Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. LATAR BELAKANG
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran
pernapasan akut yang meliputi saluran pernapasan bagian atas, seperti
rinitis, faringitis, dan otitis serta saluran pernapasan bagian bawah,
seperti laringitis, bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia yang dapat
berlangsung selama 14 hari. Batas waktu 14 hari diambil untuk
menentukan batas akut dari penyakit tersebut. Saluran pernapasan
adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli beserta organ seperti
sinus, ruang telinga tengah dan pleura (Depkes RI, 2008).
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai
dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam
perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila
semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan
sampai
menimbulkan
kematian.
Bila
sudah
dalam
kegagalan
pernafasan
bagian
bawah
disebabkan
oleh
virus,
miksovirus,
dengan
melakukan
pengobatan
yang
tepat
dan
B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
ISPA mengakibatkan sekitar dua juta kematian per tahun di negara
berkembang dan menempati urutan pertama penyebab kematian. Insidensi
ISPA di Sulawesi Selatan menunjukkan angka berfluktuasi setiap tahun.
Insidensi pneumonia pada bayi dan balita di Sulawesi Selatan pada tahun
2010 sebanyak 8,5/1000 bayi dan balita dengan angka Case Fatality Rate
(CFR) pneumonia 0,00059, tahun 2011 sebanyak 10,5/1000 bayi dan balita
dengan angka CFR 0,001. Adapun insidensi bayi dan balita penderita batuk
bukan pneumonia tahun 2010 sebanyak 30,5/100 bayi dan balita, tahun 2011
sebanyak 26,7/100 bayi dan balita.
Prevalensi dermatitis atopik pada anak tinggi, yaitu sekitar 80%
apabila kedua orang tuanya menderita dermatitis atopik. Survei di negara
C. PEMILIHAN INTERVENSI
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka kami
bermaksud mengadakan penyuluhan kesehatan dengan materi Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Peradangan pada Kulit (Dermatitis).
Adapun materi yang disampaikan pada penyuluhan ini, meliputi:
1. Penyuluhan ISPA, antara lain: pengertian ISPA, gejala dan tanda umum
ISPA, faktor risiko ISPA, gejala dan tanda ISPA pada bayi, dan
pengobatan ISPA.
2. Penyuluhan dermatitis, antara lain:pengertian, jenis-jenis, faktor
penyebab,gejala klinis, penanganan dan pencegahan dermatitis.
D. PELAKSANAAN
Waktu dan tempat pelaksanaan penyuluhan ini, antara lain:
1. Penyuluhan ISPA, dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 13 Agustus
2014 di Puskesmas Getengan. Penyuluhan ini diikuti oleh pasien-pasien
dan petugas puskesmas.
2. Penyuluhan dermatitis, dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 13
Agustus 2014 di Puskesmas Getengan. Penyuluhan ini diikuti oleh
pasien-pasien dan petugas puskesmas.
Penyuluhan ini dibawakan dengan metode bincang-bincang disertai
tanya jawab kepada peserta penyuluhan. Warga terlihat antusias selama
penyuluhan dan sesi diskusi dilakukan.
E. EVALUASI
1. Kesimpulan
setempat.
2. Saran
Mengingat tingginya angka kejadian penyakit-penyakit ini,
kegiatan penyuluhan mengenai ISPA dan dermatitis harus dilaksanakan
secara berkesinambungan agar pemahaman masyarakat tentang kedua
penyakit ini semakin luas.