Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
POLITIK
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila
Disusun Oleh :
EkaYuni Wulandari
Rimbi Puspita Dini
Rani Eka Yulianti
Darul Afandi
Siti Aminatus Sholehah
Ginanjar Tegar Rosdiana
Emil Gufron
(111810101035)
(111810101037)
(111810101038)
(111810101041)
(111810101042)
(111810101046)
(111810101053)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB 1. PENDAHULUAN
yang bersifat universal, dan nilai-nilai luhur budayabangsa yang tercermin dalam
Pancasila sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam
kehidupan
berbangsa.
Pokok-pokok
etika
dalam
kehidupan
berbangsa
Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah mengetahui apa yang dimaksud dengan
etika dan politik, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kita bisa bertindak
atau berbuat sesuai dengan etika yang ada serta dalam mengikuti kegiatan
berpolitik kita bisa mengambil sikap sesuai dengan tata cara berpolitik.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika dan Politik
2.1.1 Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berari watak
kesusilaan atau adat istiadat. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Denagn kata
lain etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap
yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral (Suseno,
1987). Etika terbagi menjadi dua yaitu etika khusus dan etika umum. Etika khusus
membahas prinsip-prinsip dalam berbagai aspek kehidpan manusia. Sedangkan
etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan
manusia.
2.1.2. Politik
Politik berasal dai kosa kata Poiltics yang memiliki makna bermacammacam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses
penentuantujuan-tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksaan tujuan-tujuan
itu.
Dalam kehidupan bernegara, istilah politik memiliki makna bermacammacam, dan kesemuanya itu dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
Pertama : politik sebagai sarana atau usaha untuk memperoleh kekuasaan dan
dukungan dari masyarakat balam melakukan kehidupan bersama. Dengan
demikian politik dapat dikatakan menyangkut kekuatan hubungan (power
relationship). Dengan kata lain, politik mengandung makna usaha dalam
memperoleh, memperbesar, memperluas serta mempertahankan keksuasaan.
Kedua : politik duganakan untuk menunjukan kepada suatu rangkaian kegiatan
atau cara-cara yang dilakukan untuk mencapai sesuatu tujuan yang dianggap baik.
Secara singkat politik dapat diartikan sebagai suatu kebijakan.
melaksanakan
tujuan-tujuan
itu
perlu
ditentukan
kebijaksanaan-
kebijaksanaan umum yang menyangkut pengaturan dan pembagian dari sumbersumber yang ada.
Berdasarkan pengertian-pengertian pokok tentang politik maka secara
operasuonal bidang politik menyangkut konsep-konsep pokok yang berkaitan
dengan negara, keuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan, pembagian,
serta alokasi.
kehendak
kepada
manusia
tanpa
memperhitungkan
dan
solidaritas bangsa mengatakan bahwa kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri
melainkan juga demi orang lain. Solidaritas dilanggar kasar oleh korupsi. Korupsi
bak kanker yang mengerogoti kejujuran, tanggunga jawab, sikap obyektif, dan
kompetensi orang/kelompok orang yang korup. Koruptor adalah bentuk
pengkhianatan terhadap cita-cita luhur kita untuk hidup sebagai satu bangsa dalam
konteks Persatuan Indonesia.
d). Demokrasi
Prinsip kadaulatan rakyat menyatakan bahwa tidak ada manusia atau sebuah
elit, yang dapat menentukan dan melaksanakan bagaimana orang lain harus hidup.
Demokrasi berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang dipimpin berhak
menentukan siapa yang memimpin mereka dan kemana tujuan mereka dipimpin.
Demokrasi adalah kedaulatan rakyat dan keterwakilan. Jadi demokrasi
memerlukan sebuah sistem penerjemah kehendak rakyat de dalam tindakan
politik.
e). Keadilan Sosial
Keadilan merupakan norma-norma paling dasar dalam kehidupan masyarakat.
Keadilan sosial mencegah kita dan bangsa ini dari pencegahan. Tuntutan keadilan
sosial tidak boleh dipahami secara ideologis, atau sebagai pelaksanaan ide-ide,
atau agama-agama tertentu. Keadilan adalah untuk semua orang. Keadilan sosial
diusahakan dengan membongkar ketidakadilan dalam kehidupan masyarakat.
atau
tunduk
kepada
peraturan-peraturan
yang
dibuat
oleh
negara yang diatur dalam UUD 1945 merupakan suprastruktur politik, lembaga
lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, BPK, dan MA.
Sedangkan badan-badan yang berada didalam masyarakat disebut sebagai
infrastruktur politik yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat
seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok
kepentingan (interest group) dan kelompok penekan (pressure group).
Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki
kekuatan yang seimbang. Mekanisme penyusunan politik strategi nasional
ditingkat suprastruktur politik diatur oleh Presiden, dalam hal ini Presiden bukan
lagi sebagai mandataris MPR sejak pemilihan Presiden secara langsung oleh
rakyat pada tahun 2004. Karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat maka dalam
menjalankan pemerintahan berpegang pada visi dan misi Presiden yang
disampaikan pada waktu sidang MPR setelah pelantikan dan pengambilan sumpah
dan janji Presiden/Wakil Presiden. Visi dan misi inilah yang dijadikan politik dan
strategi dalam menjalankan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan
selama lima tahun. Sebelumnya Politik dan strategi nasional mengacu kepada
GBHN yang dibuat dan ditetapkan oleh MPR. Proses penyusunan politik strategi
nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh
rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional, penyelenggara negara
harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat
dengan mencantumkan sasaran masing-masing sektor/bidang.
Dalam era reformasi saat ini masyarakat memiliki peran yang sangat besar
dalam mengawasi jalannya politik strategi nasional yang dibuat dan dilaksanakan
oleh Presiden.
Adapun RUU tentang penyelenggaraan Negara indonesia :
1. Memberi landasan ketentuan payung dalam membangun integritas.
2. Mewujudkan penyelenggara negara yang baik, etis, amanah, berakhlak
mulia, mencegah niat dan praktik perbuatan yang menyimpang (nilai,
norma, aturan) dalam penyelenggaraan tugas kenegaraan.
3. Sesuai dengan Konvensi PBB tentang Anti Korupsi (2003): agar setiap
negara membuat Code of Conduct for Public Officials.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan kita sering mendengar kata etika, dimana etika adalah
suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu
norma yang sudah berlaku di dalam masyarakat dan bernegara. Sikap yang harus
kita ambil dalam menjalankan etika bermasyarakat yaitu dengan cara mengikuti
aturan dan budaya yang udah ada dalam masyarakat, dengan adanya
penyelenggaraan negara kita diwajibkan ikut serta dalam penyelenggaraan negara
yang sudah dibentuk dalam UUD 1945. Penyelenggaraan negara dalam hal ini
(eksekutif,
yudikatif,
menyelenggarakan
dan
legislatif)
peraturan
negara
sudah
yang
mempunyai
sebaik-baiknya
tujuan
dengan
untuk
cara
sosial.
Dengan mengetahui
etika berpolitik
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan & Zubaidi.A. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma
LAMPIRAN