Вы находитесь на странице: 1из 14

Hiperemesis

gravidarum
>> ERLIN MURA NGGUNA
>> OKTAVIANA WAHYU W.

Kelompok : two

Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana
penderita mual dan muntah yang lebih dari 10
kali dalam 24 jam atau setiap saat wanita hamil
sampai menganggu pekerjaan sehari-hari karena
keadaan umumnya menjadi buruk dan dapat
terjadi dehidrasi. (Standar pelayanan medic
obstetric dan ginekologi)
Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai
vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali
selama masa hamil, yang dapat menyebabkan
dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau
defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan (Eni
Nur Rahmawati, 2011:50).

Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum
diketahui secara pasti. Namun ada beberapa
faktor predisposisi antara lain:
Sering terjadi pada primigravida, mola
hidatidosa, diabetes, dan kehamilan ganda
akibat peningkatan kadar human chorionic
gonadotropin (HCG).
Faktor organik:
Faktor psikologi
Faktor endokrin

Patofisiologi

epidemiologi
J. Fitzgerald (1938-1953) melakukan studi
terhadap 159 wanita hamil di Aberdeen,
Skotlandia, menemukan bahwa hiperemesis
pada kehamilan pertama merupakan faktor
risiko untuk terjadinya hiperemesis pada
kehamilan berikutnya. Berdasarkan
penelitian, dari 56 wanita yang kembali
hamil, 27 diantaranya mengalami
hiperemesis pada kehamilan kedua dan 7 dari
19 wanita mengalami hiperemesis pada
kehamilan ketiga.

Manifestasi klinis
Hiperemesis gravidarum, menurut
berat ringannya gejala dapat dibagi
dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
1. Tingkat I
2. Tingkat II
3. Tingkat III

1. Tingkat I
a. Muntah terus menerus
b. Epigastrium nyeri
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas

2. Tingkat II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
b. mata cekung dan sedikit ikterus
c. Kardiovaskuler
1)
2)
3)
4)

Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit


Nadi kecil karena volume darah turun
Suhu badan meningkat
Tekanan darah turun

d. Ginjal
) Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan :
) Oliguri

e. Kadang kadang muntah bercampur darah


f. Nafas bau keton
g. BB turun

3. Tingkat III
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Kesadaran somnolen atau koma
e.Kardiovaskuler
Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan
temperatur meningkat

Komplikasi
Komplikasi yang terjadi akibat hiperemesis gravidarum
antara lain:
Komplikasi ringan:
Kehilangan berat badan, dehidrasi, asidosis dari
kekurangan gizi, alkalosis, hipokalemia, kelemahan otot,
kelainan elektrokardiografik, dan gagguan psikologis.
Komplikasi yang mengancam kehidupan:
Rupture oesophageal berkaitan dengan muntah yang berat,
encephalophaty wernickes, mielinolisis pusat pontine,
retinal haemorage, kerusakan ginjal, keterlambatan
pertumbuhan didalam kandungan, dan kematian janin.

PENCEGAHAN
Memberikan penyuluhan tentang
kehamilan dan persalinan sebagai
suatu proses yang fisiologik.
Memberikan keyakinan bahwa mual
dan kadang-kadang muntah
merupakan gejala yang fisiologik
pada kehamilan muda dan akan
hilang setelah kehamilan 4 bulan.
Menganjurkan mengubah makan
sehari-hari dengan makanan dalam
jumlah kecil tapi sering

Next.
Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan
segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu
makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat
Makanan yang berminyak dan berbau lemak
sebaiknya dihindarkan
Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan
panas atau sangat dingin
Menghindari kekurangan kardohidrat merupakan
factor penting, dianjurkan makanan yang banyak
mengandung gula (Wiknjosastro, 2005)

Penatalaksanaan

Medikamentosa
Terapi Nutrisi
Isolasi
Terapi psikologik
Cairan parenteral
Terapi Alternatif

Askep

In word

Вам также может понравиться