Вы находитесь на странице: 1из 1

DIFTERIA FARING DAN TONSIL

Difteria ini paling sering dijumpai ialah sekitar 75%.

Dalam keadaan ringan tidak

terbentuk pseudomembran ,dapat sembuh sendiri dan dapat membentuk kebalan. Bila
berat akan timbul gejala demam tetapi tidak tinggi, nyeri telan, terdapat pseudomembran
yang mula-mula hanya ada bercak- bercak terdapat putih dan keabuabuan dan cepat
meluas ke daerah faring laring. Napas berbau ,timbul pembengkakan pada kelenjar
regional sehingga leher membesar yang disebut leher banteng atau bullneck. Dalam
keadaan ini dapat terjadi tersedak (karena adanya kelumpuhan saraf palatum molle);
suara serak serta stridor inspirasi walaupun belum terjadi sumbatan laring.
DIFFERIA LARING DAN TRAKEA
difteria ini merupakan yang terbanyak dan umumnya sebagai penjalaran dari difteria
faring dan tonsil. Gejala sama dengan difteria faring hanya lebih berat.pasien tampak
sesak napas hebat, stridor inspiratoir, sianosis, terdapat retraksi otot suprasternal dan
epigaastrium, pembesaran kelenjar regional. Pada pemeriksaan laring tampak
kemerahan,sembab banyak sekret dan permukaan tertutup oleh pseudomembran. Pada
keadaan ini terdapat sumbatan jalan nafas yang berat sehingga memerlukan pembuatan
jalan nafas buatan(trakeostomy).

Вам также может понравиться