Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti ini, semua negara berkompetensi meningkatkan
kualitas pendidikan. Salah satu aspek pendidikan yang mempunyai peranan adalah
dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berguna untuk pembangunan.
Makin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas akan lebih cepat negara
ini berkembang, dalam hal ini Perguruan tinggi mempunyai peran,
sebagai pusat kegiatan untuk meningkatkan dan pengembangan
kreativitas dan inovasi
PADA TRAINER AC
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang perancangan mesin otomotif di atas, maka
penulis akan merumuskan beberapa hal yang perlu dibahas dalam perencanaan ini
sebagai berikut :
1. Bagaimana perancangan motor AC tipe 1 phasa yang akan
digunakan pada perancangan sistem AC mobil?
2. Bagaimana cara kerja motor AC tipe 1 phasa sebagai komponen
penggerak di sistem AC mobil pada trainer?
3. Bagaimana perhitungan daya, induksi tegangan, rpm pada motor
AC tipe 1 phasa yang akan digunakan pada perancangan sistem AC
mobil ?
C. Tujuan Perancangan
Maksud dalam penulisan laporan perancangan ini adalah sebagai salah satu
syarat utama untuk menyelesaikan mata kuliah perancangan mesin otomotif
pendidikan S1 Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang.
Sedangkan tujuan penulisan perancangan ini adalah :
1. Mampu menyebutkan komponen komponen penyusun motor AC tipe
1 phasa sebagai komponen penggerak di trainer sistem AC mobil.
2. Untuk mengetahui cara kerja motor AC tipe 1 phasa sebagai
komponen penggerak di sistem AC mobil pada trainer.
3. Memberikan pemahaman bagi mahasiswa bagaimana perhitungan
daya, induksi tegangan, rpm pada motor AC tipe 1 phasa yang akan
digunakan pada perancangan sistem AC mobil.
D. Kegunaan Rancangan
Adapun fungsi dari perancangan trainer AC adalah untuk dapat membantu
mahasiswa Teknik Mesin khususnya S1 Pendidikan Teknik Otomotif Universitas
Negeri Malang sebagai berikut :
Progam
Studi
S1
Pendidikan
Teknik
Otomotif
Progam
Studi
S1
Pendidikan
Teknik
Otomotif
Proses
2.
3.
4.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Air Conditioner (AC)
1. Pengertian AC
Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian
mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di
sekitar mesin pendingin tersebut.
Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu
mesin yang di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara
mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap
oleh kompresor.
Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang
di sirkulasikan, yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya
bisa berubah-ubah, yang berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada
pada pipa kondensor berasal dari gas refrigerant yang di tekan oleh
kompressor sehingga bahan tersebut menjadi panas dan pada bagian
Automatic Expantion Valve pipa tempat sirkulasi gas refrigerant di
perkecil,sehingga tekanannya semakin meningkat dan pada pipa
evaporator menjadi dingin.
2. Komponen Utama AC
Dalam satu unit Air Conditioner (AC) ada beberapa komponen
yang akan bekerja secara independent dan menghasilkan fungsi AC
2.1.1 Kompresor
Kompresor merupakan komponen utama AC yang berfungsi untuk
mensirkulasikan refrigerant ke seluruh unit AC dengan cara menaikkan
tekanan refrigerant. Fungsi kompresor mirip dengan fungsi jantung pada
tubuh manusia dan refrigerant sebagai darahnya. Kompresor memiliki dua
saluran, yaitu saluran hisap (suction) dan saluran buang (discharge).
Saluran hisap dihubungkan dengan evaporator dan merupakan sisi tekanan
mobil
yang
receiver bagian dalam. Filter ini terbuat dari kasa tembaga dan berfungsi
menyaring kotoran agar tidak masuk ke katup ekspansi. Pada bagian atas
receiver terdapat sight glass yang berfungsi untuk mengetahui kondisi
refrigerant dalam system AC. Di dalam dryer berisi desiccant (zat yang
dapat menyerap uap air) yang berupa silicagel untuk penggunaan R-12 dan
zeolit untuk penggunaan R-134a.
Receiver merupakan tempat penyimpanan sementara refrigerant
setelah dicairkan oleh kondensor dan sebelum masuk ke katup ekspansi.
Fungsi lainnya adalah sebagai penyaring kotoran dalam system sirkulasi
AC. Receiver juga berfungsi memisahkan kadar air dan kotoran yang
terbawa saat bersirkulasi bersama refrigerant.
dengan putaran plat rotasi miring ini mampu melumasi torak sehingga
tidak cepat aus.
3.4 Shaft Seal
Refrigeran dan minyak pelumas dalam kompresor sangat rentan
terhadap kebocoran, baik saat kompresor sedang beroperasi maupun
tidak. Untuk mencegah kebocoran, digunakan penyekat (seal) yang
dipasang pada poros kompresor. Komponen ini terdiri dari dua bagian,
yaitu shaft seal dan plate seal. Shaft seal ada dua jenis, yaitu mechanical
seal dan lip seal. Shaft seal terdiri dari gelang penahan, O-ring, ring
karbon, dan plate seal. Plate seal yang tertahan rapat oleh gelang penahan
dengan ring karbon akan tertekan oleh pegas, sehingga mampu mencegah
kebocoran refrigerant dan minyak pelumas.
kompresor.
Untuk
mengetahui
adanya
arus
listrik
yang
dan
menghubungkan
evaporator turun melewati batas normal, gas di dalam tabung indra panas
akan menyusut. Alas diafragma yang sebelumnya terdorong oleh tekanan
gas akan kembali ke bawah karena terikan pegas, sehingga sakelar
memutus arus listrik ke kopling magnet. Akibatnya kompresor berhenti
bekerja.
sebaliknya.
Sifat
ini
dimanfaatkan
oleh
amplifier
untuk
switch yang banyak digunakan pada system AC mobil adalah tipe dual
pressure switch. Pressure switch dipasang pada pipa yang berisi cairan
diantara receiver dan katup ekspansi. Alat ini mampu mendeteksi
ketidaknormalan tekanan di dalam system dan akan memutus aliran
listrik yang menuju kopling magnet jika terjadi tekanan yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah, sehingga kompresor berhenti bekerja. Pressure
switch akan bekerja pada tekanan 448 psi untuk R-134a dan 378 psi
untuk R-12.
Jika terdapat kebocoran pada pipa, seal, dan pada sambungan antar
komponen sehingga tekanan dalam system cukup rendah, sekitar 28 psi
untuk R-134a dan 378 psi untuk R-12, pressure switch akan mematikan
kopling magnet.
rangkaian
elektronik
yang
berfungsi
mengatur kerja AC mobil agar selalu dalam kondisi aman dan sesuai
dengan keinginan pemakai. Pada prinsipnya amplifier bekerja sebagai
relay otomatis yang menghubungkan dan memutus aliran listrik dari
baterai yang menuju ke kopling magnet. Terdapat dua jenis amplifier
yang digunakan pada AC mobil, yaitu temperature control amplifier dan
temperature control idling stabilizer amplifier.
a. Pengatur suhu (Temperature Control)
Amplifier jenis ini bekerja mengatur suhu dari ruangan yang
didinginkan sehingga selalu dalam kondisi ideal. Rangkaian dasar
temperature control adalah thermistor dan resistor pengatur temperature.
Resistor pengatur temperature adalah suatu resistor yang nilai tahananya
dapat diubah-ubah secara manual. Jika tahanan resistor ditetapkan pada
nilai tertentu, ini berarti sama dengan menetapkan suhu ruangan yang
didinginkan pada batas-batas tertentu.
Thermistor pada rangkaian control temperature berfungsi sebagai
sensor suhu berdasarkan perubahan nilai tahanannya digabungkan
dengan nilai tahanan dari resistor pengatur temperature. Hasilnya dikirim
ke amplifier berupa sinyal listrik. Pada amplifier sensor suhu diolah lagi
secara elektronik yang hasilnya dapat menutup dan membuka kontaktif
relay di amplifier.
b. Idling stabilizer amplifier
Idling stabilizer amplifier berfungsi sebagai pengatur AC mobil
agar selalu bekerja pada batas minimal putaran mesin mobil. Ini
dimaksudkan agar pada putaran rendah mesin tidak mengalami kelebihan
B. Perancangan Awal
1. Konsep Rancangan
Perancangan
ini
merupakan
modifikasi
dan
sebelumnya.
perencanaan
semua
ini
sistem
disesuaikan
sebagai
Sesuai
media
kelengkapan
dengan
dengan
kondisi
tujuan
pembelajaran
yang
normal
ada
pada
yang
ada
dari
maka
trainer
pada
kendaraan sesungguhnya.
Pada perancangan trainer tersebut diaplikasikanya
proses-proses sirkulasi pada AC agar dapa beroprasi
dengan baik. Proses tersebut diantaranya:
1. Trainer sistem AC
2. Motor .
Sebagai pelengkap dari beberapa proses tersebut
pada trainer yang dirancang ini juga dilengkapi dengan:
1. Panel yang disertai gambar rangkaian kelistrikan pada sistem
AC mobil.
sirkuit
kelistrikan,
sirkuit
tersebut
merupakan
produk
dari
pabrik.
tepatnya
Sebelum
masuk
ke
kondensor,
temperatur
Nama
komponen
Engine stand
Jumlah
komponen
1
Material yang
digunakan
- Besi siku
-
Besi Pipa
Keterangan
- Ukuran panjang 727
cm, tebal 3mm
- Ukuran Panjang 495
cm, Diameter 43
cm, Tebal 2 mm
Besi Plat
- Ukuran 10x8,5 cm,
dudukan
Tebal 5mm,
roda
Jumlah 4 Buah
- Kayu papan
Ukuran 100x180
cm, Tebal 1,5 cm
- Tiner
- Pernis
- Cat biru
- Cat Kuning
- Dempul
- Refrigrant
R134a
- Oli Pelumas
Kompresor
Akrilik Putih
tebal 4 mm dan
ukuran 25 cm x 45
cm
Jenis 3 piston, Tipe
Swash Plate
Papan
komponen
Kompresor
4
5
Kondensor
Evaporator
lengkap 1 set
Motor Listrik
1
1
Aluminium
Aluminium
Lampu
Indikator
V belt
Ekstra Fan
Receifer/Draye
Jenis Motor
duduk bermerk
vema
Tipe Bholam 12
12 volt
6
7
8
9
10
1
1
1
Daya 12 Volt
Tipe Tube
Tipe Plate Fin
11
r
Selang Saluran
12
Selang Saluran
13
14
Klem Selang
Socket
15
Socket
34
16
Kabel
17
18
19
Relay
Puli
Rumah Lampu
Indikator
Kunci kontak
Roda
Saklar Motor
Panjang
Kabel 450 cm
1
2
1
20
21
22
23
24
25
Diameter 1,5
cm
Panjang 50
cm
Diameter 1
cm
Panjang 50
cm
8
25
1
4
1
Karet campuran
Karet campuran
Aluminium
Banana Jack
4mm
Socket jenis
banana Laki
Normally Closed
Plastik
Karet
Diameter 100 mm
Type QS5 15 A
500V = 15 A
Tipe Tabung
Tipe Tabung
1
1
24 Biji
Plastik
Tabung Kaca
Besi
10 Biji
Besi
4 Biji
Besi
11 Biji
1
Besi
31
Box sikring
Sikring
Jumlah Baut
dan Mur
ukuran 12 mm
Jumlah Baut
dan Mur
ukuran 10 mm
Jumlah Baut
dan Mur
ukuran 14 mm
Sekrup
Soket Motor
Blower
Soket Kopling
Magnet
Cat besi
1 liter
Cair
32
tiner
1 liter
Cair
26
27
28
29
30
dapat
menyalakan
sistem
AC
dengan
yang
memberi
solusi
terhadap
kekuatan
relevan
Sehingga,
(perhitungan
menghasilkan
kekuatan
besaran
komponen).
dimensi
yang
BAB III
PERANCANGAN PRODUK
A. Perancangan Teknik (Trainering Design)
1. Generator
Listrik sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan manusia
saat ini. Arus listrik dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk
menghidupkan berbagai macam alat-alat lisrik. Arus listrik didapatkan dari
proses konversi sumber energi lainya
Generator arus
2. Konstruksi Generator
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan
tegangan bolak balik 2. rotor, merupakan bagian bergerak yang
menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator. Stator terdiri
dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi
bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti
Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan
terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang
merupakan tempat untuk menghasilkan
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata
(rotor silinder).
Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar berikut
ini.
yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator,
kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari
bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat
meletakkan lilitan stator. Berikut ini adalah gambar dari stator :
Rumah stator
Inti stator
Lilitan stator
Alur stator
Kontak hubung
Sikat (terletak di luar)
Konstruksi stator motor induksi pada dasarnya terdiri dari bahagianbahagian sebagai berikut.
1. Rumah stator (rangka stator) dari besi tuang.
2. Inti stator dari besi lunak atau baja silikon.
3. Alur, bahannya sama dengan inti, dimana alur ini merupakan tempat
meletakkan belitan (kumparan stator).
4. Belitan (kumparan) stator dari tembaga.
Rangka stator motor induksi ini didisain dengan baik dengan empat tujuan
yaitu:
1. Menutupi inti dan kumparannya.
2. Melindungi bagian-bagian mesin yang bergerak dari kontak langsung
dengan manusia dan dari goresan yang disebabkan oleh gangguan
objek atau gangguan udara terbuka (cuaca luar).
3. Menyalurkan torsi ke bagian peralatan pendukung mesin dan oleh
karena itu stator didisain untuk tahan terhadap gaya putar dan
goncangan.
Kutub magnit
Lilitan penguat megnit
Cincin srert (slip ring)
Poros
f=
P.n
120
Keterangan:
f = frekuensi tegangan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan rotor (rpm)
Keterangan:
Tenaga Output
Frekuensi (f)
Arus listrik (i)
Daya (P)
=
=
1.5 HP =1.5 PK
=
50 hz
=
8.47 A
1.1 KW
Rpm 1 D 2
=
Rpm 2 D 1
7000 rpm
=Rpm 2
12
diperlukan adalah data perhitungan power faktor, induksi motor, daya input
1phasa, kecepatan singkron.
b. Menghitung kecepatan singkron motor
Untuk hasil perhitungan pada Dimensi Utama, hasil perhitungan,
yang meliputi sebagai berikut :
Jumlah Kutub = 4, Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang
diberikan oleh persamaan berikut:
Ns =
120 x f
p
di mana :
Ns
= kecepatan serempak, dalam rpm
F
= frekuensi daya AC
p
= jumlah kutup per lilitan phase
Ns
120 x f
p
120 x 50
4
6000 Hz
4lilitan
1500
Rpm
c. Menghitung power faktor (PF)
P OUT
VI . Pf
746
Dimana
V
I
PF
P OUT
:
: Voltase (V)
: Ampere (A)
: Power faktor (Hp)
VI . Pf
746
1.5 HP
220 V x 8.47 A x PF
746
1.5 HP
1863.4 VA x PF
746 VA
1.5 HP x 746 VA
1863.4 VA
PF 0.6 HP
motor
P x 100
P out
15%
P x 100
o ,6 HP
P in
o , 6 HP
x 100
15
P in
(Nsn)
x 100
Ns
slip=
slip=
(100 rpm)
x 100
1500 rpm
slip=
(10000 rpm)
x 100
1500 rpm
Slip = 6.67
g. Menghitung Torsi Motor
Rumus Torsi
T xn
5250
1.5 Hp
T xn
5250
T x 1400 rpm
5250
1.5 Hp x 5250
1400 rpm
5.625 lb,ft
BAB IV
PENUTUP
7875 Hp
1400 rpm
A. Saran Pemanfaatan
Media
pembelajaran
yang
direncanakan
dalam
tujuan
pembelajaran
yang
dilakukan
dapat
memperhatikan
beberapa
tahapan
yaitu:
tahap
dan
media
pembelajaran.
Adapun
kelemahan-
C. Dimensi Produk
Sebagaimana tujuan perencanaan, dengan selesainya
perancangan
ini
diharapkan
dapat
menambah
media
kejuruan
kita
sekaligus
ikut
menjembatani
praktikum
program
S1
Pendidikan
Teknik
mata
kuliah
yang
aa
hubunganya
dengan
kekurangan
sehingga
saran
penulis
untuk
3. Bisa
ditambahkan
lagi
indikator-indikator
yang
A.E. Fitzgerald, Djoko Achyanto, Mesin mesin listrik, Erlangga, Edisi ke empat,
Jakarta, 1992.
Anonim. Memelihara/Servis Sistam AC (Air Conditioner). Jakarta: Direktorat
Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.
Basuki dan Leksono. 2000. Listrik Otomotif & AC. Malang: PPPGT VEDC.
Budi, S. 2010. Pembuatan Sistem Pendingin (AC) Pada Mobil bahan Bakar
Etanol.Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
DRS. Sumanto, M.A, Motor listrik arus bolak-balik, Andi offset Yogyakarta, Edisi
pertama , 1993.
Muslimin Marappung, IR, Teori Soal dan Penyelesaian : Teknik Tenaga Listrik,
cetakan pertama Juni 1979.
Wahono. 2011. Pedoman Matakuliah Perancangan Mesin Produksi. Malang:
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
Wahyu, T. 2005. Pemeliharaan/Servis Sistem AC (Air Conditioner). Bogor:
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Zuhal; Dasar Tenaga Listrik;, Penerbit ITS, Bandung, Edisi ke-2,1986
LAMPIRAN
Lampiran 1
Proses Perancangan Trainer Sistem AC Mobil
Berikut ini merupakan gambar proses perancangan/pembuatan trainer AC mobil:
1. Proses pemotongan bahan.
Lampiran 2
Hasil Perancangan Trainer Sistem AC Mobil
Berikut ini merupakan gambar hasil perancangan/pembuatan trainer AC mobil
serta komponen-komponennya:
1. Trainer Sistem AC Mobil