Вы находитесь на странице: 1из 6

Infertilitas dan Diet Ketat

Perubahanenergi
bahan bakar metaboisme seperti asam lemak, asam
Diet ketat (anorexia nervousaKetidakseimbangan
dan bulimia)
Penurunan hormon perifer seperti insulin, (IGF) -I dan leptin;
Penurunan sinyal neurohormonal

Mempengaruhi sekresi hipotalamus:


Gangguan pada ovarium: Gangguan pada pituitary:
menurunkan sensitivitas gonadotropin untuk
Tidak terjadi pematangan folikel
sehinggan anovulasi
Menurunkan
sekresi hormone FSH dan LH
INVERTILE

Pada diet ketat terjadi perubahan bahan bakar metaboisme seperti asam
lemak, asam amino, penurunan hormon perifer seperti insulin, (IGF) -I dan leptin;
dan

penurunan

sinyal

neurohormonal.

Ketiga

alasan

tersebut

dapat

mempengaruhi sekresi hipotalamus dan perubahan dalam aliran vasular dan /


atau neurosecretion.

Insulin bisa bertindak di tengah sistem saraf untuk

memodulasi

neuron

aktivitas

hipotalamus

atau

di

tingkat

hipofisis

dan

meningkatkan sensitivitas gonadotropin untuk GnRH. Jika terjadi penurunan


hormone insulin maka akan menurunkan sensitivitas gonadotropin untuk GnRH,
hal inilah yang menyebabkan gangguan reproduksi (Bringer, J, et al. 1997).
Tatalaksana dari anoreksia nervosa diantaranya :
-

Meningkatkan berat badan sebesar 0,5-1,0 kg/minggu pada rawat inap atau

0,5 kg pada rawat jalan.


Memerlukan tambahan 3500-7000 kkal/minggu (500-1000 ekstra/hari).
Suplemen multivitamin/multimineral per oral dianjurkan selama pemulihan

berat badan.
Gizi parenteral tidak tepat kecuali terjadi disfungsi saluran cerna.
Membantu pasien mengenali bahwa mereka berada dalam keadaan sakit.
Penerimaan dan motivasi untuk berubah merupakan hal yang penting

mengingat sifat gangguannya yang membandel.


Normalisasi kebiasaan makan dan pemulihan berat badan. Dengan adanya
risiko sindrom refeeding, asupan kalori harus ditingkatkan secara bertahap
dan pemantauan kadar fosfat merupakan tindakan yang penting selama

fase awal ini. Penambahan berat badan dapat dicapai melalui rawat jalan,
one day care (perawatan sehari) atau rawat inap dan secara khas semua
ini difasilitasi dengan menyediakan kombinasi nasihat gizi dan dukungan
psikologi.

Obat-obatan

hampir

tidak

berperan,

meskipun

suplemen

makanan dapat membantu memulihkan berat badan.


Penanganan evaluasi berat badan serta bentuk tubuh yang berlebihan,

control pola makan yang ekstrem dan fungsi psikososial yang mendasari.
Penanganan khusus (terapi keluarga, terapi perilaku kognitif atau teraoi
analitik kognitif) (Mann, 2012 ; Joan Webster, 2011).
Infertilitas dan Obesitas

Penatalaksanaan Obesitas :

Penurunan Berat badan 5%-10%

Karbohidrat 50-55% dari total energy

Protein 15-25% dari total energy

Lemak tidak boleh lebih dari 30% dari total energy

Tinggi serat 25 gram/hari

Rendah fitoestrogen

Vitamin dan mineral sesuai AKG (Krause, 2008)

Aktivitas Fisik : 20-30 menit olahraga intensitas tinggi (4-7x/minggu)


(Krause, 2008)

Infertilitas dan Atlet


Fisiologi stress pada wanita
Ketidakseimbangan energy intake dan energy expenditure

mengganggu hypothalamic-pituatary control pada siklus menstruasi

Sekeresi GnRH

sekresi LH

sekresi FSH

terjadinya amenorrhea

produksi estrogen

osteoporosis

Berpotensi rendah bone mineral density

Kebutuhan Gizi untuk Atlet Perempuan


1. Makronutrient
1.1 Karbohidrat
Karbohidrat = 55-65% dari energy. Karbohidrat adalah sumber tenaga energy
sebagai bahan bakar otot dan aktivitas otak. bahan makanan sumber karbohidrat
adalah roti, nasi, buah.
Dengan beberapa aturan :
- Setelah exercise (0-4jam) = 1gr/kg BB/jam
- Setelah exercise intensitas rendah/sedang = 5-7gr/kg BB/hari
- Setelah exercise sedang-berat dan endurance = 7-10gr/kg BB/hari

1.2 Protein
Protein yang dibutuhkan adalah 1,2-1,7gr/kg BB. Protein ini berfungsi untuk
pemeliharaan, perbaikan, dan pertumbuhan otot setelah melakukan aktifitas fisik
yang intens, serta menjaga keseimbangan nitrogen positif untuk membangun otot.
1.3 Lemak
Lemak = 25% dari energy. Fungsi lemak disini yaitu penting untuk produksi
hormone, kesehatan kulit, dan sel membrane. Selain itu juga penting untuk
bantalan dan melindungi organ tubuh.
2. Zat Besi (Fe)
Besi memainkan peran penting dalam transportasi oksigen dalam darah
(hemoglobin) dan otot (seperti mioglobin), dan keadaaan zat besi yang tidak adequate
dapat mengganggu kinerja dan pemulihan. Ada beberapa bukti mengenai kebutuhan
zat besi atlet dapat meningkat. Peningkatanan ini dikarenakan kehilangan akibat
beban latihan. Namun, sebagian besar atlet yang kekurangan zat besi atau anemia
dikarenakan asupan zat besi yang buruk. Atlet yang berada pada risiko tinggi yaitu
atlet yang membatasi asupan energi dan berbagai makanan. Karena daging, termasuk
ikan dan unggas, adalah utama sumber zat besi diserap dengan baik, pemakan
vegetarian perlu untuk merencanakan makanan mereka dengan hati-hati untuk
menemukan sumber zat besi alternatif. Wanita juga pada resiko karena meningkatnya
kebutuhan zat besi akibat kehilangan darah menstruasi serta asupan makanan yang
lebih sedikit. Makanan yang kaya besi akan membantu untuk mengurangi risiko yang
dapat terjadi. Atlet yang beresiko harus dipantau berkala. Atlet yang melakukan
latihan pada ketinggian juga perlu

dipantau untuk memastikan bahwa mereka

memiliki zat besi yang cukup untuk memungkinkan adaptasi untuk tuntutan pelatihan
khusus.
Penggunaan rutin suplemen zat besi tidak dianjurkan karena terlalu
banyak zat besi sama berbahayanya dengan terlalu sedikit. Strategi konsumsi
makanan kaya besi, yaitu :
a. Mengkonsumsi porsi moderat (sedang) daging merah (besi yang dapat diserap
dengan baik atau bioavaibilitasnya tinggi) dalam 3-5 kali per minggu.
b. Pilih produk sereal yang diperkaya zat besi sebagai sereal sarapan.
c. Menggabungkan sumber besi yaitu tanaman dan non-daging (misalnya kacangkacangan, sereal, telur, sayuran berdaun) dengan makanan yang meningkatkan
penyerapan zat besi. Termasuk vitamin C yang dapat meningkatkan zat besi pada
daging / ikan / ayam.
3. Kalsium (Ca)

Kalsium penting untuk kesehatan tulang, terutama pada remaja dan atlet
wanita, sehingga sangat penting untuk memastikan asupan kalsium yang cukup.
Sumber kalsium terbaik adalah susu, termasuk varietas rendah lemak (low fat).
a. Setiap atlet sebaiknya memenuhi setidaknya 3 porsi dari susu dan produknya.
Seperti 200 ml susu rendah lemak, 30 g keju atau 200 ml yoghurt rendah lemak.
b. Kedelai yang terfortifikasi kalsium seperti susu kedelai, yoghurt kedelai
4. Zinc
Zinc berdampak langsung pada kesuburan pada wanita. Ada banyak penelitian
yang menyatakan memiliki dampak negatif pada kesuburan perempuan apabila
kekurangan zinc. Dengan demikian, wanita harus menjaga penyisihan diet
15 mg seng setiap hari sebagai bagian dari asupan makanan biasa mereka.
Mendapatkan zinc secara alami bisa dilakukan dengan mengonsumsi sayuran, telur,
biji-bijian, kacang-kacangan, biji bunga matahari, semangka dan buah kering, serta
juga dapat ditemukan seng di bawang, bit, kacang polong dan kacang-kacangan.
5. Vitamin D
Vitamin D diklasifikasikan sebagai vitamin yang larut dalam lemak yang bertindak
sebagai hormon. Ini memiliki fungsi penting dalam tubuh termasuk pemeliharaan
kesehatan tulang yang baik, fungsi otot dan kekebalan. Vitamin D ditemukan di
beberapa makanan seperti telur, susu, keju, dan ikan salmon, tetapi sumber utama
kami berasal dari paparan sinar matahari. Ada bukti bahwa banyak orang yang
memiliki status vitamin D kekurangan atau sub-optimal. Kekurangan Vitamin D
dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan termasuk peningkatan risiko cedera
tulang, nyeri muskuloskeletal kronis dan infeksi saluran pernapasan. Pembalikan
status vitamin D sub-optimal pada atlet mungkin memiliki efek menguntungkan
pada kinerja atletik dan kesehatan karena atlet beresiko kekurangan vitamin D.
Infertilitas dan Gangguan Tiroid

Hipotiroid mengganggu sekresi gonadotropin releasing hormone (GnRH)


mengakibatkan kelainan dalam pelepasan LH kelainan dalam menstruasi resiko
infertilitas meningkat

hipofisis prod. T3 dan T4 hipertiroid T3 dan T4 menurun TSH meningkat


gangguan produksi esterogen gangguan menstruasi resiko infertilitas

Hipertiroid SHBG dan estradiol androgen meningkat estrogen turun

Infertilitas dan DM

Penatalaksanaan :
-

Mengkonsumsi low carbohydrate diet dan makanan rendah GI seperti apel, brown
rice, dan roti gandum dapat memperlambat peningkatan gula darah

Aktivitas fisik dapat membantu menurunkan kadar gula darah

Wanita dengan IMT > 35 kg/m2, harus menurunkan berat badannya untuk
memperbaiki sensitivitas insulin

Mengkonsumsi makanan rendah GI seperti apel, semangka

Infertilitas dan PCOS

Hipotalamus

Estrogen Produksi GnRH

Pituitary

LH merangsang sintesa estrogen

sekresi SHBG ditekan oleh hati

androgen bebas hiperandrogen


FSH tetap rendah mengahambat pematangan folikel anovulasi

Ovarium

Estrogen tinggi

aromatis
asi

androgen hiperandrogen

Вам также может понравиться