Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FAKULTAS KEDOKTERAN
MARET 2016
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Pembimbing :
dr. Dian Hidayati
Supervisor :
dr. Hasnah B., Sp.M., M. Kes
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. MI
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 7 tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Makassar/Indonesia
Nomor RM
: 750974
Alamat
: Parapa Desa Pakkabba, takalar
Tanggal Pemeriksaan : 24 Maret 2016
Tempat Pemeriksaan : IRD RSWS
Pemeriksa
: dr. E
ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Keluar darah dari mata kiri
Anamnesis Terpimpin:
Dialami sejak +8 jam SMRS. Riwayat kecelakaan lalu lintas
dengan mekanisme mata kiri terbentur stang motor. Darah
dari mata (+), riwayat keluar cairan seperti gel dari bola mata
(+), mata merah (+), air mata berlebih (+), kotoran mata
berlebih (+). Riwayat berobat di RS Sungguminasa kemudian
dirujuk ke RS Wahidin Makassar.
Riwayat muntah 1 kali, di rumah sakit, tidak menyemprot, isi
air dan sisa makanan. Riwayat pingsan / tidak sadarkan diri
tidak ada. Sakit kepala (+). Demam (-).
STATUS GENERALIS
Keadaan umum :
sakit sedang/gizi cukup/composmentis
Tanda vital
:
TD: 90/60
mmHg
Nadi: 88
kali/menit
Pernafasan:
20
kali/menit
Suhu: 36,8oC
FOTO KLINIS
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Inspeksi
Pemeriksaan
Palpebra
OD
OS
edema (-)
Pemeriksaan
Apparatus lakrimalis
Silia
Konjungtiva
OD
OS
hiperlakrimasi (-)
hiperlakrimasi (+)
hipersekresi (-)
hipersekresi (+)
hiperemis (-)
Bola mata
normal
Sklera
Mekanisme muskular
o
o
o
o
sulit dievaluasi
Pemeriksaan
Kornea
OD
OS
jernih
normal
sulit dinilai
Pupil
sulit dinilai
Lensa
jernih
sulit dinilai
Iris
Palpasi
Palpasi
OD
OS
Tensi okuler
Tn
Tn - 2
Nyeri tekan
(-)
(-)
Massa tumor
(-)
(-)
pembesaran (-)
pembesaran (-)
Glandula preaurikuler
Tonometri
Tidak dilakukan pemeriksaan
Visus
VOD: 6/60 (anak belum hafal huruf & angka)
VOS: 0
Lapang Pandang
Tidak dilakukan pemeriksaan
Penyinaran Oblik
Pemeriksaan
OD
OS
hiperemis (-)
Sklera
normal
Kornea
jernih
Konjungtiva
normal
sulit dinilai
bulat, sentral,
sulit dinilai
RC (+)
Lensa
jernih
sulit dinilai
Color Sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
Diafanoskopi
Tidak dilakukan pemeriksaan
Slit Lamp
Tidak dilakukan pemeriksaan
Funduskopi
Tidak dilakukan pemeriksaan
Hasil Laboratorium
WBC
: 13.2 [10^3/uL]
RBC
: 4.73 [10^6/uL]
HGB
: 11.9 [g/dl]
PLT
: 392 [10^3/uL]
GDS
: 125 [mg/dl]
Ur / Cr
: 14 / 0.32 [mg/dl]
GOT / GPT : 33 / 18 [u/L]
PT / APTT
: 10.9 / 27.0 [detik]
CT / BT
: 7 / 3 [menit]
Na / K / Cl
: 143 / 4.0 / 113 [mmol/l]
HBsAg
: non reactive
Anti HCV
: non reactive
Hasil CT Scan
RESUME
Seorang anak laki-laki, umur 7 tahun, masuk IRD RSWS
dengan keluhan keluar darah dari mata kiri yang dialami
sejak kurang lebih 8 jam sebelum masuk rumah sakit setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas. Mekanisme kecelakaan,
mata kiri pasien terbentur stang motor saat jatuh. Riwayat
keluar darah dari mata ada, riwayat keluar cairan seperti gel
dari bola mata ada, hiperemis ada, hiperlakrimasi ada,
hipersekresi ada. Riwayat berobat di RS Sungguminasa
kemudian dirujuk ke RS Wahidin Makassar. Riwayat
muntah 1 kali, di rumah sakit, tidak menyemprot, isi air dan
sisa makanan. Riwayat pingsan tidak ada. Cephalgia ada.
Demam tidak ada.
RESUME
Dari pemeriksaan inspeksi OD dalam batas normal. Pada OS
didapatkan palpebra superior et inferior edema (+); hematom
(+); laserasi pada palpebra superior ukuran + 1 cm x 0,2 cm
dan laserasi pada palpebra inferior ukuran + 3 cm x 0,5 cm
partial thickness; hiperlakrimasi (+); konjungtiva hiperemis
(+), mixed injeksio konjungtiva (+), kemosis (+) di inferior;
tampak laserasi sklera dari arah jam 12 menuju sklera
posterior; BMD kesan dangkal, hifema (+) 1/2 BMD; pada
kornea tampak laserasi arah jam 7 kearah jam 12, tampak
koroid dan fibrin di bibir luka; iris, pupil serta lensa sulit
dinilai. Dari palpasi di dapatkan OS Tn - 2. Pada pemeriksaan
oftalmologi didapatkan VOD: 6/60 sedangkan VOS 0.
DIAGNOSIS
Okulus Sinistra Trauma Okulus Perforans +
Laserasi Palpebra Superior et Inferior Partial
Thickness
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
: Bonam
Quo ad Visam
: Malam
Quo as Sanationam : Bonam
Quo ad Comesticam : Dubia et malam
60
DEFENISI
Menurut
Birmingham
Eye
Trauma
Terminology System definisi dari trauma
tembus merupakan trauma mata yang
menyebabkan kerusakan pada keseluruhan
ketebalan dinding bola mata (full-thickness
wound of the eyewall).
EPIDEMIOLOGI
United
States Eye
Injury
Registry
(USEJR)
WHO
frekuensi di US
mencapai 16%
dan meningkat
di lokasi kerja >
di rumah
Laki-laki >
perempuan
Umur rata-rata
31 tahun
1,6 juta
bilateral
mengalami
kebutaan
KLASIFIKASI
Berdasarkan mekanisme trauma:
Trauma tumpul
Mekanik
Trauma tajam
Trauma kimia asam
Trauma Okuli
Kimia
Trauma kimia basa
Trauma termal
Radiasi
Trauma bahan radio aktif
KLASIFIKASI
Berdasarkan Birminghamm Eye Terminology
System (BETTS) :
Close Globe
Injury
Kontusio
Laserasi lamellar
Trauma Okuli
Ruptur
Penetrasi
Laserasi
IOFB
Perforasu
MEKANISME
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Mekanisme trauma
Keadaan saat terjadinya
trauma
Riwayat medis (riwayat visus,
penyakit mata sebelumnya)
Gejala yang dialami pasien
(nyeri, penurunan visus,
diplopia)
Anamnesis
Status generalis
Pemeriksaaan
oftalmologi
Foto polos
CT scan
USG B-Scan
MRI
Pemeriksaan
Fisis
Pemeriksaan
Penunjang
DIAGNOSIS
Ocular Trauma Score
PENATALAKSANAAN
Kasus urgensi
Operasi
Repair kornoesklera
Tujuan primer : memperbaiki integritas bola mata.
Tujuan sekunder : memperbaiki visus.
Enukleasi primer lebih baik, bila perlu ditunda tidak
lebih dari 14 hari untuk mencegah oftalmia simpatis.
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Prognosis trauma okuli perforans bergantung pada
banyak faktor, seperti:
PROGNOSIS
TERIMA KASIH