Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Padan
NaCl
g
r
g
r
g
r
g
r
g
r
g
Aquadest
r
g
Wangi
Minyak Sawit
Minyak Kelapa
Minyak Kedelai
NaOH
KN
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
2,5
7,5
10
7,5
7,5
7,5
7,5
100
100
100
100
100
100
100
100
100
140
140
140
140
140
140
140
140
140
235
235
235
235
235
235
235
235
235
71,0
6
2,92
210
210
210
210
210
210
210
210
210
Parfume
Pewarna
l
m
qs
qs
qs
qs
qs
qs
qs
qs
Qs
qs
qs
qs
qs
qs
qs
qs
qs
Qs
l
Cat: KN : Kontrol Negatif; qs = secukupnya
NaOH yang dibutuhkan dalam formulasi dihitung setelah jumlah
dilakukan
96%
air,pengujian
pada
jumlah
daun
asam
pandan
lemak,
wangi,
penentuan
pengujian
alkali
kadar
bebas,
hingga didapatkan
ekstrak kental.
5. Ekstrak kemudian disimpan di dalam botol gelap dan disimpan pada
suhu 5
Wangi
1. Membuat
larutan
NaOH
sesuai
dengan
tabel
formulasi
4. Identifikasi Polifenol
Sejumlah sampel dalam tabung reaksi ditambahkan larutan
K3[Fe(CN)6] lalu menambahkan FeCl3 akan menghasilkan warna
biru sampai hitam.
5. Identifikasi Bebas Etanol
Sejumlah ekstrak dalam tabung reaksi ditambahkan asam
sulfanilat HCl kemudian ditambahkan larutan NaNO2 dan NaOH
lalu dipanaskan. Jika ekstrak masih mengandung etanol akan
terbentuk warna merah framboos (Schoorl dalam artikel Dyah,
2014).
7.4.3.3.
Pengujian Pada Sabun Mandi Padat Ekstrak Pandan
Wangi
Pengujian ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 063532-1994, yakni sebagai berikut.
1. Pengujian Kadar Air
a. Menimbang dengan teliti lebih kurang 4 gram contoh yang telah
disiapkan dengan menggunakan botol timbang yang telah
diketahui berat tetapnya.
selama 2 jam
W 1W 2
x 100
W
Dimana :
W1 = adalah berat contoh + botol timbang (gr)
W2 = adalah berat contoh setelah pengeringan (gr)
W
= adalah berat contoh (gr)
2. Pengujian Jumlah Asam Lemak dan Alkali Bebas
a. Siapkan alkohol netral dengan mendidihkan 100 ml alkohol
dalam labu Erlenmeyer 250 ml, tambahkan 0,5 ml penunjuk
phenolphtalein dan dinginkan sampai suhu 70C kemudian
netralkan dengan KOH 0,1 N dalam alkohol.
b. Timbang dengan teliti lebih kurang 5 g contoh dan masukkan ke
dalam alkohol netral di atas, tambahkan batu didih, pasang
pendingin tegak dan panasi agar cepat larut di atas penangas
air, didihkan selama 30 menit.
V x N x 0,205
x 100
W
Keterangan :
V
= KOH 0,1 N yang dipergunakan, ml
N
= Normalitas KOH yang dipergunakan.
W
= Berat contoh, gr.
0,205
= Berat setara dengan asam laurat
d. Bila contoh sabun mengandung banyak bagian yang tidak larut,
agar tidak menganggu, saring dahulu sebelum titrasi dilakukan.
e. Apabila larutan tersebut diatas ternyata bersifat basa maka yang
diperiksa bukan asam lemak bebas tetapi alkali bebas dengan
menitrannya
menggunakan
HCl
0,1N
dalam
alkohol
dari
V x N x 0,04
x 100
gr contoh
V x N x 0,0561
x 100
gr contoh
Keterangan :
V
dengan NaOH
f. Larutan bekas pemeriksaan asam lemak bebas/alkali bebas
dapat dipergunakan untuk pemeriksaan lemak yang tidak
tersabunkan/lemak netral/trigliserida netral.
3. Pengujiam Lemak Tak Tersabunkan
a. Larutan bekas pemeriksaan asam lemak bebas alkali ditambah 5
ml KOH 0,5 N alkoholis (berlebihan).
b. Memasang pendingin tegak dan mendidihkan diatas penangas
air selama 1 jam.
ke
dalam
corong
pemisah
dan
lapisan
air
dikeluarkan.
d. Memipet 0,3 ml lapisan lemak, menambahkan berlebihan 5 ml
KOH 0,5 N dalam alkohol, memanasi sampai reaksi penyabunan
sempurna menggunakan Erlenmeyer yang dilengkapi pendingin
tegak dan mendidihkan dua menit di atas penangas air.
e. Menitran dengan air tetes demi tetes, jika terjadi kekeruhan
berarti minyak mineral positif adanya namun larutan yang tetap
jernih menandakan minyak mineral tidak ada dan dinyatakan
negatif (kurang dari 0,05%).
5. Derajat Keasaman (pH)
Produk kosmetika terutama sabun memiliki karakteristik fisik
yang sangat penting, yaitu nilai pH. Menurut Wasitaatmadja (2007),
nilai pH yang sangat tinggi atau sangat rendah dapat menambah
daya absorbsi kulit sehingga memungkinkan kulit teriritasi. Standar
pH untuk sabun mandi berkisar antara 9-11(Hernani et al., 2010).
7.4.3.4.
Pengukuran Aktivitas Antioksidan Metode Kemampuan
Mereduksi (Lim, dkk, 2006)
Sebanyak 1 gram sampel dilarutkan dengan metanol sebanyak 10
ml,kemudian 1 ml filtrat ditambahkan 2,5 ml buffer fosfat 0,2 M pH
6,6 dan 2,5 ml K3[Fe(CN)6] 1%. Campuran diinkubasi pada suhu 50
2,5 ml