Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
APA
YANG
DIMAKSUD
AKUNTANSI
PAJAK
???
Suatu seni dalam mencatat, menggolongkan, mengihtisarkan serta menafsirkan transaksitransaksi finansial yang dilakukan oleh perusahaan dan bertujuan untuk menentukan jumlah
penghasilan kena pajak (penghasilan yang digunakan sebagai dasar penetapan beban dan pajak
penghasilan yang terutang) yang diperoleh atau diterima dalam suatu tahun pajak untuk dipakai
sebagai dasar penetapan beban dan/atau pajak penghasilan yang terutang oleh perusahaan
sebagai
MENGAPA
wajib
AKUNTANSI
PAJAK
PENTING
pajak.
UNTUK
DIPELAJARI
???
Pajak penghasilan seringkali dikenakan atau dipungut atas dasar berbagai asas, tujuan, dan
pertimbangan-pertimbangan yang sebagian besar diantaranya justru tidak berhubungan dengan
penentuan laba rugi periodik atau penetapan beban dan pendapatan sebagai salah satu tujuan
pokok akuntansi keuangan. Sehingga untuk melaksanakan kewajiban pajak dengan benar terutama
dalam pengisian dan pelaporan SPT Tahunan sangat penting untuk mengetahui dan mempelajari
akuntansi pajak.
Diposkan oleh selly fudianti di 20.43
Unsur-Unsur Pajak
Unsur-Unsur Pajak Dari beberapa pengertian pajak dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki
unsure-unsur sebagai berikut
Iuran dari rakyat kepada Negara. Artinya, yang berhak dalam memungut pajak ialah
Negara. Tidak ada anggota masyarakat yang dapat diperbolehkan dalam memungut
pajak kepada anggota masyarakat lainnya. Bentuk iuran adalah uang dan bukan
barang.
Tanpa imbal jasa atau kontraprestasi langsung dari Negara. Artinya, meskipun rakyat
membayar pajak kepada pemerintah, tetapi pemerintah tidak langsung memberikan jasa
kepada pribadi pembayar pajak.
Pajak dapat digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaranpengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Fungsi Pajak
Fungsi Pajak Pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara,
khususnya dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan
Negara untuk membiayai semua pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas, pajak
memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut
a. Fungsi Anggaran (Budgetair): Sebagai sumber pendapatan Negara, pajak berfungsi untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara. Sekarang ini pajak digunakan untuk pembiayaan
rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, dan pemeliharaan.
b. Fungsi Mengatur: Pemerintah dapat mengatur pertumbuhan ekonomi dari adanya
kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi tersebut, pajak digunakan untuk mencapai tujuan.
c. Fungsi Stabilitas: Dari adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan
yang berhubungan dengan stabilitas harga, sehingga inflasi dapat dikendalikan.
d. Fungsi Redistribusi Pendapatan: Pajak yang telah dipungut oleh Negara digunakan untuk
membiayai segala kepentingan umum, baik itu membiayai pembangunan untuk membuka
kesempatan kerja yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pajak diberlakukan bagi setiap warga Negara untuk memenuhi syarat sebagai wajib
pajak
Sanksi atas pelanggaran pajak diberlakukan secara umum sesuai dengan berat
ringannya pelanggaran
Jaminan hukum bagi para wajib pajak untuk tidak diberlakukan secara umum
4. Asas Eficiency (asas efisiensi atau asas ekonomis), Biaya pemungutan pajak diusahakan
sehemat mungkin, jangan sampai terjadi biaya pemungutan pajak lebih besar dar hasil
pemungutan pajak
b.
Macam-Macam
Asas
Menurut
W.J
Langen,
Menurut W.J Langen, asas pemungutan pajak dibedakan menjadi beberapa macam yaitu
sebagai berikut..
1. Asas daya pikul, Besar kecilnya pajak yang dipungut haru berdasarkan besar kecilnya
penghasilan wajib pajak. Semakin tinggi penghasilan maka semakin tinggi pajak yang
dibebankan.
2. Asas manfaat, Pajak yang dipungut oleh Negara harus digunakan untuk kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat untuk kepentingan umum.
3. Asas keamanan, Dalam kondisi yang sama antara wajib pajak yang satu dengan wajib pajak
yang lain harus dikenakan pajak dalam jumlah yang sama (diperlakukan sama).
4. Asas kesejahteraan, Pajak yang dipungut oleh Negara digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat
5. Asas beban yang sekecil-kecilnya, Pemungutan pajak diusahakan sekecil-kecilnya
(serendah-rendahnya) jika dibandingkan dengan nilai objek pajak sehingga tidak memberatkan
para
wajib
pajak.
c.
Macam-Macam
Asas
Secara
Umum.
Disamping asas diatas, asas pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan dari 3 asas, yaitu
sebagai berikut
1. Asas Domisili, Cara pemungutan pajak yang dilakukan oleh Negara dengan tempat tinggal
wajib pajak. Menurut asas ini, wajib pajak yang bertempak tinggal di Indonesia akan dikenakan
pajak atas segala penghasilannya baik penghasilan yang didapat di Indonesia maupun
penghasilan yang didapat diluar negeri.
2. Asas Sumber, Cara pemungutan pajak yang dilakukan oleh Negara dengan sumber
pendapatan tanpa melihat tempat tinggal. Wajib pajak menurut asas ini adalah bagi siapapun
yang memperoleh penghasilan di Indonesia akan dikenakan pajak sekalipun tempat tinggalnya
diluar negeri. Contohnya adalah tenaga kerja asing bekerja di Indonesia maka dari penghasilan
yang didapat di Indonesia akan dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia.
3. Asas Kebangsaan, Cara pemungutan pajak yang dilakukan oleh Negara berdasarkan
kebangsaan wajib pajak. Contohnya: setiap warga Negara asing yang bertempat tinggal di
Indonesia harus membayar pajak.
Teori ini memiliki tugas untuk melindungi warganya dari kepentingan baik keselamatan jiwanya
maupun keselamatan harta bendanya.
b. Teori Kepentingan
Teori yang berdasarkan dari kepentinan masing-masing warga Negara termasuk kepentingan
dalam perlindungan jiwa dan harta. Semakin tinggi tingkatk epentingan dalam perlindungan
maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan.
c. Teori Gaya Pikul
Teori yang didasarkan pada letak kemampuan (gaya pikul) membayar pajak bagi wajib pajak.
Pajak harus dibayar sesuai dengan gaya pikul (kemampuan) seseorang. Untuk mengukur gaya
pikul seseorang, perlu diketahui hal-hal berikut ini
Penghasilan
Kekayaan
Pengeluaran (belanja)
Tanggungan keluarga
Semakin banyak tanggungan keluarga maka semain kecil kemampuan (gaya pikul) seseorang
untuk membayar pajak, sekalipun penghasilannya banyak
d. Teori Bakti
Menurut teori ini yang didasarkan letak hubungan antara rakyat dengan Negara. Rakyat memiliki
kewajiban untuk membayar pajak kepada Negara. Pembayaran pajak dari rakyat kepada Negara
merupakan bentuk ungkapan bakti rakyat kepada negaranya sehingga teori ini disebut teori
kewajiban pajak mutlak
e. Teori Asas Gaya Beli
Teori yang berdasarkan dari adanya manfaat pajak yaitu pajak yang dipungut dari rumah tangga
ada di maysarakat masuk ke rumah tangga Negara kemudian disalurkan kembali kem
masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi, sudah
sepantasnya Negara sebagai penyelenggara kepentingan masyarakat memungut pajak kepada
masyarakat.
Macam-Macam Pajak
Macam-Macam Pajak - Pajak dibedakan berdasarkan system pemungutan, lembaga
pemungutan, dan sifatnya. Macam-macam pajak tersebut adalah sebagai berikut..
a. Macam-Macam Pajak Berdasarkan Sistem Pemungutan
Berdasarkan system pemungutannya, pajak dibedakan menjadi beberapa yaitu sebagai
berikut..
1. Pajak Langsung adalah pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat
dilimpahkan kepada pihak lain serta dikenakan secara berulang-ulang secara periodic
berdasarkan SKP (Surat Ketetapan Pajak) atau kohir. Contoh-contoh pajak langsung adalah
sebagai berikut..
Pajak perseroan
2. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembayarannya bias dilimpahkan pihak lain. Contoh
pajak tidak langsung adalah sebagai berikut..
Pajak penjualan
Bea materai
Bea lelang
Pajak kekayaan
Bea materai
Pajak ekspor
2. Pajak daerah adalah pajak yang kewenangan pemungutannya berada pada pemerintah
daerah baik daerah tingkat satu (provinsi) maupun daerah tingkat dua (kabupaten atau kota).
Contoh pajak yang termasuk jenis pajak daerah adalah sebagai berikut..
Pajak reklame
Pajak tontonan
Pajak radio
Status perekonomian
Susunan keluarga
Jumlah tanggungan
2. Pajak objektif adalah pajak yang pungutannya berdasarkan dari objek pajaknya. Contoh pajak
yang termasuk jenis pajak objektif adalah sebagai berikut
Ketika kita membalik nama kendaraan yang kita beli, kita akan dikenai Bea Balik Nama
(BBN).
Artikel Terkait:
Pengertian,
Pengertian
Pengertian,
Pengertian,
Pengertian,
Fungsi,
Jenis,
dan
Pajak
Menurut
Penyebab,
Jenis,
dan
Jenis,
Tujuan
dan
Instrumen
Tujuan,
dan
Macam-Macam
Manfaat
Para
Dampak
Kebijakan
Kebijakan
Pajak
Ahli
Inflasi
Moneter
Fiskal
Demikianlah informasi mengenai Unsur Pajak, Syarat Pemungutan Pajak, Asas, & Teori,.
Semoga anda dapat menerimanya dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian pajak,
unsur-unsur pajak, fungi-fungsi pajak, syarat-syarat pajak, asas-asas pemungutan pajak, teoriteori pemungutan pajak, dan macam-macam pajak. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi
Teman-Teman.
Referensi: Pajak (Pengertian, Unsur, Fungsi, Syarat, Asas, Teori, Macam-Macamnya)
Muliawati, Weni. dkk. 2007. Ekonomi untuk Siswa Kelas IX SMA-MA. Bandung: Acarya
Media Utama. Hal: 38-48
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1. KEBIJAKAN FISKAL
A. Pengertian Fiskal
a. Fiskal (Latin: Fiscus) berasal dari nama pribadi dari pemegang keuangan pertama
pada zaman Kekaisaran Romawi.
b. Fiskal (Inggris: fisc) berarti perbendaharaan negara atau kerajaan.
Kebijakan fiscalmerujuk padakebijakanyang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa
pajak) pemerintah.
Pemerintah menjalankan kebijakan fiskal adalah dengan maksud untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian atau dengan perkataan lain, dengan
kebijakan
fiskal
pemerintah
berusaha
mengarahkan
jalannya
perekonomianmenujukeadaan
yang
diinginkannya.
Denganmelaluikebijakanfiskal, antara lain
pemerintahdapatmempengaruhitingkatpendapatan nasional,
dapatmempengaruhikesempatankerja,
dapatmempengaruhitinggirendahnyainvestasinasional,
dandapatmempengaruhidistribusipenghasilannasional.Duaunsurutamadarifiskaladal
ah perpajakan dan pengeluaran publik.
B. Prinsip Dasar Fiskal
a. Adam Smith
1) Keadilan (Equality)
2) Kepastian (Certainty)
3) Kemudahan (Convenience)
4) Efisiensi (Efficiency)
b.
1)
2)
3)
4)
c.
1)
2)
3)
4)
Fritz Neumark
Kesepadanan pembiayaan (Revenue productivity)
Keadilan sosial (Social justice)
Pencapaian ekonomi (Economic goals)
Kemudahan (Ease Administration and compliance)
C. Jenis-Jenis Fiskal
Jenis kebijakan fiscal dilihat dari segi teori :
1) Jenis kebijakan fiscal pembiayaan fungsional
Merupakan kebijakan fiscal yang mengatur pengeluaran pemeritah dengan
mempertimbangkan segala akibat tidak langsung terhadap pendapatan
nasional dan bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja.
2) Jenis kebijakatan stabilisasi anggaran otomatis
Merupakan kebijakan fiscal yang mengatur pengeluaran pemeritah dengan
mempertimbangkan besarnya biaya dan manfaat dari berbagai program yang
bertujuan agar menghemat pengeluaran pemerintah.
Jenis kebijakan fiscal dilihat dari segi perbandingan jumlah pengeluaran dengan
jumlah penerimaan :
Kebijakan Anggaran Seimbang
1. Beda Tetap :
Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan sedangkan menurut
ketentuan PPh bukan penghasilan. Misalnya dividen yang diterima oleh Perseroan
Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri dari penyertaan modal sebesar 25% atau
lebih pada badan usaha yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia.
2. Beda Waktu :
Beda waktu merupakan perbedaan metode yang digunakan antara akuntansi
komersial dengan ketentuan fiskal, misalnya:
Metode penyusutan
Metode penilaian persediaan
Penyisihan piutang tak tertagih
Rugi-laba selisih kurs
E.
2. Laporan Keuangan Fiskal
A. Pengertian Laporan Keuangan Fiskal
Laporan keuangan fiskal adalah laporan keuangan yang disusun sesuai
peraturan perpajakan dan digunakan untuk keperluan penghitungan pajak.
Rekonsiliasi fiskal dilakukan oleh Wajib Pajak karena terdapat perbedaan
penghitungan, khususnya laba menurut akuntansi (komersial) dengan laba menurut
perpajakan (fiskal). Laporan keuangan fiskal disusun berdasarkan Undang-undang
dan Peraturan Perpajakan lain.
Rekonsiliasi fiskal adalah suatu mekanisme penyesuaian pelaporan keuangan
wajib pajak badan menurut ketentuan komersial diubah menjadi menurut ketentuan
perpajakan atau fiskal. Rekonsiliasi fiskal adalah sebuah lampiran SPT tahunan PPh
Badan berupa kertas kerja yang berisi penyesuaian antara laba/rugi sebelum pajak
menurut komersial dengan laba/rugi menurut SPT Tahunan (perpajakan).
Rekonsiliasi fiksal dapat dilakukan terhadap :
1. Wajib pajak yang memiliki penghasilan final.
2. Wajib pajak yang memiliki penghasilan yang bukan objek pajak.
3. Wajib pajak mengeluarkan biaya-biaya yang tidak boleh menjadi pengurang
penghasilan (pasal 9 UU PPh).
4. Wajib pajak mengeluarkan biaya yang boleh menjadi pengurang (biaya fiskal) tetapi
metode pengakuan biaya tersebut diatur oleh ketentuan fiscal.
5. Wajib pajak mengeluarkan biaya yang dikeluarkan bersama untuk mendapatkan
pendapatan yang telah dikenakan PPh final.
Rekonsiliasi Fiskal
1. Latar Belakang Rekonsiliasi Fiskal
Rekonsiliasi fiskal dilakukan oleh wajib pajak karena terdapat perbedaan
penghitungan, khususnya laba menurut akuntansi (komersial) dengan menurut
perpajakan (fiskal). Laporan keuangan komersial atau bisnis ditujukan untuk menilai
kinerja ekonomi dan keadaan financial dari sektor privat, sedangkan keuangan fiskal
lebih ditujukan untuk menghitung pajak. Untuk kepentingan komersial atau bisnis,
laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip yang berterima umum, yaitu Standar
Akuntansi Keuangan (SAK), sedangkan untuk kepentingan fiskal, laporan keuangan
disusun berdasarkan peraturan perpajakan (Undang-Undang PPh). Perbedaan
kedua dasar penyusunan laporan keuangan tersebut mengakibatkan perbedaan
penghitungan laba-rugi suatu entitas (wajib pajak).
Laporan keuangan fiskal disusun secara beriringan dengan laporan keuangan
komersial. Artinya, laporan keuangan bisnis disusun berdasarkan prinsip akuntansi
bisnis, tetapi ketentuan perpajakan sangat dominan dalam mendasari proses
penyusunan laporan keuangan.
Laporan keuangan ekstra komtabel dengan laporan keuangan bisnis. Artinya,
laporan keuangan fiskal merupakan prosuk tambahan, diluar laporan keuangan
bisnis. Perusahaan bebas menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip
dikeluarkan dari total penghasilan kena pajak atau dikurangi dari laba menurut
akuntansi komersial.
Perbedaan-perbedaan penghasilan dan pengeluaran/biaya menurut akuntansi dan
menurut fiskal dapat dikelompokkan menjadi perbedaan sementara atau perbedaan
waktu dan perbedaan permanen atau tetap. Perbedaan tetap terjadi karena
transaksi-transaksi pendapatan dan biaya diakui menurut akuntansi komersial dan
tidak diakui menurut fiskal. Perbedaan tetap mengakibatkan laba-rugi fiskal.
Perbedaan waktu terjadi karena perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya
untuk penghitungan laba. Suatu biaya atau penghasilan menurut akuntansi
komersial dan belum diakui menurut fiskal, atau sebaliknya. Perbedaan ini bersifat
sementara karena akan tertutup pada periode sesudahnya.