Вы находитесь на странице: 1из 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN
PEKERJAAN
LOKASI
TAHUN ANGGARAN

I.

: DED Penataan Alun-Alun Bintuhan Kabupaten Kaur


: Jasa Konsultansi Detail Engineering Desain Penetaan Alun-Alun
Bintuhan Kabupaten Kaur
: Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu
: 2014

PENDAHULUAN

A.

UMUM
Kawasan Alun-Alun Bintuhan serta lingkungannya merupakan satu kesatuan kawasan yang
tidak dapat dipisahkan yang menurut fungsi dan manfaatnya adalah untuk meningkatkan
Sarana Umum Kemasyarakatan di kota bintuhan, yang mengarah dan membentuk manusia
menjadi sehat baik jasmani maupun dan rohani dengan mewujudkan kawasan dan lingkungan
yang kondusif dengen dukungan sarana dan prasarananya.
Dilihat dari lingkungan kawasan Alun-Alun Bintuhan dengan kondisi yang ada saat ini perlu
adanya
penataan
kawasan
sehingga
dapat
tertata
dengan
baik,
dengan
menambah/membangun sarana dan prasana yang dapat menjadikan lingkungan yang sehat,
nyaman, aman, kondusif.
Oleh karena itu upaya-upaya menciptakan hal di atas, dalam penataannya diperlukan
Perencanaan berbentuk Detail Enginering Design (DED) pada kawasan Alun-Alun Bintuhan
di kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu menyesuaikan dengan anggaran yang ada pada alokasi
tahun 2016.

B.

MAKSUD DAN TUJUAN


Secara umum maksudnya agar kawasan Alun-Alun Bintuhan serta lingkungannya tertata
dengan baik dengan fasilitas umum dan seperti tempat Olah Raga, joging dan tempat taman
hiburan, dan fasilitas lainnya serta ada tempat sarana publik disekitarnya. Dengan mendasar
kerangka acuan ini Konsultan Perencana membuat suatu dokumen perencanaan yang
lengkap sehingga ada satu dokumen Kegiatan Perencanaan berbentuk DED Alun-Alun
Bintuhan di Kabupaten Kaur .
Adapun tujuan pembuatan dokumen tersebut adalah sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan fisik di lapangan sehingga diperoleh efisiensi dan efektifitas dan infrasturktur yang
handal. Hal tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut :
1.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang memenuhi dan diperhatikan
serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencana
2.
Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini dan
pihak Pemerintah Kabupaten Kaur akhirnya dapat Menyelenggarakan Kegiatan
Perencanaan Teknis (DED) Alun-Alun Bintuhan di Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu .
3.
Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan penanggung jawab program
pada dinas terkait, Kabupaten Kaur dengan propinsi Bengkulu dan pemerintah pusat
dalam Kegiatan Perencanaan Teknis (DED) Alun-Alun Bintuhan di Kabupaten Kaur Prov.
Bengkulu .

C.

LATAR BELAKANG
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Jasa Konsultansi Kegiatan Perencanaan
Teknis (DED) Alun-Alun Bintuhan di Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu .
2.
Pemegang mata anggaran adalah ..
3.
Untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut, dibentuk Organisasi Pengelola kegiatan
berdasarkan Surat Keputusan Penanggungjawab Kegiatan dan SK Pembentukan Panitia
Lelang/Penunjukan Langsung.
1.

D.

LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan adalah Kegiatan Perencanaan dalam bentuk DED Alun-Alun Bintuhan di
Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu Tahun 2014 yang berlokasi di Kabupaten Kaur Prov.
Bengkulu.
Kawasan yang akan direncanakan merupakan Lahan Seluas + 2,5 HA.
Kelengkapan jenis pekerjaan yang termasuk dalam perencanaan ini adalah :
a.
b.
c.
d.

Rencana Lanscape
Rencana Tapak Bangunan
Rencana Sistim Komunikasi dan sistem jaringan IT
Rencana Sistim Pemipaan yang meliputi :
Sistim Instalasi Air Bersih
Sistim Instalasi Air Kotor & Air Bekas
Sistem Instalasi Air Bertekanan
Sistem Instalasi lain yang diperlukan.

Data dan Fasilitas Penunjang


a.Penyediaan oleh Panitia Pelelangan dan Pengelola
1)

Untuk melaksanakan tugas, Konsultan Perencana harus mencari sendiri data dan
informasi yang dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan oleh Pemberi
Tugas dalam pengarahan penugasan ini.
2)
Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran data dan informasi dalam
pelaksanaan pekerjaannya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas, maupun masukan
lain dari luar. Kesalahan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab Konsultan Perencana.
3)
Untuk melaksanakan tugas ini Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga
yang memenuhi kualifikasi kebutuhan proyek ditinjau dari lingkup (besarnya) proyek
dan tingkat kekomplekan proyek yang terikat selama pelaksanaan.
4)
Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal-hal sebagai berikut:
a) Informasi tentang lahan meliputi :
Lokasi
Luas
Batas-batas
Kondisi tanah
Koefisien dasar bangunan
b) Pemakaian
Fungsi bangunan semaksimal mungkin
Manfaat sebagai wilayah kegiatan
penunjang dan pelengkap
c) Kebutuhan
Rencana tapak Bangunan
Keinginan tentang organisasi

utama,

d) Informasi lain yang dibutuhkan baik oleh pemakai atau pemberi tugas maupun
instansi terkait :

Keinginan letak tapak bangunan tertentu baik


yang berhubungan dengan pemakai atau
perlengkapan yang akan digunakan.
Halhal yang berhubungan dengan antisipasi
pelaksanaan.
Keinginan tentang utilitas.

b.Penyediaan oleh Penyedia Jasa


Penyedia Jasa harus menyediakan semua fasilitas/peralatan yang dipergunakan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas dan peralatan tersebut antara lain:
1)

Kantor/studio perencanaan sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan kantor/studio ini


dapat berupa milik sendiri atau sewa, berikut furniturenya seperti: alat tulis kantor (tinta,
printer, kertas, dll), alat fotocopy, computer lengkap dengan softwarenya, LCD
proyektor, printer dan plotter, alat komunikasi (telepon, fax dan Internet).
2)
Peralatan transportasi seperti: kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
3)
Peralatan survey, pengukuran dan pengumpulan data seperti: theodolite, kamera
digital, water pass, peralatan penyelidikan tanah.
Kriteria Perencanaan
Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan khusus sesuai fungsi Lahan yang akan dibuat
harus diusahakan penggunaan potensi alami keadaan Linkingan daerah tropis,
Pengelompokan fungsi Area dalam Lokasi perencanaan hendaknya dilakukan sesuai dengan
penggunaan, sifat, dan sistem aktivitas Masyarakat yang merupakan satu kesatuan yang
utuh;
Sistem sirkulasi (flow) Manusia hendaknya disusun seefisien mungkin,
Penyelesaian estetika, arsitektur dan scupture bangunan diupayakan melalui kreatifitas dan
inovasi rancangan dengan memperhatikan lingkungan sekitar wilayah perencanaan,
Perencanaan utilitas bangunan harus seefektif mungkin/berdaya guna tinggi sesuai
kebutuhan yang diminta.
Input/Masukan Konsultan Perencana
Dalam proses pengembangan dan perencanaan Konsultan akan didampingi oleh Countert
Part dari Pemerintah Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu . Konsultan yang ditunjuk harus selalu
berkoordinasi dengan penyedia jasa yang berada yaitu Pemerintah Kabupaten Kaur .
Konsultan harus mengevaluasi data dan informasi yang dibutuhkan, antara lain berupa:
a. Konsultasi dengan Pihak Pemberi Tugas dan Countert Part yang telah ditunjuk,
b. Meninjau dan meneliti lahan yang akan Olah dan hubungannya dengan Daerah sekitarnya,
baik dalam bentuk tata ruangnya lahan, rencana tapak bangunan dan arsitekturtur
bangunan.
c. Meninjau dan mempelajari tentang teknologi yang akan diterapkan dan melakukan survei
posisi tapak bangunan baik yang efisien baik ditingkat lokal maupun diluar daerah bila
memang diperlukan,
Konsultan harus memeriksa kebenaran tentang informasi yang diterima yang digunakan untuk
merencanakan tapak bangunan baik yang berasal dari Dinas terkait di Kabupaten Kaur Prov.
Bengkulu maupun dari sumber lain (Pihak terkait peraturan persyaratan Tata ruang dan
fungsi sebagai Sarana Umum Masyarakat)

Dalam hal ini data informasi untuk masukan perencanaan antara lain:
a.Informasi tentang Lokasi, meliputi :
o Lokasi berada di Kabupaten Kaur
o luas existing tapak yang diperuntukan lokasi Perencanaan Kota Baru 2,5 HA

b.Konsep Makro :
o Building coverage
o Parkir
o Orientasi bangunan
o Posisi bangunan
o Tata ruang menganut pendekatan go green dan Ramah Lingkungan
.
c. Konsep Wilayah
Program peruntukan ruang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Baruga
Bangunan Sudut
Gerbang Utama
Book Store
Pot Pohon
Pion Catur
Tiang Bendera
Pedestrian Joging Track
pedestrian Coral Refleksi
Kolam
Landsekap
Pagar
Seating Group
penerangan (Lampu taman, lampu pedestrian, lampu sorot)
Saluran Air

Sumber Daya Manusia (SDM) Perencanaan


Dalam menangani pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Teknis (DED) Alun-Alun Bintuhan di
Kabupaten Kaur Prov. Bengkulu Tahun 2016, Konsultan Perencana harus menyediakan
tenaga yang memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi kompleksitas lengkap
(besaran) Proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Output/Keluaran Konsultan
Output/Keluaran Konsultan berupa hasil karya yang berupa Dokumen Perencanaan dan
Dokumen Pelelangan.
Fisik Perencanaan Lokasi Pengembangan
Dokumen Perencanaan, terdiri dari:
a.Gambar Eksisting Lokasi
b.Gambar Pengukuran Topografi
c. Gambar Perencanaan yang terdiri dari:
1. Gambar Site/Blok Plan
2. Gambar Situasi
3. Gambar Denah
4. Gambar Jalur transportasi.
5. Gambar Rencana sistem WIFI, CCTV, LAN.
6. Rencana Biaya Penataan Kawasan
7. Kelayakan Penataan Alun-alun

II.

KEGIATAN PERENCANAAN
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, yang dapat meliputi tugas perencanaan lingkungan, site/tapak, dan
perencanaan terdiri dari:

A.

Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan


(termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat interpretasi secara garis besar
terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan
daerah/perjanjian bangunan.

B.

Penyusunan pra-rencana seperti rencana tapak, pra-rencana termasuk program


dan konsep tata ruang, perkiraan biaya..

C.

Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:


1. Rencana tataruang, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
2. Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
3. Perkiraan biaya.

D. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Penanggungjawab Kegiatan didalam


menyusun dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi
lelang ulang.
E. Membantu panitia lelang pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk penyusunan berita
acara, evaluasi penawaran menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan
tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
F. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan kegiatan seperti :
1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.
2. Memberikan pelaksanaan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan.
3. Memberikan sasaran-sasaran, pertimbangan dan rekomendasi Terkait pelaksanaan
4. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
5.
III.

SISTIM PELAKSANAAN PELELANGAN


Metode pelelangan adalah dengan metode
prakualifikasi calon rekanan yang diundang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan atau tidak
lulus prakualifikasi, maka akan dilakukan penyampaian undangan kepada rekanan lain yang
dianggap mampu untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan yang memenuhi syarat
administrasi, teknis dan biaya.

IV.

TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


A.

Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa


perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
B.
Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:
1. Hasil karya perencana yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya
perencanaan yang berlaku.
2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasikan batasanbatasan yang telah diberikan oleh pemberi tugas, termasuk melalui KAK ini, seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar dan
pedoman teknis yang berlaku untuk pekerjaan sejenis pada umumnya dan yang khusus
tataruang dan pengembangan kota baru.
V.

BIAYA
A.

Biaya Perencanaan
a. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan adalah Rp. 170.000.000,00- (Seratus tujuh
puluh juta Rupiah).
b. Besarnya biaya konsultan perencanaan merupakan biaya yang tetap dan pasti.
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan
yang dibuat oleh Kuasa Pengguna Anggaran dan Konsultan Perencana.

B.

Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada Dana APBD
Kabupaten Kaur

VI.

KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
1. Tahap konsep Rencana
2. Konsep Penyiapan rencana tapak, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim
perencana, metode pelaksanaan dan tanggung jawab waktu perencanaan.
3. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program tataruang, dan lain-lain.
4. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah sederhana,
keterangan rencana kota , dll.
1)
a.
b.
c.
d.
e.
2)

Tahap Pra Rencana Teknis


Gambar-gambar rencana tapak
Gambar-gambar Pra rencana
Perkiraan Biaya
Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat bangunan (RKS)
Hasil konsultasi rencana dengan Pemda setempat.

Tahap Pengembangan Rencana


a. Gambar-gambar pengembangan rencana dan utilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
c. Draf Rencana anggaran biaya (RAB).

3)
a.
b.
c.
d.

Tahap Rencana Detail.


Gambar Denah Penataan Kawasan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
Rencana anggaran Biaya.
Laporan perencanaan tapak bangunan, utilitas lengkap dengan perhitungan apabila
diperlukan.

4)

Tahap pelelangan.
a. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.
b. Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan.

5)

Tahap Pengawasan Berkala.


a. Laporan pengawasan berkala.
b. Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan dan perawatan peralatan/ perlengkapan/
bangunan (bila ada).

VII.

KRITERIA
A.

Kriteria Umum.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan perencana seperti yang dimaksud pada
KAK harus memperhatikan Kriteria umum perencanaan tapak bangunan disesuaikan
berdasarkan fungsi dan kompleksitas yaitu :
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a.
Jaminan penataan ruang berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b.
Menjamin rencana bangunan dimanfaatkan sesuai dan fungsinya.
c.
Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2. Persyaratan arsitektur dan lingkungan.
a.
Menjamin terwujudnya tataruang kota berdasarkan karakteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi
dan selaras dengan lingkungannya.
b.
Menjamin terujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungan.

c.

Menjamin tataruang kota dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan


dampak negatif terhadap lingkungan.

3. Persyaratan Kesehatan.
a.
Menjamin terwujudnya wilayah Lingkungan asri yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat prilaku alam dan manusia.
b.
Menjamin terwujudnya Wilayah yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu mendukung stabilitas kesehatan lingkungan,
4. Persyaratan Sanitasi Umum.
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi dan sarana umum yang memadai sesuai dengan
fungsinya wilayah dan lingkungan.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi
lingkungannya.
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.
5. Persyaratan Pencahayaan.
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup baik alami maupun
bantuan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan sesuai dengan fungsi
lingkungannya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik.
6. Persyaratan Kebisingan.
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran yang
tidak diinginkan.
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan
dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran
dan atau mencegah perusakan lingkungan.
B.

VIII.

Kriteria Khusus.
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan
dengan tataruang dan wilayah yang akan direncanakan, baik dari tapak bangunan dan
fasilitas lainnya yang akan direncanakan,baik dari segi fungsi khusus, segi teknis lainnya
misalnya :
1. Kesatuan perencanaan tapak bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti
dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
2. Solusi dan batasan-batasan kotekstual, seperti faktor social budaya setempat, geografi,
klimatologi dan lain-lain.
AZAS-AZAS

Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas sebagai berikut:
A.
Penataan kawasan alun-alun Bintuhan hendaknya fungsional, efisien, menarik
tetapi tidak berlebihan.
B.
Kreatifitas desain penataan alun-alun bintuhan hendaknya tidak ditekankan pada
kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan subtimasi
antara fungsi sosial, terutama sebagai sarana dan prasarana pelayanan kepada masyarakat.
C.
Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas, biaya investasi dan
pemeliharaan sepanjang umumnya, hendaknya diupayakan serendah mungkin.
D.
Desain dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat dilaksanakan dalam waktu yang
pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
E.
Hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tata
bangunan lingkungan disekitarnya.
IX.

PROSES PERENCANAAN
A.

Dalam melaksanakan tugas, konsultan perencana selalu memperhitungkan


bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
B.
Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen
perencanaan untuk siap diselenggarakan adalah 90 (semblan puluh jari keender) hari
kalender.

X.

MASUKAN
A.

Informasi.
1. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain informasi yang diberikan oleh Penanggungjawab Kegiatan termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK).
2. Konsultan perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Penanggungjawab Kegiatan, maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
a) Kondisi fisik lokasi seperti : luasan dan batasan-batasannya.
b) Kondisi tanah.
c) Keadaan air tanah.
d) Peruntukan tanah.
e) Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dll.
b. Kebutuhan bangunan.
a)
Program ruang
b)
Kegiatan tentang organisasi/pemanfaatan ruang.
c. Keinginan tentang tataruang tertentu baik yang berhubungan dengan pemakaian
atau perlengkapan yang akan digunakan.
d. Keinginan tentang kemungkinan perubahan-perubahan fungsi tataguna lingkungan.
e. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
a) Air bersih
Kebutuhan sekarang dan proyeksi mendatang.
Sumber air, jaringan dan kapasitas.
b) Air hujan dan air buangan
Letak saluran kota
cara pembuangan keluar tapak
Air kotor dan sampah
c) Jaringan listrik
Kebutuhan daya
Sumber daya dan spesifikasinya
Cadangan apabila dibutuhkan
d) Dan lain-lain

B.

Tenaga
Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan perencana harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi lengkap (besar) maupun tingkat kompleksitas
pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan minimal terdiri dari
(kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan kebutuhan/kompleksitas
proyek).
1. Koordinator perencanaan / Team Leader : 1 orang
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Perencana wilayah (Planologi) Strata Satu. Dua
atau tiga (S1, S2 atau S3) Jurusan Perencana Kota dan Wilayah lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut
di atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat
keahlian perencanaan perencana wilayah dengan kompetensi madya Sebagai ketua tim.
2. Perencana :
a. Arsitektur
: 1 orang
Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu. Dua atau Tiga
(S1,S2 atau S3) Jurusan Teknik arsitektur lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurangkurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 1 (Satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian
perencanaan arsitektur dengan kompetensi muda. Sebagai Tenaga Ahli Arsitektur,

b. Lansekap
: 1 orang
Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan
Teknik arsitektur lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan,
berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 5
(lima) tahun sebanyak 1 (Satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian perencanaan
arsitektur dengan kompetensi muda.
c.

Sipil
: 1 orang
Tenaga Ahli Sipil disyaratkan seorang Sarjana Teknik sipil Satu (S1,S2,S3) Jurusan
Teknik arsitektur lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan,
berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 5
( lima) tahun sebanyak 1 (Satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian perencanaan
Bangunan dengan kompetensi muda.

d. Surveyor
: 3 orang
Tenaga yang disyaratkan adalah minimal STM Teknik Sipil lulusan negeri atau yang
disamakan yang berpengalaman sesuai bidang pekerjaan tersebut di atas yaitu
pengukuran dan perencanaan bidang konstruksi bangunan gedung sebanyak 3 (tiga)
orang. Adapun tugas dari Tenaga Ahli Perencanaan adalah mengawasi,
mengarahkan serta membantu dalam pengendalian kualitas, kuantitas, waktu serta
administrasi kegiatan. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat Tepat Mutu Tepat Waktu
Tepat Biaya dan tidak terjadi masalah
3. Perhitungan biaya dan kualitas Pekerjaan : 1 orang
4. Administrasi : 1 orang
5. Tenaga teknis lainnya sesuai dengan kebutuhan dan lingkup kompleksitas pekerjaan
XI.

PROGRAM KERJA
Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
1. Jadwal kegiatan secara detail.
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya)
3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan

XII.

PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima maka konsultan perencana hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk
dibahas dengan Penanggungjawaab Kegiatan.
Dibuat di
Tanggal

: Kaur
: 11 FEBRUARI 2016

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS


KEGIATAN

( ... )
NIP.

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAUR


PROVINSI BENGKULU
Jl. .........................No.. Kaur BENGKULU

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

KEGIATAN :

DED Alun-Alun Bintuhan Di Kab. Kaur Prov. Bengkulu

PEKERJAAN :

JASA KONSULTANSI DETAIL ENGINEERING DESAIN ALUN-ALUN BINTUHAN DI


KAB. KAUR PROV. BENGKULU

PANITIA PELELANGAN
DETAIL ENGINEERING DESAIN ALUN-ALUN BINTUHAN DI KAB. KAUR
PROVINSI BENGKULU

TAHUN 2016

Вам также может понравиться