Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMERINTAHAN DESA
Mahasiswa
NIM.
: Warka Syachbrani
: 12/338792/PEK/17091
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
ENTITAS PEMERINTAHAN DESA
Pengertian Desa
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Kedudukan Desa dalam Pemerintahan Nasional
Pemerintahan Desa sebagai Sebuah Entitas Ekonomi
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Alokasi Dana Desa
Laporan Keuangan Desa
Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Desa
AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Tulisan ini diajukan atas alasan perlunya kita untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan pemerintahan desa, terkhusus pada tata kelola, akuntansi dan
akuntabilitas keuangannya. Alasan tersebut didasari dengan kenyataan bahwa
belum populernya kajian dan pembahasan mengenai akuntansi pemerintahan desa.
Entah karena isu akuntabilitas pemerintahan desa yang masih belum banyak
dibicarakan atau karena nominal tanggung jawab keuangannya yang terbilang
kecil. Padahal pemerintahan desa atau kelurahan adalah institusi pemerintah yang
terdekat dalam kehidupan bernegara kita.
Pemerintah Desa dan Kelurahan adalah institusi yang setara atau sama dari segi
posisi dalam strata pemerintahan. Perbedaan keduanya terletak pada wilayah
keberadaan dan kepala pemerintahannya. Kelurahan berada pada wilayah kota
sedangkan desa bukan di kota. Kelurahan di kepalai oleh seorang Lurah yang
ditunjuk langsung oleh Bupati/Walikota dan berstatus Pegawai Negeri Sipil
(PNS), sedangkan desa dikepalai oleh masyarakat sipil biasa yang dipilih melalui
pemilihan langsung oleh masyarakatnya. Tulisan ini mengakomodasi keduaduanya karena topologi dari keduanya bisa dikategorikan sama.
Pembahasan ini dimulai dengan sebuah pertanyaan; Perlukah Pemerintah Desa
menyusun laporan keuangan? Ini adalah pertanyaan yang pastinya selalu
menyeruak dalam benak seseorang yang telah belajar atau telah menjadi praktisi
Akuntansi Sektor Publik. Pada tulisan ini, kami akan mencoba membahas
jawaban atas pertanyaan tersebut.
Desa merupakan sebuah institusi legal formal dalam pemerintahan nasional. Hal
itu
tergambar
dengan
adanya
kewenangan
penuh
bagi
Desa
untuk
dalam
aktivitasnya,
perlu
untuk
kecamatan
yang
dipimpin
oleh
seorang
Kepala
Desa.
Sejak
diberlakukannya otonomi daerah, istilah desa dapat disebut dengan nama lain
misalnya, nagari di Sumatera Barat, kampung di Papua dan Kalimantan, dan
istilah-istilah lainnya di masing-masing daerah. Hal ini merupakan salah satu
pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal-usul dan adat istiadat
masyarakat.
Beberapa pengertian desa menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut;
-
agraris dan masih dipengaruhi oleh alam sekitar, seperti iklim dan
keadaan serta kekayaan alam.
Sedangkan menurut hukum/perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, desa
didefinisikan sebagai suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk
sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan
terendah langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU
Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa).
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
desa,
dibentuk
Badan
Contoh
lembaga
kemasyarakatan
yakni,
Lembaga
yang
otonom
untuk
mengatur
perencanaan,
pengelolaan,
dan
APBN
dan
atau
ABPD,
dan
adanya
kewajiban
kepala
desa
untuk
Laporan Finansial;
o Neraca
o Laporan Operasional (LO)
o Laporan Arus Kas (LAK)
o Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
o Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Namun, karena keterbatasan sumber daya manusia yang pada umumnya dimiliki
pemerintahan desa, pemerintah kemudian hanya menetapkan laporan wajib yang
sangatlah sederhana karena hanya berupa Laporan Realisasi Anggaran (APBDesa)
yang kemudian turut serta dilampirkan:
2. Meningkatkan
kemampuan
lembaga
kemasyarakatan
desa
dalam
juga
KESIMPULAN
Dewasa ini sudah sangat beragam pembangunan di desa yang sumber dananya
tidak saja berasal dari APBDesa tetapi juga bersumber dari APBN, APBD
Propinsi maupun dari bantuan luar negeri antara lain berbagai kegiatan
pemberdayaan masyarakat desa yang tentunya mengharuskan perangkat desa
mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai penatausahaan pengelolaan
keuangan. Tentunya ini menjadi suatu tantangan bagi penyelenggara keuangan di
desa. Pemahaman yang baik atas Pengelolaan Keuangan Desa akan sangat
membantu para Kepala Desa dan perangkat desa lainnya termasuk bendahara
desa. Nah, disinilah pemerintah daerah memainkan peranan yang penting dalam
memberikan perhatian atas kapabilitas para penyelenggara pengelola keuangan
desa, dengan membuat suatu petunjuk pengelolaan keuangan desa yang lebih rinci
dalam
rangka
penyeragaman
penyelenggaraan
penatausahaan
dan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Syukry. 2008. Pengelolaan Keuangan Desa: Apa yang Baru?,
(Online),
(http://syukry.wordpress.com/2008/06/16/pengelolaan-
(Online),
(http://hukumonline/.../kedudukan-
pemerintah-desa-dalam-konstitusi-dan-perundang-undangan.html, diakses
29 Desember 2012).
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa.
Santosa, Joko. 2012. Perlukah Desa Menyusun Laporan Keuangan?, (Online),
(http://jokosantosa21.wordpress.com/2012/05/19/perlukah-desamenyusun-laporan-keuangan/, diakses 27 Desember 2012).
Subroto, Agus. 2009. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Tesis tidak
dipublikasikan. Semarang: Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.