Вы находитесь на странице: 1из 10

TUGAS KEPERAWATAN KRITIS INTENSIF

SKENARIO MEGACODE

1.
2.
3.
4.

Di Susun Oleh :
Damasus Cahya A
P 27220012 105
Rahmadhani Nuzul P
P 27220012 132
Riska Fitriana D
P 27220012 133
Riska Sugmawati D
P 27220012 134

PRODI DIV KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN 2016

1. Skenario
Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun bernama Tn.X, datang di IGD
dalam keadaan kesadaran menurun, somnolen GCS E2 V3 M3, berkeringat
dingin, gelisah, TD 90/70 mmHg, nadi 115x/ menit, RR: 30x/ menit dan suhu
35oC. Hasil AGD PaO2 80 mmHg, PaCO2 35 mmHg. Berat badan 50 kg.
Keluarga pasien mengatakan bahwa awalnya pasien hanya mengeluh sakit dada
sekitar 15 menit yang menjalar ke lengan kiri disertai sesak nafas. Mempunyai
riwayat Penyakit Jantung Koroner. Untuk perawatan selanjutnya pasien
dipindah ke ruang ICU.
Dua hari kemudian, pasien terlihat gelisah dan kesadaran menurun
menjadi sopor. Tekanan darahnya 85/35 mmHg dan denyut nadi 130 x/m, suhu
350 c, nadi teraba lemah dan cepat, pernapasan cepat dan dangkal, respiratory
rate 33 x/menit, gambaran EKG : irama jantung aritmia, saturasi oksigen 85%,
akral teraba dingin, kemudian dilakukan resusitasi dengan memberikan NRM
10 lpm dan resusitasi cairan. Setelah dilakukan pemantauan selama 1 jam
kondisi pasien mengalami penurunan kembali. Tekanan darah menjadi 65/35
mmHg, kesadaran sopor,saturasi oksigen 75%, nadi 150x/menit, nadi teraba
sangat lemah, RR 34x/menit, kulit teraba dingin, mulut tampak sianosis, akral
dingin, CRT > 2detik. Setelah beberapa saat dilakukan tindakan pasien mulai
stabil, tekanan darah 75/40 mmHg, nadi 96 x/menit, RR 32 x/menit, saturasi
O2 92%, sianosis sudah tidak tampak, EKG : irama jantung aritmia.
Setelah 1 jam pemantauan, pasien mengalami bradikardi, nadi 45x /
menit, teraba sangat lemah, tekanan darah 50/35 mmHg, saturasi oksigen 75%,
pasien tiba- tiba mengalami aritmia.

2. Alogaritma Syok Kardiogenik


1. Analisis AGD

3. Pasang ventilator

2. Pertahankan saturasi O2 90%

4. Pantauan output urin

Tanda kelainan paru : bunyi rales, chest x-ray

Muncul

Tidak muncul
Anterior miocard infark : NaCL 0,9%
250ml dalam 15 menit
Inferior miocard infark : NaCL 0,9%
400ml dalam 15 menit
Tidak ada perbaikan
Tekanan kapiler pulmoner
kurang dari 17 - 18 mmHg

Infus dopamin

SBP < 90mmHg


IABP atau berikan
infus nonadrenalin

SBP > 90 mmHg


Tambahkan dobutamin dan
mencoba untuk
mengurangi dosis
DOPAMIN

3. Alogaritma CPR

4. Megacode
Alarm bedside monitor berbunyi
Keluarga
: sus ini kenapa ya sus?? Kenapa alarmnya berbunyi?
Perawat Sugma : sebentar ya buk, ibu tolong tenang dulu mari ikut saya
keluar ruangan saya jelaskan kondisi suami ibu, biar suami
ibu ditangani perawatnya dulu.
Keluarga
: baik mbak.
Disaat yang bersamaan, perawat Sugma melakukan informed consent pada
keluarga, perawat Riska dan perawat Putri melakukan penanganan pada
Tn. X dan perawat Damas menelpon dokter untuk memberikan informasi
tentang kondisi pasien.
Perawat Sugma : Bu, kondisi bapak saat ini sedang mengalami penurunan,
seperti yang ibu ketahui tadi alarmnya berbunyi itu karena
tekanan darah bapak menurun dibawah normal
Keluarga
: memang bagaimana kondisi suami saya?
Perawat Sugma : begini bu suami ibu mengalami penurunan kesadaran, dan
tekanan darahnya semakin menurun, kalau istilah medis
disebut syok yang di tandai dengan penurunan tekanan
darah yang normalnya 95 -130/ 60 85 mmHg,
peningkatan denyut nadi yang normalnya 90 120 x/m
sedangkan suami ibu tekanan darahnya 85/35 mmHg dan
denyut nadi 130 x/m. sehingga perlu di lakukan pemberian
cairan, pemasangan alat alat medis guna menunjang
perawatan atau seandainya dengan hal tersebut bapak
belum bisa teratasi sampai keadaan yang memburuk maka
Keluarga

akan dilakukan tindakan RJP. bagaimana bu ?


: baik sus tolong lakukan yang terbaik untuk suami saya

Perawat Sugma : iya bu, tetapi sebelum kami melakukan semua tindakan,
kami harap persetujuan dari keluarga dalam hal ini ibu
dapat tanda tangan sebagai persetujuan keluarga atas
tindakan yang akan diberikan.
Perawat Sugma menyerahkan lembar informed consent kepada keluarga.
keluarga menandatangani informed consent tersebut disaat yang sama
perawat Riska dan perawat Putri melakukan tindakan resusitasi pada
pasien.
Perawat Riska

: (perawat Riska mengubah posisi pasien menjadi semi


fowler). Perawat Putri tolong pasang masker NRM 10 lpm
dan pasang infus dengan cairan NaCL 0,9% 100 ml dalam

15 menit.
Perawat Putri mengerjakan semua instruksi dari perawat Riska, sedangkan
perawat Damas melaporkan kondisi pasien.
Perawat Damas : selamat pagi dok, saya perawat dari ruang ICU ingin
melaporkan bahwa kondisi Tn X tadi sempat menurun,
pasien terlihat gelisah dan kesadaran menurun menjadi
sopor. Tekanan darahnya 85/35 mmHg dan denyut nadi
130 x/m, suhu 350 c, nadi teraba lemah dan cepat,
pernapasan cepat dan dangkal, respiratory rate 33 x/menit,
gambaran EKG : irama jantung aritmia, saturasi oksigen
85%, akral teraba dingin. Untuk penanganan awal sudah
diberikan masker NRM 10 lpm, kemudian sudah dipasang
iv line, dan dilakukan evaluasi setiap 10 menit. Untuk
sekarang kesadaran masih sopor, tekanan darah 70/36

mmHg, nadi 125 x/menit, RR : 30 x/menit, EKG : irama


jantung aritmia, saturasi oksigen 90 %. Untuk selanjutnya
Dokter

tindakan apa yang perlu kami lakukan Dok?


: baik, untuk sekarang dipantau dulu dan lakukan
pengukuran CVP, jika hasil nya kurang dari 17 18
mmHg tolong berikan dopamine 15 cc/jam, jangan lupa
periksa AGD dan evaluasi dalam 1 jam dan persiapkan

pemasangan ETT bila diperlukan.


Perawat Damas : baik dok, akan kami lakukan sesuai advice dokter. Saya
ulangi lg ya dok dipantau dulu dan lakukan pengukuran
CVP, jika hasil nya kurang dari 17 18 mmHg tolong
berikan dopamine 15 cc/jam, jangan lupa periksa AGD
dan evaluasi dalam 1 jam dan persiapkan pemasangan
ETT bila diperlukan
Perawat Damas : mbak Putri, tolong ambil darah arteri pasien, saya akan
mengukur CVP pasien.
Perawat Putri
: baik pak
Perawat Damas : mbak, hasil CVP nya 14 mmHg, mbak Putri tolong pasang
infus Dopamin 15cc/jam.
Setelah dilakukan pemantauan selama 1 jam kondisi pasien mengalami
penurunan kembali. Tekanan darah menjadi 65/35 mmHg, kesadaran sopor,
saturasi oksigen 75%, nadi 150x/menit, nadi teraba sangat lemah, RR
34x/menit, kulit teraba dingin, mulut tampak sianosis, akral dingin, CRT >
2detik.
Perawat Riska : Pasien bed 2 saturasinya turun 75%
Perawat Damas dan dokter menuju pasien bed 2 dan perawat damas segera
melakukan bagging.
Dokter
: Perawat Riska tolong pasang ETT.

Perawat Riska : Baik dok.


Perawat Damas melakukan ventilasi dan perawat Riska memasang ETT dan
menyambungkan ke ventilator mode SIMV-PC.
Setelah beberapa saat dilakukan tindakan pasien mulai stabil, tekanan
darah 75/40 mmHg, nadi 96 x/menit, RR 32 x/menit, saturasi O2 92%,
sianosis sudah tidak tampak, EKG : irama jantung aritmia.
Setelah 1 jam pemantauan, perawat Putri mengecek pasien mengalami
bradikardi, nadi 45x / menit dan semakin menurun serta teraba sangat
lemah, tekanan darah 50/35 mmHg, saturasi oksigen 94%.
Perawat Putri
: tolong pasien Henti jantung!!!!! (putri

langsung

melakukan RJP)
Dokter
: perawat Sugma tolong berikan epinefrin 1 mg
Perawat Sugma : baik dok!
Setelah CPR selama 2 menit, perawat Putri mengecek nadi dan irama EKG
menjadi VF. Kemudian perawat putri melanjutkan RJP
Dokter
: perawat Damas tolong lakukan defibrilasi , 200 joule ya!
Perawat Damas
: baik dok! (perawat damas melakukan defibrilasi)
Perawat Putri mengecek nadi dan perawat damas melihat gambaran EKG
Perawat Damas
: gambaran EKG VT dok
Perawat putri
: tidak ada nadi
Dokter
: lakukan RJP!!!!
Perawat Riska
: gantian sama saya!
Perawat Riska melakukan RJP selama 2 menit.
Dokter
: perawat Sugma tolong berikan injeksi amiodaron 300
mg.
Perawat Sugma
: baik dok, injeksi amiodaron 300 mg masuk
Setelah RJP 2 menit, Perawat Riska mengecek nadi dan gambaran EKG
masih menunjukkan VT.
Perawat Damas melakukan defibrilasi dan perawat Sugma melakukan
evaluasi keadaan pasien
Perawat Sugma
: gambaran EKG menunjukkan sinus bradikardi, nadi
Dokter

50kali/menit, TD 70/50mmHg. SpO2 85%.


: hentikan tindakan resusitasi. Pertahankan terapi oksigen
dan cairan. Lakukan evaluasi setiap 30 menit. Lakukan

monitor TTv. Lakukan pemeriksaan darah lengkap


secepatnya. Nanti tolong Laporkan hasil AGD dan hasil
Perawat

lab darah pada dokter.


: baik dok!!

Вам также может понравиться