Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Artikel
Mega Saptiani
1021211045
Artikel
Mega Saptiani
1021211045
Pembimbing
Tanggal
Abstrak
Bunga kecombrang merupakan salah satu tanaman rempah dan obat yang
banyak ditemukan dikalangan masyarakat. Berdasarkan kandungan zat aktifnya,
bunga kecombrang merupakan rempah yang banyak manfaat bagi kesehatan.
Bunga kecombrang banyak mengandung senyawa polifenol, minyak atsiri dan
saponin. Polifenol tersebut mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan misalnya
antioksidan, tetapi polifenol tidak stabil terhadap pemanasan, perendaman,
cahaya, dan udara. Pada kenyataannya, masyarakat menggunakan bunga
kecombrang untuk dimakan sebagai sayuran maupun lalapan. Proses pengolahan
bunga kecombrang umumnya direbus maupun dikukus. Oleh karena itu dilakukan
penelitian tentang pengaruh proses pengolahan bunga kecombrang (Etlingera
elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) terhadap kandungan total fenol
secara spektrofotometri visibel. Uji kualitatif dengan pereaksi warna FeCl 3
menunjukan bahwa masing-masing ekstrak mengandung polifenol. Penentuan
kadar total fenol dilakukan secara spektrofotometri visibel dengan metode Folinciocalteu dan asam galat sebagai standar. Ada perbedaan kadar total fenol pada
masing-masing ektrak hasil pengolahan. Hal tersebut dibuktikan dengan
perhitungan SPSS anava 1 jalan.
Kata kunci : Bunga Kecombrang (Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume)
Horan), Total Fenol, Proses Pengolahan, Spektrofotometri Visibel.
ABSTRACT
Kecombrang flower is one of the spice and drug that are found among the
people. Based on the active substance, kecombrang flower is spice that has many
health benefits. Kecombrang flower contains many polyphenolic compounds,
essential oils and saponins. The polyphenolic has many health benefits such as
antioxidants, but polyphenolic is unstable against heating, soaking, light and air.
In fact, people use the flower of kecombrang as a food source. Kecombrang
flower processed in various ways to be eaten as a vegetable or vegetables. The
processing of kecombrang flower is usually boiled or steamed. Therefore research
on the effect of processing kecombrang flower (Etlingera elatior syn Nicolaia
speciosa (Blume) Horan) to the total content of phenols with visible
spectrophotometric method. Qualitative test with FeCl3 result showed that each
extract contain phenolic coumpounds. The total phenolic compound was
determide with visibel spectrophotometric using the Folin-ciocalteu method and
gallic acid as standars. There are differences in the levels of total phenols in each
extract processing results. This is evidenced by the calculations with SPSS
ANOVA one way.
Keywords: Kecombrang Flower (Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume)
Horan), Total Phenol, Processing, Visibel Spectrophotometric.
PENDAHULUAN
Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tak hanya digunakan sebagai
bahan pangan ataupun untuk dinikmati keindahannya saja, tetapi dapat juga
bermanfaat untuk pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional telah ada sejak
dulu kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat serta bahan-bahannya banyak
terdapat diseluruh Indonesia (Depkes RI, 1981).
Senyawa fenol dalam tanaman merupakan salah satu kelompok terbesar
yang berperan sebagai senyawa antioksidan, terdapat baik pada daun, bunga,
maupun pada akar (Pourmorad, 2006). Salah satu tanaman rempah dan obat yang
memiliki potensi sebagai antioksidan adalah kecombrang (Etlingera elatior syn
Nicolaia speciosa (Blume) Horan). Kecombrang termasuk dalam golongan
Zingiberaceae. Naufalin et al., (2005) menjelaskan bahwa penggunaan bunga
kecombrang adalah sebagai pemberi citarasa pada masakan. Hudaya (2010)
melaporkan bahwa bunga kecombrang dapat digunakan sebagai bahan pangan
fungsional terkait manfaatnya, hal ini karena zat aktif yang terkandung di dalam
bunga kecombrang, yaitu minyak atsiri, saponin, dan polifenol (Hidayat dan
Hutapea, 1991).
Dalam proses pengolahan, senyawa fenol dapat rusak oleh proses
pemanasan dan perendaman, hal ini karena terjadi degradasi polifenol dan
pelepasan komponen fenolik, sehingga selama proses pengolahan terutama
pemanasan akan terjadi penurunan kandungan fenolik pada bahan makanan
(Sowndhararaja, 2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Titiek dkk. (2012),
Variabel Penelitian
Variabel bebas pada penelitian ini adalah bunga kecombrang (Etlingera elatior syn
Nicolaia speciosa (Blume) Horan).
Variabel terikat
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Spektrofotometer UVVis, erlenmeyer, cawan porselen, labu takar, timbangan analitik, corong pendek,
gelas ukur, blender, beaker glass, cuvet, pipet ukur, pipet tetes, batang pengaduk,
pipet volume, sudip.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bunga kecombrang,
etanol p.a, aquadest, asam galat, pereaksi folin-ciocalteu, Na2CO3 7,5%, aseton,
n-butanol, asam asetat, FeCl3, lempeng KLT.
CARA KERJA
Preparasi Sampel
Bunga kecombrang dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
bunga kecombrang yang tidak diberikan perlakuan, bunga kecombrang yang
dilakukan pengukusan pada suhu 700C selama 15 menit dan bunga kecombrang
yang dilakukan perebusan pada suhu 700C selama 15 menit.
Proses Ekstraksi
Masing-masing sampel ditimbang 25 gram selanjutnya diekstraksi dengan
menggunakan metode maserasi (direndam) dengan pelarut etanol 96% sebanyak
100 ml atau hingga simplisia terendam. Dimaserasi selama 1 hari, dienap
tuangkan dan diperas sarinya. Ampas kemudian dimaserasi kembali dengan
pelarut etanol 96% sebanyak 100 ml. Filtrat yang diperoleh diuapkan untuk
menghasilkan ekstrak etanol kental (Annisa, 2012).
Penentapan Kadar total fenol dalam Bunga Kecombrang (Etlingera elatior
syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) dengan Spektrofotometri Visibel.
a. Masing-masing ekstrak bunga kecombrang ditimbang 50,0 mg, dimasukkan
labu takar 50,0 ml dan dilarutkan dengan sedikit etanol p.a, kemudian
ditambahkan dengan aquadest ad tanda batas, dihomogenkan.
Pereaksi
Teori
Hasil
Polifenol
FeCl3
Polifenol
golongan
Flavonoid
Hijau, ungu,
biru atau
hitam
Larutan
hijau
kehitaman
Uap
amoniak
Kuning
intensif
Kuning
intensif
FeCl3
Hijau, ungu,
biru atau
hitam
Larutan
hijau
kehitaman
Uap
amoniak
Kuning
intensif
Kuning
intensif
FeCl3
Hijau, ungu,
biru atau
hitam
Larutan
hijau
kehitaman
Uap
amoniak
Kuning
intensif
Kuning
intensif
Polifenol
Ekstrak
Rebus
Polifenol
golongan
Flavonoid
Polifenol
Ekstrak
Kukus
Simpula
n
Uji kualitatif
Polifenol
golongan
Flavonoid
dengan FeCl3 membentuk kompleks berwarna hijau, ungu, biru dan hitam (Ketut
et al., 2012).
Diagram rata-rata kandungan total fenol pada ekstrak bunga kecombrang
(Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) kontrol, kukus dan
rebus secara spektrofotometri visibel.
Hasil penelitian diperoleh kadar total fenol yang paling besar terdapat pada
bunga segar atau kontrol dengan rata-rata kadar 0,095 g/g karena bunga
kecombrang yang tidak mengalami proses pengolahan apapun, yang tidak terkena
panas dan suhu tinggi dalam proses pemasakkan memiliki kadar total fenol yang
masih sangat tinggi. Kemudian bunga kecombrang yang mengalami proses
perebusan dengan rata-rata kadar 0,070 g/g. Hal ini terjadi dikarenakan pada
proses perebusan bunga kecombrang kontak langsung dengan air yang bersuhu
tinggi atau panas yang tinggi dalam waktu yang lama sehingga kadar total fenol
ikut terlarut dalam air dan terjadi proses degradasi polifenol dan pelepasan
komponen fenolik, sehingga selama proses pengolahan terutama pemanasan
terjadi penurunan kandungan fenolik. Sedangkan kadar total fenol pada bunga
kecombrang yang mengalami proses pengukusan lebih tinggi dibandingkan
dengan bunga kecombrang rebus karena tidak mengalami kontak langsung dengan
air. Rata-rata kadar total fenol dalam bunga kecombrang yang dikukus yaitu
0,084 g/g, kadar total fenol pada bunga kecombrang yang mengalami proses
pengukusan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga kecombrang rebus karena
tidak mengalami kontak langsung dengan air.
Setelah didapat data rata-rata kadar total fenol bunga kecombrang dalam
berbagai pengolahan, dilakukan uji normalitas dengan metode SPSS. Uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal, uji
dikatakan normal jika data signifikan lebih dari 0,05.
Kolmogorov smirnova
Shapiro-Wilk
Statistik Df
Sig
Statistik df
Sig
*
.273
5
.200
.852
5 .201
*
.283
5
.200
.878
5 .298
*
.237
5
.200
.961
5 .814
Hasil uji normalitas untuk semua hasil pengolahan dapat disimpulkan data
berdistribusi normal karena data signifikan lebih dari 0,05. Kemudian dilanjutkan
dengan uji homogenitas, untuk mengetahui apakah data tersebut sudah homogen.
Data dikatakan homogen bila data signifikan lebih dari 0,05.
Levene
Statistic
9.424
2.033
2.033
df1
2
2
2
df2
12
12
4.851
Sig
.003
.174
.228
8.536
12
.005
ditandai dengan data signifikan kurang dari 0,05. Penelitian ini diperoleh data
adanya perbedaan kadar total fenol bunga kecombrang kontrol, kukus dan rebus.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai senyawa total fenol dalam
bunga kecombrang sebagai antioksidan alami.
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Dra. Erlita Verdia Mutiara, M.Si., Apt., sebagai ketua Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
YAYASAN PHARMASI Semarang.
2. Bekti Nugraheni, M.Sc., Apt., selaku ketua Program Studi D-3 Analis Farmasi dan Makanan
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi YAYASAN PHARMASI Semarang.
3. Christina Astutiningsih, S.Si., M.Si., Apt., selaku Dosen pembimbing dan Dosen penguji
yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah
Program D-3 Analis Farmasi dan Makanan YAYASAN PHARMASI Semarang.
4. Ahmad Fuad Masduqi, M.Si., dosen penguji I yang telah memberikan saran dan
pengarahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
5. Ririn Suharsanti, S.Farm., Apt., dosen penguji II yang telah memberikan saran dan
pengarahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
6. Dra. Eka Susanti Hp., Apt., selaku dosen wali yang telah membimbing hingga semester
akhir.
7. Segenap Dosen dan Asisten Dosen D-3 Analis Farmasi dan Makanan Sekolah Tinggi
Ilmu Farmasi YAYASAN PHARMASI Semarang yang telah banyak membantu dan
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis.
8. Ibu, almarhum ayah dan kakak-kakak tercinta atas doa dan kasih sayang, dukungan moral
dan material dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Semua keluarga dan temanteman yang telah ikut membantu terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Teman-teman Anafarma angkatan 2012 yang selalu bersama-sama dalam suka maupun
duka, yang telah memberikan semangat dan membantu dengan suka rela.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah mendorong dan
membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kamila, A., 2012. Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Kadar Fenol Total Dalam Ekstrak Daun
Jambu Monyet (Anacardium occidentale) Secara Spektrofotometri Visibel. Karya Tulis
Ilmiah. Semarang:STIFAR
Backer, C.A., Van Den Brink Jr, R.C. 1965. Flora of Java (Spermatophytes only). Vol 1. N. V. P.
Noodhoff. Groningen Netherlands
Chan dkk, 2007. Antioxidant and antibacterial activity of leavesof Etlingera species
(Zingiberaceae) in Peninsular Malaysia. Journal of Food Chemistry. Vol 104: pp.1586
1593.
Dachriyanus. 2004. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. Cetakan I. Padang:
Andalas University Press. Hal. 39
Departemen Kesehatan R.I., 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi DepKes
R.I. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Ditjen POM, Depkes RI , 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 9-11,16
Folin, Octo, Ciocalteu, Vintila. 1994. On Tyrosine and Tryptophan Determinations in Proteins.
Journal of Bio.Chem. 73 : 627-650, 1927.
Gheldof N and Engeseth N J. 2002. Antioxidant capacity of honeys from various floral sources
based on the determination of oxygen radical absorbance capacity and inhibition of in
vitro lipoprotein oxidation in human serum samples. Journal of Agric Food chemistry. 50:
3050-3055.
Gunawan D dan Mulyani S, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I, Penerbit Penebar
Swadaya, Jakarta
Guenther, E., 2006. Minyak Atsiri. Jilid 1, penerjemah Ketaren S., Penerbit UI Press, Jakarta
Harborne, J. B. 1996. Metode Fitokimia. Terbitan ke-II. a.b. Kosasih Padmawinata. Penerbit ITB.
Bandung
Hattenschwiller, S dan Vitousek, P. m. 2000. The role of polyphenols interrestrial ecosystem
nutrient cycling. Review PII. Vol. 15, no.6 June 2000.
Hudaya, A. 2010. Uji Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak Air Bunga Kecombrang (Etlingera
elatior) Sebagai Pangan Fungsional Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. Skripsi. Program Studi Biologi,FST, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Marinova D, Ribarova F, Atanassova M. 2005. Total phenolic and total flavonoids in Bulgarian
fruit and vegetables. Journal of University Chem. Tech. Mettallurgy
Naufalin, R. 2005. Kajian Sifat Antimikroba Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan)
Terhadap Berbagai Mikroba pathogen dan Perusak Pangan (disertasi). Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pourmorad F, Hosseinimehr SJ, Shahabimajd N. 2006 Antioxidant Activity Phenol, and
Flavonoid Contents Of Some Selected Iranian Medicinal Plants. Africans Journal of
Biotechnology (11): 1142-1145
Pokorni, J., Yanishlieva, N., & Gordon, M., 2001, An Antioxidant in Food Practical Application,
2, 10-12, 17, 44-45, 101, 107-108, Woddhead Publishing Ltd., England.
Sarker, Satyajit D., Zahid Latif, & Alexander I. Gray (Ed). (2006). Natural Products Isolation.
Totowa : Humana Press.
Singleton, V.l. and Rossi , J.A., 1965, Colorimetry of total phenolic with PhosphomolybdicPhosphotungstic Acid Reagent, Am. Journal of Enol Vitic.
Sowndhararaja, K., Siddhuraju, P. dan S. Manian. 2010. In Vitro Evaluation of The Antioxidant
Activity In The Differentially Processed Seeds From Underutilized legume, Bauhinia
vahlii Wight & Arn Food sci. Journal of Enol Vitic.
Stahl, E., 1985. Analisis obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi. ITB. Bandung.
Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Vermerris W, Nicholson R. Phenolic coumpound. Netherlands: Springer, 2006. P.88-90.
Xu, B.J. and Chang, S.K.C. 2008. Total phenolic content and antioxidant properties of Eclipse
Black beans (Phaseolus vulgaris L.) as affected by processing metods. Journal of food
Science.