Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
Kelompok 1
(1306305057)
(1306305058)
(1306305065)
(1306305073)
(1306305127)
LINGKUNGAN INTERNAL
Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses
audit eksternal. Masukan 10-20 faktor internal, termasuk kekuatan dan kelemahan,
yang memengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar terlebih dahulu kekuatannya,
kemudian kelemahannya. Buat sespesifik mungkin dengan menggunakan presentase,
seluruh bobot yang diberikan pada factor itu harus sama dengan 1,0
Berilah peringkat 1-4 pada setiap factor internal untuk mengindikasikan apakah factor
tersebut sangat lemah (peringkat = 1), lemah (peringkat = 2), kuat (peringkat = 3),
atau sangat kuat (peringkat = 4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat
peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapa tperingkat 1 atau 2. Oleh karenanya,
peringkat tersebut berbasis perusahaan, sementara bobot di langkah nomor 2 berbasis
industri.
Kalikan bobot setiap factor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi
masing-masing variabel.
Jumlahkan skor bobot masing-masing variable guna menentukan skor bobot total
untuk organisasi.
Terlepas dari beberapa banyak factor yang dimasukan ke dalam Matriks Evaluasi
Faktor Internal, skor bobot total berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai
titik tertinggi, denganskor rata-rata 2,5. Skorbobot total dibawah 2,5 mencirikan
organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang secara signifikan berada di
atas 2,5 mengidentifikasikan posisi internal yang kuat. Seperti Matriks EFE, Matriks
Evaluasi Faktor Internal harus memasukan antara 10 - 20 faktor. Jumlah factor tidak
mempengaruhi kisaran skor bobot total karena bobot selalu berjumlah 1,0.
1) Ukuran pembobotan dan rating pada Table IFAS untuk Mengetahui Kekuatan
(Strength)
Ukuran Pembobotan :
1 = Sedikit Penting
1 = Sedikit Kuat
2 = Agak Penting
2 = Agak Kuat
3 = Penting
3 = Kuat
4 = Sangat Penting
4 = Sangat Kuat
Nilai rating untuk Variabel Kekuatan diberi nilai 1 sampai 4. Diberi nilai 1 jika
kemungkinan indicator tersebut kinerjanya semakin menurun dibandingkan pesaing
utama. Diberi nilai 2 jika indicator itu kinerjanya sama dengan pesaing utama. Sedangkan
diberi nilai 3 atau 4, jika indicator tersebut lebih baik dibandingkan pesaing utama.
Semakin tinggi nilainya artinya kinerja indicator tersebut tahun depan akan semakin baik
dibandingkan pesaing utama.
2) Ukuran pembobotan dan rating pada Table IFAS untuk Mengetahui Kelemahan
(Weakness)
Ukuran Pembobotan :
1 = Sedikit Penting
1 = SedikitLemah
2 = Agak Penting
2 = Agak Lemah
3 = Penting
3 = Lemah
4 = SangatPenting
4 = Sangat Lemah
Nilai Rating Variabel Kelemahan diberi nilai1 sampai 4. Diberi nilai 1 jika indicator
tersebut semakin banyak kelemahannya dibandingkan pesaing utama. Sebaliknya diberi
nilai 4 jika kelemahan indicator tersebut semakin menurun dibandingkan pesaing utama
pada tahun depan.
Pembahasan :
1) Sejarah PT Coca Cola Indonesia
Coca-Cola pertama kali hadir di Indonesia sekitar tahun 1927, ketika Netherland
Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda)
membotolkan untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Pada tahun 2000, tiga
perusahaan baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, yaitu PT. Coca-Cola Bottling
Indonesia (CCBI), PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT. Coca-Cola
Distribution Indonesia (CCDI).
2) Visi, Misi Dan Tujuan Perusahaan
a) Visi Perusahan
Menjadi Perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara
b) Misi Perusahaan
Pelanggan
Menang untuk pelanggan dan untuk diri sendiri.
Inovasi
Selalu mencari cara yang lebih baik.
Keunggulan
Senantiasa melakukan pekerjaan yang terbaik.
Sasaran Perusahaan
Awalnya pasar dipisahkan dalam beberapa segmen produsen memlih satu
atau lebih segmen yang akan dijadikan sebagai pasar sasaran. Produsen
kemudian memproduksi barang dan mengembangkan semua bauran
pemasaran yang dirancang khusus untuk masin-masing segmen-yang
dibidik coca-cola memproduksi fanta kuning bagi konsumen Indonesia
yang menyukai jeruk dengan pengkhususan sasaran atau target pasar
produsen dapat mengembangkan produk yang tepat mampu menyesuaikan
terlalu tinggi.
Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan
memenuhi keinginan pasar.
Mengatasi kelemahan ini dapat menggunakan cara Melakukan Inovasi
secara cepat dan menemukan ide-ide yang baru untuk menciptakan
Bobot
Peringkat
Skor Bobot
Kekuatan (Strength)
1.Pertumbuhan Penjualan semakin
0, 12
0,36
meningkat
2.Brand image yang sudah dikenal
0,12
0,48
masyarakat.
3.Loyalitas konsumen.
0,10
0,30
0,09
0,27
0,09
0,18
0,11
0,09
0,10
3
2
3
0,33
0,18
0,30
0,09
0,18
0,09
0,27
pasar.
5.Sumber daya manusia yang besar
dan terlatih.
Kelemahan (Weakness)
1.Ketersediaan bahan baku.
2.Biaya produksi yang tinggi.
3.Inovasi dan ekspansi yang
lambat dalam mengatasi pesaing
dan memenuhi keinginan pasar.
4.Coca Cola hanya berbasis pada
kategori
minuman
dan
belum
2,85
Penjelasan:
Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya memerlukan
penegasan dari adanya antara kekuatan dan kelemahan, Hal ini mengakibatkan, skor
total kekuatan dan kelemahan sebesar 2,85. Dari analisis tersebut di atas bahwa
faktor kekuatan dan faktor kelemahan memiliki total rata- rata sebesar 2,85 maka
dapat dikatakan bahwa perusahaan dapat mengatasi kelemahan dan mengefektifkan
kekuatan tersebut. Skor total 1,0 menandakan bahwa strategi perusahaan tidak mampu
memanfaatkan kekuatan yang ada atau mengatasi kelemahan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
David Fred R. 2009. Manajemen Strategis. Edisi 12 Buku 1. Salemba Empat.
http://ulandj-wulan.blogspot.co.id/2010/04/analisis-swot-pada-pt-coca-cola.html
(Diakses tanggal 10 Oktober 2015)