Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Telur
Telur
merupakan
sumber
protein
hewani
yang
biasa
dikonsumsi
oleh masyarakat. Dalam slogan empat sehat lima sempurna, antara lain
dikatakan bahwa telur merupakan lauk yang bergizi tinggi. Juga beberapa tahun
yang lalu, Departemen Pertanian mengeluarkan slogansemangkuk sayur sebutir
telur dalam usaha menggiatkan pemanfaatkan pekarangan rumah di pedesaan.
Dengan slogan ini dimaksudkan agar setiap keluarga memanfaatkan pekarangannya
untuk bertanam sayur dan memelihara ayam sebagai sumber pangan di dalam
keluarga. (Pratomo, 2003)
Pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia umumnya masih berat
pada karbohidrat dan rendah protein, khususnya protein hewani. Dominasi kalori
dari karbohidrat masih sekitar 62 %, sedangkan konsumsi protein hewani hanya 2,3
%, demikian juga buah dan sayur hanya 2,3 %. Pola demikian dalam jangka
panjang tidak menguntungkan baik dari segi kesehatan dan daya tahan tubuh.
Kondisitersebut menunjukkan bahwa umumnya masyarakat masih beranggapan
bahwa makan asal kenyang tanpa memperhatikan kebutuhan zat gizi yang
memangdiperlukan oleh tubuh. Rendahnya konsumsi protein hewani, buah, dan
sayur antara lain disebabkan oleh pendapatan yang terbatas, dan harga ikan, daging,
teluratau buah yang relatif lebih mahal daripada beras. Di antara sumber protein
hewani yang banyak tersedia adalah telur (Pratomo, 2003).
Buckle, dkk (1987) menyatakan bahwa secara lebih terperinci telur dapat
dibagi menjadi 9 bagian, yaitu :
1) kulit telur dengan permukaan yang agak berbintik-bintik
2) membran kulit luar dan dalam yang tipis, berpisah pada ujung yang tumpul dan
3)
4)
5)
6)
7) lapisan tipis yang mengelilingi kuning telur yang disebut membran vitelin
8) benih atau blastodisc yang terlihat sebagai bintik kecil pada permukaan kuning
telur
9) kuning telur yang terbagi menjadi kuning telur berwarna putih berbentuk vas,
bermula dari benih ke pusat kuning telur dan kuning telur yang berlapis yang
merupakan bagian terbesar.
Tabel 1.Komposisi Telur
Komposisi
Telur utuh
Isi
telur Kuning
Tanpa
Seluruh
cangkang
-
100
telur
Air
65
75,0
protein
12
12,0
Lemak
11
11,0
Karbohidrat 1
0,5
Abu
11
1,5
Sumber: North dan Bell (1990)
Putih telur
Cangkang
telur
dan kulit
31,0
58,0
membran
11,0
48,0
17,5
32,5
1,0
1,0
87,0
11,2
0,2
1,0
0,8
2,0
4,5
93,5
berpengaruh
terhadap
penilaian
atau
pemilihan
konsumen.
Murtidjo
(1987),
kualitas
telur
konsumsi
B. Telur Asin
Telur asin adalah telur itik yang diolah dalam keadaan utuh, dimana
kandungan garam dapat menghambat perkembangan mikroorganisme dan
sekaligus dapat memberikan aroma yang khas, sehingga telur dapat disimpan
dalam waktu yang relatif lama. Menurut Murtidjo (1987), telur asin adalah telur
segar yang diolah dalam keadaan utuh, diawetkan sekaligus diasinkan dengan
menggunakan garam,dimana
kandungan
garam
dapat
nilai gizi telur dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lama
nilai ekonomis telur dapat ditingkatkan
memenuhi selera konsumen telur itik dan
merupakan alternatif pemesaran disamping telur segar.
Selanjutnya syarat telur yang akan diasinkan adalah : 1) telur masih segar
dan baru, 2) telur sudah harus dibersihkan dari kotoran, 3) kulit telur masih utuh
dan tidak retak serta 4) sebelum diasinkan, telur harus diamplas untuk
memudahkan proses pengasinan.
Pembuatan telur asin dengan cara merendam dalam larutan garam jenuh
sangat mudah dan praktis. Mula-mula telur diamplas untuk membuka pori-pori
kulitnya, sehingga pada saat perendaman akan mudah menyerap garam. Larutan
garam disiapkan dengan cara mencampur air dan garam dapur sampai jenuh
(Astawan. 2005)
DAFTAR PUSTAKA
[12
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, and M. Woottom. 1987. Ilmu Pangan
(Terjemahan) Hari Purnomo. Jakarta : U I Press.
Heru
Pratomo.
2003. Telur
Sebagai
Sumber
Makanan
Bergizi.