Вы находитесь на странице: 1из 23

Trauma Bola Mata Akibat

Terkena Bola Futsal


Junaedi
102013463
F9

Anamnesis

Identitas pasien:

Nama
Alamat
Tanggal lahir
Pekerjaan
Dsb.

RPS
Keluhan utama: Pasien datang dengan keluhan mata
kanan merah, sakit, berair.
Onsetnya: 30 menit yang lalu.
Adakah keadaan memperburuk/memperingan?
Apakah ada gangguna penglihatan? Ada penurunan
penglihatan pada mata kanan.
Apakah mata sakit saat digerakan?
Apakah ada riwayat trauma? Karena terkena bola futsal
Apakah ada rasa silau ketika melihat cahaya?
nApakah pasien menggunakan kacamata atau lensa
kontak?
Keluhan penyerta: apakah terdapat demam, gatal, sakit
kepala, mual muntah, dsb.

RPD dan RPK


Menyakan apakah pasien dan keluarga pernah
sakit sampai masuk ke rumah sakit atau apakah
pasien mempunyai penyakit menahun seperti:
Hipertensi
Diabetes
Penyakit mata (glaucoma/katarak)
Alergi
Dsb

RPSos
Menanyakan bagaimana kebiasaan pasien,
tempat tinggal dan lingkungan pasien?
Menanyakan riwayat pengobatan jangka
panjang? (steroid)

Pemeriksaan Fisik Mata

Keadaan umum tampak sakit berat


Kesadaran compos mentis
Ttv normal
Pinhole nomal
Visus turun OD
Palpebral spasme
Conjungtiva hiperemis
Sclera normal
Kornea edem dan sedikit keruh
Pada coa terdapat cairan darah
Lensa pupil sulit dinilai
TIO n+2
Oftalmoskop segmen posterior OD sulit dilihat.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan yang umum dilakukan:


USG mata atau CT-scan
Angiograf
Pemeriksaan laboratorium

Diagnosis Kerja (Hifema OD)

Hifema merupakan suatu kondisi dimana


terdapat akumulasi darah di bilik mata
depan. Hal ini paling sering disebabkan oleh
trauma tumpul kepada mata. Trauma ini
akan menginduksi robeknya pembuluh
darah pada iris atau badan silier.

Kalsifikasi Hifema

Berdasarkan onset perdarahan:


Hifema primer terjadi langsung sampai 2 hari setelah trauma pada mata
Hifema sekunder terjadi 2-5 hari setelah trauma pada mata
Sementara itu, berdasarkan darah yang terlihat:
Makrohifema, perdarahan terlihat dengan mata telanjang
Mikrohifema, perdarahan terlihat apabila menggunakan mikroskop
Berdasarkan pemenuhan darah di bilik mata depan:
Grade 1, darah mengisi kurang dari 1/3 bilik mata depan, insidensi
kasusnya 58%
Grade 2, darah mengisi 1/3 bilik mata depan, dengan insidensi
kasus 20%
Grade 3, darah mengisi kurang dari seluruh bilik mata depan,
insidensi kasusnya 14%
Grade 4, darah mengisi seluruh bilik mata depan, dikenal dengantotal
hyphema,blackballatau8-ball hyphema, insidensi kasusnya 8%

Klasifikasi hifema

Etiologi

Hifema disebabkan oleh trauma tumpul


atau karena kesalahan prosedur operasi
mata.
Keadaan lain yang dapat menyebabkan :
Tumor mata (contohnya retinoblastoma),
Kelainan pembuluh darah (contohnya juvenile
xanthogranuloma)

Hifema terdapat kerusakan jaringan bagian


dalam bola mata, misalnya terjadi robekanrobekan jaringan iris, korpus siliaris dan
koroid.

Epidemologi
Di Amerika Serikat, hifema traumatik,
diperkirakan sebanyak 12 kasus per
100.000 orang populasi.
Anak-anak dan remaja usia 10-20 tahun
memiliki persentase sebesar 70%
Hifema lebih sering terjadi pada pria
dibandingkan wanita

Patofisiologi

Terdapat 2 mekanisme yang diduga


menyebabkan terjadinya hifema.
Mekanisme pertama adalah mekanisme dimana
kekuatan trauma menyebabkan kontusi sehinga
terjadi robekan pada pembuluh darah iris dan
badan silier yang rentan rusak.
Mekanisme kedua adalah trauma tersebut
menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler
akut sehingga menyebabkan rupture pembuluh
darah pada iris dan badan silier.

Diagnosis Banding

Endoftalmitis OD
peradangan berat dalam bola mata, akibat infeksi
setelah trauma atau bedah.
Endoftalmitis eksogen
Endolftamitis endogen
Endoftalmitis diobati dengan antibiotic dan tetes mata
kortikosteroid.

Penyulit endoftalmitis bila proses perdangan


mengenai 3 lapisan mata maka akan
mengakibatkan panoftalmitis.
Prognosisnya akan lebih buruk bila disebabkan jamur
ataupun parasit

Diagnosis Banding

Uveitis Anterior OD
peradangan mengenai iris dan jaringan badan siliar biasanya
unilateral dengan onset akut.

Biasanya pasien dengan uveitis anterior mengeluhkan:


mata sakit, merah, fotofobia, penglihatan turun ringan dengan
mata berair, dan mata merah.

Pengobatan uveitis anterior adalah dengan steroid.


Penyulit uveitis anterior:
sinekia posterior dan anterior perifer yang akan menyebakan
glaucoma sekunder

Pada umumnya penyulit uveitis:


kornea keruh, glaucoma, katarak, kekeruhan vitreus,
makulopato, ablasi retina, neuritis optic, dan cyclitic pupillary
membrane.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi antara lain:

Sinekia posterior
Sinekia anterior perifer
Pewarnaan kornea (corneal bloodstaining)
Atrof optik.

Komplikasi lainnya
Kerusakan segmen posterior:

Ruptur koroid,
Ablasio retina,
Perdarahan vitreus,
Dialisis zonular.

Penatalaksanaan

Tatalaksana hifema pada awal:

Lebih menitik beratkan kepada elevasi kepala


Bed rest dengan rawat inap
Patching
Monitoring peningkatan TIO serta adanya
perdarahan sekunder

Terapi Medikamentosa

Tujuan pemberian obat-obatan pada


pasien hifema adalah untuk:

Mengurangi angka perdarahan ulang


Menghilangkan hifema
Menangani lesi jaringan terkait
Mengurangi gejala sekunder dari hifema

Sikloplegik/midriatik untuk mengurangi rasa sakit dan


risiko terjadinya sinekia posterior.
Analgesik bila perlu, berupa asetaminophen atau codein.
Kortikosteroid topical untuk mengurangi inflamasi.
Agen antifbrinolitik seperti asam aminokaproattopical
dserta asam traneksamat oral untuk mengurangi risiko
perdarahan ulang.
Tissueplasminogen activatoruntuk
fbrinolisisclottingyang stagnan.
Terapi antiglaukoma jika dibutuhkan, seperti dengan
pemberian asetazolamid atau beta-blocker seperti
timolol.

Prognosis

Prognosis visus akhir pasien dengan hifema


bergantung kepada tiga faktor utama, yaitu
kerusakan organ mata lain, apakah terjadi
perdarahan sekunder, serta apakah terjadi
komplikasi layaknya glaukoma.

Lebihdari 75% pasien dengan hifema


memiliki visus akhir>20/40.
Perdarahan berulang sering dihubungkan
dengan terjadinya peningkatan tekanan
intraokuler,blood staining, indikasi operasi,
dan visus akhir yang buruk.

Kesimpulan

Hifema merupakan keadaan dimana terjadi


perdarahan pada bilik mata depan dapat
terjadi akibat trauma tumpul pada mata
yang merobek iris atau badan siliar. Hifema
lebih sering terjadi pada pria dibandingkan
wanita dengan perbandingan 3 : 1.
Penatalaksanaan yang tepat dapat
membantu penyembuhan dan menghindari
terjadinya komplikasi.

Вам также может понравиться