Вы находитесь на странице: 1из 33

LAPORAN KASUS

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS


Erlyn Yulita Cendykia ( 2011730028)
Pembimbing:
dr. Jofizal Jannis , Sp. S

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. M
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 59 Tahun
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Matraman dalam III No. 20
Menteng
Tanggal MRS
: 26 april 2015
Ruang
: Marwah Bawah

ANAMNESIS

Keluhan Utama
Nyeri pinggang menjalar sampai ke kaki kiri sejak 2 hari .

Riwayat Penyakit Sekarang (Autoanamnesis )


keluhan nyeri pinggang menjalar sampai ke kaki kiri sejak 2
bulan namun memberat sejak 2 hari yang lalu. Nyeri terasa nyutnyutan, dirasakan setiap hari, OS mengaku tidak bisa berjalan
karena sangat nyeri,nyeri berkurang saat posisi tidur, bertambah
berat saat duduk. Demam, sakit kepala, mual dan muntah
disangkal. Kesemutan dan baal pada ekstremitas disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu :


OS memiliki riwayat trauma jatuh terpleset dengan posisi duduk 5
tahun yang lalu, selama 3 hari tidak bisa jalan namun sembuh setelah
diurut. 2 tahun kemudian OS mengeluh nyeri pinggang menjalar sampai
kaki kiri sempat dirawat dan didiagnosis HNP serta disarankan operasi
namun pasien menolak. OS memiliki Hipertensi tidak terkontrol.
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Tidak ada yang memiliki riwayat yang sama
Hipertensi (-)
Diabetes mellitus (-)

Riwayat Pengobatan :
Terapi urut 3 bulan tapi tidak ada perubahan
Riwayat Alergi :
Tidak terdapat alergi obat-obatan dan makanan

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Tampak Sakit Sedang
Komposmentis, Kontak Baik
GCS E4M6V5 : 15
Tanda tanda Vital
Tekanan Darah : 170/80mmHg
Nadi : 80 kali/ menit, regular
Pernapasan : 20 kali/ menit
Suhu : 36.5 C

Status Generalis
Mata

: konjungtiva anemis(-),sclera ikterik(-).

Mulut

: lembab, stomatitis (-)

Leher

: pembesaran KGB (-), JVP normal

Thorax

: bentuk dan pergerakan dada simetris

Pulmo

: vesikuler (+/+),wheezing -/-, rhonki -/-

Cor

: BJ I, II murni reguler, murmur (-), gallop

(-)
Abdomen

: datar, rata, BU (+) Normal

Ekstremitas : edema (-), akral hangat, sianosis (-).

Status Neurologis
Saraf Kranial
Nervus
I(olfaktorius)
II(ophtalmikus)

III
(Occulomotor)
IV(trochlear)
VI(abdusens)

Pemeriksaan
Dayapembau
Visus
Lapangpandang
ReflekCahaya
Ptosis
Gerakbolamata
Pupil
Diplopia

V(Trigeminal)

Kekuatanmenggigit
Membukarahang
Reflekskornea
Sensibilitas

Dextra
Sinistra
Normosmia Normosmia
Normal
Normal
Baik
Baik
+
+
Baik
Baik
Isokor,
Isokor,
ukuran
ukuran
3mm
3mm
Baik
Baik
Baik
Baik
+
+
Baik
Baik

VII(fascial)

VIII(akustikus)

NervusIX
(Glossopharinge
us),
X(vagus)
XI(aksesorius)

M.frontalis
M.Orbikulariokuli
M.Buccinator
M.Orbikularisoris
M.Platisma
Pengecapan2/3
anterior
TesRinne
TesWeber
TesSchwabach
keseimbangan

Uvula
Dayakecap
Refleksmuntah
Suara
Refleksmenelan
M.Sterno
kleidomastoideus

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak
Tidak
dinilai
dinilai
Tidak
Tidak
dinilai
dinilai
Tidak
Tidak
dinilai
dinilai
Tidak
Tidak
dinilai
dinilai
Tidak
Tidak
dinilai
dinilai
Simetris
Tidakdinilai
+
normal
+
Baik
Baik
Baik
Baik

Motorik
Tonus baik

5555
5555

5555
5555

+
+

+
+

Atrofi (-)
Sensorik
Reflek Fisiologi
Refleks

Dextra

Sinistra

fisiologis
Triseps
Biseps
Patella
Achilles

+
+
+
+

+
+
+
+

Reflek Patologi
Reflekspatologis
Babinski
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaefer
HoffmanTrommer
Refleksmeninges
BrudzinskyI
BrudzinskyII
Laseguesign
Kakukuduk
kernig
Keseimbangandankoordinasi
Rombergsign
Jarikejari

Dextra
-

Sinistra
+
+

Tidakdilakukan
Baik

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil

Nilai rujukan

Satuan

Hemoglobin

14,41

11,7-15,5-17.3

g/dL

Leukosit

7,53

3.6-11

Ribu/L

Hematokrit

40

35-47

Trombosit

358

150-440

Ribu/ L

Eritrosit

4,98

4.8-5.2

10^6/ L

MCV / VER

81

80-100

fL

MCH / HER

28

26-34

pg

MCHC / KHER

35

32-36

g/dL

Hasil

Nila

satuan

rujukan
GDS

175

70-200

Mg/dl

Elektrolit
Hasil

Nilai

Satuan

Natrium

138

rujukan
135 -147

mEq/L

Kalium

3,0

3.50-5.0

mEq/L

Clorida (Cl)

98

94-111

mEq/L

DIAGNOSIS
Klinis : Hernia Nukleus Pulposus
Topis :Kompresi radiks sinistra vertebra L4-L5
Etiologi : post-traumatic

TATALAKSANA
Non-farmakologis:
Konservatif
Bed rest total selama 1-6 minggu dengan posisi semi
fowler (kepala elevasi dan lutut flexi);
Tidur dengan alas kasur keras dan datar, dapat dilandasi
dengan papan
Fisioterapi bila nyeri telah hilang, terapi fisik yang
meliputi terapi panas (sinar infra merah,diatermi), traksi
pelvis (manual, intermiten),Terapi okupasi
Mobilisasi: pada permulaan dilakukan dengan bantuan
korset
lumbal untuk mencapai kurve fisiologis tulang belakang.

Farmakologis:
Methycobal 250 amp 2x1
Amlodipin 1x1
Novalgin 3x1

TINJAUAN
PUSTAKA

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS

HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu : keadaan dimana nucleus


pulposus keluar menonjol kemudian menekan ke arah kanalis
spinalis melalui anulus fibrosus yang robek.
Sela vertebra (intervertebra) L4-L5 dan L5-S1 adalah yang paling
sering terkena, terutama L5-S1 kemudian baru L3-L4 .
Gangguan dan kerusakan ini dapat menyebabkan keluhan sakit
pinggang yaitu penyakit yang sering dialami oleh orang di atas
umur 50 tahun yang berkaitan dengan proses degeneratif, tetapi
bisa juga dijumpai pada remaja atau dewasa muda berkaitan
dengan trauma atau karena salah menggerakan pinggang,
gerakan mendadak, tekanan kuat dan kasar gerakan mendadak
seperti bersin dan menyentak dapat menimbulkan keluarnya
nukleus pulposus.

HNP umumnya terjadi pada dekade ke empat dan ke


lima, jarang pada usia dibawah 25 tahun dan diatas 60
tahun.

Kira-kira 70 % terjadi pada pria. Secara teoritis dapat


terjadi pada semua segmen kolumna vertebralis dengan
jumlah perbandingan segmen cervikal 10 %, segmen
thorakal 5 %, dan segmen lumbal 85%. Untuk segmen
lumbal lebih dari 90 % pada L4-5 dan L5-S1,sedangkan
+10 % di daerah L3-4.

EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI
Gejala yang timbul tergantung letak lesi.
Trauma berat pada kolumna vertebralis, dapat
juga dicetuskan oleh kebiasaan mengangkat
benda berat atau kecelakaan.
Trauma ringan yang berulang-ulang seperti
batuk yang terlalu lama
Perubahan degeneratif pada diskus yang terjadi
pada proses penuaan yaitu penciutan nukleus
pulposus akibat berkurangnya komponen air dan
penebalan anulus fibrosus.

PATOFISIOLOGI

TANDA LOKAL HNP


Diskus L2-L3 menimbulkan nyeri radikular pada
Pinggangpantatpahabgn blk lutut bgn
samping
Gangguan sensibilitas : Hipalgesia daerah lutut
Diskus L3-L4 menimbulkan nyeri radikular pada
Pinggang pantatpaha blk bag.medial
tungkai bawah.
gangguan sensibilitas : Hipalgesia bgn medial
tungkai bawah.
Diskus L4-L5 : Pinggangpantat dorsum pedis
ibu jari kaki.
Gangguan sensibilitas : Dorsum pedis dan ibu
jari kaki.

Diskus L5-S1 menimbulkan nyeri radikular pada


Pinggangpantat telapak kaki dan tumit.
Gangguan sensibilitas: Hipalgesi tumit dan bgn
lateral kaki

TES UNTUK DIAGNOSA HNP

Test Lasegue, tungkai diangkat lurus pada posisi


dimana pasien berbaring terlentang. Pada pasien
normal, tungkai dapat diangkat >700 tanpa
mengalami nyeri, sedangkan pada pasien dengan
HNP nyeri dapat timbul dengan pengangkatan
pada sudut <700. Akhirnya, defisit sensorik,
kelemahan otot dan gangguan refleks dapat
terjadi.

TEST NAFFZIGER, DENGAN


MENEKAN KEDUA VENA
JUGULARIS MAKA TEKANAN
CAIRAN SEREBROSPINAL AKAN
MENINGKAT. HAL INI
MENYEBABKAN TEKANAN PADA
RADIKS BERTAMBAH, SEHINGGA
TIMBUL NYERI RADIKULAR.

Test valsava
Penderita disuruh mengejan kuat maka mengejan, maka
tekanan dalam cairan serebrospinal akan meningkat,
dan hasilnya sama dengan percobaan Naffziger.
Test patrick
Tungkai dalam posisi fleksi di sendi lutut sementara
tumit diletakkan diatas lutut tungkai sebelahnya,
kemudian lutut tungkai yang difleksikan tadi ditekan ke
bawah. Penderita dalam posisi berbaring, apabila ada
kelainan di sendi panggul maka penderita akan
merasakan nyeri di sendi panggul tadi.
Test kontra patrick
Tungkai yang dalam posisi fleksi di sendi lutut dan sendi
panggul, kemudian lutut didorong ke medial; bila di
sendi sakroiliaka ada kelaianan maka akan terasa sakit.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mielografi : EMG untuk melihat iritasi/kompresi
radiks yang terkena, atau ada tidaknya
gangguan saraf tepi.
CT Scan lumbosakral
MRI lumbosakral

PENGOBATAN HNP
1. Konservatif

Bed rest total selama 1-6 minggu dengan posisi semi


fowler (kepala elevasi dan lutut flexi);

Tidur

dengan alas kasur keras dan datar, dapat


dilandasi dengan papan
Fisioterapi

bila nyeri telah hilang, terapi fisik yang


meliputi terapi panas (sinar infra merah,diatermi),
traksi pelvis (manual, intermiten), Terapi okupasi
Mobilisasi:

pada permulaan dilakukan dengan bantuan

korset
lumbal untuk mencapai kurve fisiologis tulang
belakang.

2. medikamentosa
NSAID (ibuprofen, naproxen, diklofenak)
Kortikosteroid
Muscle relaxan

3. Operasi operasi merupakan pilihan terakhir


karena hal sebagai berikut:
Defisit neurologik memburuk.
Gangguan otonom (miksi, defekasi, seksual).
Paresis otot tungkai bawah.
Terapi Konservatif gagal

PROGNOSA
5% pasien yang pernah mengalami HNP akan
mengalami rekurensi pada tingkat diskus yang
sama, dan insidens yang lebih rendah dengan
herniasi diskus di tingkat yang lain.
90%) tidak membutuhkan operasi, dan akan
sembuh dengan pengobatan konservatif,
pengobatan non operatif, tanpa gejala sisa jangka
panjang yang signifikan. 5% dari pasien dengan
HNP akan mengalami gejala nyeri pinggang yang
berat,
Setelah operasi, 80-85% pasien mempunyai
prognosis yang baik dan dapat kembali kepada
kehidupan normal.

Вам также может понравиться