Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SAP 2
Oleh :
I Putu Gede Hendra Wiryawan
( 1406205077 )
( 1406205078 )
( 1406205081 )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif,peluang, cara yang lebih baik dalam menjalaknan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalahpenciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Seringkali dari kebanyakan usaha bisnis jatuh dalam kurun lima tahun. Penyebab utama
dari kegagalan bisnis tersebut adalah karena sistem keuangan yang kurang baik dan sistem
manajemen yang buruk. Dalam ekonomi global, organisasi meninjau bahwa kepemimpinan
eksekutif sebagai sebuah faktor kunci dalam menjaga sisi kompetitifnya. SDM yang profesional
merupakan implikasi dari pengidentifikasian keahlian dan karakter.
Kapasitas untuk menemukan inovasi, memperkuat kerjasama jaringan dengan konsumen
dan memproduksi generasi baru dari produk dan pelayanan pada sebuah langkah yang cepat akan
menjadi penentu utama dari kesuksesan. Jenis lingkungan kompetitif ini memberikan banyak
kesempatan bagi para eksekutif wirausaha di perusahaan kecil yang sedang berkembang.
Pengusaha bekerja dengan intensitas pemikiran tunggal karena secara psikologis dipaksa
untuk melakukannya, perusahaan seringkali menemui gangguan psikis yang serius. Hal ini
mungkin membuat beberapa pengusaha sulit untuk memperjuangkannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Indeks Kewirausahaan
Dalam satu penelitiannya, B Subrahmanyeswari, K Veeraraghava Reddy dan B Sudhakar
Rao (2007; dalam Entrepreneurial behavior of rural women farmers in dairying:
amultidimensional analysis. Livestock Research for Rural Development 19 (1) 2007); tingkat
kewirausahaan seseorang dapat diukur dengan 15 komponen yaitu:
1. Innovativeness, tingkat keinovatifan.
Keinovatifan (Innovativeness) adalah sejauh mana individu atau unit adopsi lain relatif
lebih awal dalam mengadopsi ide-ide baru dari anggota lain dari suatu sistem. Keinovatifan lebih
menunjukkan perubahan perilaku yang nyata, yang menjadi tujuan utama dari sebagian besar
program difusi, daripada hanya perubahan kognitif maupun sikap. Keinovatifan merupakan
perilaku utama dalam proses difusi. (Rogers,1995). Menurut Rogers (1995), keinovatifan adalah
tingkat yang berkenaan dengan seberapa lama seseorang atau kelompok maupun sistem sosial
lebih dahulu dalam mengadopsi ide-ide baru dari konsep-konsep difusi inovasi dibandingkan
dengan yang lain. Keinovatifan menjadi perubah utama dalam proses difusi inovasi yang
disponsori oleh agen perubahan.
Inovasi di sini yaitu sebagai sasaran yang dapat menjadi instrumen untuk melakukan
perubahan sosial sedangkan keinovatifan merupakan tingkat pengadopsian dari kelompok
masyarakat dan juga menjadi ciri pokok masyarakat yang sedang mengalami proses perubahan.
2. Risk Orientation, seberapa jauh ia cukup berani menantang resiko.
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan
tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai hal-hal
yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut
perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil menjauhi resiko yang tinggi, dan
menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.
usaha,
mengorganisasi
dan
mengendalikan
perusahaan,
termasuk
dapat
akan mampu membangun usahanya dengan baik. Karena ia akan cepat merasa putus asa dan
menyerah.
15. Scientific orientation.
Penghargaannya pada hal-hal yang bersifat keilmiahan, bagaimanapun ilmu mendorong
kemajuan dalam berbagai sisi kehidupan.
Pemasaran adalah suatu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh wirausahawan dalam
upaya untuk mempertahankan kelangsungan kehidupan usahanya. Hal tersebut disebabkan
karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan ,dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan
manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
4. Kepemilikan
Kepemilikan memiliki arti sebagai kekuasaan yang didukung secara sosial untuk
memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk
tujuan pribadi. Definisi ini lebih mirip dengan definisi kekayaan , baik pribadi atau publik.
5. SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam
diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai mahluk sosial yang adaptif dan transformatif
yang mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari
sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi para
praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi. Dewasa ini, perkembangan
terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal
atau aset bagi institusi atau organisasi.
6. Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial , organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama
sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering
disebut sebagai studi organisasi, perilaku organisasi atau analisis organisasi. Terdapat beberapa
teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang
berbeda
7. Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan
manusia. Ada banyak pengertian yang banyak dikemukakan oleh para pakar. Menurut sudut
pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan
8. Evaluasi Usaha
Evaluasi usaha adalah suatu aktifitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis.
Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat
sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.
9. Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang
pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluanhg pertumbuhan usaha,
tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementsi dari peluang pertumbuhan
usaha.
2. Introvert
Introvert adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Pribadi yang
tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Introvert lebih membutuhkan
sebuah teh hangat dan berkumpul bersama beberapa teman dekat saja daripada pergi ke tempat
yang penuh dengan orang asing. Introvert membenci basa-basi, oleh sebab itu mereka senang
dengan perbincangan yang padat dan bersifat informatif.
3. Mandiri
Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain. Seorang
yang menjalankan wirausaha harus mampu hidup mandiri tidak bergantung dengan orang lain,
mampu memberikan keputusan terhadap suatu masalah dalam usahanya.
Analisa SWOT
1. Strenght
Dari ketiga penjabaran diatas masing-masing point memiliki kekuatan/kelebihan
tersendiri. Hasil analilis tentang point-point diatas adalah seseorang memiliki kekuatan sebagai
seorang yang melankolis. Kelebihan dari seorang melankolis sendiri adalah antara lain sebagai
berikut :
idealis.
Perfeksionis sehingga memiliki standar yang tinggi.
Tekun, hemat, serba tertib, senang melakukan perincian dan senang keteraturan.
Selalu dapat melihat masalah dan dapat mencari solusi pemecahan secara kreatif.
Senang menyelesaikan apa yang dimulainya.
Berhati-hati dengan teman.
Puas hanya dengan dibelakang layar, malah cenderung menghindari perhatian.
Pendengar yang baik, setia, dan memiliki pengabdian.
Sangat perhatian kepada orang lain.
2. Weakness
Kelemahan yang akan muncul dari kepribadian saya ini adalah diantaranya sifat Melankolis.
Hal-hal yang akan timbul dari sifat ini diantaranya adalah :
Selalu melihat masalah dari sisi negatif, sehingga cenderung menjadi pemurung dan
tertekan.
10
Memiliki standar yang terlalu tinggi, sehingga banyak yang tidak sempurna dimatanya.
Susah untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya sehingga sering menahan kasih
sayang.
Hal lain yang akan menjadi kelemahan saya adalah kepribadian yang cenderung Introvert. Dalam
hal ini seorang Introvert cenderung menyendiri. Pribadi yang tertutup dan mengesampingkan
kehidupan sosial yang terlalu acak. Karena cenderung tertutup, seorang introvert dinilai sebagai
seorang sulit untuk bergaul dengan orang lainnya.
3. Opportunities
Kesempatan/peluang besar yang akan saya dapatkan dari semua aspek kepribadian yang
saya miliki diantaranya adalah dapat menciptakan berbagai hal baru yang menarik dikarenakan
saya selalu berpikir secara dalam untuk menciptakan hal baru tersebut. Selain itu, dengan sikap
mandiri yang ada saya tidak akan tergantung dengan keputusan orang lain sehingga mampu
mengerjakan sesuatu tanpa mengharapkan belas kasihan orang lain. Ketika saya mampu
menciptakan suatu hal baru dengan diiringi kemandirian yang ada, saya akan mampu menjadi
seorang yang akan diandalkan oleh orang-orang lainnya.
4. Threat
Ancaman yang dapat terjadi dengan kepribadian semacam ini adalah suasana hati yang
cenderung bersifat dinamis/berubah-ubah sesuai dengan keadaan disekitar dan akan lebih
mudah/rentan sakit hati oleh pernyataan/sikap yang ditunjukkan orang lain kepadanya. Ketika
saya mulai tersinggung/sakit hati maka suasana hati menjadi tidak baik maka saya akan sangat
sulit mengeluarkan apa kelebihan yang saya miliki dan memungkinkan adanya penurunan
kinerja yang signifikan.
11
BAB III
KESIMPULAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif,peluang, cara yang lebih baik dalam menjalaknan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalahpenciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Tingkat kewirausahaan seseorang dapat diukur dengan 15 komponen yaitu:
1. Innovativeness, tingkat keinovatifan.
2. Risk Orientation, seberapa jauh ia cukup berani menantang resiko.
3. Decision making ability, kemampuan membuat keputusan.
4. Achievement motivation, seberapa tingginya motivasinya untuk mencapai keberhasilan.
5. Information seeking behavior, perilakunya atau seberapa kekeuh usahanya dalam mencari
informasi.
12
Pembiayaan
Pemasaran
Kepemilikan
SDM (Sumber Daya Manusia)
Organisasi
Kepemimpinan
Evaluasi Usaha
Pengembangan Usaha
Analisis swot merupakan salah satu analisis faktor internal dan eksternal pada saat ini
secara deskriftif agar dapat menghadapi semua tantangan dan hambatan di masa yang akan
dating serta bisa mempersiapkan diri untuk menyesuaikan perubahan lingkungan yang dapat
mempengaruhi pencapaian harapan dan keinginan yang kita inginkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2012/05/14/pengambilan-resiko-dalamperspektif-wirausaha/
3.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
14