Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(Studi Pada Restoran Dominos Pizza Cabang Buahbatu Bandung Tahun 2014)
Disusun oleh:
Rendi Setiawan Suwandi
1201120331
Yunus Thariq Rizky
1201120348
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa Tugas Akhir ini dengan judul Pengaruh Price
dan Service Quality Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Restoran Dominos Pizza
Cabang Buahbatu Bandung Tahun 2014) adalah benar karya kami. Apabila dikemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa tugas ini melanggar etika keilmuan, maka kami
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun oleh:
Rendi Setiawan Suwandi
1201120331
Yunus Thariq Rizki
1201120348
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan hidayahNya penulis telah mampu menyelesaikan tugas akhir yang berjudul " Pengaruh Price dan
Service Quality terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Restoran Dominos Pizza
Cabang Buah batu Bandung Tahun 2014)". Tugas ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan tugas ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Ibu Indira Rachmawati selaku dosen mata kuliah yang telah membimbing dan
Kedua Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan
4.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
Penulis
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
tunggal usaha pizza ini dan mengganti nama usahanya menjadi Dominos Pizza, Inc.
Tahun 1983 merupakan pertama kalinya Dominos Pizza dibuka di luar Amerika
Serikat, yaitu di Winnipeg, Canada. Sampai tahun 2012 Dominos Pizza tercatat
sekitar 10.000 gerai berada di lebih dari 70 negara. (www.dominosbiz.com diakses
pada 15 Februari 2014 )
Gambar 1.1
Logo Dominos Pizza, Inc.
Dominos
Pizza
yang
dikenal
sebagai
The
Pizza
Delivery
menit sampai atau gratis masih dilakukan meskipun kondisi lalu lintas di Indonesia
berbeda dengan negara lain. (www.dominos.co.id diakses pada 15 Februari 2014)
Gambar 1.2
Timeline Objek Penelitian
DomiNicks Dominos Pizza Go International
1960
1965
(Winnipeg, Canada)
Indonesia
1983
2008
A. Visi
- Number one in pizza.
- Number one in people
B. Misi
Sell more pizza, have more fun. (www.dominos.com.au diakses pada 15
Februari 2014)
Hawaiian
Hawaiian
Shrimp
feast
Chicken
Turkey
Mayo
Veggie
Chicken
Beef
Tuna Delight
Mania
BBQ
Pepperoni
Feast
Pizza Crust
Medium
Rp.63.00
Large
Rp.85.50
X-Large
Rp.66.50
0
Rp.106.00
0
Sumber: www.dominos.co.id diakses pada 13 Februari 2014
Tabel 1.2
Menu Pizza Premium Dominos Pizza
Chicken
Lovers
Meatzza
Beef
Cheese
Mushroom
Mania
Extravaganza
American All
American
Star
Classic
Cheeseburger
Pizza Crust
Medium
Large
Rp.65.000
Rp.87.500
X-Large
Rp.70.000
Rp.108.500
Sumber: www.dominos.co.id diakses pada 13 Februari 2014
Tabel 1.3
Menu Pizza Favuorite Dominos Pizza
Corn Beef
Meat N Meat
Sprinkle
Turkey
Beef Rasher
Pizza Crust
Small
Mediu
Rp.26.
m
Rp.65.
000
X-
Large
Large
Rp.87.
000
Rp.70.
500
000
Rp.108.
500
Sumber: www.dominos.co.id diakses pada 13 Februari 2014
Tabel 1.3
Menu Pizza Double Decker Dominos Pizza
American
Delicious
Beef
Tasty Spicy
Classic
Pepper Beef
Pepperoni
Chicken
Cheeseburge
Feast
Pizza Crust
Medium
Rp.114.000
Sumber: www.dominos.co.id diakses pada 13 Februari 2014
Gambar 1.3
Harga menu promo 2 for Tuesday
produk
.
dan
juga
Persaingan
pelayanan
di
bidang
khususnya
restoran,
minimnya
menyediakan
makanan. Oleh
karena
itu
orang lebih
Lapangan
Usaha
Perdaganga
n,
Hotel, 1023,
dan
7
Restoran
1148,
7
1
301,5
437,5
473,1
501,2
5,93
Sumber
Pertumbu
han
(persen)
1,07
Sumber : BPS
Bisnis melalui sektor restoran sangat menjanjikan jika dikelola dengan
manajemen yang baik seperti Dominos Pizza. Dominos Pizza merupakan salah
satu restoran ternama yang menjual pizza sebagai produk utamanya. Restoran
ini sudah berkembang semenjak tahun 1960 dan 7,000 gerai Dominos Pizza di
seluruh dunia. Di kota Bandung sendiri terdapat 7 gerai Pizza Hut yang
tersebar.
Saat ini masyarakat modern cenderung mempunyai aktivitas dengan
intensitas kerja yang tinggi. Dampaknya, mereka memilih untuk mengkonsumsi
makanan yang cepat saji dibandingkan harus memasak sendiri makanan di
rumah. Oleh karena itu, orang lebih menyukai untuk makan dan minum di
restoran yang dapat menyajikan menu secara cepat, maka kemudian munculah
restoran-restoran siap saji dengan berbagai macam fasilitas pendukungnya.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya berbagai macam restoran cepat
saji di bidang industri makanan. Menurut Umaiza (2010), Tidak hanya
Dominos Pizza yang berbisnis pizza dalam bentuk restoran di Indonesia.
Ada setidaknya 18 restoran yang membuka gerai atau restoran pizza,
diantaranya adalah:
1.
Pizza Hut,
2.
Domino Pizza
3.
Izzi Pizza,
4.
Papa Rons,
5.
California Pizza,
6.
Pizza Marzano,
7.
Pizza Boutique
8.
Avenue a Pizza
9.
10.
Piccolinos Pizza
11.
Spizza
12.
Pizza Bar
13.
Pizza e Birra
14.
Pizza King
15.
Tiamo Pizza
16.
Pizza Story
17.
18.
Batu Bandung?
Bagaimana persepsi konsumen terhadap service quality Dominos Pizza Buah
3.
Batu Bandung?
Bagaimana pengaruh price dan service quality terhadap kepuasan konsumen
secara simultan di Dominos Pizza Buah Batu Bandung?
4.
5.
2.
3.
4.
5.
pengetahuan dan keilmuan serta dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas ini memberikan gambaran umum mengenai susunan isi
dari penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan tugas ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini membahas uraian mengenai gambaran umum obyek penelitian,
latar
belakang masalah yang diambil, perumusan masalah, maksud dan tujuan, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan tugas.
2.1.
GAMBAR 2.1
Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran
b. Kebijakan Harga
Menurut Buchari Alma (2009:170) produsen yang memproduksi
barang baru mempunyai pilihan dalam proses price policies-nya yaitu:
1.
alasan:
a. Demand bersifat inelastis pada waktu barangnya dipasarkan.
b. Pasaran ditunjukkan kepada konsumen-konsumen yang kaya.
c. Bertujuan untuk mengembalikan modal yang telah tertanam dalam waktu
singkat.
d. Tidak dikhawatirkan masuknya pesaing baru.
2.
Harga pokok lebih rendah dari saingan. Produsen yang bekerja, secara
efisien dan efektif akan memperoleh banyak keuntungan karena penghematanpenghematan. Dalam hal ini produsen dapat menetapkan harga jual dengan 3
alternatif:
a. Menetapkan harga pokok lebih tinggi dari saingan
b. Harga jual lebih rendah dari saingan
c. Harga jual sama dengan harga pasar
4.
timbul. Strategi penetapan harga jasa sering kali tidak berhasil karena
kurangnya asosiasi yang jelas antara harga dan nilai. Nilai bersifat subjektif,
dan tidak semua pelanggan memiliki keahlian untuk mengukur kualitas dan
nilai yang mereka terima.
3. Penetapan harga berbasis persaingan (Competition-based pricing)
Perusahaan dengan jasa yang relatif tidak terdiferensiasi perlu mengawasi
harga yang dikenakan oleh pesaing dan sebaiknya berupaya untuk
mengenakan harga yang tidak jauh berbeda. Ketika para pelanggan tidak atau
hanya sedikit melihat perbedaan di antara tawaran harga yang bersaing,
mereka mungkin hanya akan memilih harga yang menurut mereka paling
murah. Dalam situasi seperti ini, perusahaan dengan biaya per unit jasa paling
rendah akan menikmati keunggulan pasar dan sering kali meraih
kepemimpinan harga (price leadership).
Jasa (service) adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta
tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu. (Kotler & Armstrong 2008:266).
e. Karakteristik Jasa
Menurut
Kotler
&
Amstrong
(2008:292-293),
perusahaan
harus
kapan dan dimana, dan kepada siapa, jasa sangat bervariasi. Pembeli jasa
menyadari variabilitas ini dan sering membicarakannya dengan orang lain
sebelum memilih penyedia jasa.
-
Keandalan (Reliability)
Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan akurat
2.
Responsivitas (Responsivenes)
Jaminan (Assurance)
Empati (Empathy)
Wujud (Tangible)
berikut :
1. Kualitas produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk yang mereka gunakan berkualitas.
2. Kualitas Pelayanan
Pada industri jasa, adalah mutlak bahwa pelanggan akan merasa puas bila
mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang pelanggan
harapkan.
3. Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek
tertentu, sehingga membuatnya mengalami tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
4. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama dengan produk lain, tetapi
ditetapkan pada harga yang lebih murah akan memberikan nilai yang lebih
tinggi kepada pelanggannya
5. Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
perlu
membuang
waku
untuk
mendapatkan
suatu
produk/jasa
value
adalah
produk
yang
berkualitas,
maka
ynagdiperoleh
konsumenadalah
harga
benar-benar
yang
murah,
nyaman.
maka
Kalau
value
dari
konsumen
akan
puas
Situational Factor
Service
Product Quality
Price
Personal Factor
: yang diteliti
Sumber : Zeithaml dan Bitner (2009:103)
Namun dalam gambar tersebut teori yang digunakan dalam penelitian
ini adalah hanya mencakup harga dan service quality yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan.
2.2.
Penelitian Terdahulu
2.3.
Kerangka Pemikiran
Sesuai dengan landasan teori dan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan,
penelitian ini akan meneliti sejauh mana pengaruh price dan service quality terhadap
kepuasan konsumen Dominos Pizza Buahbatu Bandung.
Menurut American Society for Qualiy Control dalam Ratnasari (2011, 103-104),
kualitas adalah keseluruhan dari ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu
produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah
ditentukan atau bersifat laten, dan dengan kata lain kualitas suatu produk/jasa adalah
sejauh mana produk/jasa memenuhi spesifikasi-spesifikasinya.
Kualitas pelayanan dapat diukur dengan lima dimensi kualitas jasa, sekaligus sebagai
ukuran dalam melihat kualitas jasa yang dipersepsikan konsumen menurut Parasuraman,
Zeithalm dan Berry dalam buku Kotler dalam Buchari Alma (2009:282)
Kepuasan pembeli akan bergantung kepada kinerja tawaran dalam pemenuhan harapan
pembeli. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapanharapannya. (Herry Achmad Buchory, H. Djaslim Saladin, 2010:67).
Price(X1)
Penetrasi Harga
Kesesuaian Harga
Kepuasan
Konsumen (Y)
Service Quality (X2)
Tangible
Emphaty
Responsivness
Reliability
Assurance
2.4.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
Tabel 2.2
Hipotesis Penelitian
1 H01
2 H02
3 H03
H1
Bandung
Tidak terdapat pengaruh signifikan
H2
Buahbatu Bandung
Tidak terdapat pengaruh signifikan
Buahbatu Bandung
Terdapat pengaruh signifikan antara
H3
2.5.
Buahbatu Bandung
1. Penelitian ini hanya membahas Pengaruh Price dan Service Quality terhadap
kepuasan konsumen Dominos Pizza Buahbatu Bandung.
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap konsumen Dominos Pizza Buahbatu Bandung.
3. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2014 sampai Mei 2014
3.1.
Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.
Metode deskriptif yaitu pengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status
terakhir dari subjek penelitian dan juga berupaya memperoleh deskripsi yang lengkap dan
akurat dari suatu situasi.
Metode deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas
suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Studi
deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan
karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2006:158)
Sifat penelitian adalah kuantitatif. Menurut Cooper & Schindler (2006:229) metode
kuantitatif biasanya mengukur perilaku, pengetahuan, opini atau sikap konsumen.
Pendekatan yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah survey karena populasi yang
diambil merupakan populasi besar dan data yang dipelajari diambil dari data sampel yang
diambil dari populasi.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal yaitu riset
yang dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat. (Zikmund, et, al,
2010:57)
3.2.
Variabel Oprasional
Menurut Cooper & Schindler (2006:46) istilah variabel digunakan sebagai padanan
untuk konstruk atau sifat yang sedang dipelajari. Variabel adalah simbol dari suatu
kejadian, tindakan, karakteristik, sifat khusus, atau atribut yang dapat diukur dan
dikatagorikan.
Sedangkan menurut Sekaran (2006:115) variabel adalah apa pun yang dapat membedakan
atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek
atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.
Sesuai dengan judul dalam penelitian ini yaitu pengaruh price dan service quality
terhadap kepuasan konsumen Dominos Pizza Buahbatu Bandung diketahui ada tiga
variabel yang terdiri dari price (X1), service quality (X2) dan kepuasan konsumen (Y).
Dari ketiga variabel tersebut dapat dibedakan menjadi :
Sub Variabel
Indikator
No.
Skala
Penetrasi
Item
1
Pengukuran
Ordinal
Harga
dibandingkan pesaing
Harga yang ditawarkan terjangkau
Ordinal
3
4
5
Ordinal
Ordinal
Ordinal
diperoleh pelanggan
Harga yang ditawarkan
selalu
Ordinal
Tangible
berubah-ubah
Kenyamanan dengan suasana tempat
Kerapihan penampilan pelayan
Pelayan
memahami
keluhan
7
8
9
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Emphaty
pelanggan
Keramahan
terhadap
10
Ordinal
Responsivenes
pelanggan
Kecepatan pelayan melayani pesanan
Kesigapan pelayan melayani keluhan
11
12
Ordinal
Ordinal
Waktu
13
Ordinal
Price
(X1)
Kesesuaian
Harga
Service
Quality
(X2)
s
Reliability
yang
pelayan
diberikan
untuk
Assurance
Kepuasan Konsumen (Y)
14
Ordinal
15
Ordinal
waktu
Kepuasan terhadap pelayanan yang
16
Ordinal
diberikan
Pelayanan yang diterima sesuai
17
Ordinal
18
Ordinal
harapan
Kepuasan
terhadap
harga
yang
ditawarkan
Penelitian ini menggunakan skala ordinal yang merupakan skala yang tidah hanya
mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan di antara berbagai
kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam beberapa cara.(Sekaran, 2006:17).
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.(Riduwan,2012:20).
Menurut Malhotra (2009:298) skala likert adalah skala yang digunakan secara luas
yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap
masing-masing dari serangkaian pernyataan obyek stimulus. Untuk menghindari bias (error
central tendency) karena responden cenderung memilih alternative yang ada di tengah, maka
hanya digunakan 4 pilihan jawaban responden dengan menghilangkan pilihan netral dalam
kuesioner. Skala pengukurannya diberikan pembobotan untuk setiap jawaban yang diberikan
yaitu dengan 4 bobot skala, seperti diuraikan berikut ini :
a.
: Skor 1
b.
: Skor 2
c.
Setuju (S)
: Skor 3
d.
: Skor 4
3.3.
Tahapan Penelitian
Menurut Cooper & Schindler (2006:156) desain riset adalah rencana dan struktur
investigasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan
riset.. Berdasarkan desain penelitian yaitu, penelitian deskriptif maka tahap-tahap
yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1
Tahapan Penelitian
Identifikasi dan Perumusan
Masalah
Pengumpulan Data
Sekunder
Studi Literatur
Menggambarkan kerangka
pemikiran dan menentukan
Pengumpulan data
primer
Pengolahan
data
Interpretasi Pengolahan data dan
analisis
Kesimpulan dan
Saran
3.4.
Sarwono
(2008:143)
jika
populasinya
besar
maka
peneliti
= ukuran sampel
Z2
= abscissa kurva normal yang memotong area sisi (tails), atau 1 tingkat
= proporsi yang diestimasi suatu atribut yang ada dalam suatu populasi
=1p
Nilai Z didapatkan dari table statistik yang berisi area di bawah kurva normal.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mencari besarnya sampel untuk suatu
penelitian yang berkaitan dengan pelanggan Dominos Pizza cabang Buahbatu
Bandung. Karena jumlah yang besar maka tidak diketahui variabilitas dalam suatu
proporsi, sehingga diasumsikan p= 0.5 (untuk variabilitas maksimum). Sedangkan
untuk tingkat kepercayaan ditentukan sebesar 95% dan ketepatan 5%, maka
diperoleh :
(1,96)2 (0,5)(0,5)
(0,05)2
0
n0 = 384,16
n
n0 = 400 (dibulatkan)
Jadi diperoleh jumlah sampel minimum adalah 400 orang pelanggan Dominos
Pizza Buahbatu Bandung
3.4.3. Teknik Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan nonprobability Sampling
dengan metode convenience sampling. Sugiyono (2012:125) mendefinisikan non
probability sampling sebagai teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel.
Menurut Zikmund (2010:396) Convenience sampling refers to sampling by
obtaining people or units that are conveniently available.
Menurut Sekaran (2006:136), Metode convenience sampling adalah metode
yang pengumpulan informasinya diperoleh dari anggota populasi yang dengan senang
hati bersedia memberikannya. Dimana metode tersebut ditujukan kepada 400 orang
pelanggan Dominos Pizza Buahbatu Bandung.
3.5.
Pengumpulan Data
Menurut Tika (2006:57) data adalah sekumpulan bukti atau fakta yang
dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan tertentu. Data sangat memegang peranan
penting dalam pelaksanaan penelitian. Pemecahan suatu permasalahan dalam
penelitian sangat tergantung dari keakuratan data yang diperoleh. Sehingga teknik
pengumpulan data yang penulis gunakan adalah :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang
diteliti atau ada hubungannya dengan objek yang diteliti. (Tika, 2006:57).
Kuesioner
Menurut Sugiyono (2012:192) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner tersebut disebarkan kepada para
responden untuk mendapatkan sejumlah data yang dibutuhkan untuk kepentingan
penelitian. Responden adalah para konsumen Dominos Pizza cabang Buahbatu
Bandung. Dalam penelitian ini, teknik kuesioner dilakukan dengan 2 cara, yaitu
penyebaran melalui internet dan penyebaran secara langsung.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan
oleh seorang atau instansi di luar dari peneliti sendiri, walaupun yang
dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. (Tika, 2006:58)
Studi kepustakaan.
Studi
kepustakaan
merupakan
teknik
pengumpulan
data
dengan cara
mempelajari dan mencari data yang berhubungan dengan permasalahan yang akan
dibahas. Dalam penelitian ini, data kepustakaan peneliti didapatkan dari buku-buku,
jurnal-jurnal, serta beberapa informasi yang didapatkan melalui media online
(internet) dan informasi lain yang dianggap relevan dan menunjang dengan penelitian
ini.
3.6.
3.6.1.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin
mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat
mengukur apa yang hendak diukur (Ghozali,2011:52)
Validitas menggambarkan seberapa tepat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya atau dalam pengertian lain, bagaimana kuesioner dapat benar-benar mengukur apa
yang akan diukurnya. Karena skala pengukuran dari item telah ditransformasikan dari ordinal
menjadi interval, maka digunakan Korelasi Pearson Product Moment. Analisis ini digunakan
dengan tujuan menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu
dependen.
Uji validitas penelitian ini menggunakan korelasi product moment yang dikenal
dengan korelasi Pearsons. Rumus korelasi product moment ini adalah :
nSX iYi - (SX i )(SYi )
r
xy
Keterangan :
rxy = Koefisien validitas item yang dicari
n
= Jumlah responden
Nilai r tabel untuk n = 30 responden dengan taraf signifikasi 5% (=0,05) sehingga didapat
nilai r tabel 0,361.
Adapun hasil uji validitas dari setiap pernyataan variabel-variabel yang terdapat
dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Price (X2)
Pertanyaan
Price (X3)
r Hitung
r Tabel Keterangan
(Item)
Penetrasi Harga
P1
P2
P3
P4
0.4271
0.4056
-0.2620
0.4526
0.361
0.361
0.361
0.361
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
P5
-0.0070
Kesesuaian
Harga
P6
0.1791
0.361 Tidak Valid
Sumber : Pengolahan Data Microsoft Excel 2010
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Service Quality (X1)
Service Quality
Pertanyaan
r Hitung
(X1)
r Tabel Keter
(Item)
P7
0.5286
0.361 Valid
P8
P9
0.3719
0.3670
0.361 Valid
0.361 Valid
P10
P11
0.4673
0.4551
0.361 Valid
0.361 Valid
P12
P13
0.4390
0.3721
0.361 Valid
0.361 Valid
Berwujud
(Tangibles)
Empati
(Emphaty)
Cepat Tanggap
(Responsiveness)
Kendalan
(Reliability)
Kepastian (Assurance)
P14
0.4931
0.361 Valid
P15
0.3641
0.361 Valid
Sumber : Pengolahan MicrosoftExcel 2010 oleh penulis
Tabel 3.4
Keteranga
r Hitung r Tabel n
(Item)
P16
0.5157 0.361 Valid
P17
0.3694 0.361 Valid
P18
0.7490 0.361 Valid
Sumber : Pengolahaan Data Microsoft Excel oleh penulis
Nilai validitas tertinggi untuk service quality sebesar 0,5286 pada pernyataan
kenyamanan pelanggan akan suasan restoran dan nilai validitas terendah sebesar 0.3641 pada
pernyataan adanya jaminan pesanan Dominos Pizza datang tepat waktu
Nilai validitas tertinggi untuk price sebesar 0,4526 pada pernyataan harga sesuai
dengan kualitas dan nilai validitas terendah sebesar -0,2620 pada pernyataan harga yang
ditawarkan Dominos Pizza murah pada hari-hari tertentu
Sedangkan, Nilai validitas tertinggi untuk kepuasan pelanggan sebesar 0,7490 pada
pernyataan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan dan nilai validitas terendah sebesar
0,3694 pada pernyataan pelayanan yang diterima dari Dominos Pizza sesuai dengan harapan.
Setelah dilakukan uji validitas pada variabel Price, terdapat tiga item yang tidak valid
yaitu item 3, 5, dan 6. Hal ini terjadi karena responden sulit dalam mengartikan pernyataan
tersebut, sehingga jawaban responden menjadi berbeda-beda atau tidak merata. Berikut tabel
hasil perhitungan ulang uji validitas setelah item yang tidak valid dibuang:
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Price (X2)
Pertanyaan
Price (X3)
r Hitung
r Tabel Keterangan
(Item)
Penetrasi Harga
Kesesuaian
Harga
P1
P2
0.4271
0.4056
0.361 Valid
0.361 Valid
P4
0.4526
0.361 Valid
st2
3.6.2.
Uji Reabilitas
Menurut Sanusi (2011:80) reabilitas adalah alat pengukur menunjukkan konsistensi
hasil pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu
yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau
waktu yang berlainan. Secara implisit, reabilitas ini mengandung objektivitas karena hasil
pengukuran tidak berpengaruh oleh siapa pengukurnya.
Reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
(Ghozali,2011:52)
Untuk menghitung koefisien reliabilitas digunakan rumus Alfa Cronbach:
11
(k 1)
2
b
2
Keterangan :
r11
= Reliabilitas instrumen
2
SY s
2
=
n
Keterangan :
= Varians total
= Jumlah responden uji coba instrumen
= Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item
= Jumlah kuadrat skor responden
N of
Items
Kesimpula
n
Alpha
. 785
3 Reliable
Tabel 3.7 menunjukkan nilai atau skor Alpha Cronbachs dari variabel Service Quality (X1)
sebesar 0.785 > 0.70 sehingga variabel Service Quality (X1) dapat dikatakan reliable.
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Service Quality (X2)
Cronbach's
N of
Items
Kesimpula
n
Alpha
.714
9 Reliable
Tabel 3.9 menunjukkan nilai atau skor Alpha Cronbachs dari variabel Price (X2) sebesar
0.714> 0.70 sehingga variabel Price (X2) dapat dikatakan reliable.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Konsumen (Y)
Cronbach's
N of
Items
Kesimpula
n
Alpha
.875
3 Reliable
Tabel 3.9 menunjukkan nilai atau skor Alpha Cronbachs dari variabel Kepuasan
Konsumen (Y) sebesar 0.875> 0.70 sehingga variabel Kepuasan Konsumen (Y) dapat
dikatakan reliable.
Nilai Kumulatif adalah jumlah dari setiap pertanyaan yang merupakan jawaban dari
Nilai rentangnya adalah 100% 25% = 75%. Jika nilai rentang dibagi 4 skala
pengukuran maka akan diperoleh nilai interval persentase sebesar 18,75%,
sehingga diperoleh kriteria interpretasi skor adalah sebagai berikut :
Tabel 3.10
No.
1
Sangat Tidak
Setuju
Adapun kriteria interpretasi skor dapat dilihat pada Gambar 3.2 sebagai berikut:
Skor Untuk perhitungan skor total untuk masing-masing indikator variabel
x Jumlah responden /
skor total.
Untuk melihat hasil dari skor total setiap variabel, dapat dilihat pada garis
kontinum sebagai berikut:
25%
43,75%
Sangat
Buruk
62,5
%
Buruk
81,25
%
Baik
100%
Sanga
t
Baik
Gambar 3.2
Garis Kontinum Interpretasi Skor
3.7.2 Method of Successive Interval (MSI)
Menurut Riduwan (2012:30) dalam analisis statistik parametrik disyaratkan bahwa
data yang diolah minimal berskala interval. Sedangkan data yang diperoleh dalam penelitian
ini mempunyai skala ordinal. Oleh karena itu, data ordinal hasil dari kuesioner akan
ditransformasikan menjadi data interval yang merupakan persyaratan minimal dalam statistik
parametrik.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan transformasi data dengan
menggunakan teknik MSI adalah sebagai berikut:
a
b
Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.
Pada setiap butir tersebut ditentukan beberapa banyak orang yang mendapat skor
c
d
1,2,3 dan 4 dari setiap butir pertanyaan pada kuesioner yang disebut frekuensi.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi
Tentukan proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara
f
g
digunakan untuk mentransformasikan dari data ordinal menjadi data interval. Data interval
tersebut lalu dicari rata-rata untuk setiap variabel dalam penelitian ini yaitu Price (X1)
Service Quality (X2), dan kepuasan konsumen (Y). Rata-rata inilah yang dipakai peneliti
untuk melakukan analisis jalur.
3.7.3 Koefisien Determinasi (R2)
Suharyadi & Purwanto (2009:162) koefisien determinasi merupakan ukuran untuk
mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data
sampel. Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang
paling baik dalam analisa regresi, hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi
(R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu).
Jika koefisien determinasi nol berarti variabel independen sama sekali tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati
satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen. Dari koefisien determinasi (R2) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur
besarnya sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang
biasanya dinyatakan dalam persentase.
Rumus koefisien determinasi sebagai berikut :
Kd = r2 x 100%
Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
r = koefisien korelasi variabel bebas dengan variabel terikat
3.7.4 Analisis Jalur (Path Analysis)
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Path Analysis. Alasan
menggunakan path analysis adalah dengan diagram jalur, hipotesis diterjemahkan sehingga
tampak variabel apa yang merupakan variabel penyebab (eksogenus) dan variabel akibat
(endogenus). Path analysis ini juga bertujuan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak
langsung dari satu atau lebih variabel sebagai variabel penyebab terhadap satu atau lebih
variabel lainnya sebagai variabel akibat.
a
Sifat Aditif
Jika data yang dimiliki adalah data ordinal, maka data harus ditransformasikan
terlebih dahulu dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval), dengan langkah
sebagai berikut:
Langkah kerja MSI adalah sebagai berikut:
a
Tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan skor 1,2,3,4 dari setiap butir
pertanyaaan pada kuesioner, yang disebut dengan frekuensi.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara
berurutan perkolom skor.
Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z tabel untuk setiap proporsi kumulatif
yang diperoleh.
Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan
menggunakan tabel Tinggi Densitas).
= 1 1+2 2+
Y = Kepuasan Konsumen
X1 = Price
X2 = Service Quality
= koefisien jalur antara variabel akibat dan variabel penyebab
= variabel residu (factor eror)
????????????????????????????
Gambar 3.3
Diagram Jalur Hubungan Struktural Variabel Penelitian
2. Menghitung koefisien jalur
Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan
persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis : Naik turunnya
variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X1 dan X2)
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)
Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut :
H1: 1= 2 0
H0: 1= 2= 0
4. Menghitung koefisien jalur secara individu
H1: 1 0
H0: 1= 0
5. Meringkas dan menyimpulkan
3.7.4 Pengujian Hipotesis
Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, jika uji Hipotesis penelitian
tersebut dinyatakan dalam hipotesis statistik adalah sebagai berikut :
a. Hipotesis keseluruhan:
H0 : 1 = 2= 0 ; artinya : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
price dan service quality terhadap kepuasan konsumen.
H1 : Sekurang-kurangnya ada sebuah 0, dengan i = 1,2; Terdapat
pengaruh yang signifikan antara price dan service quality terhadap kepuasan
konsumen.
Dalam penelitian ini hipotesis yang ditentukan adalah dasar pengambilan
keputusan berdasarkan probabilitas:
a) Jika probabilitas sig. 0,05, maka H0 diterima, H1 ditolak
b) Jika probabilitas sig. < 0,05, maka H0 ditolak, H1 diterima
b. Hipotesis secara parsial:
1
3.7.
4.1.
Karakteristik Responden
Di dalam penelitian ini dikumpulkan data primer untuk mengetahui Pengaruh
Price dan Service Quality terhadap kepuasan konsumen melalui penyebaran kuisioner.
Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Dominos
Pizza cabang Buahbatu Bandung dengan sampel penelitian 400 responden.
Data karakteristik responden dalam penelitian ini sangat dibutuhkan untuk
mengetahui latar belakang responden yang dapat dijadikan masukan untuk
menjelaskan hasil yang diperoleh dari penelitian. Karakterisrik responden yang diteliti
meliputi :
a.
b.
c.
d.
8%
3% 3% 12%
<20 tahun
20-25 tahun
26-30 tahun
31-35 tahun
>35 tahun
74%
41%
59%
Laki-laki
Perempuan
3% 7%
9%
3%
11%
pegawai negeri
pegawai swasta
pengusaha
pelajar
mahasiswa
67%
lainnya
Gambar 4.4
Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran
7%
10%
18%
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000Rp.2.000.000
11%
Rp.2.000.000Rp.3.000.000
Rp.3.000.000Rp.4.000.000
Rp.4.000.000
54%
sebesar 10%, responden yang memiliki pendapatan lebih dari Rp.4.000.000 sebanyak
28 orang atau sebesar 7%..
Dari hasil kuesioner responden tersebut, dapat diketahui bahwa mayoritas
konsumen Dominos Pizza cabang Buahbatu Bandung memiliki pendapatan antara
Rp.1000000- Rp.2000000 sebanyak 217 orangatau sebesar 54%.
4.2.
kepuasan konsumen diwakili oleh pertanyaan 1-15 dalam kuesioner yang disebarkan
kepada konsumen Dominos Pizza cabang Buahbatu Bandung sebanyak 400 orang.
4.2.1. Tanggapan Responden Tentang Variabel Price
Variabel price merupakan salah satu faktor yang membuat konsumen
memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk. Untuk mengetahui tanggapan
responden tentang price Dominos Pizza cabang Buahbatu Bandung maka peneliti
memberikan kuesioner kepada 400 konsumen. Kuesioner mengenai pendapat
responden tentang price terdiri dari 3 pernyataan. Untuk mengetahui hasil penelitian
yang berkaitan tentang price (X1) maka dilakukan dengan menghitung jumlah
selebaran jawaban responden penelitian atas item pernyataan price.
Hasil skor tanggapan responden untuk variabel price yang diukur dengan item
pernyataan diperoleh dengan skor total sebesar 3755. Skor tertinggi untuk ketiga
penyataan tersebut adalah skor tertinggi tiap pernyataan x jumlah pernyataan x jumlah
responden (4 x 3 x 400 = 4800). Persentase keseluruhan dari variabel price adalah
3755 : 4800 x 100% = 78,23%. Hasil jawaban dari pernyatan kuesioner dikategorikan
ke dalam kategori sangat buruk, buruk, baik dan sangat baik. Selanjutnya total skor
tanggapan responden terhadap varibel price serta jarak interval digabungkan dan
dikonversi menjadi gambar sebagai berikut:
Gambar 4.5
Garis kontinum tanggapan responden terhadap variabel price
78,23%
Dari hasil perhitungan dan garis interval tentang variabel price tersebut, diperoleh
persentase sebesar 78,23%. Angka tersebut berada dalam kategori baik. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa keseluruhan price sudah dinilai baik oleh konsumen Dominos
Pizza cabang Buahbatu Bandung.
Data hasil kuesioner mengenai variabel price dapat dilihatpada tabel xx
berikut:
Tabel
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Price
No
SS
Jawaban
S
TS
STS
Jumlah
Skor
Skor
Total
Ideal
1600
1600
1600
Rata-rata Skor Total
Rata-rata (dalam %)
keempat
penyataan
tersebut
adalah
skor
tertinggi
tiap
Dari hasil perhitungan dan garis interval tentang variabel service quality tersebut,
diperoleh persentase sebesar 75,13%. Angka tersebut berada dalam kategori baik. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa keseluruhan service quality sudah dinilai baik oleh
konsumen Dominos Pizza cabang Buahbatu Bandung..
4.2.3. Tanggapan Responden Tentang Variabel Kepuasan Konsumen
Untuk mengetahui tanggapan responden tentang kepuasan konsumen
Dominos Pizza cabang Buahbatu Bandung maka peneliti memberikan kuesioner
kepada 400 konsumen. Kuesioner mengenai pendapat responden tentang kepuasan
konsumen terdiri dari 3 pernyataan.
Dari hasil perhitungan dan garis interval tentang variabel service quality tersebut,
diperoleh persentase sebesar 75,13%. Angka tersebut berada dalam kategori baik. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa keseluruhan service quality sudah dinilai baik oleh
konsumen Dominos Pizza cabang Buahbatu Bandung..