Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
5. Pathway
Idiopatik
Tumor otak
Penekanan jaringan otak
Invasi jaringan otak
Kerusakan jar. Neuron
( Nyeri )
Bertambahnya massa
Nekrosis jar. otak
Gang.Suplai
darah
Hipoksia
jaringan
Aspirasi
sekresi Gang.Neurologis Gang.Fungsi
Kejang
Ketidakefektifan
Oedema
Obs.
Jalan
fokal
otak
Perfusi jaringan
nafas
cerebral
Dispnea
Henti nafas Defisit
Peningkatan TIK Hidrosefalus
Disorientasi
Bradikardi
progresif,
Perubahan neurologis
Nyeri Menisefalon
Hambatan
Ancaman
terganggu,
Hernialis
ulkus
hipertensi
sitemik,Hambatan Bicara
( Suddart,
Brunner.
2010
)
Nyeri
akut
pola nafas
kepala
komunikasi
Resiko
Cidera
kematia mobilitas fisik
afasia verbal
tekanan
gang.pernafasan
Ansietas
6. Penatalaksanaan
a. Terapi antibiotik. Kombinasi antibiotik dengan antibiotik spektrum luas. Antibiotik
yang dipakai: Penicilin, chlorampenicol (chloramyetin) dan nafacillen (unipen). Bila
telah diketahui bakteri anaerob, metrodiazelo (flagyl) juga dipakai.
b. Surgery : aspirasi atau eksisi lengkap untuk evaluasi abses.
7. Pemeriksaan diagnostik/penunjang
a. CT Scan : Memberi informasi spesifik mengenal jumlah, ukuran, kepadatan, jejas
tumor, dan meluasnya edema serebral sekunder serta memberi informasi tentang
sistem vaskuler.
b. MRI : Membantu dalam mendeteksi jejas yang kecil dan tumor didalam batang otak
dan daerah hiposisis, dimana tulang menggangu dalam gambaran yang menggunakan
CT Scan
c. Biopsi stereotaktik : Dapat mendiagnosa kedudukan tumor yang dalam dan untuk
memberi dasar pengobatan seta informasi prognosi.
d. Angiografi : Memberi gambaran pembuluh darah serebal dan letak tumor
e. Elektroensefalografi (EEG) : Mendeteksi gelombang otak abnormal.
8. Asuhan Keperawatan
a. Data fokus pengkajian
1) Identitas klien : nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, tanggal masuk rumah sakit dan askes.
2) Keluhan utama : nyeri kepala disertai penurunan kesadaran.
3) Riwayat penyakit sekarang : demam, anoreksi dan malaise peninggian tekanan
intrakranial serta gejala nerologik fokal.
4) Riwayat penyakit dahulu : pernah, atau tidak menderita infeksi telinga (otitis
media, mastoiditis) atau infeksi paru paru (bronkiektaksis, abses paru,
empiema), jantung (endokarditis), organ pelvis, gigi dan kulit).
5) Aktivitas / istirahat
Gejala : malaise
Tanda : Ataksia, masalah berjalan, kelumpuhan, gerakan involunter.
6) Sirkulasi
Gejala : adanya riwayat kardiopatologi, seperti endokarditis
Tanda : TD : meningkat N : menurun (berhubungan dengan peningkatan TIK dan
pengaruh pada vasomotor).
7) Eliminasi
Gejala : Tanda : adanya inkonteninsia dan atau retensi.
8) Nutrisi
Gejala : kehilangan nafsu makan, disfagia (pada periode akut)
Tanda : anoreksia, muntah, turgor kulit jelek, membran mukosa kering.
9) Hygiene
Gejala : Tanda : ketergantungan terhadap semua kebutuhan, perawatan diri (pada periode
akut).
10) Neurosensori
Gejala : sakit kepala, parestesia, timbul kejang, gangguan penglihatan.
Tanda : penurunan status mental dan kesadaran. Kehilangan memori, sulit dalam
keputusan, afasia, mata : pupil unisokor (peningkatan TIK), nistagmus, kejang
umum lokal.
11) Nyeri / kenyamanan
Gejala : sakit kepala mungkin akan diperburuk oleh ketegangan, leher / pungung
kaku.
Tanda : tampak terus terjaga, menangis / mengeluh.
12) Pernapasan
Gejala : adanya riwayat infeksi sinus atau paru
Tanda : peningkatan kerja pernapasan (episode awal). Perubahan mental (letargi
sampai koma) dan gelisah
13) Keamanan
Gejala : adanya riwayat ISPA / infeksi lain meliputi : mastoiditis, telinga tengah,
sinus abses gigi, infeksi pelvis, abdomen atau kulit, fungsi lumbal, pembedahan,
fraktur pada tengkorak / cedera kepala.
b. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan kurangnya darah
ke jaringan otak.
2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan TIK.
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kesadaran akibat
tekanan pada serebelum (otak kecil).
4. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan bicara terganggu
5. Ansietas
c. Intervensi keperawatan
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral
berhubungan dengan
kurangnya darah ke
jaringan otak
Intervensi
NIC
Peripheral Sensation Management
(Manajemen sensasi perifer)
- Monitor adanya daerah tertentu yang
hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
- Monitor adanya paretese
- Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lesi atau
laserasi
- Gunakan sarung tangan untuk proteksi
- Batasi gerakan pada kepala, leher, dan
punggung
- Monitor kemampuan BAB
- Kolaborasi pemberian analgetik
- Monitor adanya tromboplebitis
- Diskusikan mengenai penyebab
perubahan sensasi
Pain Management
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien
- Kaji kultur yang mempengaruhi
respon nyeri
- Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau
- Evaluasi bersama pasien dan tim
kesehatan lain tentang ketidakefektifan
kontrol nyeri masa lampau
- Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
Hambatan mobilitas
fisik berhubungan
dengan penurunan
kesadaran akibat
tekanan pada serebelum
(otak kecil).
Hambatan komunikasi
Ansietas
kecemasan
DAFTAR PUSTAKA
Suzanne dan Brenda G Bare. 2007
Long, 2006
Suddart, Brunner. 2010
Diagnosis Keperawatan NANDA. 2014. Jakarta: EGC
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Jilid 3. Jogjakarta: Mediaction Jogja.
https://id.scribd.com/doc/296484778/Laporan-Pendahuluan-Sol-Docx