Вы находитесь на странице: 1из 9

Analisis Adanya Pembentukan Delta Serta Pengaruh Suplai Sedimen

Terhadap Suksesi dan Perubahan Garis Pantai yang terjadi di Segara


Anakan, Cilacap
Dina Kusumawardani
21100113140076
Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Abstrak
Adanya perbedaan parameter geologi kelautan, karakteristik pantai dan jenis litologi, menjadikan hal yang perlu
diperhatikan dalam menganalisis adanya perubahan garis pantai, tak terkecuali dalam pembentukan delta. Dalam
pembuatan paper ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh suplai sedimen terhadap proses suksesi
yang erat katannya dengan perubahan garis pantai yang membentuk Delta. Delta merupakan endapan di muara
sungai yang terletak di lautan terbuka, pantai atau danau sebagai akibat dari berkurangnya laju aliran air saat
memasuki laut. Segara Anakan terletak di daerah kabupaten Cilacap sebagai batas antara provinsi Jawa Barat
dengan Jawa Tengah. Pulau Jawa sudah mengalami beberapa kali tenaga endogen yakni pengangkatan dan
penurunan lapisan tanah yang akibatnya daerah tersebut membentuk depresi sejak zaman Miosen bawah yakni
berbentuk delta yang terkenal dengan nama Segara Anakan. Segara Anakan ini berada di bagian selatan yang
terkenal dengan nama Pegunungan Seribu atau Pegunungan Selatan. Pegunungan Selatan 80% penyusunnya
merupakan batugamping (CaC03) dan 20% tersusun atas material vulkanis gunungapi Galunggung dan gunungapi
Slamet. Daerah Segara Anakan 60% berbentuk depresi dan 40% berbentuk perbukitan dan pegunungan .
Keywords : delta, depresi, suksesi

Pendahuluan

daerah depresi (delta). Namun, menurut data

Segara Anakan berada di Kabupaten

yang

dimiliki

Pusat

Studi

Kebijakan

Cilacap diantara provinsi Jawa Tengah dengan

Lingkungan (PUSAKA), luas kawasan Segara

Jawa Barat yang diapit oleh dataran Pulau Jawa

Anakan dari tahun ketahun kian menyusut

dengan Nusakambangan. Daerah Segara Anakan

akibat pendangkalan atau sedimentasi lumpur

berada dibagian Selatan di bagian selatan Pulau

yang

Jawa yang terkenal dengan nama Pegunungan

Cianduy, serta sungai lainnya yang bermuara di

Selatan.

Kurang lebih 60% daerah Segara

laguna tersebut. Hal ini menarik perhatian

Anakan berbentuk depresi dan 40% berbentuk

penulis untuk diteliti mengapa terjadi suksesi

perbukitan dan pegunungan. Pada kedua bentuk

(pendangkalan) yang cukup intensif di daerah

tadi

Segara Anakan ini.

menyebabkan

terjadinya

poses

dibawa

Sungai

Palindukan,Cikonde,

geomorfologi yang berlawanan yakni degradasi


yaitu

adanya

pelapukan

dan

erosi

yang

Tinjauan Pustaka

merendahkan pegunungan serta agradasi atau

Istilah delta pertama kali digunakan oleh

proses sedimentasi yang dapat meninggikan

Herodotus (sejarawan Yunani) pada 490 SM

yang melihat bahwa bentuk endapan Sungai Nil

tenaga

di Mesir menyerupai huruf D (atau Delta dalam

penurunan lapisan sehingga berbentuk depresi

bahasa

yang

sejak zaman Miosen bawah. Daerah Segara

mempengaruhi terbentuknya delta yaitu : iklim,

Anakan ini terletak di Pegunungan Selatan.

debit air, produk sedimen, energi gelombang,

Daerah

proses pasang surut, arus pantai, kelerengan

batugamping (CaCo3), serta mineral yang lain

paparan dan bentuk cekungan penerima dan

yakni FeO, MgO, SiO2, MnO dll. 20% nya

proses tektonik.

daerah

Yunani).

beberapa

faktor

Tanah Segara Anakan dibentuk oleh

endogen

ini

ini

yakni

80%

terdiri

pengangkatan

penyusunnya

dari

dan

merupakan

material

vulkanis

gunungapi Galunggung dan Gunungapi Slamet.

hasil sedimentasi dari material vulkanis dari


gunung gamping yang disebut tanah aluvial.

Metodologi

Daerah Segara Anakan merupakan daerah yang

Untuk memperoleh data yang ada di sini

berbentuk delta dengan Nusakambangan sebagai

metodologi yang digunakan pertama adalah

horst akibat dari pengaruh tenaga endogen yang

membaca-mambaca artikel yang berhubungan

menyebabkan pengangkatan dan penurunan

dengan Segara Anakan. Artikel artikel yang

lapisan tanah. Endapan yang diangkut oleh

dibaca ini adalh artikel lama serta artikel yang

sungai sekitar tidak terendapkan di sepanjang

baru.

lembah sungai hingga akhirnya teralirkan ke


muara dan membentuk delta.

Dari data artikel ini didapat data data


yang menguatkan untuk penyusunan serta
pembuatan paper ini. Data yang diperoleh dari

Geologi Regional

artikel artikel tersebut antara lain, keadaan

Secara fisiografis, daerah Jawa Tengah


oleh Van Bemmelen, (1949) dibagi menjadi 6
zona fisiografi, yakni dataran Aluvial Utara,
Gunungapi

Kuarter,

Antiklinorium

Bogor-

Segara Anakan dan litologi batuan penyusun


delta Segara Anakan
Setelah itu, metodologi kedua yang
dilakukan

adalah

melakukan

foto

udara

Serayu Utara-Kendeng, Depresi Jawa Tengah,

menggunakan google earth untuk memperoleh

Pegunungan

gambaran kenampakan dari Segara Anakan.

Serayu

Selatan,

Pegunungan

Selatan Jawa. Pada paper ini adalah Zona


depresi atau delta yang menempati bagian

Deskripsi

tengah hingga selatan. Sebagian merupakan

Morfologi

dataran

pantai

dengan

lebar

10-25km.

Kuranglebih

60%

Segara

anakan

Bemmelen (1970) menjelaskan bahwa Pulau

berbentuk depresi dan 40%nya berbentuk

Jawa mengalami beberapa kali pengaruh dari

perbukitan dan pegunungan yang menandakan

adanya proses degradasi (pelapukan dan erosi)

berbentuk delta dengan Nusakambangan sebagai

yang merendahkan pegunungan dan agradasi

horst akibat dari pengaruh tenaga endogen yang

(sedimentasi)

adanya

menyebabkan pengangkatan dan penurunan

depresi (delta). Daerah depresi Segara anakan

lapisan tanah. Endapan yang diangkut oleh

morfologinya berupa dataran pantai. Ketebalan

sungai sekitar tidak terendapkan di sepanjang

tanahnya bervariasi antara 30cm gingga 10m.

lembah sungai hingga akhirnya teralirkan ke

Rata-rata tebal pada puncak bukit sangat curam

muara dan membentuk delta. Akibat dari proses

yakni < 30cm, lereng curam dan sedang 30cm-

sedimentasi, Segara Anakan (tubuh air) mulai

1,75 m, berlereng 1,75-3,5 m, dan lereng rendah

menciut sedangkan tubuh darat meluas. Tiap

sampai hampir rata > 3,5-10m. Tanah-tanah ini

tahunnya kecepatan sedimentasi yang terjadi

belum

tererosi,

pada daerah ini. Proses sedimentasi atau suksesi

tertransport dan mengendap di dalam Segara

pada daerah ini sudah terjadi sejak zaman

Anakan.

dahulu dan berjalan lambat. Hal ini dikarenakan

yang

kompak

menyebabkan

sehingga

mudah

keadaan lingkungan yang masih seimbang.


Petrologi

Selama 70 tahun pendangkalan mencapai 72%

Daerah Segara Anakan ini memiliki


litologi penyusun berupa 80%

merupakan

batugamping (CaCo3), serta mineral yang lain


yakni FeO, MgO, SiO2, MnO dll. 20% nya
daerah

ini

terdiri

dari

material

vulkanis

gunungapi Galunggung dan Gunungapi Slamet.


Keberadaan litologi yang ada didaerah ini erat
kaitannya dengan pulau Jawa yang mengalami
beberapa kali pengaruh dari tenaga endogen
yakni pengangkatan dan penurunan lapisan
sehingga berbentuk depresi sejak zaman Miosen
bawah.

dengan rata-rata tiap tahunnya terjadi suksesi


kuranglebih 185ha. Apabila proses ini terjadi
terus menerus diperkirakan Segara Anakan akan
menjadi dangkal. Penduduk Cilacap kurang
lebih 70% bermata pencaharian sebagai petani
dan nelayan. Pengelolaan dan Pengolahan lahan
pertanian didaerah ini mempunyai hubungan
kurang menguntungkan terhadap keberadaan
Segara

Anakan

yakni

akan

mempercepat

terjadinya pendangkalan atau suksesi.


Diinterpretasikan

pada

daerah

pegunungan terjadi solusi dan suspensi sehingga


banyak material butir tanah yang berukuran

Pembahasan
Tanah Segara Anakan dibentuk oleh
hasil sedimentasi dari material vulkanis dari
gunung gamping yang disebut tanah aluvial.
Daerah Segara Anakan merupakan daerah yang

pasir, debu dan lempung tererosi dan diangkut


oleh sungai yang tidak terendapkan di sepanjang
lembah sungai kemudian teralirkan ke muara
hingga membentuk delta. Hal tersebut berakibat
pada terbentuknya suksesi delta Segara Anakan.

Berdasarkan

referensi,

dilihat

dari

nilai

mempengaruhi terutama perubahan morfologi

downhillnya 0 m pada Samudera Hindia dan

dasar laut di teluk Pangandaran umumnya dan di

tophillnya 250 m dari permukaan laut sehingga

mulut jalan/saluran Nusakambangan bagian

dengan proses geomorfologi terbentuklah tanah

barat khususnya.

baru (delta). Tanah segara Anakan dibentuk dari

Akibat sedimentasi yang aktif, terutama

material vulkanis dan gunung gamping yang

dari daerah Laguna Segara Anakan yang

disebut tanah aluvial yang memiliki morfologi

lokasinya dekat dengan pulau tersebut dimana di

berupa

memiliki

sebelah timur dari pulau Nusawere tersebut

kandungan garam yang tinggi dan berair payau.

terdapat outlet yang menghubungkan laut lepas

Ketebalan tanah pada daerah ini bervariasi dari

Samudera

30 cm hingga 10 m. Tanah- tanah yang ada

Anakan

belum kompak sehingga mudah tererosi dan

terutama pada waktu surut laut menuju ke arah

tertransport kemudian membentuk pengendapan

laut lepas. Dikarenakan arus gelombang yang

di dalam Segara Anakan sebagai penyebab

lebih kuat (arus sepanjang pantai), endapan asal

pendangkalan (suksesi). Erosi dapat terjadi

darat tersebut diendapkan kembali ke arah

karena angin, air dan hujan. Dalam proses erosi

daratan dan pada akhirnya daratan yang maju ke

tanah

terjadi

arah laut menjadikan pulau Nusawere menjadi

transport batuan oleh angin dan akhirnya proses

tombolo dan bersatu dengan daratan pulau Jawa.

suksesi dimulai. Erosi yang melarutkan lapisan

Keterdapatan pulau-pulau didepan muara-muara

tanah, di suatu tempat tanah diendapkan

sungai tersebut dapat disebut sebagai endapan

sehingga menutupi vegetasi yang ada dan

delta.

dataran

menjadi

merusakkannya.

pantai

sehingga

kosong

kemudian

yang

dengan

membawa

Laguna
banyak

Segara
sedimen

vegetasi

Perubahan garis pantai lainnya terjadi di

menyebabkan suksesi berulang kembali di

muara Sungai Cikidang. Pada muara Sungai

tempat tersebut. Proses geologi yang dominan di

Cikidang sedimentasi cukup aktif tetapi aksi

daerah Segara Anakan adalah sedimentasi yang

gelombang dari laut lepas lebih dominan

terjadi pada saat ini. Sebagai batuan dasar yang

sehingga endapan sedimen asal darat ini

banyak terdapat disekitar pantai terutama batuan

berkumpul dan memanjang sejajar tepi pantai

gunung api dari Formasi Jampang yang telah

dan tidak membentuk endapan delta. Adapun

mengalami pelapukan dan telah berlangsung

sedimen di muara Sungai Cikidang ini telah

sesuai dengan waktu pengendapannya, maka

diusahakan untuk mengetahui ketebalannya

sistem sedimentasi ini banyak dipengaruhi oleh

secara vertikal yaitu dengan pemboran mesin

material-material

api

hingga kedalaman 20 meter dengan harapan

banyak

akan dapat menembus batuan dasarnya, tetapi

tersebut.

Proses

Kerusakan

Hindia

asal

batuan

sedimentasi

gunung
ini

batuan dasar tersebut masih jauh di bawah

hutan bakau (mangrove). Apabila hutan ini

kedalaman ini. Paling tidak bahwa garis pantai

dibuka, maka dapat memperlancar suksesi

ini telah mengalami perubahan garis pantai yaitu

Segara Anakan. Dampak dari itu semua adalah

garis pantai akrasi dimana sedimen yang keluar

fungsi

dari daratan yang dibawa sungai seharusnya

menimbulkan permasalahan baru, antara lain

diendapkan di dasar laut tetapi dibawa kembali

pembentukan delta baik cara vertikal dan

oleh arus sepanjang pantai ke arah tepi pantai di

horisontal cepat, karena tidak terhalang oleh

sekitar barat dan timur muara Sungai Cikidang

hutan bakau. Yang maka dapat disimpulkan

tersebut. Air tawar di Segara Anakan bercampur

delta ini termasuk delta pasang surut.

hutan

bakau

akan

hilang,

serta

dengan air asin dari laut disebut air payau.


Segara Anakan tidak langsung berhubungan

Kesimpulan

dengan Lautan India, tetapi terhalang oleh pulau

Delta Segara Anakan merupakan delta yang

Nusakambangan, sehingga sebagai pencegah

tergolong ke dalam tipe Bird Food atau Elongate

keganasan Lautan India. Maka dari itu air di

delta

Segara Anakan tenang, ombak kecil, ini dapat

pembentukannya yang terjadi akibat proses

mendukung proses sedimentasi cepat, sehingga

fluviatil. Proses suksesi yang terjadi disebabkan

delta

karena delta Segara Anakan terletak di sungai

(daratan

baru

terbentuk)

akhirnya

pendangkalan Segara Anakan terjadi.


di

daerah

1969)

dikarenakan

diinterpretasikan daerahnya banyak dipengaruhi

atau

oleh pola pasang surut serta proses intrusi

hinterland dan daerah pantai, terutama pantai

dimana air asin masuk hingga jauh ke arah hulu

Segara Anakan atau foreland, mempunyai

dan

hubungan kurang menguntungkan terhadap

menyebabkan pendangkalan. Proses geologi

kelestarian keberadaan Segara Anakan, yaitu

yang dominan di daerah tersebut adalah

mampu

atau

sedimentasi yang terjadi pada saat ini. Sebagai

suksesi. Aktifitas penduduk tadi antara lain

batuan dasar yang banyak terdapat disekitar

penebangan hutan di daerah hinterland untuk

pantai terutama batuan gunung api dari Formasi

lahan

Jampang yang telah mengalami pelapukan dan

mempercepat

pertanian

sempurna,

baru,

transformasi

pegunungan

dkk.

yang bermuara di daerah pantai yang dapat

Pengelolaan dan pengolahan lahan


pertanian

(Fisher,

pendangkalan

terasering

belum

penggunaan

lahan

telah

terjadilah

proses

berlangsung

sedimentasi

sesuai

dengan

yang

waktu

pembuatan prasarana dan sarana transportasi,

pengendapannya, maka sistem sedimentasi ini

dan pemukiman baru. Sedangkan di daerah

banyak dipengaruhi oleh material-material asal

foreland penduduk mencetak sawah baru,

batuan gunung api tersebut. Proses sedimentasi

membuat tambak perikanan dan pembabatan

ini banyak mempengaruhi terutama perubahan

morfologi dasar laut di teluk Pangandaran


umumnya

dan

di

mulut

Lampiran

jalan/saluran

Nusakambangan bagian barat khususnya.


Referensi
[1] Herman. 2013. Garis Besar Geomorfologi
Indonesia. GADJAH MADA UNIVERSITY
PRESS : Yogyakarta.
[2] Staff Asisten Petrologi. 2011. Buku Panduan
Praktikum Geomorfologi dan Geologi Foto.
Semarang. Teknik Geologi Undip.
[3] http://www.iptek.net.id

Gambar 1. Proses terbentuknya delta

(Diakses 19 April 2014 pukul 9.20 WIB).


[4] pinterdw.blogspot.com/2012/01/pengertiandelta.html
(Diakses 19 April pukul 9.57 WIB).
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Segara_Anakan
(Diakses 19 April pukul 9.57 WIB).
[6]
http://shiroikiba.blogspot.com/2011/10/pen
gertian-suksesi-dan-

Gambar 2. Lokasi Segara Anakan, Cilacap

proses.html#axzz30A0y0YRa
(Diakses 18 April pukul 14.01 WIB)

Gambar 3. Peta Ketebalan sedimen teluk Pangandaran


dan sekitarnya (tanda panah menunjukkan adanya indikasi
delta)

Gambar 4. Segara Anakan, Cilacap

Вам также может понравиться