Вы находитесь на странице: 1из 8

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi penelitian serta
sistematika penulisan penelitian
1.1

Latar Belakang Masalah


Perawat merupakan salah satu tenaga medis yang berperan penting dalam

memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di rumah sakit. Dalam proses


pelayanan kesehatan di rumah sakit, tim perawat merupakan garda terdepan untuk
tercapainya kepuasaan pasien terhadap kebutuhan pemulihannya dari kondisi
sakit. Hal ini dikarenakan, tim keperawatan melakukan pelayanan keperawatan
(asuhan keperawatan) dan harus bersiaga secara terus menerus terhadap kondisi
pasien di rumah sakit (Sari, 2012). Selain tugas pokok tersebut, perawat juga
melakukan tugas tambahan lainnya seperti administrasi pasien, melaksanakan
tugas sebagai tim ambulance 118 dan lain-lain. Sehingga disini dapat dikatakan
bahwa perawat mempunyai beban kerja yang berat dilihat dari segi jam kerja yang
panjang dan juga jenis-jenis tugas keperawatan yang harus dilakukan.
Berkaitan dengan beratnya beban tugas perawat dengan hal tersebut, salah
satu unit kerja pada rumah sakit yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah
perawat pada Unit Gawat Darurat (UGD). Sebagai ujung tombak dalam pelayanan
keperawatan rumah sakit, UGD harus melayani semua kasus yang masuk ke
rumah sakit dengan jam operasional selama 24 jam. Dengan kompleksitas kerja
yang demikian, maka perawat yang bertugas di UGD dituntut untuk memiliki
kemampuan lebih jika dibandingkan dengan perawat yang melayani pasien di unit
yang lain. Sehingga untuk bekerja di UGD membutuhkan kecekatan,
keterampilan, dan kesiagaan setiap saat (Syaer, 2011).
Beban tugas yang diberikan

kepada perawat yang bertugas di UGD

sangatlah fluktuatif, hal ini dikarenakan tergantung pada seberapa banyak jumlah
pasien yang datang dan seberapa serius perawatan medis yang harus dilakukan. Di
samping itu beban kerja seorang perawat menjadi lebih terasa berat dan berlebih
1

dikarenakan oleh waktu kerja (shift) yang panjang, waktu istirahat yang kurang,
harapan pimpinan rumah sakit untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik,
tuntutan keluarga terhadap keselamatan pasien, karakteristik pasien yang berbedabeda dan sebagainya. Perawat di UGD harus selalu bersiaga untuk menerima dan
merawat pasien sebanyak apapun dan separah apapun kondisinya. Apabila beban
kerja yang sudah cukup berat tersebut ditambah waktu kerja yang harus
ditanggung oleh perawat melebihi kapasitas kerjanya maka dikhawatirkan akan
berdampak buruk bagi produktivitas perawat tersebut.
Jika hal ini dibiarkan maka dapat mengakibatkan adanya penurunan
produktivitas dan juga stres akibat beban mental kerja yang relatif tinggi. Stres
yang berkepanjangan ini dapat mengakibatkan seorang perawat mengalami
kelelahan baik secara fisik, maupun mental. Kelelahan seperti ini disebut
dengan burnout yaitu keadaan kelelahan fisik, mental, maupun emosional seperti
yang diungkapkan Ryan Fleet ( 2002) yang dikutip dalam (Reza, 2010). Jika tidak
diantisipasi maka burnout dapat menurunkan produktivitas dan kemungkinan
terjadinya penyakit akibat kerja (PAK).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Schaufeli
menunjukkan bahwa profesi bidang kesehatan dan pekerja sosial menempati
urutan pertama yang paling banyak mengalami burnout, yaitu sekitar 43%. Jika
dibandingkan dengan profesi lain di bidang kesehatan, perawat memiliki tingkat
stres yang lebih tinggi dibandingkan dokter dan apoteker (Eviaty, 2005).
Tingginya stres yang harus di hadapi perawat ini menurut Berry, rentan terhadap
munculnya gejala-gejala burnout (Eviaty, 2005). Masih dalam tulisan Eviaty
(2005) dikatakan pula bahwa rating tertinggi dari burnout ditemukan pada
perawat-perawat yang bekerja dalam lingkungan kerja yang penuh dengan stres
dan tekanan, yaitu perawat yang bekerja pada intensive care unit (ICU),
emergency (UGD), atau terminal care
Rumah Sakit Haji Surabaya sebagai rumah sakit umum yang melayani
semua golongan masyarakat dan semua tingkat sosio ekonomi serta telah
mempunyai citra yang baik di masyarakat tentu saja harus selalu berupaya
mempertahankan serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada masyarakat. Salah satu unit yang membutuhkan perhatian khusus adalah
2

pada Unit Gawat Darurat (IGD) yang melayani pertolongan pertama pada
kasus/penyakit yang tergolong emergency, yaitu melakukan diagnosis dan
pengobatan pada penyakit akut dan cedera yang memerlukan tindakan segera.
Kecekatan, keterampilan, dan kesiagaan perawat sangat dibutuhkan dalam
menjalankan proses pelayanan kesehatan pada UGD Rumah Sakit. Sehingga
untuk dapat bekerja pada UGD dibutuhkan ketrampilan yang tinggi dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
Berdasarkan hasil observasi pendahuluan megenai kondisi eksisting yang
dilakukan pada perawat UGD Rumah Sakit Umum Haji Surabaya, diketahui
bahwa jumlah perawat yang bertugas pada UGD RSU Haji Surabaya berjumlah
25 orang yang terdiri dari 10 orang perawat wanita dan 15 orang perawat pria.
Perawat tersebut dibagi menjadi tiga shift kerja yaitu pukul 07.00-14.00 WIB
untuk shift pagi, pukul 14.00-21.00 WIB untuk shift sore dan pukul 21.00-07.00
WIB untuk shift malam. Jumlah perawat yang bertugas untuk masing-masing shift
bervariasi menyesuaikan dengan kebutuhan, namun biasanya formasi yang
digunakan adalah rata-rata sejumlah 4-6 orang setiap shiftnya.
Lamanya waktu shift kerja untuk seorang perawat adalah 7 jam kerja dengan
1 jam waktu istirahat secara bergantian, sehingga total waktu kerja per hari adalah
8 jam kerja . Namun apabila terjadi situasi pada UGD dimana jumlah pasien yang
harus ditangani melebihi keadaan normal, maka perawat tersebut akan
diperbantukan juga pada shift berikutnya sehingga disini dapat memicu timbulnya
kelelahan kerja baik fisik maupun mental bagi perawat akibat shift kerja overtime.
Perawat UGD Rumah Sakit Haji memiliki total hari kerja sebanyak 287 hari
kerja dalam setahun dengan rata-rata jumlah pasien yang ditangani adalah
2.500 pasien setiap bulannya. Perawat UGD RSU Haji Surabaya mempunyai 18
beban kerja baik yang bersifat langsung dengan pasien maupun tidak langsung.
Rincian tugas perawat UGD RSU Haji ditunjukkan pada tabel 1.1:

Tabel 1.1 Job description perawat IGD RSU Haji Surabaya

1.Menyeleksi pasien yang datang ke UGD


sesuai Triase
2.Melakukan asuhan keperawatan untuk
pasien gawat darurat (memasang infus,
memasang oksigen dll)
3. Melakukan asuhan keperawatan untuk
pasien non gawat darurat
4. Melengkapi pencatatan dan pelaporan
perawat setiap hari
5.Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan
dokter

10. Membuat rencana asuhan keperawatan


11. Membuat diagnosa keperawatan

12.Melaksanakan tindakan asuhan


keperawatan kepada setiap pasien
13. Mengevaluasi tindakan keperawatan
setiap pasien
14. Melaksanakan tugas sebagai tim
ambulance 118
15. Mengecek pengisian kelengkapan
6. Memelihara dan menyiapkan alat medis
blangko pasien, Visum Et Repertum dan
agar siap pakai
keracunan
16. Mengecek dan mengingatkan dokter
7. Melaksanakan transportasi pasien ke
untuk menulis kelengkapan status secara
ruangan
benar
17.Melakukan Informed Consent dan
melengkapi perjanjian blangko Informed
8. Melaksanakan rujukan ke RS lain
Consent
18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan
9. Memasukkan data pasien ke billing
atasan
Sumber : UGD RSU Haji Surabaya,2012
Beban kerja tersebut dapat menimbulkan terjadinya resiko kelebihan beban
kerja baik fisik maupun non fisik (mental dan emosional) yang dapat menghambat
produktivitas dan pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Berdasarkan
hasil wawancara, resiko beban kerja fisik dan non fisik yang dapat terjadi pada
perawat UGD tersebut dapat dikelompokkan seperti pada tabel 1.2 :

Tabel 1.2 Beban Kerja Perawat yang dapat menyita kemampuan fisik dan non
fisik
No.

Jenis Beban Kerja

Beban Kerja Fisik


(berhubungan langsung
dengan usaha fisik yang
diberikan untuk pasien)

Beban Kerja Non Fisik

Jenis Pekerjaan
Menyeleksi pasien yang datang ke UGD sesuai triase
Melakukan asuhan keperawatan (memasang infus,
memasang oksigen, melakukan injeksi dll)
Melaksanakan transportasi pasien ke ruangan lain
(mendorong, mengangkat dan memindahkan pasien)
Membuat diagnosa keperawatan
Melaksanakan tugas sebagai tim ambulance 118
Memelihara dan menyiapkan peralatan kesehatan untuk
pasien
Melengkapi pencatatan dan pelaporan perawat setiap
hari
Memasukkan data pasien ke billing
Melaksanakan rujukan ke RS lain (membuat surat
rujukan)
Membuat rencana asuhan keperawatan
Mengecek pengisian kelengkapan blangko pasien
Melaksanakan tugas lain dari atasan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kondisi eksisting terhadap


perawat di UGD didapatkan informasi beberapa keluhan kerja yang dirasakan
perawat . Perawat mengeluhkan beberapa keluhan terkait dengan lingkungan kerja
fisik, kondisi fisik maupun emosional. Untuk faktor lingkungan fisik, yang
dikeluhkan oleh perawat antara lain adalah adanya bau yang mengganggu di
sekitar lingkungan kerja (seperti bau obat, muntahan, darah dll yang dapat
mengakibatkan mual maupun pusing).
Dari segi keluhan fisik, hal yang dikeluhkan oleh perawat adalah mengalami
sakit kepala (pusing), mengalami nyeri punggung, nyeri otot saat mengangkat
beban atau mendorong pasien, merasakan kelelahan setelah bekerja, mengalami
insomnia akibat pola tidur yang tidak teratur, kaku pada leher, serta cedera akibat
peralatan kerja (tertusuk jarum suntik dll). Sementara dari segi kondisi mental dan
emosional, perawat mengeluhkan akan merasa cepat tersinggung saat melayani
pasien jika sedang lelah dan beban kerja tinggi, mudah panik, merasakan
kejenuhan dan susah mengontrol emosi.

Berdasarkan uraian beberapa temuan kondisi eksisting di atas, maka dapat


dikatakan bahwa perawat UGD telah mulai merasakan gejala burnout yang harus
segera dicegah agar tidak sampai menyebabkan penurunan produktivitas yang
akan berdampak terhadap penurunan kualitas pelayanan terhadap pasien.
Pengukuran human reliability pada perawat dalam melaksanakan beban kerja
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang berkunjung ke UGD perlu
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keandalan perawat dalam
memberikan pelayanan agar tidak menimbulkan resiko human error yang tentu
saja akan berdampak pada keselamatan pasien. Sementara itu, solusi dari
permasalahan yang ditimbulkan akibat burnout tersebut nantinya akan
diselesaikan dengan pendekatan ergonomi. Diharapkan hasil dari studi ini akan
dapat memberikan rekomendasi perbaikan sistem kerja untuk mengurangi burnout
yang dialami oleh perawat Unit Gawat Darurat pada rumah sakit sehingga dapat
membantu dalam peningkatan produktivitas perawat.

1.2

Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini adalah bagaimana cara

melakukan perbaikan sistem kerja terhadap perawat UGD Rumah Sakit Umum
Haji Surabaya agar dapat mengurangi burnout pada perawat dan meningkatkan
produktivitas kerja ditinjau dari segi human reliability dan pendekatan ergonomi.

1.3

Tujuan penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain adalah :

1. Mengukur beban kerja perawat ditinjau dari segi beban kerja fisik dan non
fisik.
2. Mengukur kondisi burnout perawat UGD Rumah Sakit Haji Surabaya yang
bertugas pada masing-masing shift (pagi, sore dan malam hari)
3. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perawat yang
berpotensi menimbulkan human error sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya kelelahan (burnout) dan penurunan produktivitas

4. Memberikan saran atau rekomendasi perbaikan sistem kerja terhadap


perusahaan sehingga dapat membantu mengurangi burnout yang dialami
oleh perawat dan meningkatkan produktivitas.
1.4

Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :


1.

Perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya burnout dan


penurunan produktivitas pada perawat dengan melakukan analisa terhadap
task dan kondisi lingkungan kerja perawat bertugas.

2.

Memberikan saran dan rekomendasi perbaikan terhadap rumah sakit


mengenai aturan metode kerja yang lebih baik sehingga produktivitas perawat
dapat meningkat.

3.

Pihak rumah sakit dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh perawat dan
dapat menciptakan susana kerja yang lebih baik bagi perawat dibanding
sebelumnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
pasien.

1.5

Ruang Lingkup Penelitian


Untuk lebih memfokuskan penelitian dan menyederhanakan permasalahan

agar dapat diselesaikan dengan pendekatan metode ilmiah, peneliti menentukan


ruang lingkup penelitian. Batasan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Haji Surabaya
2. Objek penelitian adalah perawat yang bertugas pada Unit Gawat Darurat RSU
Haji yang merepresentasikan perawat yang bertugas pada shift pagi, sore dan
malam hari (penelitian hanya berpatokan pada shift)
Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Tidak ada perbedaan karakter individu perawat yang bertugas dari hari ke hari.
Perbedaan hanya diamati berdasarkan jadwal shift jaga
2. Tidak terdapat perubahan jumlah perawat yang bertugas serta perubahan job
description serta kebijakan kerja selama dilakukan penelitian.

1.6

Sistematika Penulisan
Berikut beberapa langkah sistematis yang digunakan dalam penelitian ini

dalam pembuatan laporan tugas akhir:


BAB I :PENDAHULUAN
Bagian ini meliputi gambaran umum permasalahan yang akan diteliti
meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang
lingkup penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian
Tugas Akhir dan juga teori yang menunjang penelitian. Tinjauan pustaka yang
dibahas antara lain tentang kaitan ergonomi dan produktivitas, burnout, Human
Reliability Assesment, Pengukuran beban kerja serta teori pendukung lain yang
diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian yang digunakan dalam
melakukan penelitian. Metodologi penelitian ini berguna sebagai acuan dalam
melakukan penelitian.
BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini berisi data-data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
yang menjelaskan kondisi existing yang ada di perusahaan serta proses
pengolahannya. Bagian ini menampilkan juga hasil penyebaran serta pengolahan
kuisioner yang diberikan kepada responden.
BAB V : ANALISA DATA
Bab ini membahas hasil-hasil yang telah didapat pada pengolahan data pada
bab IV. Selanjutnya melakukan perencanaan perbaikan untuk peningkatan
produktivitas karyawan dengan pendekatan ergonomi dan Human Reliability
Assessment.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran berkenaan dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan.

Вам также может понравиться