Вы находитесь на странице: 1из 8

MANAJEMEN STRATEGIK

PEMBAHASAN KASUS ANALISIS TABEL IFAS

OLEH :
Kelompok 1

Ni Kadek Sri Udayanti

(1306305057)

Ni Putu Ayu Yuni Kurniawati

(1306305058)

Ni Kadek Okta Yasi Katini

(1306305065)

Ni Kadek Sri Udayani

(1306305073)

Made Ayu Oktaviana

(1306305127)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2015

1. MELAKUKAN ANALISIS DAN DIAGNOSIS

LINGKUNGAN INTERNAL

DAN MEMBUAT TABLE IFAS


1) Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE)
Langkah terakhir dalam melaksanakan audit manajemen strategis internal adalah
penyusunan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix).
Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE), digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting.
Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional
perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem
informasi, produksi dan operasi.
Langkah membuat Matriks Evaluasi Faktor Internal hampir sama dengan pembuatan
matriks Evaluasi Faktor Eksternal. Perbedannya, dalam matriks Evaluasi Faktor Internal
yang didaftar adalah faktor-faktor lingkungan internal (Strenghts dan Weaknesses).
Matriks Evaluasi Faktor Internal dapat dikembangkan dalam lima langkah:
1

Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses
audit eksternal. Masukan 10-20 faktor internal, termasuk kekuatan dan kelemahan,
yang memengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar terlebih dahulu kekuatannya,
kemudian kelemahannya. Buat sespesifik mungkin dengan menggunakan presentase,

rasio, dan perbandingan jika dimungkinkan.


Berilah pada setiap factor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidakpenting) sampai
1,0 (sangat penting). Bobot itu mengindikasikan signifikansi relative dari suatu factor
terhadap keberhasilan perusahaan. Terlepas dari apakah factor utama itu adalah
kekuatan atau kelemahan internal, factor-factor yang dianggap memiliki pengaruh
paling besar terhadap kinerja organisasional harus diberi bobot tertinggi . Jumlah total

seluruh bobot yang diberikan pada factor itu harus sama dengan 1,0
Berilah peringkat 1-4 pada setiap factor internal untuk mengindikasikan apakah factor
tersebut sangat lemah (peringkat = 1), lemah (peringkat = 2), kuat (peringkat = 3),
atau sangat kuat (peringkat = 4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat
peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapa tperingkat 1 atau 2. Oleh karenanya,
peringkat tersebut berbasis perusahaan, sementara bobot di langkah nomor 2 berbasis

industri.
Kalikan bobot setiap factor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi
masing-masing variabel.

Jumlahkan skor bobot masing-masing variable guna menentukan skor bobot total
untuk organisasi.
Terlepas dari beberapa banyak factor yang dimasukan ke dalam Matriks Evaluasi

Faktor Internal, skor bobot total berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai
titik tertinggi, denganskor rata-rata 2,5. Skorbobot total dibawah 2,5 mencirikan
organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang secara signifikan berada di
atas 2,5 mengidentifikasikan posisi internal yang kuat. Seperti Matriks EFE, Matriks
Evaluasi Faktor Internal harus memasukan antara 10 - 20 faktor. Jumlah factor tidak
mempengaruhi kisaran skor bobot total karena bobot selalu berjumlah 1,0.
1) Ukuran pembobotan dan rating pada Table IFAS untuk Mengetahui Kekuatan
(Strength)
Ukuran Pembobotan :

Ukuran Rating Kekuatan :

1 = Sedikit Penting

1 = Sedikit Kuat

2 = Agak Penting

2 = Agak Kuat

3 = Penting

3 = Kuat

4 = Sangat Penting

4 = Sangat Kuat

Nilai rating untuk Variabel Kekuatan diberi nilai 1 sampai 4. Diberi nilai 1 jika
kemungkinan indicator tersebut kinerjanya semakin menurun dibandingkan pesaing
utama. Diberi nilai 2 jika indicator itu kinerjanya sama dengan pesaing utama. Sedangkan
diberi nilai 3 atau 4, jika indicator tersebut lebih baik dibandingkan pesaing utama.
Semakin tinggi nilainya artinya kinerja indicator tersebut tahun depan akan semakin baik
dibandingkan pesaing utama.
2) Ukuran pembobotan dan rating pada Table IFAS untuk Mengetahui Kelemahan
(Weakness)
Ukuran Pembobotan :

Ukuran Rating Kelemahan :

1 = Sedikit Penting

1 = SedikitLemah

2 = Agak Penting

2 = Agak Lemah

3 = Penting

3 = Lemah

4 = SangatPenting

4 = Sangat Lemah

Nilai Rating Variabel Kelemahan diberi nilai1 sampai 4. Diberi nilai 1 jika indicator
tersebut semakin banyak kelemahannya dibandingkan pesaing utama. Sebaliknya diberi
nilai 4 jika kelemahan indicator tersebut semakin menurun dibandingkan pesaing utama
pada tahun depan.

2. KASUS : MENGANALISIS FAKTOR INTERNAL (TABEL IFAS ) PT COCA


COLA INDONESIA
Analisis faktor internal perusahaan PT Coca Cola Indonesia
Kasus ini, membahas mengenai perusahaan PT Coca Cola dengan pengaruh
faktor internal perusahaan. Kasus ini, dianalisis dengan menggunakan Tabel evaluasi
faktor internal (IFAS).

Pembahasan :
1) Sejarah PT Coca Cola Indonesia
Coca-Cola pertama kali hadir di Indonesia sekitar tahun 1927, ketika Netherland
Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda)
membotolkan untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Pada tahun 2000, tiga
perusahaan baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, yaitu PT. Coca-Cola Bottling
Indonesia (CCBI), PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT. Coca-Cola
Distribution Indonesia (CCDI).
2) Visi, Misi Dan Tujuan Perusahaan
a) Visi Perusahan
Menjadi Perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara
b) Misi Perusahaan

Memberikan kesegaran kepada pelanggan dan konsumen kita dengan rasa


bangga dan semangat sepanjang hari, setiap hari
c) Tujuan Perusahaan

Sumber daya manusia


Mengembangkan sumber daya manusia, menghargai prestasi serta
mengikuti apa yang kita lakukan

Pelanggan
Menang untuk pelanggan dan untuk diri sendiri.

Inovasi
Selalu mencari cara yang lebih baik.

Keunggulan
Senantiasa melakukan pekerjaan yang terbaik.

Warga Negara Yang Baik


Melakukan hal yang benar dari perusahaan masyarakat dan sesama kita
diharuskan untuk memelihara nilai-nilai perusahaan dengan selalu
mempertahankan standar dalam berperilaku

Sasaran Perusahaan
Awalnya pasar dipisahkan dalam beberapa segmen produsen memlih satu
atau lebih segmen yang akan dijadikan sebagai pasar sasaran. Produsen
kemudian memproduksi barang dan mengembangkan semua bauran
pemasaran yang dirancang khusus untuk masin-masing segmen-yang
dibidik coca-cola memproduksi fanta kuning bagi konsumen Indonesia
yang menyukai jeruk dengan pengkhususan sasaran atau target pasar
produsen dapat mengembangkan produk yang tepat mampu menyesuaikan

harga saluran distribusi dan promosi bagi masing-masing pasar dengan


lebih efisien
3) Menganalisis Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan)
A. Faktor Kekuatan (Strength)
1 Pertumbuhan penjualan semakin meningkat.
2 Brand image yang sudah dikenal masyarakat.
3 Loyalitas konsumen.
Karena banyaknya konsumen menggunakan produk ini.
4 Keadaan distribusi dan pangsa pasar.
Hal ini dikarenakan pemasaran yang luas .
5 Sumber daya manusia yang besar dan terlatih.
Perusahaan memiliki karyawan yang berpengalaman.
B. Faktor Kelemahan (Weakness)
1
Ketersediaan bahan baku.
Dalam mengatasi kelemahan ini, harus dapat mengendalikan
2

persediaan yang baik dan berkualitas.


Biaya produksi yang tinggi.
Mengatasi ini dengan cara meminimalkan biaya produksi agar tidak
3

terlalu tinggi.
Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan
memenuhi keinginan pasar.
Mengatasi kelemahan ini dapat menggunakan cara Melakukan Inovasi
secara cepat dan menemukan ide-ide yang baru untuk menciptakan

suatu produk yang berbeda dari pesaing.


Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum
merambah ke kategori yang lain.
Cara untuk mengatasi kelemahan ini adalah sebaiknya perusahaan

melakukan diversifikasi terhadap produk yang baru.


Coca Cola Company tidak menghasilkan produk organic.
Cara mengatasinya adalah dengan menghasilkan produk yang
berbahan organic dengan memodifikasi produk-produk yang telah ada.

4) Menganalisis dengan Menggunakan Tabel IFAS


Faktor-faktor internal utama

Bobot

Peringkat

Skor Bobot

Kekuatan (Strength)
1.Pertumbuhan Penjualan semakin

0, 12

0,36

meningkat
2.Brand image yang sudah dikenal

0,12

0,48

masyarakat.

3.Loyalitas konsumen.

0,10

0,30

4.Keadaan distribusi dan pangsa

0,09

0,27

0,09

0,18

0,11
0,09
0,10

3
2
3

0,33
0,18
0,30

0,09

0,18

0,09

0,27

pasar.
5.Sumber daya manusia yang besar
dan terlatih.
Kelemahan (Weakness)
1.Ketersediaan bahan baku.
2.Biaya produksi yang tinggi.
3.Inovasi dan ekspansi yang
lambat dalam mengatasi pesaing
dan memenuhi keinginan pasar.
4.Coca Cola hanya berbasis pada
kategori

minuman

dan

belum

merambah ke kategori yang lain.


5. Coca Cola Company tidak
menghasilkan produk organic
Total

2,85

Penjelasan:
Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya memerlukan
penegasan dari adanya antara kekuatan dan kelemahan, Hal ini mengakibatkan, skor
total kekuatan dan kelemahan sebesar 2,85. Dari analisis tersebut di atas bahwa
faktor kekuatan dan faktor kelemahan memiliki total rata- rata sebesar 2,85 maka
dapat dikatakan bahwa perusahaan dapat mengatasi kelemahan dan mengefektifkan
kekuatan tersebut. Skor total 1,0 menandakan bahwa strategi perusahaan tidak mampu
memanfaatkan kekuatan yang ada atau mengatasi kelemahan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
David Fred R. 2009. Manajemen Strategis. Edisi 12 Buku 1. Salemba Empat.
http://ulandj-wulan.blogspot.co.id/2010/04/analisis-swot-pada-pt-coca-cola.html
(Diakses tanggal 10 Oktober 2015)

Вам также может понравиться