Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Auditing adalah suatu proses pemeriksaan terhadap laporan keuangan
perusahaan klien yang dilakukan oleh seseorang yang independen dan kompeten.
Berikut ini adalah pengertian auditor yang dinyatakan oleh UK Audithing
Practise Board (Diane Walters and John Dunn,2000 dalam Martina,2010):
Pernyataan Audit Keuangan adalah Pernyataan yang bertujuan untuk
memungkinkan auditor untuk menyatakan pendapat di mana laporan
keuangan, memberikan pandangan yang benar dan adil ... urusan
entitas pada akhir periode dan laba atau rugi ... untuk periode
kemudian akhir dan telah disiapkan sesuai dengan kerangka kerja
pelaporan yang berlaku.
Audit yang dalam bentuk umum seperti yang diuraikan oleh Arens &
Loebbecke (1997:1):
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi
untuk menentukan dan melaporkan kesesuain informasi yang dimaksud
dengan kriteia-kriteria yang dimaksud yang dilakukan oleh seorang yang
kompeten dan independen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TUJUAN AUDIT
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu
organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang
kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor.
1. Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasilkan sebagai berikut :
a) Kelengkapan (Completeness).
Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal
secara aktifual telah dimasukkan.
b) Ketepatan (Accurancy).
Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah dicatat
berdasarkan jumlah yang benar, tanggal yang benar, perhitungan yang benar,
diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat serta penjumlahan saldo telah hitung
dengan tepat.
c) Eksistensi (Existence).
Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki
eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut
harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.
d) Penilaian (Valuation).
Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah
diterapkan dengan benar.
e) Klasifikasi (Classification).
2.
3.
Akurasi yaitu transaksi yang telah tercatat , telah dinyatakan dalam nilai
yang benar.
4.
5.
Pemilihan waktifu yan tepat yatu transaksi dicatat pada tanggal yang
benar.
6.
2.
3.
4.
5.
6.
Kaitan Rinci yaitu Berbagai rincian dalam saldo akun sesuai dengan
nilai-nilai pada master file yang terkait, tercakuo dalam nilai total saldo
akun dan sesuai dengan nilai total dalam buku besar.
7.
8.
9.
Secara umum tujuan audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran,
dalam semua hal upah material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Dengan melihat tujuan
audit spesifik tersebut, auditor akan dapat mengidentifikasikan bukti apa yang
dapat dihimpun, dan bagaimana cara menghimpun bukti tersebut. Tujuan audit
spesifik ditentukan berdasarkan asersi-asersi yang dibuat oleh manajemen yang
tercantum dalam laporan keuangan Asersi (Assertions) adalah pernyataan
manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan. Oleh karena
itu, auditor menggunakan asersi untuk :
1. Membuat
keputusan
tentang
penilaian
risiko
dengan
Hal ini berhubungan dengan apakah aktifiva atau utang suatu perusahaan
benar-benar ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang tercatat benarbenar terjadi selama periode tertentu.
b. Kelengkapan (completeness),
Hal ini berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun (rekening)
yang semestinya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan.
c. Hak dan kewajiban (right and obligation),
Hal ini berhubungan dengan dua hal yaitu ; apakah aktifiva yang tercantum
dalam laporan keuangan benar-benar merupakan hak perusahaan pada tanggal
tertentu, apakah hutang yang tercantum dalam laporan keuangan betul-betul
merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.
d. Penilaian atau pengalokasian (valiation or alloction),
Hal ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktifiva, utang,
pendapatan, dan biaya yang sudah dimasukkan dalam laporan keuangan pada
jumlah yang semestinya.
e. Penyajian dan pengungkapan (presentasion and disclosure),
Hal ini behubungan dengan apakah komponen-komponen tertentu dalam
laporan keuangan sudah diklasifikasikan, dijelaska, dan diungkapkan secara
semestinya.
Hubungan asersi manajemen dengan tujuan umum audit dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel hubungan asersi manajemen dan tujuan umum audit
Asersi Manajemen
Keberadaan atau keterjadian
Kelengkapan
kewajiban
entitas
pada
tanggal
tertentu
Komponen aktifiva, hutang, pendapatan dan
biaya telah disajikan dalam laporan keuangan
pada jumlah yang semestinya
digolongkan,
digambarkan,
dan
Kelengkapan
tanggal
neraca
Kas
yangg
disajikan dalam neraca mencakup
semua dana kas kecil, kas yang belum disetor ke
bank, dan semua kas yang ada di tangan, serta
saldo kas yang ada di bank yang tidak dibatasi
pemakaiannya
Penyajian
dan
pengungkapan
telah
komparatif.
Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh BAPEPAM,
namun tidak disajikan atau tidak review.
4.
Laporan keuangan menyajikan secara tidak wajar posisi keuangan, hasil usaha,
perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip aktif yang berlaku umum di
Indonesia. Pendapat ini diberikan bila menurut pertimbangan auditor, laporan
keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Auditor harus menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat
dalam laporannya:
5.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Auditing adalah suatu proses pemeriksaan terhadap laporan keuangan
perusahaan klien yang dilakukan oleh seseorang yang independen dan kompeten.
Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasilkan sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kelengkapan (Completeness).
Ketepatan (Accurancy).
Eksistensi (Existence).
Penilaian (Valuation).
Klasifikasi (Classification).
Pisah Batas (Cut-Off).
Pengungkapan (Disclosure).
12
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2002. Auditing buku 1 dan 2 (edisi 6). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., Kell, Walter G. 2001. Modern
auditing (7th ed.). John Wiley & Sons.
13