 страниц
    Penjelasan Bentuk Dapur
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Gambar Bentuk Dapur
    Gambar Bentuk Dapur
    Документ5 страниц
    Gambar Bentuk Dapur
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Kandungan Zat Makanan SMA
    Kandungan Zat Makanan SMA
    Документ10 страниц
    Kandungan Zat Makanan SMA
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Laporan Pengaruh Konsentrasi
    Laporan Pengaruh Konsentrasi
    Документ5 страниц
    Laporan Pengaruh Konsentrasi
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Resume Keimanan Ketakwaan
    Resume Keimanan Ketakwaan
    Документ6 страниц
    Resume Keimanan Ketakwaan
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • (PKN) Kerjasama Internasional
    (PKN) Kerjasama Internasional
    Документ8 страниц
    (PKN) Kerjasama Internasional
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Praktikum Kimia Efek Tyndall
    Praktikum Kimia Efek Tyndall
    Документ6 страниц
    Praktikum Kimia Efek Tyndall
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Umbi-umbian dan Olahannya
    Umbi-umbian dan Olahannya
    Документ65 страниц
    Umbi-umbian dan Olahannya
    Imanuel Gidion
    Оценок пока нет
  • Unsur Unsur Komunikasi
    Unsur Unsur Komunikasi
    Документ2 страницы
    Unsur Unsur Komunikasi
    Tiara Sucii
    100% (2)
  • Tata Tertib Lomba
    Tata Tertib Lomba
    Документ4 страницы
    Tata Tertib Lomba
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Resep
    Resep
    Документ22 страницы
    Resep
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • MEMBACA NYARING
    MEMBACA NYARING
    Документ8 страниц
    MEMBACA NYARING
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Kandungan Zat Makanan SMA
    Kandungan Zat Makanan SMA
    Документ10 страниц
    Kandungan Zat Makanan SMA
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • (PKN) Kerjasama Internasional
    (PKN) Kerjasama Internasional
    Документ8 страниц
    (PKN) Kerjasama Internasional
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Geografi Jenis2 Tanah
    Geografi Jenis2 Tanah
    Документ2 страницы
    Geografi Jenis2 Tanah
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Teater Aku Ingin Sekolah
    Teater Aku Ingin Sekolah
    Документ10 страниц
    Teater Aku Ingin Sekolah
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Struktur Jembatan Ampera
    Struktur Jembatan Ampera
    Документ3 страницы
    Struktur Jembatan Ampera
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Quiz-Sistem Manajemn Informasi
    Quiz-Sistem Manajemn Informasi
    Документ6 страниц
    Quiz-Sistem Manajemn Informasi
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Sistem Integumen
    Sistem Integumen
    Документ65 страниц
    Sistem Integumen
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • EFEK TYNDALL
    EFEK TYNDALL
    Документ6 страниц
    EFEK TYNDALL
    Tiara Sucii
    100% (1)
  • (PKN) Kerjasama Internasional
    (PKN) Kerjasama Internasional
    Документ8 страниц
    (PKN) Kerjasama Internasional
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет
  • Harga Sayur
    Harga Sayur
    Документ3 страницы
    Harga Sayur
    Tiara Sucii
    Оценок пока нет