Вы находитесь на странице: 1из 17

PENGARUH PROSES PENGOLAHAN BUNGA KECOMBRANG

(Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan)


TERHADAP KANDUNGAN TOTAL FENOL
SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL

Artikel

Mega Saptiani
1021211045

PROGRAM STUDI D-3 ANALIS FARMASI DAN MAKANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI
SEMARANG
2015

Artikel

PENGARUH PROSES PENGOLAHAN BUNGA KECOMBRANG


(Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan)
TERHADAP KANDUNGAN TOTAL FENOL
SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL

Mega Saptiani
1021211045

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

Christina Astutiningsih, S.Si.,M.Si.,Apt.

Tanggal

PENGARUH PROSES PENGOLAHAN BUNGA KECOMBRANG


(Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan)
TERHADAP KANDUNGAN TOTAL FENOL
SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL

EFFECT PROCESSING kecombrang Flower (Etlingera


elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan)
on total phenol visible spectrophotometry

Mega Saptiani, Christina Astutiningsih


Program Studi D-3 Analisi Farmasi Dan makanan Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi YAYASAN PHARMASI Semarang

Abstrak
Bunga kecombrang merupakan salah satu tanaman rempah dan obat yang
banyak ditemukan dikalangan masyarakat. Berdasarkan kandungan zat aktifnya,
bunga kecombrang merupakan rempah yang banyak manfaat bagi kesehatan.
Bunga kecombrang banyak mengandung senyawa polifenol, minyak atsiri dan
saponin. Polifenol tersebut mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan misalnya
antioksidan, tetapi polifenol tidak stabil terhadap pemanasan, perendaman,
cahaya, dan udara. Pada kenyataannya, masyarakat menggunakan bunga
kecombrang untuk dimakan sebagai sayuran maupun lalapan. Proses pengolahan
bunga kecombrang umumnya direbus maupun dikukus. Oleh karena itu dilakukan
penelitian tentang pengaruh proses pengolahan bunga kecombrang (Etlingera
elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) terhadap kandungan total fenol
secara spektrofotometri visibel. Uji kualitatif dengan pereaksi warna FeCl 3
menunjukan bahwa masing-masing ekstrak mengandung polifenol. Penentuan
kadar total fenol dilakukan secara spektrofotometri visibel dengan metode Folinciocalteu dan asam galat sebagai standar. Ada perbedaan kadar total fenol pada
masing-masing ektrak hasil pengolahan. Hal tersebut dibuktikan dengan
perhitungan SPSS anava 1 jalan.

Kata kunci : Bunga Kecombrang (Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume)
Horan), Total Fenol, Proses Pengolahan, Spektrofotometri Visibel.

ABSTRACT
Kecombrang flower is one of the spice and drug that are found among the
people. Based on the active substance, kecombrang flower is spice that has many
health benefits. Kecombrang flower contains many polyphenolic compounds,
essential oils and saponins. The polyphenolic has many health benefits such as
antioxidants, but polyphenolic is unstable against heating, soaking, light and air.
In fact, people use the flower of kecombrang as a food source. Kecombrang
flower processed in various ways to be eaten as a vegetable or vegetables. The
processing of kecombrang flower is usually boiled or steamed. Therefore research
on the effect of processing kecombrang flower (Etlingera elatior syn Nicolaia
speciosa (Blume) Horan) to the total content of phenols with visible
spectrophotometric method. Qualitative test with FeCl3 result showed that each
extract contain phenolic coumpounds. The total phenolic compound was
determide with visibel spectrophotometric using the Folin-ciocalteu method and
gallic acid as standars. There are differences in the levels of total phenols in each
extract processing results. This is evidenced by the calculations with SPSS
ANOVA one way.
Keywords: Kecombrang Flower (Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume)
Horan), Total Phenol, Processing, Visibel Spectrophotometric.

PENDAHULUAN
Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tak hanya digunakan sebagai
bahan pangan ataupun untuk dinikmati keindahannya saja, tetapi dapat juga
bermanfaat untuk pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional telah ada sejak
dulu kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat serta bahan-bahannya banyak
terdapat diseluruh Indonesia (Depkes RI, 1981).
Senyawa fenol dalam tanaman merupakan salah satu kelompok terbesar
yang berperan sebagai senyawa antioksidan, terdapat baik pada daun, bunga,
maupun pada akar (Pourmorad, 2006). Salah satu tanaman rempah dan obat yang
memiliki potensi sebagai antioksidan adalah kecombrang (Etlingera elatior syn
Nicolaia speciosa (Blume) Horan). Kecombrang termasuk dalam golongan
Zingiberaceae. Naufalin et al., (2005) menjelaskan bahwa penggunaan bunga
kecombrang adalah sebagai pemberi citarasa pada masakan. Hudaya (2010)
melaporkan bahwa bunga kecombrang dapat digunakan sebagai bahan pangan
fungsional terkait manfaatnya, hal ini karena zat aktif yang terkandung di dalam
bunga kecombrang, yaitu minyak atsiri, saponin, dan polifenol (Hidayat dan
Hutapea, 1991).
Dalam proses pengolahan, senyawa fenol dapat rusak oleh proses
pemanasan dan perendaman, hal ini karena terjadi degradasi polifenol dan
pelepasan komponen fenolik, sehingga selama proses pengolahan terutama
pemanasan akan terjadi penurunan kandungan fenolik pada bahan makanan
(Sowndhararaja, 2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Titiek dkk. (2012),

diperoleh hasil bahwa proses perendaman yang dikombinasi dengan perebusan


selama 20 menit dalam biji kerandang dapat menurunkan kandungan total fenol
sekitar 34,10%-75,34%. Sowndhararaja (2010) menyatakan bahwa proses
perendaman dan pemanasan dapat menurunkan kandungan total fenolik pada jenis
legum Bauhinia vahlii Wight & Arn. Penurunan kandungan total fenolik jenis
legum ini cukup besar, yaitu sebesar 48% pada biji yang direndam dan dipanaskan
dibanding total fenolik biji segar.
Penentuan total fenol dapat diukur secara spektrofotometri UV-Vis dengan
menggunakan metode folin-ciocalteu dan sebagai pembanding digunakan asam
galat. Prinsip metode folin-ciocalteu adalah reaksi oksidasi dan reduksi
kolorimetrik untuk mengukur semua senyawa fenolik dalam sampel uji.
Kandungan fenol dalam tumbuhan dinyatakan dalam GAE (gallic acid equivalent)
yaitu jumlah kesetaraan milligram asam galat dalam 1 gram sampel (Gheldof &
Engeseth, 2002).
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan pengujian kandungan
total fenol dalam bunga kecombrang dengan variasi proses pengolahan sesuai
dengan kebiasaan yang berkembang di masyarakat pada umumnya.
METODE PENELITIAN
Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh
proses pengolahan bunga kecombrang (Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa
(Blume) Horan) terhadap kadar total fenol secara spektrofotometri visibel.

Sampel dan Teknik Sampling


Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bunga kecombrang
(Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) yang diambil di pasar
Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Teknik sampling yang digunakan random
sampling, yaitu teknik pengumpulan sampel secara acak sederhana. Dasar
bahwa semua bagian mempunyai kesempatan yang sama.

Variabel Penelitian
Variabel bebas pada penelitian ini adalah bunga kecombrang (Etlingera elatior syn
Nicolaia speciosa (Blume) Horan).

Variabel terikat

pada penelitian ini adalah kadar total fenol pada bunga

kecombrang (Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) setelah


dilakukan perbedaan proses pengolahan yaitu direbus dan dikukus pada suhu 70 oC
selama 15 menit.
Variabel kontrol pada penelitian ini adalah perlakuan sampel, penimbangan
sampel, metode ekstraksi, pelarut yang digunakan etanol 96% dan metode
pengukuran secara spektrofotometri Visibel.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Spektrofotometer UVVis, erlenmeyer, cawan porselen, labu takar, timbangan analitik, corong pendek,
gelas ukur, blender, beaker glass, cuvet, pipet ukur, pipet tetes, batang pengaduk,
pipet volume, sudip.

Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bunga kecombrang,
etanol p.a, aquadest, asam galat, pereaksi folin-ciocalteu, Na2CO3 7,5%, aseton,
n-butanol, asam asetat, FeCl3, lempeng KLT.
CARA KERJA
Preparasi Sampel
Bunga kecombrang dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
bunga kecombrang yang tidak diberikan perlakuan, bunga kecombrang yang
dilakukan pengukusan pada suhu 700C selama 15 menit dan bunga kecombrang
yang dilakukan perebusan pada suhu 700C selama 15 menit.
Proses Ekstraksi
Masing-masing sampel ditimbang 25 gram selanjutnya diekstraksi dengan
menggunakan metode maserasi (direndam) dengan pelarut etanol 96% sebanyak
100 ml atau hingga simplisia terendam. Dimaserasi selama 1 hari, dienap
tuangkan dan diperas sarinya. Ampas kemudian dimaserasi kembali dengan
pelarut etanol 96% sebanyak 100 ml. Filtrat yang diperoleh diuapkan untuk
menghasilkan ekstrak etanol kental (Annisa, 2012).
Penentapan Kadar total fenol dalam Bunga Kecombrang (Etlingera elatior
syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) dengan Spektrofotometri Visibel.
a. Masing-masing ekstrak bunga kecombrang ditimbang 50,0 mg, dimasukkan
labu takar 50,0 ml dan dilarutkan dengan sedikit etanol p.a, kemudian
ditambahkan dengan aquadest ad tanda batas, dihomogenkan.

b. Dipipet sebanyak 300 l ditambah dengan reagen folin-ciocalteu (1: 10)


sebanyak 1,5 ml, digojog dan didiamkan selama 3 menit.
c.

Ditambah 1,2 ml Na2CO3 7,5% digojog dan dihomogenkan.

d. Didiamkan pada suhu kamar selama 78 menit.


e. Absorban larutan ekstrak dibaca dengan spektrofotometer visible pada
panjang gelombang absorbansi maksimum. Dilakukan 5 kali pengulangan
(Annisa, 2012).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel
Ekstrak
Kontrol

Pereaksi

Teori

Hasil

Polifenol

FeCl3

Polifenol
golongan
Flavonoid

Hijau, ungu,
biru atau
hitam

Larutan
hijau
kehitaman

Uap
amoniak

Kuning
intensif

Kuning
intensif

FeCl3

Hijau, ungu,
biru atau
hitam

Larutan
hijau
kehitaman

Uap
amoniak

Kuning
intensif

Kuning
intensif

FeCl3

Hijau, ungu,
biru atau
hitam

Larutan
hijau
kehitaman

Uap
amoniak

Kuning
intensif

Kuning
intensif

Polifenol
Ekstrak
Rebus

Polifenol
golongan
Flavonoid
Polifenol

Ekstrak
Kukus

Simpula
n

Uji kualitatif

Polifenol
golongan
Flavonoid

(Sumber : Ketut et al., 2012)

Gambar hasil analisis kualitatif bunga kecombrang (Etlingera elatior syn


Nicolaia speciosa (Blume) Horan).
Identifikasi senyawa polifenol dalam ekstrak bunga kecombrang (Etlingera
elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) dilakukan dengan pereaksi FeCl3.
Hasil positif polifenol ditandai dengan terjadinya reaksi antara senyawa polifenol

dengan FeCl3 membentuk kompleks berwarna hijau, ungu, biru dan hitam (Ketut
et al., 2012).
Diagram rata-rata kandungan total fenol pada ekstrak bunga kecombrang
(Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) kontrol, kukus dan
rebus secara spektrofotometri visibel.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh proses pengolahan


terhadap kadar total fenol ekstrak bunga kecombrang (Etlingera elatior syn
Nicolaia speciosa (Blume) Horan). Pengolahan pada bunga kecombrang
(Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) merupakan faktor yang
harus diperhatikan karena kandungan aktif khususnya total fenol bunga
kecombrang (Etlingera elatior syn Nicolaia speciosa (Blume) Horan) yang rentan
sekali mengalami kerusakan. Fenol mempunyai sifat asam, mudah dioksidasi,
mudah menguap dan sensitif terhadap cahaya dan oksigen (Sundari, 2009).
Senyawa fenol dapat mengalami degradasi karena panas sehingga semakin lama
pemanasan maka senyawa fenol semakin rusak.

Hasil penelitian diperoleh kadar total fenol yang paling besar terdapat pada
bunga segar atau kontrol dengan rata-rata kadar 0,095 g/g karena bunga
kecombrang yang tidak mengalami proses pengolahan apapun, yang tidak terkena
panas dan suhu tinggi dalam proses pemasakkan memiliki kadar total fenol yang
masih sangat tinggi. Kemudian bunga kecombrang yang mengalami proses
perebusan dengan rata-rata kadar 0,070 g/g. Hal ini terjadi dikarenakan pada
proses perebusan bunga kecombrang kontak langsung dengan air yang bersuhu
tinggi atau panas yang tinggi dalam waktu yang lama sehingga kadar total fenol
ikut terlarut dalam air dan terjadi proses degradasi polifenol dan pelepasan
komponen fenolik, sehingga selama proses pengolahan terutama pemanasan
terjadi penurunan kandungan fenolik. Sedangkan kadar total fenol pada bunga
kecombrang yang mengalami proses pengukusan lebih tinggi dibandingkan
dengan bunga kecombrang rebus karena tidak mengalami kontak langsung dengan
air. Rata-rata kadar total fenol dalam bunga kecombrang yang dikukus yaitu
0,084 g/g, kadar total fenol pada bunga kecombrang yang mengalami proses
pengukusan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga kecombrang rebus karena
tidak mengalami kontak langsung dengan air.
Setelah didapat data rata-rata kadar total fenol bunga kecombrang dalam
berbagai pengolahan, dilakukan uji normalitas dengan metode SPSS. Uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal, uji
dikatakan normal jika data signifikan lebih dari 0,05.

Tabel 4. Test of Normality


Kelompok
pengolahan
Kadar total fenol Kontrol
Perebusan
Pengukusan

Kolmogorov smirnova
Shapiro-Wilk
Statistik Df
Sig
Statistik df
Sig
*
.273
5
.200
.852
5 .201
*
.283
5
.200
.878
5 .298
*
.237
5
.200
.961
5 .814

Hasil uji normalitas untuk semua hasil pengolahan dapat disimpulkan data
berdistribusi normal karena data signifikan lebih dari 0,05. Kemudian dilanjutkan
dengan uji homogenitas, untuk mengetahui apakah data tersebut sudah homogen.
Data dikatakan homogen bila data signifikan lebih dari 0,05.

Tabel 5. Test of Homogeneity of Variance

Kadar total fenol Based on Mean


Based on Median
Based on Median and
with adjusted df
Based on trimmed mean

Levene
Statistic
9.424
2.033
2.033

df1
2
2
2

df2
12
12
4.851

Sig
.003
.174
.228

8.536

12

.005

Sedangkan untuk uji homogenitas dapat disimpulkan data tidak homogen


karena data signifikan pada data based on mean kurang dari 0,05. Setelah
diketahui bahwa ketiga variabel data berdistribusi normal dan tidak homogen,
maka dilakukan uji nonparametrik dengan tujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan kadar bunga kecombrang kontrol, kukus dan rebus. Adanya
perbedaan kadar total fenol antara bunga kecombrang kontrol, kukus dan rebus

ditandai dengan data signifikan kurang dari 0,05. Penelitian ini diperoleh data
adanya perbedaan kadar total fenol bunga kecombrang kontrol, kukus dan rebus.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan kadar total fenol dalam ekstrak bunga kecombrang dengan
perbedaan proses pengolahan.
2. Pengukusan 70oC selama 15 menit merupakan proses pengolahan bunga
kecombrang yang menghasilkan kadar total fenol paling besar.
Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :
1. Dalam melakukan proses pengolahan lebih baik menggunakan pengukusan
pada suhu 70oC selama 15 menit untuk mendapatkan hasil ekstrak dengan
kadar total fenol yang lebih besar.
2. Dapat dilakukan variasi metode ekstraksi untuk mengetahui metode ekstraksi
yang paling baik digunakan.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai senyawa total fenol dalam
bunga kecombrang sebagai antioksidan alami.

UCAPAN TERIMAKASIH

1. Dra. Erlita Verdia Mutiara, M.Si., Apt., sebagai ketua Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
YAYASAN PHARMASI Semarang.
2. Bekti Nugraheni, M.Sc., Apt., selaku ketua Program Studi D-3 Analis Farmasi dan Makanan
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi YAYASAN PHARMASI Semarang.
3. Christina Astutiningsih, S.Si., M.Si., Apt., selaku Dosen pembimbing dan Dosen penguji
yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah
Program D-3 Analis Farmasi dan Makanan YAYASAN PHARMASI Semarang.
4. Ahmad Fuad Masduqi, M.Si., dosen penguji I yang telah memberikan saran dan
pengarahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
5. Ririn Suharsanti, S.Farm., Apt., dosen penguji II yang telah memberikan saran dan
pengarahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
6. Dra. Eka Susanti Hp., Apt., selaku dosen wali yang telah membimbing hingga semester
akhir.
7. Segenap Dosen dan Asisten Dosen D-3 Analis Farmasi dan Makanan Sekolah Tinggi
Ilmu Farmasi YAYASAN PHARMASI Semarang yang telah banyak membantu dan
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis.
8. Ibu, almarhum ayah dan kakak-kakak tercinta atas doa dan kasih sayang, dukungan moral
dan material dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Semua keluarga dan temanteman yang telah ikut membantu terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Teman-teman Anafarma angkatan 2012 yang selalu bersama-sama dalam suka maupun
duka, yang telah memberikan semangat dan membantu dengan suka rela.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah mendorong dan
membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Kamila, A., 2012. Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Kadar Fenol Total Dalam Ekstrak Daun
Jambu Monyet (Anacardium occidentale) Secara Spektrofotometri Visibel. Karya Tulis
Ilmiah. Semarang:STIFAR
Backer, C.A., Van Den Brink Jr, R.C. 1965. Flora of Java (Spermatophytes only). Vol 1. N. V. P.
Noodhoff. Groningen Netherlands
Chan dkk, 2007. Antioxidant and antibacterial activity of leavesof Etlingera species
(Zingiberaceae) in Peninsular Malaysia. Journal of Food Chemistry. Vol 104: pp.1586
1593.
Dachriyanus. 2004. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. Cetakan I. Padang:
Andalas University Press. Hal. 39
Departemen Kesehatan R.I., 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi DepKes
R.I. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Ditjen POM, Depkes RI , 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 9-11,16
Folin, Octo, Ciocalteu, Vintila. 1994. On Tyrosine and Tryptophan Determinations in Proteins.
Journal of Bio.Chem. 73 : 627-650, 1927.
Gheldof N and Engeseth N J. 2002. Antioxidant capacity of honeys from various floral sources
based on the determination of oxygen radical absorbance capacity and inhibition of in
vitro lipoprotein oxidation in human serum samples. Journal of Agric Food chemistry. 50:
3050-3055.
Gunawan D dan Mulyani S, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I, Penerbit Penebar
Swadaya, Jakarta
Guenther, E., 2006. Minyak Atsiri. Jilid 1, penerjemah Ketaren S., Penerbit UI Press, Jakarta
Harborne, J. B. 1996. Metode Fitokimia. Terbitan ke-II. a.b. Kosasih Padmawinata. Penerbit ITB.
Bandung
Hattenschwiller, S dan Vitousek, P. m. 2000. The role of polyphenols interrestrial ecosystem
nutrient cycling. Review PII. Vol. 15, no.6 June 2000.

Hudaya, A. 2010. Uji Antioksidan dan Antibakteri Ekstrak Air Bunga Kecombrang (Etlingera
elatior) Sebagai Pangan Fungsional Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. Skripsi. Program Studi Biologi,FST, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Marinova D, Ribarova F, Atanassova M. 2005. Total phenolic and total flavonoids in Bulgarian
fruit and vegetables. Journal of University Chem. Tech. Mettallurgy
Naufalin, R. 2005. Kajian Sifat Antimikroba Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan)
Terhadap Berbagai Mikroba pathogen dan Perusak Pangan (disertasi). Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pourmorad F, Hosseinimehr SJ, Shahabimajd N. 2006 Antioxidant Activity Phenol, and
Flavonoid Contents Of Some Selected Iranian Medicinal Plants. Africans Journal of
Biotechnology (11): 1142-1145
Pokorni, J., Yanishlieva, N., & Gordon, M., 2001, An Antioxidant in Food Practical Application,
2, 10-12, 17, 44-45, 101, 107-108, Woddhead Publishing Ltd., England.
Sarker, Satyajit D., Zahid Latif, & Alexander I. Gray (Ed). (2006). Natural Products Isolation.
Totowa : Humana Press.
Singleton, V.l. and Rossi , J.A., 1965, Colorimetry of total phenolic with PhosphomolybdicPhosphotungstic Acid Reagent, Am. Journal of Enol Vitic.
Sowndhararaja, K., Siddhuraju, P. dan S. Manian. 2010. In Vitro Evaluation of The Antioxidant
Activity In The Differentially Processed Seeds From Underutilized legume, Bauhinia
vahlii Wight & Arn Food sci. Journal of Enol Vitic.
Stahl, E., 1985. Analisis obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi. ITB. Bandung.
Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Vermerris W, Nicholson R. Phenolic coumpound. Netherlands: Springer, 2006. P.88-90.
Xu, B.J. and Chang, S.K.C. 2008. Total phenolic content and antioxidant properties of Eclipse
Black beans (Phaseolus vulgaris L.) as affected by processing metods. Journal of food
Science.

Вам также может понравиться

  • RE-UPLOAD Evaluasi Gizi Dalam Pengolahan Pangan
    RE-UPLOAD Evaluasi Gizi Dalam Pengolahan Pangan
    Документ39 страниц
    RE-UPLOAD Evaluasi Gizi Dalam Pengolahan Pangan
    Siti Romlah
    100% (1)
  • Jamu
    Jamu
    Документ2 страницы
    Jamu
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Vitamin A
    Vitamin A
    Документ11 страниц
    Vitamin A
    UyHa Indigo Beisek
    Оценок пока нет
  • ANTIOKSIDAN TEH ALPUKAT
    ANTIOKSIDAN TEH ALPUKAT
    Документ11 страниц
    ANTIOKSIDAN TEH ALPUKAT
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • ANTIOKSIDAN TEH ALPUKAT
    ANTIOKSIDAN TEH ALPUKAT
    Документ11 страниц
    ANTIOKSIDAN TEH ALPUKAT
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • PEMBUKATAN NATA DE COCO
    PEMBUKATAN NATA DE COCO
    Документ11 страниц
    PEMBUKATAN NATA DE COCO
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Formulasi Lipstik
    Formulasi Lipstik
    Документ8 страниц
    Formulasi Lipstik
    Asman Sadino
    100% (2)
  • Hormon Adrenalin
    Hormon Adrenalin
    Документ6 страниц
    Hormon Adrenalin
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Formula Lipstik
    Formula Lipstik
    Документ7 страниц
    Formula Lipstik
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Hewan
    Hewan
    Документ6 страниц
    Hewan
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Serat Pangan
    Serat Pangan
    Документ4 страницы
    Serat Pangan
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Serat Pangan
    Serat Pangan
    Документ4 страницы
    Serat Pangan
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Serat Pangan
    Serat Pangan
    Документ4 страницы
    Serat Pangan
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Salam
    Salam
    Документ5 страниц
    Salam
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Hormon Adrenalin
    Hormon Adrenalin
    Документ6 страниц
    Hormon Adrenalin
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Makalah Kimfar Fiks
    Makalah Kimfar Fiks
    Документ11 страниц
    Makalah Kimfar Fiks
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • MINUMAN FUNGSIONAL HERBAL
    MINUMAN FUNGSIONAL HERBAL
    Документ12 страниц
    MINUMAN FUNGSIONAL HERBAL
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • OPTIMALKAN TEOFILIN
    OPTIMALKAN TEOFILIN
    Документ8 страниц
    OPTIMALKAN TEOFILIN
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Mengkudu
    Mengkudu
    Документ5 страниц
    Mengkudu
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Titrasi
    Titrasi
    Документ3 страницы
    Titrasi
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • COVER
    COVER
    Документ3 страницы
    COVER
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет
  • Mengkudu
    Mengkudu
    Документ5 страниц
    Mengkudu
    KatrienArumsari
    Оценок пока нет