Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
A. Puskesmas
1.
Definisi
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
2.
3. Fungsi Puskesmas
Fungsi Puskesmas adalah :
a. Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan
dan
memantau
dampak
kesehatan
dari
penyelenggaraan
setiapprogram
masyarakat
untuk
hidup
sehat,berperan
dalam
memperjuangkan
inap.
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum atau
public goods dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain
adalah promosi kesehatan, memberantas penyakit, kesehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,
kesehatan jiwa serta berbagai program kesehartan masyarakat lainnya.
ekstensifikasi
dan
intensifikasi
pelayanan, disesuaikan
melaksanakan
upaya
kesehatan
7. Manajemen Puskesmas
Adalah
rangkaian
kegiatan
yang
bekerja
secara
sistematik
untuk
menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Tiga fungsi manajemen
pusksesmas yang dikenal yakni Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian, serta
Pengawasan dan Pertanggungjawaban. Semua fungsi manajemen tersebut harus
dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.
Manajemen Puskesmas terdiri dari :
a. Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja pusksesmas. Rencana tahunan
puskesmas dibedakan atas dua macam. Pertama, rencana tahunan upaya
kesehatan wajib. Kedua, rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan:
1) Menyusun usulan kegiatan
Langkah pertama yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun usulan
kegiatan dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik
nasional maupun daerah, sesuai dengan masalah sebagai hasil dari kajian
data dan informasi yang tersedia di puskesmas. Usulan ini disusun dalam
bentuk matriks (Gantt Chart) yang berisikan rincian kegiatan, tujuan,
sasaran, besaran kegiatan (volume), waktu, lokasi serta perkiraan kebutuhan
biaya untuk setiap kegiatan.
2) Mengajukan usulan kegiatan
Langkah kedua yang dilakukan puskesmas adalah mengajukan usulan
kegiatan tersebut ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk persetujuan
pembiayaannya.
3) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Langkah ketiga yang dilakukan oleh puskesmas adalah menyusun rencana
pelaksanaan kegiatan yang telah disetujui oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota (Rencana Kerja Kegiatan/Plan of Action) dalam bentuk
matriks (Gantt Chart) yang dilengkapi dengan pemetaan wilayah
(mapping).
4) Pelaksanaan dan pengendalian
Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan
serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas, baik
rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya
puskesmas
Pedoman Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
Pedoman perhitungan satuan biaya pelayanan puskesmas
c. Kendali mutu
Penyelenggaraan kegiatan puskesmas harus menerapkan program kendali
mutu. Prinsip program kendali mutu adalah kepatuhan terhadap berbagai standar
dan pedoman pelayanan serta etika profesi, yang memuaskan pemakai jasa
pelayanan.
Kendali
mutu
adalah
upaya
yang
dilaksanakan
secara
d. Kendali biaya
Penyelenggaraan kegiatan puskesmas harus menerapkan program kendali
biaya. Prinsip program kendali biaya adalah kepatuhan terhadap berbagai standar
dan pedoman pelayanan serta etika profesi, yang terjangkau oleh pemakai jasa
pelayanan.
Kendali
biaya
adalah
upaya
yang
dilaksanakan
secara
tempat
umum
yang
akan
dirubah
Semua ruangan rumah tempat tinggal berlantai kedap air (bukan tanah)
b. PHBS di Sekolah
- Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
- Jajan di kantin sekolah yang sehat
- Menggunakan jamban sehat
- Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
- Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
- Tidak merokok di sekolah
- Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
- Membuang sampah pada tempatnya
- Kuku pendek dan bersih
- Memelihara kesehatan gigi
- Terdapat ruang UKS dengan peralatan P3K
- Dokter kecil/kader kesehatan remaja
- Dana sehat
- Memanfaatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari
- Menggunakan alas kaki/sepatu
c. PHBS di Tempat-tempat Umum
- Menggunakan air bersih
- Menggunakan jamban
- Membuang sampah pada tempatnya
- Tidak merokok
- Tidak meludah sembarangan
- Memberantas jentik nyamuk
- Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
- Menutup makanan dan minuman
d. PHBS di Tempat Kerja
- Mengkonsumsi makanan bergizi
- Melakukan olahraga/aktivitas fisik setiap hari secara terukur dan teratur
- Tidak merokok di tempat kerja
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Menggunakan air bersih
- Memberantas jentik di tempat kerja
- Menggunakan jamban sehat
- Membuang sampah pada tempatnya
- Mengkonsumsi makanan sehat
- Menggunakan alat pelindung diri
e. PHBS di Institusi Kesehatan
- Menggunakan air bersih
Definisi
Standart operating procedure (SOP) adalah suatu standar atau pedoman
tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok
untuk mencapai tujuan organisasi. Dan menurut Depkes RI SOP adalah suatu
prosedur tetap yang merupakan tata atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu
proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang
bertanggungjawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi
tertentu sehingga sesuatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
Tujuan SOP
a Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim dalam
b
c
d
organisasi.
Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggungjawab dari petugas terkait.
Melindungi organisasi dan staf dari malpraktik atau kesalahan administrasi
lainnya.
Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.
Fungsi SOP
a Memperlancar tugas petugas atau tim
b Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan
c Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak
d Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja
e Sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas rutin
Prinsip-prinsip SOP
a Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan
b Bisa berubah sesuai dengan perubahan standar profesi atau perkembangan
c
D. Mutu Pelayanan
Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu langkah ke arah peningkatan
pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasi sesuai dengan
keluaran (outcome) kesehatan yang diharapkan dan sesuai dengan pengetahuan
profesional terkini. Pemberian pelayanan kesehatan harus mencerminkan ketepatan
dari penggunaan pengetahuan terbaru secara ilmiah, klinis, teknis, interpersonal,
manual, kognitif, organisasi dan unsur-unsur manajemen pelayanan kesehatan.
Mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap
pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah
ditetapkan.
1
Dimensi Mutu
5 (lima) variabel kualitas pelayanan sesuai dengan metode SERVQUAL (Service
quality), yaitu:
a. Bukti Kualitas Pelayanan (Tangibles)
Bukti langsung meliputi keadaan fisik, misalnya kebersihan ruangan
tunggu, kamar periksa, kamar mandi, peralatan medis dan non medis, serta
kerapian petugas kesehatan.
b. Kehandalan Pelayanan (Reliability)
Kehandalan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera dan memuaskan, misalnya kecekatan dalam memberikan
pelayanan, ketersediaan petugas pelayanan dan ketepatan waktu pelayanan.
c. Daya Tanggap Pelayanan (Responsiveness)
Ketanggapan yaitu keinginan para petugas dalam memberikan pelayanan
kepada pasien dengan tanggap, cepat dan tepat, misalnya menanggapi keluhan
pasien, membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
d. Jaminan Pelayanan (Assurances)
Jaminan yang mencakup kemampuan, ketrampilan, kesopanan dan
kejujuran, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan dalam bertindak.
e. Sikap Empati Petugas(Emphaty)
Kemudahan dalam melakukan komunikasi, perhatian, keramahan dan
memahami kebutuhan pasien.
kinerja
berkesinambungan
melalui
upaya
(evidence-based
perbaikan
parcipitatory
(proses)
secara
continuous
quality
kepuasan
pelanggan,
mendiagnosis
penyebab,
c. Pemantapan jejaring
Pengembangan dan pemantapan jejaring dengan pusat unggulan pelayanan
dan sistem rujukannya akan sangat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pelayanan kesehatan, sehingga dengan demikian akan meningkatkan mutu
pelayanan.
d. Standarisasi
Standarisasi merupakan kegiatan penting yang harus dilaksanakan,
meliputi standar tenaga baik kuantitatif maupun kualitatif, sarana dan fasilitas,
kemampuan, metode, pencatatan dan pelaporan dan lain-lain. Luaran yang
diharapkan juga harus distandarisasi.
e. Pengembangan sumber daya manusia
Penyelenggaraan berbagai pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan
dan berkesinambungan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
profesional, yang kompeten dan memiliki moral dan etika, mempunyai
dedikasi yang tinggi, kreatif dan inovatif serta bersikap antisipatif terhadap
berbagai perubahan yang akan terjadi baik perubahan secara lokal maupun
global.
f. Quality Assurance
Berbagai komponen kegiatan quality assurance harus segera dilaksanakan
dengan diikuti oleh perencanaan dan pelaksanaan berbagai upaya perbaikan
dan peningkatan untuk mencapai peningkatan mutu pelayanan. Data dan
informasi yang diperoleh dianalysis dengan cermat (root cause analysis) dan
dilanjutkan dengan penyusunan rancangan tindakan perbaikan yang tepat
dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Semuanya ini dilakukan
dengan pendekatan Plan-Do-Control-Action (PDCA).
g. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan dengan
membangun kerjasama dan kolaborasi dengan pusat-pusat unggulan baik yang
bertaraf lokal atau dalam negeri maupun internasional. Penerapan berbagai
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut harus dilakukan
dengan mempertimbangkan aspek pembiayaan.
h. Peningkatan peran serta masyarakat dan organisasi profesi
Peningkatan peran organisasi profesi terutama dalam pembinaan anggota
sesuai dengan standar profesi dan peningkatan mutu sumber daya manusia.
pengawasan
dan
kontrol
masyarakat
terhadap
E. Problem Solving
Pemecahan masalah adalah suatu proses dari mengamati dan pengenalan serta
usaha mengurangi perbedaan antara situasi sekarang dengan yang akan datang
(rencana). Sedangkan pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai proses memilih
tindakan dari beberapa alternatif untuk mencapai tujuan/sasaran (proses mengakhiri
suatu masalah).
Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses
identifikasi, mencari penyebab, pemilihan alternatif dan mengantisipasi hambatan
yang mungkin menghalangi terlaksananya keputusan.
1. Model PMPK 8 Langkah Dan 7 Alat
Delapan langkah pemecahan masalah yaitu :
a. Langkah 1. Mendefinisikan Masalah dan Menentukan Tema Perbaikan
Kualitas
Masalah adalah Suatu masalah didefinisikan sebagai kesenjangan (gap)
antara situasi sekarang dan target yang diinginkan. Dalam bidang kualitas,
masalah adalah kesenjangan (gap) antara output dari proses sekarang dan
kebutuhan pelanggan, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.
b. Langkah 2. Mencari Semua Penyebab Masalah
Mengidentifikasi semua penyebab yang mungkin mengakibatkan masalah
yang telah diidentifikasi dalam Langkah 1 di atas. Langkah 2 ini mencakup
pengumpulan
dan
pengorganisasian
data
untuk
mendokumentasikan
diterapkan.
c. Langkah 3 dan 4. Memprioritaskan dan Mencara Penyebab Masalah Yang
Paling Mungkin
Mencari penyebab yang paling mungkin akan mengarahkan kepada
akar penyebab masalah, sehingga tindakan yang sesuai pada akar penyebab
masalah yang ditemukan itu akan menghilangkan masalah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan tema (penilaian
masalah) :
1) Menyangkut pelayanan kesehatan dan manajemen mutu puskesmas.
2) Mampu dipecahkan oleh circle, terutama pada awal terbentuknya circle,
sebaiknya memilih tema yang relatif mudah.
3) Masalah (tema) yang dipilih harus spesifik (tidak terlalu luas), sehingga
siapapun bisa mengerti dengan jelas dengan membaca tema tersebut.
4) Untuk menentukan semua penyebab ini bisa digunakan alat diagram
Tulang Ikan (Ishikawa) dengan teknik sumbang saran yang melibatkan
semua anggota circle.
5) Memilih penyebab yang paling mungkin (dominan) di antara semua
penyebab yang ada (point no. 1). Untuk memilih penyebab yang
dominan ini bisa dilakukan 2 cara sesuai dengan karakteristik
penyebabnya :
Jika penyebab-penyebab tersebut pengaruhnya bisa dikuantitatifkan,
maka bisa menggunakan diagram pareto sehingga akan dipilih
penyebab yang berpengaruh paling besar, atau bisa menggunakan
diagram tebar sehingga akan diketahui penyebab-penyebab yang
tidak
bisa
memeriksa
hasil
perbaikan
ini
bisa
dilakukan
dengan
tindakan
perbaikan
atau
solusi
masalah
itu
tidak
tindakan
perbaikan
atau
solusi
masalah
itu
tidak
:5
1) Stratifikasi (Pengelompokan)
Adalah usaha untuk menguraikan dan mengklasifikasikan persoalan menjadi
kelompok-kelompok atau golongan sejenis atau menjadi unsur tunggal dari
persoalan, sehingga persoalan menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti
serta menghindari salah interpretasi.5
2) Lembar Periksa (Lembar Data)
Adalah lembaran (sheet) yang digunakan untuk mencatat kegiatan atau kejadian
(data) dengan format yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Pengisi sheet tinggal
memberikan tanda pada kolom yang sudah disediakan.5
Guna lembar periksa ini selain memudahkan dalam pemeriksaan juga
memudahkan dalam membuat rekapitulasi dan memudahkan analisis terhadap
masalah.5
3) Diagram Pareto
Diagram pareto digunakan untuk menampilkan data dengan tujuan untuk
mengetahui suatu penyebab yang memberikan pengaruh yang paling besar
terhadap akibat. Dengan demikian bisa segera dilakukan langkah perbaikan
berdasarkan skala prioritas, yaitu penyebab yang paling besar pengaruhnya
terhadap akibat.5
4) Diagram Ishikawa (Tulang Ikan) / Fish Bone Chart
Diagram ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sebab dan akibat
dari suatu kegiatan. Dengan diagram Ishikawa kita dapat menjabarkan banyak
sekali semua penyebab, mulai dari penyebab yang paling dekat dengan akibat
(masalah), sampai penyebab yang tidak dekat dengan akibat (masalah). Diagram
Ishikawa biasa juga disebut sebagai diagram Tulang Ikan (Fish Bone Chart)
karena melihat bentuk dari anak panah yang menyerupai tulang ikan.5
pelayanan
publik
dengan
membandingkan
antara
harapan
dan
kebutuhannya.3
Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperlukan untuk mengetahui tingkat
kepuasan masyarakat secara berkala dan mengetahui kecenderungan kinerja pelayanan
pada masing-masing Unit Pelayanan instansi Pemerintah dari waktu ke waktu. Komponen
ini berkaitan dengan pelaksanaan survei IKM, metode yang digunakan, skor yang
diperoleh, serta tindak lanjut dari hasil pelaksanaan survei IKM.3
Unsur minimal
yang
harus
ada
untuk
dasar
Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan;
Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling
menghargai dan menghormati;
merasa
tenang
untuk
mendapatkan
pelayanan
terhadap resiko-resiko
yang
G. Pendekatan Sistem
Sistem ialah satu kesatuan yang utuh diperkirakan berhubungan, serta satu sama lain
saling mempengaruhi, yang ketemunya dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. (Azrul Azwar).4
1. Unsur-unsur dasar sistem
Unsur-unsur atau komponen dasar sistem adalah :4
a. Masukan (input)
Masukan atau input adalah bagian dalam sistem yang diperlukan untuk dapat
berfungsinya sistem. Masukan ini dikenal pula dengan nama perangkat
administrasi (tools of administration). Masukan / input ini biasa di kenal dengan
6 M meliputi manusia (men), uang (money), sarana (materials), metoda
(methods), pasar (market) serta mesin (machine). 20)
1. Man : kemampuan, keterampilan, pengetahuan, keahlian, kesadaran,
2.
3.
4.
5.
6.
kepemimpinan.
Money : dana untuk kegiatan program.
Material :logistik, obat, vaksin, alat kedokteran.
Method :prosedur kerja, peraturan, kebijaksanaan
Machine :alat, pemeliharaan dan perawatan bagian-bagian mesin.
Market : sasaran yang akan diberikan pelayanan program (kelompok
orang).
7. Time : waktu yang dibutuhkan untuk merumuskan dan melaksanakan
sebuah program.
8. Technology
program.
9. Information : substansi eksternal yang menunjang program.
b. Proses (process)
Proses adalah kumpulan bagian yang terdapat dalam sistem dan berfungsi untuk
mengubah masukan menjadi keluaran yang direncakan. Proses adalah langkahlangkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses dalam sistem kesehatan adalah pengetrapan fungsi-fungsi manajemen
seperti fungsi P1 (perencanaan), P2 (penggerakan dan pelaksanaan) dan P3
(pengarahan, pengawasan dan penilaian) atau fungsi-fungsi manajemen versi
lain seperti POAC, POSDCORB)6
1) Perencanaan
Merupakan fungsi yang penting karena merupakan awal arah dan proses
manajemen secara keseluruhan. Perencanaan dimulai dari sebuah ide.
Perencanaan bersifat operasional karena langsung akan diimplementasikan
(dilaksanakan) di lapangan.
Perencanaan terdiri dari lima langkah penting yaitu :7
Menjelaskan berbagai masalah
Untuk dapat menjelaskan masalah dalam program perlu adanya
analisa situasi. Sasaran analisa ialah wilayah di sekitar program itu
akan dijalankan. Aspek yang dinilai ialah mengenai aspek
demografis, aspek geografis, aspek sosial ekonomi dan aspek
organisasi pelaksana program.
o Aspek demografis : distribusi menurut sasaran program.
o Aspek goegrafis : semua informasi mengenai karakteristik
wilayah yang mempengaruhi terjadinya masalah tersebut,
misalnya keadaan alam.
o Aspek sosial ekonomi : yang secara tidak langsung
mempengaruhi timbulnya masalah dan dapat berpengaruh
pada partisipasi pada program yang akan dijalankan, misal:
tingkat pendidikan, pendapatan, norma sosial, sistem
kepercayaan masyarakat.
o Aspek organisasi : aspek ini juga merupakan aspek
terpenting karena sifat masalah ini merupakan manajerial
dan langsung dapat diperbaiki oleh pimpinan dan staf.
Aspek ini juga mempengaruhi kinerja pelaksanaan program
bila tidak segera dipecahkan. Aspek ini meliputi motivasi
program.
Menentukan prioritas masalah
Penetapan masalah adalah sebuah keharusan karena begitu
kompleks masalahnya dan keterbatasan sumber daya. Prioritas
dijadikan dasar untuk menetapkan tujuan perencanaan program.
Prioritas pembinaan program dapat diarahkan dalam wilayah
tertentu berdasarkan cakupan program dan tingkat partisipasi
mayarakat.7
2) Pengorganisasian
Fungsi manajemen yang memunculkan hubungan yang erat antara kegiatan
dan kewenangan. Merupakan sebuah proses membuat struktur relasi antar
pegawai sehingga terjadi sinkronisasi yang menghasilkan keterpaduan
dalam pengerjaan perencanaan dari manajemen sehingga dapat berjalan
dengan baik, dengan pengorganisasian yang baik, manajer dapat
mengkoordinasi SDM dan SDA dengan baik. Kesuksesan sebuah
pengorganisasian tergantung pada kemampuan manajemen dalam mengatur
semua komponen SDA dan SDM secara efektif dan efisien.4
3) Pergerakan dan pelaksanaan program
:6
c. Keluaran (output)
Hasil langsung (keluaran) suatu sistem. Kadar output sangat mempengaruhi
dalam evaluasi dan perencanaan program pada masa selanjutnya. Output terdiri
dari: Barang dan jasa, yang meliputi kualitas/mutu (waktu atau kecepatan,
akurat, realistis, fleksibel, terorganisir ).7
d. Umpan balik (feed-back)
Yang dimaksud dengan umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau
elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan
bagi sistem tersebut. Berbagai pengaruh yang didapat dari lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh sistem untuk menyempurnakan sistem itu sendiri. 6
e. Lingkungan (environment)
Dampak atau hasil tidak langsung dari suatu proses sistem. Merupakan hasil
lanjutan setelah timbul output. Dalam keadaan tertentu dapat menjadi indikator
keberhasilan sebuah sistem.6
f. Dampak (impact).
Dampak atau hasil tidak langsung dari suatu proses sistem. Merupakan hasil
lanjutan setelah timbul output. Dalam keadaan tertentu dapat menjadi indikator
keberhasilan sebuah sistem.4
2. Manfaat5
a. Jenis dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan yang sifatnya
terbatas akan dapat dihindari.
b. Proses yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga
dapat dihindari pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.
c. Keluaran yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih
cepat dan objektif.
d. Umpan balik dapat diperoleh pada setiap tahap pelaksanaan program
3. Ciri-ciri sistem6
a. Komponen di dalam sistem bersifat mandiri, saling berhubungan, saling
bergantung dan berinteraksi dalam upaya mencapai tujuan yang
diharapkan berdasarkan kebutuhan bersama
b. Pengorganisasian komponen dalam dalam sistem bersifat teratur dan
memiliki struktur yang diakui eksistensinya
c. Terdapat komunikasi yang menghubungkan satu komponen dengan
komponen lain di dalam lingkungan yang berfungsi mengatur pertukaran
energi antara sistem dan lingkungan
d. Berorientasi kpd hasil/tujuan yang diharapkan berdasarkan kebutuhan dan
tercapainya tujuan yang akan memelihara kelanggengan keseluruhan
4. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu analisa sistem yang baik
adalah :7
a. Tentukan input dan output dasar dari sistem.
b. Tentukan proses yang dilakukan di tiap-tiap tahap.
c. Rancang perbaikan sistem dan lakukan pengujian dengan :
- Fersibility : cari yang memungkinkan
- Viability : kelangsungan
- Cost : cari yang harganya murah/terjangkau
- Effectiveness : dengan input yang sedikit, output besar.
d. Buat rencana kerja dan penunjukkan tenaga.
Langkah selanjutnya kita buat rencana dan tentukan tenaganya : - Siapa
yang akan dilatih dan siapa yang akan melatih - Kapan waktunya, berapala
lama ? - Di mana tempatnya ? - Berapa biayanya ? - Bagaimana langkah
selanjutnya ?
H. Kerangka Teori
SIMPLE PROBLEM
COMPLEX PROBLEM
Input
Proses
Output
Man,
Money,
Pelayanan Kesehatan
yang berpedoman pada Standart
Cakupan
Operating
Program
Procedure
Pelayanan
(SOP)
Kesehatan
di Puskesmas
di Puskesmas
Material,
Method,
Market dan social marketing,
Minutes/ time,
Information.
Umpan balik
Impact
Outcome
Morbiditas
Mortalitas
I. Kerangka Konsep
SOP
KEPATUHAN
PASIEN
KEPUASAN