Вы находитесь на странице: 1из 14

KEWIRAUSAHAAN

SAP 2

Oleh :
I Putu Gede Hendra Wiryawan

( 1406205077 )

I Made Adi Wiasta Putra

( 1406205078 )

Putu Indra Perdana Putra

( 1406205081 )

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Universitas Udayana
2016
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif,peluang, cara yang lebih baik dalam menjalaknan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalahpenciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Seringkali dari kebanyakan usaha bisnis jatuh dalam kurun lima tahun. Penyebab utama
dari kegagalan bisnis tersebut adalah karena sistem keuangan yang kurang baik dan sistem
manajemen yang buruk. Dalam ekonomi global, organisasi meninjau bahwa kepemimpinan
eksekutif sebagai sebuah faktor kunci dalam menjaga sisi kompetitifnya. SDM yang profesional
merupakan implikasi dari pengidentifikasian keahlian dan karakter.
Kapasitas untuk menemukan inovasi, memperkuat kerjasama jaringan dengan konsumen
dan memproduksi generasi baru dari produk dan pelayanan pada sebuah langkah yang cepat akan
menjadi penentu utama dari kesuksesan. Jenis lingkungan kompetitif ini memberikan banyak
kesempatan bagi para eksekutif wirausaha di perusahaan kecil yang sedang berkembang.
Pengusaha bekerja dengan intensitas pemikiran tunggal karena secara psikologis dipaksa
untuk melakukannya, perusahaan seringkali menemui gangguan psikis yang serius. Hal ini
mungkin membuat beberapa pengusaha sulit untuk memperjuangkannya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa saja indeks indeks dari kewirausahaan ?
1.2.2 Apa saja analisis yang termasuk dalam industri/karir/pekerjaan wirausaha ?
1.2.3 Bagaimana analisis SWOT diri sendiri ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui indeks-indeks dari kewirausahaan
1.3.2 Mengetahui analisis apa saja yang terkandung dalam industri/karir/pekerjaan wirausaha
1.3.3 Mengetahui bagaimana analisis SWOT diri sendiri

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Indeks Kewirausahaan
Dalam satu penelitiannya, B Subrahmanyeswari, K Veeraraghava Reddy dan B Sudhakar
Rao (2007; dalam Entrepreneurial behavior of rural women farmers in dairying:
amultidimensional analysis. Livestock Research for Rural Development 19 (1) 2007); tingkat
kewirausahaan seseorang dapat diukur dengan 15 komponen yaitu:
1. Innovativeness, tingkat keinovatifan.
Keinovatifan (Innovativeness) adalah sejauh mana individu atau unit adopsi lain relatif
lebih awal dalam mengadopsi ide-ide baru dari anggota lain dari suatu sistem. Keinovatifan lebih
menunjukkan perubahan perilaku yang nyata, yang menjadi tujuan utama dari sebagian besar
program difusi, daripada hanya perubahan kognitif maupun sikap. Keinovatifan merupakan
perilaku utama dalam proses difusi. (Rogers,1995). Menurut Rogers (1995), keinovatifan adalah
tingkat yang berkenaan dengan seberapa lama seseorang atau kelompok maupun sistem sosial
lebih dahulu dalam mengadopsi ide-ide baru dari konsep-konsep difusi inovasi dibandingkan
dengan yang lain. Keinovatifan menjadi perubah utama dalam proses difusi inovasi yang
disponsori oleh agen perubahan.
Inovasi di sini yaitu sebagai sasaran yang dapat menjadi instrumen untuk melakukan
perubahan sosial sedangkan keinovatifan merupakan tingkat pengadopsian dari kelompok
masyarakat dan juga menjadi ciri pokok masyarakat yang sedang mengalami proses perubahan.
2. Risk Orientation, seberapa jauh ia cukup berani menantang resiko.
Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan
tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai hal-hal
yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut
perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil menjauhi resiko yang tinggi, dan
menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.

Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang


keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri.
Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam
mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang menurut orang
lain penuh dengan resiko.
Suatu hal yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalah kesiapan
dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan
nyaman dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah.
Berbeda dengan wirausaha, resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan,
bukan suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.
Wirausaha sukses harus cermat dalam mengkalkulasi resiko, Kecermatan, ketelitian,
kehati-hatian merupakan suatu sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Penggabungan
dari ketiga sifat diatas memberi dampak yang positif untuk kemajuan usaha dimasa datang.
Seorang wirausaha harus bisa mengkalkulasikan hal-hal yang menghambat pada kemajuan
usahanya, meskipun hal yang peling kecil sekalipun. Ia tidak boleh ceroboh dalam mengambil
sikap maupun mengambil suatu keputusan, apalagi dianggap sepeleh, karena itu semua juga akan
menghambat perkembangan bisnis dan juga harus tetap mengontrol emosi.
3. Decision making ability, kemampuan membuat keputusan.
Kemampuan membuat keputusan adalah skill yang saat penting untuk dimiliki seorang
entrepreneur. Meskipun terkadang kita harus mengikuti insting, firasat atau intuisi dalam
mengambil keputusan bisnis namun terlalu mengandalkan firasat dan intuisi serta membuang
sepenuhnya logika dan pengalaman seringkali berakhir dengan sebuah keputusan yang buruk.
4. Achievement motivation, seberapa tingginya motivasinya untuk mencapai keberhasilan.
Motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh
seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar orang
tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi juga bisa diartikan
sebagai sebuah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.

5. Information seeking behavior, perilakunya atau seberapa kekeuh usahanya dalam


mencari informasi.
Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, seorang wirausaha sangat membutuhkan
sumber-sumber informasi bisnis yang lengkap dan akurat. Di samping harus lengkap, sumbersumber informasi itu juga harus dapat dipercaya. Apabila sumber-sumber informasi itu datanya
kurang lengkap, maka di dalam pengambilan keputusan dan kesimpulan, serta saran-saran yang
akan dikemukakan kemungkinan kurang sempurna.
6. Knowledge of the enterprise, pengetahuannya tentang hal-hal berkaitan tentang
perusahaan.
Yaitu seorang wirausaha mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara
merancang

usaha,

mengorganisasi

dan

mengendalikan

perusahaan,

termasuk

dapat

memperhitungkan, memprediksi, mengadministnasikan dan membukukan kegiatan- kegiatan


usaha. Mengetahui manajemen bisnis beranti memahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan
semua sumber daya secara efektif dan efisien.
7. Utilization of assistance.
Sebarapa cerdik ia memanfaatkan berbagai dukungan yang ada, baik yang gratis
maupun berbayar.
8. Cosmopolitness.
Seorang wirausaha harus peka terhadap lingkungan sekitarnya, lingkungan disini yang
dimaksud adalah lingkungan dalam lingkup bisnis.
9. Market orientation, oritentasinya pada pasar.
Orientasi pasar merupakan suatu filosofi dalam strategi pemasaran yang menganggap
bahwa penjualan produk tidak tergantung pada strategi penjualan tetapi lebih pada keputusan
konsumen dalam membeli produk. Oleh karena itu, membutuhkan perhatian secara tepat pada
orientasi pelangggan dan orientasi pesaing dalam rangka menyediakan kebutuhan dan keinginan
konsumen dengan memberi nilai terbaik.

10. Result orientedness, orientasinya pada hasil.


Seorang wirausahawan dalam bergerak selalu mengutamakan mengerjakan tugas tugasnya dengan baik, sehingga mendapatkan hasil yang baik pula. Seorang wirausahawan
sangat mengutamakan proses yang ia lakukan dalam menyelesaikan tugas, apakah berjalan
secara efisien atau tidak. Seorang wirausahawan sangat memperhatikan keefisiennan dan
keefektifan suatu tugas, karena ini menyangkut terhadap dana (modal) yang ia keluarkan, tenaga
yang ia habiskan dan waktu yang ia pakai. Sedangkan seorang wirausahawan selalu berpedoman
terhadap prinsip ekonomi yaitu "Berusaha untuk menggunakan modal yang sekecil - kecilnya
untuk mendapatkan hasil (untung) yang sebesar - besarnya.
11. Managerial assistance.
Keterampilan manajerial berkaitan dengan teori, teknik, dan pedoman perilaku, yang bila
diaplikasikan secara tepat akan meningkatkan performa keberhasilan seorang manager atau
dalam konteks ini seorang wirausaha.
12. Ability to coordinate activities, kemampuan mengkoordinasikan berbagai aktivitas.
Koordinasi (coordination) adalah prose pengintregrasian tujuan-tujuan dan kegiatankegiatan pada satuan yang terpisah (department atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi sacara efisien. Tanpa koordinasi, individu-individu dan
department-departement akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi atau
perusahaan.
13. Leadership ability, kemampuan kepemimpinan.
Seorang wirausahawan harus memiliki sikap kepemimpinan yang lugas, artinya ia harus
memiliki sikap apa adanya, tidak berbelit - belit, dan bersifat objektif bukan subjektif.
14. Self confidence.
Seorang wirausahawan harus memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri sangat
dibutuhkan untuk meyakinkan orang lain mengenai besarnya manfaat produk (baik berupa
barang atau jasa) yang kita jual. Tanpa adanya rasa percaya diri, seorang wirausahawan tidak

akan mampu membangun usahanya dengan baik. Karena ia akan cepat merasa putus asa dan
menyerah.
15. Scientific orientation.
Penghargaannya pada hal-hal yang bersifat keilmiahan, bagaimanapun ilmu mendorong
kemajuan dalam berbagai sisi kehidupan.

2.2 Analisis Industri/ Karir/ Pekerjaan Wirausaha


Menurut Kasali, dkk. (2010:18) Ahirnya setiap orang yang mengambil peran atau karir
sebagai seorang wirausaha perlu mengetahui pilihan pilihan apa saja yang tersedia dengan
menjadi karyawan, intraprenuer, entrepreneur, atau social entrepreneur.
Terdapat 9 analisis pekerjaan kewirausahaan, yaitu :
1. Peluang usaha baru/ proses seseorang melakukan kerja usaha
Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana seseorang atau sekelompok mendapatkan
suatu kesempatan untuk menjalankan suatu usaha. Sebuah peluang usaha itu , esensinya adalah
asas manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan adalah penawaran terhadap sebuah aktifitas bisnis
yang pantas untuk geluti dan tentu saja bisa memberikan keuntungan yang luar biasa. Jika
peluang usaha yang dimaksud benar-benar dimanfaatkan dan dikemas sedemikian rupa sehingga
bisa memberikan manfaat yang diharapkan.
2. Pembiayaan
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Sedangkan menurut UU No.10
tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang setelah jangka waktu tertentu.
Pembiayaan sendiri merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan usaha baru yang
paling utama dalam pembiayaan biasanya mengguanakan modal kecil tapi menghasilkan
keuntungan yang besar. Modal ventura adalah salah satu contoh modal yang ada.
3. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh wirausahawan dalam
upaya untuk mempertahankan kelangsungan kehidupan usahanya. Hal tersebut disebabkan
karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan ,dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan
manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
4. Kepemilikan
Kepemilikan memiliki arti sebagai kekuasaan yang didukung secara sosial untuk
memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk
tujuan pribadi. Definisi ini lebih mirip dengan definisi kekayaan , baik pribadi atau publik.
5. SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam
diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai mahluk sosial yang adaptif dan transformatif
yang mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari
sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi para
praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi. Dewasa ini, perkembangan
terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal
atau aset bagi institusi atau organisasi.
6. Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial , organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama
sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering
disebut sebagai studi organisasi, perilaku organisasi atau analisis organisasi. Terdapat beberapa
teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang
berbeda
7. Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan
manusia. Ada banyak pengertian yang banyak dikemukakan oleh para pakar. Menurut sudut
pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan

8. Evaluasi Usaha
Evaluasi usaha adalah suatu aktifitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis.
Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat
sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.
9. Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang
pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluanhg pertumbuhan usaha,
tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementsi dari peluang pertumbuhan
usaha.

2.3 Analisis SWOT Diri Sendiri


Analisis swot merupakan salah satu analisis faktor internal dan eksternal pada saat ini
secara deskriftif agar dapat menghadapi semua tantangan dan hambatan di masa yang akan
dating serta bisa mempersiapkan diri untuk menyesuaikan perubahan lingkungan yang dapat
mempengaruhi pencapaian harapan dan keinginan yang kita inginkan.
Penilaian terhadap diri sendiri.
1. Melankolis
Seseorang yang berorientasi pada kesempurnaan dan keteraturan. Ciri-ciri orang dengan
kecerdasan kepribadian Melankolis ini antara lain adalah sikapnya yang serius dan cenderung
tertutup. Orang ini juga suka memperhatikan atau menanyakan hal-hal yang detail. Secara
penampilan, orang ini biasanya memakau baju dengan model yang konservatif misalnya kemeja
dan dasi dengan pola yang teratur, misalnya kotak-kotak atau garis-garis teratur, dan sebagainya.

2. Introvert
Introvert adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Pribadi yang
tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Introvert lebih membutuhkan
sebuah teh hangat dan berkumpul bersama beberapa teman dekat saja daripada pergi ke tempat
yang penuh dengan orang asing. Introvert membenci basa-basi, oleh sebab itu mereka senang
dengan perbincangan yang padat dan bersifat informatif.

3. Mandiri
Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain. Seorang
yang menjalankan wirausaha harus mampu hidup mandiri tidak bergantung dengan orang lain,
mampu memberikan keputusan terhadap suatu masalah dalam usahanya.
Analisa SWOT
1. Strenght
Dari ketiga penjabaran diatas masing-masing point memiliki kekuatan/kelebihan
tersendiri. Hasil analilis tentang point-point diatas adalah seseorang memiliki kekuatan sebagai
seorang yang melankolis. Kelebihan dari seorang melankolis sendiri adalah antara lain sebagai
berikut :

Memiliki tujuan yang serius, serta selalu sesuai dengan jadwal.


Artistik dan kreatif, puitis dan menyukai filsafat. Bersedia untuk mengorbankan diri dan

idealis.
Perfeksionis sehingga memiliki standar yang tinggi.
Tekun, hemat, serba tertib, senang melakukan perincian dan senang keteraturan.
Selalu dapat melihat masalah dan dapat mencari solusi pemecahan secara kreatif.
Senang menyelesaikan apa yang dimulainya.
Berhati-hati dengan teman.
Puas hanya dengan dibelakang layar, malah cenderung menghindari perhatian.
Pendengar yang baik, setia, dan memiliki pengabdian.
Sangat perhatian kepada orang lain.

2. Weakness
Kelemahan yang akan muncul dari kepribadian saya ini adalah diantaranya sifat Melankolis.
Hal-hal yang akan timbul dari sifat ini diantaranya adalah :

Selalu melihat masalah dari sisi negatif, sehingga cenderung menjadi pemurung dan

tertekan.

Mengingat hal-hal negatif dan menjadikannya sebuah dendam.

Rendah diri dan mudah merasa bersalah.

Lebih menekankan prosesnya dari pada hasil akhirnya.

Selalu melewatkan banyak waktu untuk menganalisis dan merencanakan.

10

Memiliki standar yang terlalu tinggi, sehingga banyak yang tidak sempurna dimatanya.

Susah untuk bersosialisasi karena terlalu banyak memilih.

Suka mengkritik, tetapi tidak suka dikritik.

Susah untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya sehingga sering menahan kasih

sayang.

Memiliki kecurigaan yang besar.

Hal lain yang akan menjadi kelemahan saya adalah kepribadian yang cenderung Introvert. Dalam
hal ini seorang Introvert cenderung menyendiri. Pribadi yang tertutup dan mengesampingkan
kehidupan sosial yang terlalu acak. Karena cenderung tertutup, seorang introvert dinilai sebagai
seorang sulit untuk bergaul dengan orang lainnya.
3. Opportunities
Kesempatan/peluang besar yang akan saya dapatkan dari semua aspek kepribadian yang
saya miliki diantaranya adalah dapat menciptakan berbagai hal baru yang menarik dikarenakan
saya selalu berpikir secara dalam untuk menciptakan hal baru tersebut. Selain itu, dengan sikap
mandiri yang ada saya tidak akan tergantung dengan keputusan orang lain sehingga mampu
mengerjakan sesuatu tanpa mengharapkan belas kasihan orang lain. Ketika saya mampu
menciptakan suatu hal baru dengan diiringi kemandirian yang ada, saya akan mampu menjadi
seorang yang akan diandalkan oleh orang-orang lainnya.

4. Threat
Ancaman yang dapat terjadi dengan kepribadian semacam ini adalah suasana hati yang
cenderung bersifat dinamis/berubah-ubah sesuai dengan keadaan disekitar dan akan lebih
mudah/rentan sakit hati oleh pernyataan/sikap yang ditunjukkan orang lain kepadanya. Ketika
saya mulai tersinggung/sakit hati maka suasana hati menjadi tidak baik maka saya akan sangat
sulit mengeluarkan apa kelebihan yang saya miliki dan memungkinkan adanya penurunan
kinerja yang signifikan.

11

BAB III
KESIMPULAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif,peluang, cara yang lebih baik dalam menjalaknan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalahpenciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Tingkat kewirausahaan seseorang dapat diukur dengan 15 komponen yaitu:
1. Innovativeness, tingkat keinovatifan.
2. Risk Orientation, seberapa jauh ia cukup berani menantang resiko.
3. Decision making ability, kemampuan membuat keputusan.
4. Achievement motivation, seberapa tingginya motivasinya untuk mencapai keberhasilan.
5. Information seeking behavior, perilakunya atau seberapa kekeuh usahanya dalam mencari
informasi.

12

6. Knowledge of the enterprise, pengetahuannya tentang hal-hal berkaitan tentang perusahaan.


7. Utilization of assistance.
8. Cosmopolitness.
9. Market orientation, oritentasinya pada pasar.
10. Result orientedness, orientasinya pada hasil.
11. Managerial assistance.
12. Ability to coordinate activities, kemampuan mengkoordinasikan berbagai aktivitas.
13. Leadership ability, kemampuan kepemimpinan.
14. Self confidence.
15. Scientific orientation.
Menurut Kasali, dkk. (2010:18) Ahirnya setiap orang yang mengambil peran atau karir
sebagai seorang wirausaha perlu mengetahui pilihan pilihan apa saja yang tersedia dengan
menjadi karyawan, intraprenuer, entrepreneur, atau social entrepreneur.
Terdapat 9 analisis pekerjaan kewirausahaan, yaitu :
1. Peluang usaha baru/ proses seseorang melakukan kerja usaha
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pembiayaan
Pemasaran
Kepemilikan
SDM (Sumber Daya Manusia)
Organisasi
Kepemimpinan
Evaluasi Usaha
Pengembangan Usaha
Analisis swot merupakan salah satu analisis faktor internal dan eksternal pada saat ini

secara deskriftif agar dapat menghadapi semua tantangan dan hambatan di masa yang akan
dating serta bisa mempersiapkan diri untuk menyesuaikan perubahan lingkungan yang dapat
mempengaruhi pencapaian harapan dan keinginan yang kita inginkan.

13

DAFTAR PUSTAKA
1.

Kasali, Rhenald.,dkk. 2010. Modul Kewirausahaan Untuk Program Strata 1, Bekasi:


Yayasan Rumah Perubahan

2.

http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2012/05/14/pengambilan-resiko-dalamperspektif-wirausaha/

3.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan

14

Вам также может понравиться