Вы находитесь на странице: 1из 14

BERBAGAI POLA PIKIR WIRAUSAHA

Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan (EKM 300 BP1)


RMK SAP 4

Disusun oleh:
Kelompok 3

Ni Putu Devy Ernawati

(1406205028)

Nabiha Yahya

(1406205094)

Suci Prihartini

(1406205099)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tulisan yang berisikan tentang Keterkaitan
Wirausaha dengan Pola Pikir tepat pada waktunya. Terimakasih kami ucapkan kepada
Bapak Dosen Mata Kuliah Kewiraushaan berserta teman-teman yang membantu kami dalam
penyelesaian tugas Kewirausahaan ini.
Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena
pengetahuan yang saya miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.

Denpasar, 10 Maret 2016

Penulis

PEMBAHASAN
1. Keterkaitan antara Wirasuaha dan Pola Pikirnya
Pola pikir (mindset) adalah cara memandang terhadap sesuatu yang tertangkap oleh
indra dan menghasilkan sikap yang terungkap dalam perilaku dan menghasilkan atau bisa
juga diartikan semacam filter diri sendiri untuk menafsirkan apa yang kita lihat dan kita
alami. Pola pikir manusia bisa diubah, dari pola pikir yang negatif ke positif, pecundang ke
pemenang, pekerja menjadi wirausaha. Pola pikir seorang entrepreneur itu adalah pola pikir
yang produktif, kreatif, inovatif karena pola pikir seperti inilah yang dibutuhkan oleh semua
entrepreneur untuk menjalankan suatu usaha. wirausahawan tidak selamanya mulus dalam
menjalankan usahanya. Ada beberapa hambatan yang mungkin saja dialami oleh wirausaha
saat akan membangun suatu usaha. Masalah paling utama yang dihadapi adalah MODAL,
merasa dirinya tidak berbakat dalam berwirausaha, merasa dirinya terlalu tua untuk memulai
usaha. Mungkin hal-hal di berikut ini bisa dilakukan dalam memulai suatu usaha. Motivasi
yang kuat, Mindset yang tepat(prouktif,kreatif,inovatif,positif) lakukan saja(just do it).
seorang wirausaha akan sulit berkembang bila tidak memiliki mindset kreatif dan inovativ
dalam dirinya, kreatif dan inovatif sangan dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk bisa
mengembangkan usahanya agar lebih sukses. etika adalah tatacara berhubungan dengan
manusia lainnya, karena masing-masing masyarakat beragam adat dan budaya. Etika dan
norma yang harus ada di setiap pengusaha : kejujuran bertanggung jawab menepati janji
disiplin taat hukum suka membantu komitmen dan menghormati mengejar prestasi jika setiap
pengusaha bisa melakukan etika dan norma itu dengan baik, ini akan berdampak positif untuk
usaha yang akan dijalankan dan dikelola sebagai sumber penghasilan dalam usahanya.
Sikap pola pikir sering mendasari seseorang dalam bertindak dan mengambil keputusan.
Begitu halnya menjadi seorang pengusaha/wirausaha diperlukan sikap dan pola pikir positif
dalam meraih kesuksesan dan sebagai pengusaha harus mau belajar demi kelancaran
usahanya.
1. Miliki Keinginan/Gairah Untuk Menekuni Suatu Bisnis yang Hendak Di Jalani
Bekerja harus menyenangkan, gairah anda akan membantu Anda mengatasi saatsaat sulit, gairah penting saat mengajak orang untuk bekerjasama dan ingin berbisnis
dengan Anda. Gairah tidak dapat diajarkan, manakala gairah berkurang, karena pasti
akan ada masa-masa sulit, berilah waktu untuk menenangkan diri. Apakah itu satu jam
atau satu minggu, lakukan inventarisasi semua alasan Anda memulai bisnis dan

mengapa Anda ingin menjadi bos sendiri. Hal itu harus mampu mengembalikan
gairah anda untuk menjalankan kembali kegiatan usaha anda agar berkembang.
2. Dapat Memberikan Suatu Teladan dan Kepercayaan dalam Usaha
Orang-orang memiliki keyakinan pada individu dapat dipercaya dan ingin
bekerja untuk mereka dalam budaya integritas. Hal yang sama berlaku juga bagi
pelanggan.
3. Menjadi Lebih Fleksibel Dalam Berwirausaha, kecuali dengan nilai-nilai inti
Mengingat bahwa rencana dan strategi akan berubah seiring waktu.
Fleksibilitas untuk perubahan yang cepat memberikan nilai tambah dalam bisnis
secara keseluruhan. Disisi lain, tidak ada kompromi terhadap nilai-nilai inti, tidak
peduli meski demi keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang cepat.
4. Jangan Biarkan Adanya Rasa Takut dan Rasa Gagal Menghalangi Anda
Kegagalan adalah kesempatan untuk belajar. Hal ini berlaku sama, para
pemodal cenderung menginvestasikan uang pada seseorang yang pernah jatuh bangun
mendirikan sebuah perusahaan dibandingkan kepada seseorang yang sama sekali
belum pernah mencoba.
5. Membuat

Suatu

Keputusan

yang

Dapat

Diambil

Tepat

Waktu

Tidak apa-apa untuk menggunakan intuisi Anda. Perlunya perencanaan dan


pemikiran yang baik dalam membuat keputusan. Tapi perlu diingat bahwa penundaan
keputusan bisa menyebabkan peluang terlewatkan.
6. Aset

Yang

Ada

Pada

Perusahaan

Terbesar

Adalah

Anda

Jaga diri Anda baik-baik. Kesehatan Anda yang paling berharga bagi
perusahaan dari pada mesin atau perangkat lunak yang paling mahal sekalipun. Anda
tidak harus memilih antara keluarga Anda atau perusahaan Anda, bermain atau
bekerja. Jagalah kesehatan Anda untuk keseimbangan dan energi, yang pada
gilirannya

akan

meningkatkan

semangat

dan

performa

Anda.

7. Mengendalikan Rasa Ego yang Ada Dalam Diri Saat Mulai Berwirausaha
Jangan biarkan ego Anda sampai menghabiskan dana guna membelanjakan
hal yang tidak perlu hanya untuk sekedar membuat orang terkesan. Sediakan ruang

cadangan untuk kebutuhan atau peluang yang tak terduga. Termasuk juga ketika
mendengar ide-ide dan saran baru meski itu terdengar tidak masuk akal.
8. Memiliki Keyakinan Positif dan Akan Sukses Dalam Menjalankan Usaha
Anda harus yakin pada diri sendiri dan pada perusahaan bahwa Anda akan
sukses. Keyakinan ini akan menular pada karyawan, pelanggan, stakeholder, pemasok
dan semua orang yang berhubungan dengan Anda.
9. Menerima Kritikan Sebagai Dorongan Semangat dan Akui Kesalahan Anda
Anda harus mampu meyakinkan kepada karyawan bahwa tidak akan ada
masalah pada mereka- bahkan bila perlu - agar mereka jujur mengungkapkan
pendapat mereka meski bertentangan dengan atasannya. Sesekali kita perlu menerima
kritikan yang ada kalanya menyakitkan bagi kita.
10. Menjaga

Etos

Kerja

Sebagai

Pedoman

Dalam

Berwirausaha

Dengan menjaga etos atau semangat kerja maka karyawan akan mengikuti
langkah Anda. Ini juga akan membantu Anda dalam persaingan bisnis, terutama pada
pesaing yang menjual produk dan layanan yang serupa.
11. Seorang

Wirausaha

Harus

Berani

Bangkit

dari

Keterpurukan

Pasti akan ada banyak pasang surut saat Anda membangun bisnis. Belajar dari
kemunduran dan terus maju. Anda tidak dapat mengubah masa lalu.
12. Keluar Dari Zona Nyaman Untuk Mengejar Sesuatu Yang Penting
Sering kali Anda akan merasa tidak nyaman dalam melakukan perubahan yang
diperlukan terutama dalam teknologi, sumberdaya manusia, misi, persaiangan, dan
sebainya. Untuk kemajuan Anda dan perusahaan, Anda kadang-kadang harus keluar
dari zona yaman Anda. Kekurangan dan organisasi dan kepemimpinan ternyata dapat
diatasi atau dikurangi dengan sikap yang baik dijelaskan di atas. Semua bisa dipelajari
kecuali gairah, yang berasal dari dalam. Luangkan waktu disela jadwal sibuk Anda
secara berkala untuk merefleksikan hal hal diatas yang mungkin menjadi inspirasi
Anda untuk bertindak. Pola pikir wirausaha yang dikembangkan dari pemikiran Neal
Thornberry. Menurut Neal Thornberry, Pola pikir wirausaha melibatkan 10 kualitas,
sebagai berikut (yang akan coba dikupas lebih dalam oleh penulis) :

1.

Memiliki Locus of Control internal


Locus of Control (lokus kendali) adalah istilah untuk menggambarkan bagaimana

seseorang berpikir tentang kendali hidupnya. Seseorang yang memiliki kendali eksternal,
adalah mereka yang merasa bahwa hidupnya dikendalikan oleh faktor-faktor diluar dirinya,
seperti cuaca, kebijakan pemerintah, keluarga, pacar, peraturan kantor dan lain-lain. Sehingga
mereka hanya punya sedikit sekali punya kontrol terhadap kehidupannya. Mereka cenderung
pasrah, dan mengikuti kehendak di luar dirinya.
Sebagai contoh wah hujan nih, mau gimana lagi, sudah pasti kita tidak bisa belajar
dengan konsentrasi, habis hujan.. dan sebagainya. Intinya, hidup mereka dikendalikan oleh
daya-daya diluar dirinya, dan mereka meyakini bahwa tidak banyak yang mampu dilakukan
untuk mengatasinya. Sebaliknya kendali internal (internal locus of control) adalah pemikiran
bahwa kita adalah pusat kendali. Cuaca boleh hujan, namun kita tetap punya kontrol penuh
untuk membuat hati kita sedih/senang karena adanya hujan tersebut. Seorang wirausaha,
diyakini memiliki kendali internal tersebut. Mereka yakin bahwa dirinyalah pusat kendali,
bukan atasan, cuaca, kebijakan pemerintah dll.
2.

Memiliki toleransi untuk ambiguitas


Beberapa ahli sering mengatakan bahwa salah satu blok kreativitas adalah

keenganan untuk berbeda, kemalasan untuk mencari yang tidak biasa dan ketidakbersediaan
untuk bermain-main dengan sesuatu yang menurut orang kebanyakan ganjil. Sebaliknya,
seorang wirausaha memiliki toleransi untuk berbuat berbeda dan melanggar hal-hal yang
dianggap pakem.
Sebagai contoh: pakem yang umum buat mereka yang ingin membuka restoran
adalah; bukalah di tempat yang ramai. Namun demikian, saat ini sudah sangat banyak
contohnya dimana restoran yang dibuka di tempat terpencil (jauh diatas gunung, di pulau, di
tengah sawah, dll) justru diserbu oleh pelanggannya.
3.

Kesediaan untuk mengaji orang yang lebih cerdas dari dirinya.


Seorang wirausaha sejati sangat mengenal dirinya, dan ia menyadari bahwa dirinya

bukanlah dewa. Ia sangat sadar akan kelebihan dan potensi, dan juga terkait hal-hal yang
kurang dikuasainya. Oleh karena itu, mereka selalu siap untuk berbagi pikiran dan wawasan,
serta mengisi kekosongan-kekosongan dalam usahanya.
Sebagai contoh, beberapa orang mahasiswa yang membuka bisnis cuci motor,
sangat sadar akan keterbatasannya dengan cairan kimia sabun. Oleh karena itu, mereka ikhlas

bekerja sama dengan mahasiswa kimia/farmasi untuk menghasilkan formula sabun yang tidak
panas ditangan, wangi dan tahan lama bersihnya. Satu hal adalah bahwa, mereka tidak pernah
takut tersaingi. Sebaliknya, mereka sangat sadar bahwa sinergitas akan menghasilkan jauh
lebih banyak dari yang dapat dibayangkan. Sinergi bukanlah satu ditambah satu sama dengan
dua, namun satu ditambah satu bisa menjadi tiga, tujuh atau bahkan sebelas.
4.

Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai hal.


Begitu seseorang berkecimpung dalam dunia wirausaha, maka seyogianya ia harus

siap berenang dalam kreativitas. Hal ini sangat bisa dimaklumi,mengingat beberapa peluang
bisnis, terutama yang pintu (entrance) untuk memulainya tidak sulit untuk dibuka (tidak
butuh keterampilan khusus, tidak butuh modal besar dll), akan sangat mudah dipenuhi oleh
para pemula (start-up). Sehingga yang tadinya bisnis baru tersebut berada di lautan biru (blue
ocean) dalam waktu singkat ia harus berdarah-darah di lautan mera (red ocean) karena
ratusan pesaingnya saling berebutan kue. Lalu bagaimana caranya bertahan dalam lautan
darah seperti itu? Satu hal, yaitu konsistensi untuk selalu berkreativitas.
Perusahaan waralaba ayam KFC, adalah contoh yang bisnis yang memiliki
konsistensi untuk selalu berkreativitas. Hampir setiap bulan mereka selalu mengeluarkan
paket-paket baru, seperti paket hemat plus CD musik, burger dengan harga terjangkau, paket
ulang tahun, paket porsi anak-anak plus mainan anak (biasanya tokoh film kartun tertentu),
interior ruangan yang selalu update dan dilengkapi taman bermain mini dll. Belum ditambah
jika memasuki bulan ramadhan, maka KFC dengan kreativitasnya yang tinggi, akan
meluncurkan paket sahur, paket berbuka, paket berdua dll. Dengan itu semua, daya tahan
sebuah bisnis terhadap persaingan menjadi semakin kuat. Ia tidak akan mudah runtuh
terhadap serbuan kompetitor yang semakin dasyat.
5.

Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan


Mata seorang wirausaha, adalah seperti mata elang. Mereka selalu awas terhadap

peluang-peluang baru. Mereka dengan kemampuan intuisinya yang selalu ditempa- mampu
membaca trend jaman. Salah satu contoh kepekaan ini adalah apa yang dilakukan oleh Trans
Corp dengan Proyek Trans Studionya. Mereka melihat kesempatan yang besar pada bisnis
hiburan di Bandung Ibukota Jawa Barat. Jumlah penduduk yang berjumlah kurang lebih 40
juta ditambah penghuni Jabodetabek yang sekitar 20 juta, menjadi alasan yang sangat kuat
untuk mendirikan kawasan terpadu yang sarat hiburan kelas dunia untuk keluarga. Inilah

mata elang wirausaha. Mereka mampu melihat peluang dan berani mengambil tindakan untuk
menangkapnya.
6.

Rasa urgenitas yang tinggi


Para tokoh bisnis sering mengatakan pameo ini inovasi atau mati. Apa artinya?

Artinya adalah bahwa inovasi sudah merupakan sesuatu harga mati, ini adalah sesuatu yang
urgen dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Mengapa? Karena kompetitor begitu banyak dan
pasar sangat haus terhadap inovasi baru. Mari kita lihat trend pasar telepon selular. Inovasi
yang terjadi disini dapat dikatakan hampir terjadi setiap hari. Jika kita membaca surat kabar,
maka sangat mudah ditemukan iklan yang mengabarkan teknologi terbaru dari sebuah
telepon selular. Inilah bentuk dari urgenitas yang sangat tinggi. Para pelaku alat
telekomunikasi canggih tersebut sangat paham, bahwa lengah satu langkah dapat berarti
ancaman kebangkurtan (ditinggalkan pelanggannya).
7.

Perseverance
Mereka menjaga dan memelihara idenya untuk kemudian diwujudkan. Beberapa

orang hanya berhenti pada level menemukan ide baru. Namun, para wirausahawan sejati,
mereka memelihara, mengembangkan dan berusaha mewujudkan ide tersebut. Nurfitira
Khoirunnisa adalah contoh yang baik untuk menjelaskan karakter ini. Ia memiliki ide untuk
membuat penghapus elektrik gara-gara badannya yang kurang tinggi, sehingga tidak dapat
menjangkau seluruh bagian papan tulis di sekolahnya. Berkaca dari situasi itu, ia dan
rekannya kemudian berusaha menciptakan penghapus elektrik. Inilah contoh preserverasi,
yaitu usaha untuk menemukan ide baru kemudian berusaha mematangkan dan
mewujudkannya.
8.

Resilience (ketahanan)
Wirausaha yang tangguh memiliki sikap seperti boneka anak-anak yang jika dipukul

selalu kembali ke posisi semula. Inilah kewirausahaan yang sesungguhnya. Tidak ada satupun
usaha yang tanpa penghalang dan tanpa hambatan. Namun, daya tahan ini akan
mengembalikan kita kembali ke posisi semula. Sudah terlalu banyak para pelaku usaha
mental dan jatuh diterjang angin. Namun tidak terlalu banyak yang kemudian dapat kembali
ke posisi semula. Inilah sikap ketahanan yang perlu dimiliki setiap kita yang sadar bahwa
hidup adalah perjuangan, dan perjuangan selalu memerlukan kekuatan untuk bangkit setelah
jatuh dan bangun setelah terjerembab oleh kerasnya kehidupan.

9.

Optimis
Optimis, secara sederhana dapat diartikan sebagai lompatan dari satu aktivita ke

aktivitas lain, tanpa kehilangan antusiasme. Optimis adalah juga bentuk keyakinan bahwa
tujuan akan tercapai dan target akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri. Mungkin para
pembaca mengenal sosok Jerry Aurum, seorang fotographer ternama. Ia adalah contoh
seorang wirausaha yang sangat optimis dan yakin dengan kapabilitas yang dimilikinya. Saat
ini, berbagai institusi, dan perusahaan besar di Indonesia sudah menggunakan jasanya.
Optimisnya antara lain dibuktikan dengan kegigihannya dalam memulai usaha fotographinya.
Ia mengirimkan 500 eksemplar kalender ke berbagai perusahaan di Indonesia yang berisi
foto-foto hasil karyanya. Dengan rasa optimisnya, ia beranggapan bahwa minimal pasti ada
satu dua perusahaan yang akan menggunakan jasanya. Hal itu kemudian terbukti, dan
akhirnya berbagai tingkatan klien berlomba-lomba menggunakan jasanya.
10. Rasa humor tentang diri sendiri
Ini adalah bentuk rasa besar hati. Kemampuan mentertawakan diri sendiri adalah
salah bentuk kapabilitas untuk mengkoreksi dan bahkan mengkritik diri sendiri. Ini adalah
sebuah rasa legowo untuk tidak menilai diri sendiri sudah mencapai prestasi yang optimal.
Sebaliknya sikap ini mendorong kita untuk selalu melihat hal-hal belum maksimal dan punya
potensi untuk dikembangkan. Rasa humor terhadap diri sendiri, juga akan mampu memacu
kreativitas dalam diri untuk selalu mencari sisi-sisi yang belum tereksplorasi.
Hampir senada dengan penjelasan dimuka, Rita dan Ian menjelaskan tentang Pola pikir
wirausaha (Entrepreneurial Mindset) sebagai berikut:
a.
b.
c.

Mereka, secara bersemangat, selalu mencari peluang-peluang baru.


Mengeksplor berbagai kesempatan dengan pendekatan/disiplin yang tidak biasa
Mereka secara efektif hanya mengeksplor peluang terbaik dan menjauhi berlelah-lelah

dengan mengejar setiap kesempatan


d.
Mereka fokus pada eksekusi, terutama eksekusi yang adaptif.
e.
Mereka menyatukan energi setiap orang dalam domain mereka

2. Pentingnya Pola Pikir Kewirausahaan

Ada beberapa contoh pentingnya Pola Pikir Kewirausahaan yaitu:


1. Dalam hidup ini tidak selalu mulus, kita terkadang berbenturan dengan masalah,
namun kita harus cepat tanggap seberapa besar kemampuan kita untuk memecahkan
masalah tersebut , dengan cara berfikir kreatif untuk mencari ide atau jalan keluar
untuk memecahkan masalah tersebut .
2. Dalam dunia bisnis persaingan adalah tantangan utama yang harus di hadapi ,
Untuk menghadapi persaingan dibutuhkan kreatifitas untuk menghasilkan ide - ide
dan produk yang unggul dibandingkan pesaing kita .
3. Kreativitas dalam mencari solusi, menghasil ide-ide terobosan, dan dalam
menjalankan tugas .
4. Orang yang berpola piker kewirausahaan tidak pernah menyerah dan selalu
memiliki alternatif ide untuk masalah - masalahnya .
Berdasarkan contoh diatas maka dapat diasumsikan bahwa dalam wirausaha sangat
diperlukan kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan ide-ide baru dalam menentukan
cara-cara baru. Kreativitas dan inovasi berbeda wilayah domain, tetapi memiliki batasan
yang tegas. Kreativitas merupakan langkah pertama menuju inovasi yang terdiri atas
berbagai tahap. Kreativitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat
sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan
implementasinya.
Dengan memiliki kreativitas dalam berusaha, maka seorang wirausaha selalu
memiliki terobosan baru untuk usahanya dan memilki peluang usaha untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya. Jika kreativitas dikembangkan maka usaha tersebut akan maju
dan terus berkembang sehingga tujuan perusahaan tersebut akan tercapai dengan baik. Tujuan
diperlukannya suatu kreativitas adalah memiliki keunggulan dalam suatu produk
dibandingkan dengan para pesaing. Jika suat perusahaan tidak memiliki dan mengembangkan
suatu kreativitas maka perusahaan tersebut tidak akan dapat berkembang dan akan tertinggal
oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk menang dalam persaingan, maka seorang
wirausahawan harus memiliki kreativitas yang tinggi. Oleh karena itu kreativitas sangat
penting untuk dimiliki perusahaan agar dapat berkembang dan maju.
Contoh kasus misalnya suatu Perusahaan X memproduksi suatu minuman yang telah
dikenal oleh masyarakat. Agar konsumen tersebut tidak berpaling pada produk minuman
lainnya, maka perusahaan tersebut melakukan suatu inovasi dalam kemasan produknya yaitu
dengan menciptakan kemasan yang baru untuk dapat meningkatkan penjualan supaya

konsumen lebih mengenal produk tersebut melalui kemasan yang unik dan menarik, seperti
perusahaan tersebut membuat kemasan minuman kotakan.

3.

Tiga Prinsip Dasar Pola Berfikir Kewirausahaan ( Perhatian, Pelarian, dan


Tindakan )

1. Perhatian (Attention)
Pada tahap perhatian (attention) wirausaha berusaha agar calon konsumen memperhatikan
penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen wirasaha
harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang aka
n memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap te
rjadinya jual beli. Dalam pola berfikir khususny perhatian, juga melihat apa yang dibutuhkan
konsumen sesuai dengan apa yang kita lakukan, memperhatikan cara bekerja warausahawan l
ain untuk bisa menjadi ide atau memotivasi.
2. Pelarian
Yang dimaksud dengan pelarian disini adalah, dimana saat kita jatuh atau bangkrut, ki
ta masih mempunyai pengerjaan lain, seperti pekerjaan sampingan sebagai sebagai pengganti
pekerjaan yang telah bangkrut tadi sambil menbangun ulang usaha baru disamping usaha sam
pingan.
3. Tindakan (Action)
Pada tahap tindakan (action) wirausaha harus dapat mewujudkan kebutuhan dan harap
an konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa dan ide yang dibeli merupakan l
angkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi konsumen. Tindakan sesuatu yan
g harus dilakukan seseorang untuk menjadi wirausahawan, karena tanpa ada tindakan kita tid
ak mungkin bisa menjadi maju dan terus maju.

4. Berbagai Jenis Pola Berfikir Kewirausahaan (Enam Topi Pikiran)


Menurut De Bono (2005: 128) topi dipakai untuk menggambarkan keenam aspek berpikir, ka
rena topi merupakan suatu yang dapat dipakai dan dilepaskan dengan mudah, sebagaimana se
buah pendapat yang dapat dipakai atau dilupakan begitu saja tanpa harus menimbulkan konfli
k sosial. Dalam metode Thinking Hats merupakan penerapan dari Lateral Thinking STH, sese

orang tidak hanya dilatih untuk berkonsentrasi menyelesaikan suatu masalah dalam sekuen w
aktu tertentu, tetapi juga dipersiapkan untuk dapat menerima dan menghargai pendapat orang
lain.
1. Topi putih berarti fasilitator bersikap netral dan objektif. Fasilitator bersikap terbuka untuk
menerima pengetahuan dan pengalaman orang lain. Fasilitator mendorong peserta untuk mem
ahamifakta dan kebenaran secara bijaksana. Fasilitator mendorong para peserta untuk saling b
elajar dan menyumbangkan pengetahuan dan pengalamannya kedalam
2. Topi merah berarti fasilitator menggunakan pendekatan emosi untuk menggugah perasaan
dan semangat peserta. Fasilitator menggunakan intuisi dan prasangka untuk memahami kesuli
tan atau hambatan yang dirasakan peserta dalam belajar, Setelah secara paralel tujuan menin
gkatkan keterlibatan peserta mendiskusikan aspek informatif dari suatu permasalahan, kemud
ian setiap peserta diskusi secara bersama-sama mengemukakan aspek intuitif dan emosional
dari pendapatnya.
3. Topi hitam berarti fasilitator bersikap serius. Fasilitator tidak serta merta menerima pendap
at atau masukan dari orang lain melainkan bersikap menolak terlebih dahulu, bersikap ragura
gu atau hatihati, kemudian mencari tahu (eksplorasi) lebih jauh. Dalam menyikapi suatu pers
oalan, fasilitator menggunakan topi hitam bukan untuk mencari argumentasi melainkan untuk
memperhatikan atau waspada terhadap sesuatu hal yang dianggap negatif. Topi hitam merupa
kan metafora untuk atau terlalu sering digunakan. menggambarkan aspek kritis dari pemikira
n yang hendak kita sampaikan.
4. Topi kuning berarti fasilitator menggunakan cara berfikir positif dalam mengelola proses p
embelajaran agar atmosfir dalam kegiatan pembelajaran juga berkembang positif. Fasilitator j
uga bersikap optimis dalam menghadapi sesuatu persoalan. Kalau topi hitam mengajak melih
at sisi negatif, maka topi kuning mengajak melihat sisi positif. Fasilitator menggunakan cara r
asional (intelektual) dan membangun kerangka pikir untuk mengembangkan suatu analisa kri
tis. Topi kuning yang konstruktif cenderung membuat gagasan kongkrit agar bisa dilakukan s
esuatu yang bermanfaat.
5. Topi hijau berarti fasilitator menggunakan kreativitasnya untuk membangun suasana belaja
r (misal membuat trik-trik tertentu, permainan, humor, dan sebagainya). Topi hijau juga telah

menjadi simbol untuk orang yang mampu mendengarkan dengan baik, mengumpulkan infor
masi, penilaian baik dan buruk, aspek emosional dan kritis, maka kemudian setiap peserta dis
kusi berusaha secara bersama-sama menemukan alternatif, gagasan, kemungkinan dan rancan
gan. Apa yang dapat dilakukan, apa alternatif yang ada, dan pembahasan sejenis dibahas dala
m sesi ini.
6. Topi biru berarti fasilitator mengendalikan proses pembelajaran agar tetap pada relnya. Fas
ilitator juga selalu menjaga agar pembelajaran tetap fokus atau dikelola batas-batasnya. Fasili
tator selalu mengacu pada rencana dan rancangan pembelajaran sebagai alat kontrol. Fasilitat
or mengembangkan proses perumusan pokok-pokok pembelajaran dan kesimpulan untuk me
njaga fokus dan menarik. Topi biru diasosiasikan sebagai pengambilan benang merah pembel
ajaran.
Terdapat dua tujuan utama terhadap keenam konsep topi berpikir tersebut:

Menyederhanakan berpikir dengan mengizinkan seorang pemikir menyelesaikan suat


u hal pada suatu saat. Meskipun harus menyimpan emosi, logika, informasi, harapan d
an kreativitas semua pada saat yang sama, namun pemikir tersebut mampu memisahk

an hal-hal tersebut tadi.


Mengizinkan suatu peralihan dalam berpikir. Jika seseorang pada suatu pertemuan tel
ah bersikap negatif, orang itu dapat diminta menggunakan topi berpikir hitam. Hal i
ni memberikan tanda kepada orang tersebut bahwa ia sedang bersikap negatif.

DAFTAR PUSTAKA

Ais zakiyudin,.2012. Pengertian kreatif dan inovatif.[online]Dari:


<http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2012/04/pengertiankreatif-daninovatif-kretifdan.html>[Di
akses 4 februari 2013]
Hery Wibowo,.2011.Pola Pikir Wirausaha.[online]Dari: <http://kesos.unpad.ac.id/?
p=700> [Di akses 4 februari 2013]
Darwono.2010.Kecerdasan

Finansial:Pilihan

cerdas

orang

cerdas.[online]Dari

<http://theholisticleadership.blogspot.com/2010/11/kecerdasan-finansial.html>[Di

akses

:
4

februari 2013].
Mardhia,murein

miksa.2011.Perubahan

Mindset.[online]

Dari

<http://www.entrepreneurmuda.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=169:berpikir-perubahan&catid=61:changethingking&Itemid=88>[Di akses 4 februari 2013].
Rosyid, Muh,.2008. Latar Belakang/Pentingnya Perubahan Pola Pikir.[online]Dari:
< http://mick182.blogspot.com/2008/05/latar-belakangpentingnya-perubahan-pola.html>[Di
akses 5 februari 2013]

sumber : http://rizqidiaz.blogspot.co.id/2011/12/kreativitas-dalam-wirausaha.html

Вам также может понравиться

  • Sap 10 Etbis
    Sap 10 Etbis
    Документ17 страниц
    Sap 10 Etbis
    Naya Alhabsy
    Оценок пока нет
  • Tugas Manriss
    Tugas Manriss
    Документ7 страниц
    Tugas Manriss
    Naya Alhabsy
    Оценок пока нет
  • Sap 11
    Sap 11
    Документ9 страниц
    Sap 11
    Naya Alhabsy
    0% (1)
  • List Barang Bawaan KKN
    List Barang Bawaan KKN
    Документ8 страниц
    List Barang Bawaan KKN
    Naya Alhabsy
    0% (1)
  • Sap 2
    Sap 2
    Документ20 страниц
    Sap 2
    Naya Alhabsy
    Оценок пока нет
  • Manajemen Risiko
    Manajemen Risiko
    Документ7 страниц
    Manajemen Risiko
    Naya Alhabsy
    Оценок пока нет
  • Sap 7 Peror
    Sap 7 Peror
    Документ6 страниц
    Sap 7 Peror
    Naya Alhabsy
    Оценок пока нет
  • Sap 1 Fix
    Sap 1 Fix
    Документ25 страниц
    Sap 1 Fix
    Naya Alhabsy
    100% (1)
  • Perilaku Konsumen Sap 2
    Perilaku Konsumen Sap 2
    Документ10 страниц
    Perilaku Konsumen Sap 2
    Naya Alhabsy
    Оценок пока нет
  • Biaya Overhead Pabrik
    Biaya Overhead Pabrik
    Документ6 страниц
    Biaya Overhead Pabrik
    Naya Alhabsy
    Оценок пока нет
  • RMK Sap 7 Perilaku Konsumen
    RMK Sap 7 Perilaku Konsumen
    Документ7 страниц
    RMK Sap 7 Perilaku Konsumen
    Naya Alhabsy
    Оценок пока нет