Вы находитесь на странице: 1из 18

PENGUKURAN DERAJAT KEASAMAN (pH)

LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Teknik Laboratorium
yang dibina oleh Bapak I Wayan Sumberartha

oleh
Kelompok 4
Bidari Intan Rucitra

(150341602763)

Najatul Ubadati

(150341603634)

Regia Ilmahani

(150341600415)

Umar Hanif

(150341603597)

Yulista Trias Rohayati (150341605343)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2015

PENGUKURAN DERAJAT KEASAMAN (pH)


A. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pH.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian indikator pH.
3. Mahasiswa dapat memilih alat pengukur pH yang sesuai untuk menentukan
pH larutan tertentu.
4. Mahasiswa terampil mengukur pH suatu larutan dengan baik dan benar.
B. Dasar Teori
Derajat keasaman larutan atau yang akrab disebut dengan pH digunakan untu
menentukan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu substansi atau
larutan. Tingkat keasaman suatu larutan tergantung pada konsentrasi ion H + dalam
larutan. Nilai pH dapat dirumuskan sebagai nilai negatif logaritma konsentrasi ion H+
yang terlarut. Secara matematis rumus pH dan pOH adalah sebagai berikut.
pH

= -log [H+]

pOH = -log [OH-]


pH

= 14 - pOH

Karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negatif, maka semakin
besar konsentrasi ion H+ maka semakin kecil pH.
Nilai pH berkisar antara 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila
memiliki nilai pH = 7. Jika nilai pH >7 maka larutan dikatakan sebagai basa dan jika
nilai pH < 7, maka larutan dikelompokkan dalam larutan asam.
Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.
Ada dua golongan indikator asam-basa, yakni indikator buatan dan indikator alami.
Contoh indikator alami yang sudah dikenal sebelumnya adalah ekstrak bunga sepatu,
wortel, kunyit dan kol merah. Indikator buatan yang dikenal adalah lakmus, indikator
universal, metil jingga, metil merah, bromtimol biru dan lain sebagainya. Indikator
yang paling familiar dan sering digunakan adalah kertas lakmus merah dan biru.

Kertas lakmus akan menunjukkan warna yang berbeda ketika dimasukkan dalam
larutan yang berbeda jenis. Perubahan warna pada kerta lakmus disebabkan oleh
adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus. Cara
kerja kertas lakmus adalah sebagai berikut. Ketika kertas lakmus dimasukkan ke
dalam larutan asam maka akan berubah menjadi merah, sedangkan jika dimasukkan
ke dalam larutan yang bersifat basa, maka akan berubah menjadi warna biru, dan jika
dimasukkan ke adalam larutan yang bersifat netral tidak akan mengubah warna kertas
lakmus, baik merah maupun biru.
Pengukuran pH pada suatu larutan dapat dilakukan juga dengan indikator universal
yang sengaja dibuat oleh manusia. Indikator universal adalah gabungan dari beberapa
indikator asam-basa buatan, yakni metil jingga (trayek pH 2,9-4,0), metil merah
(trayek pH 4,2-6,3), bromtimol biru (trayek pH 6,0-7,6), dan fenolftalein (trayek pH
8,3-10,0). Indikator-indikator tersebut memberikan warna yang berbeda tergantung
pada pH larutan. Warna yang terbentuk akan dicocokkan dengan peta warna standar
yang sudah diketahui nilai pH nya.
Selain menggunakan lakmus dan kertas indikator universal, pengukuran pH juga
dapat dilakukan dengan cara menggunakan pH meter. pH meter adalah sebuah alat
elektronik yang digunakan untuk mengukur pH laruta secara elektrik. Bagian pH
meter terdiri dari probe pengukuran pH (elektroda gelas) yang terhubung dengan
pengukuran pembacaan yang mengukur dan menampilkan pH yang terukur.
Pengukuran pH dilakukan dengan mencelupkan elektroda ke dalam larutan yang
dijadikan sampel.
Untuk memperoleh hasil yang tepat, sebelum pH meter digunakan, harus
dikalibrasi dengan larutan penyangga (buffer) khusus dengan pH 4, 7, dan 10. Cara
kalibrasi pH meter adalah sebagai berikut.
1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan pH meter.
2. Celupkan elektrode + 2-3 cm ke dalam larutan penyangga (buffer) pH 7.
3. Tekan tombol CAL untuk proses kalibrasi. Pada layar display akan tampak
indikator CAL. Pada layar display bagian atas akan tampak harga pH pada saat
melakukan kalibrasi sebelumnya, sedangkan pada bgian layar bawah akan
menunjukkan harga pH dari larutan penyangga (buffer) yang sedang diukur.

4. Tunggu + 2 menit sampai harga pH pada layar display stabil, kemudian tekan
HOLD/ENT. Pada layar display bagian atas akan tampak harga pH dari hasil
kalibrasi dengan menggunakan larutan penyangga (buffer) yang sudah diukur.
5. Ulangi cara yang sama untuk larutan penyangga (buffer) pH 4 dan 10.
Berikut ini adalah cara menggunakan pH meter yang baik dan benar.
1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan pH meter.
2. Celupkan elektroda + 2-3 cm ke dalam larutan yang akan diukur, tunggu
beberapa saat.
3. Baca hasil pengukuran pH yang tampak pada layar display.
4. Untuk menahan harga pH agar tidak berubah, tekan tombol HOLD/ENT,
untuk mengembalikan ke kondisi semula, tekan lagi tombol HOLD/ENT.
5. Bila telah selesai digunakan, tekan tombol ON/OFF untuk mematikan pH
meter.
Derajat keasaman tanah juga dapat dikur dengan pH meter dan menggunakan stau
alat khusus yang disebut 4-way analyzer-rapitest. Cara kerja 4-way analyzer-rapitest
untuk mengukur pH tanah adalah sebagai berikut.
1. Bersihkan bagian permukaan tanah yang akan diukur. Gali dan gemburkan
bagian tanah yang akan diukur sedalam + 10-15 cm. Singkirkan bila ada batu
kerikil dan dedaunan yang sudah kering.
2. Basahi tanah dengan sedikit akuades hingga konsistensinya seperti lumpur.
3. Pilih menu pH dengan cara memindahkan tombol pada sisi kanan alat 4-way
analyzer-rapitest pada bagian paling bawah.
4. Masukkan probe ke dalam tanah hingga seluruh bagian probe tidak terlihat.
5. Tunggu kurang lebih 1 menit, kemudian lakukan pembacaan harga pH.
6. Setelah selesai digunakan, cucilah probe dengan akuades lalu dikeringkan.
C. Metodologi
1. Alat-alat
a. pH Meter
b. 4-Way Analyzer-Rapitest
c. Beaker Glass 250 mL
2. Bahan
a. Larutan KOH 0,1 M
b. Larutan KOH 0,01 M
c. Larutan KOH 0,001 M
d. Larutan HCl 0,1 M
e. Larutan HCl 0,01 M

f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

Larutan HCl 0,001 M


Air Minum Aqua
Akuades
Larutan Buffer pH 4, 7, 10
Kertas Tissu
Kertas Label
Kertas Lakmus Merah dan Biru
Kertas Indikator Universal

3. Langkah Kerja
1. Diukur pH menggunakan lakmus merah dan lakmus biru dari beberapa
larutan berikut:
a. Larutan KOH 0,1 M
b. Larutan KOH 0,01 M
c. Larutan KOH 0,001 M
d. Larutan HCl 0,1 M
e. Larutan HCl 0,01 M
f. Larutan HCl 0,001 M
g. Air Minum Aqua
Disediakan larutan KOH 0,1 M yang akan diuji.

Dimasukkan larutan kedalam beaker glass.

Dimasukkan kertas lakmus merah dan lakmus


biru.

Diamati perubahan yang terjadi.

Diulangi percobaan dengan langkah yang sama menggunakan


larutan larutan KOH 0,1 M, larutan KOH 0,01 M, larutan KOH
0,001 M, larutan HCl 0,1 M, larutan HCl 0,01 M, larutan HCl
0,001 M, Air Minum Aqua

2. Indikator universal
Disediakan larutan KOH 0,1 M yang akan diuji.

Dimasukkan larutan kedalam beaker glass.

Dimasukkan kertas indikator universal ke dalam larutan

Diangkat kertas indikator universal dan ditunggu hingga kering

Dicatat pH yang paling sesuai.

Diulangi percobaan dengan langkah yang sama menggunakan


larutan larutan KOH 0,1 M, larutan KOH 0,01 M, larutan KOH
0,001 M, larutan HCl 0,1 M, larutan HCl 0,01 M, larutan HCl
0,001 M, Air Minum Aqua

Dibandingkan kertas indikator universal dengan kotak


pembanding yang memiliki warna yang paling sesuai.
3. pH meter
Disediakan larutan KOH 0,1 M yang akan diuji.

Dimasukkan larutan kedalam beaker glass.

Ditekan tombol ON untuk menghidupkan pH meter


dan dicelupkan elektroda + 2-3 cm ke dalam larutan.

Ditekan tombol HOLD/ENT untuk menahan agar


pH agar tidak berubah.

Dilihat hasil pengukuran pada layar display pH meter


dan dicatat pH larutan

Ditekan tombol HOLD/ENT untuk mengembalikan ke


kondisi semula

Ditekan tombol OFF untuk mematikan pH meter

Diulangi percobaan dengan langkah yang sama menggunakan


larutan larutan KOH 0,1 M, larutan KOH 0,01 M, larutan KOH
0,001 M, larutan HCl 0,1 M, larutan HCl 0,01 M, larutan HCl
0,001 M, Air Minum Aqua

Catatan :
a. Sebelum digunakan untuk mengukur pH larutan, kalibrasilah pH meter
dengan larutan buffer pH 4, 7, dan 10.
b. Setelah selesai digunakan untuk mengukur pH suatu larutan, cucilah
probe pH meter dengan akuades. Kemudian keringkan dengan tissu,
setelah itu baru dapat digunakan untuk mengukur pH larutan yang lain.
4. 4-way-analizer Rapitest
Dibersihkan permukaan tanah yang akan diukur.

Digali dan digemburkan bagian tanah yang akan


diukur sedalam + 10-15 cm.

Dibasahi tanah dengan sedikit hingga konsistensi


seperti lumpur

Dipilih menu pH dengan cara memindahkan tombol


pada sisi kanan alat pada bagian paling bawah

Masukkan probe ke dalam tanah hingga seluruh


bagian probe tidak terlihat.

Ditunggu kurang lebih 1 menit, kemudian dilakukan


pembacaan harga pH dan dicatat hasil pembacaan.

Dengan 4-way analyzer-rapitest masih menancap pada


Ditunggu
kurang
lebih
1 menjadi
menit, kemudian
tanah, diganti
pilihan
menu
moisture. dilakukan
pembacaan kelembaban dan dicatat hasil pembacaan.

Dilakukan hal yang sama dengan mengganti menu


menjadi light dan fertilizer dan dicatat hasil pembacaan.

Dicabut 4-way analyzer-rapitest lalu dicuci probe


dengan akuades lalu dikeringkan.

Diulangi percobaan hingga 3 kali pengulangan.

D. Hasil Pengamatan
1. Pengukuran pH Menggunakan Kertas Lakmus, Indikator Universal, dan
pH meter
No

Nama Bahan
Lakmus

1.
2.
3.

Larutan KOH 0,1 M


Larutan KOH 0,01 M
Larutan KOH 0,001

Merah
Biru
Biru
Biru

4.
5.
6.
7.
8.

M
Air Minum Aqua
Larutan HCl 0,1 M
Larutan HCl 0,01 M
Larutan HCl 0,001 M
Aquades

Merah
Merah
Merah
Merah
Merah

Hasil Pengamatan
Lakmus Biru
Indikator

pH meter

Biru
Biru
Biru

Universal
13
11
10

13,14
12,11
10,21

Biru
Merah
Merah
Merah
Biru

7
2
3
4
7

7,00
1,01
2,00
3,24
7,00

2. Pengukuran Menggunakan 4-Way Analyzer-Rapitest


Lokasi : Halaman Gedung O5 Jurusan Biologi

No

Nama Bahan

Hasil Pengamatan
pH

1.

Tanah

Kategori Kesuburan Tanah

1. pH = 7
2. pH = 7
3. pH = 7

Kelembaban
1. 2
2. 2
3. 3

Cahaya
1. 7,3
2. 8,0
3. 6,0

= Too Little

Suhu (Termometer Tanah) = 300 C


Suhu (Arloji)

= 340 C

E. ANALISIS DATA
Berikut ini adalah analisis data dari percobaan pengukuruan pH.
1. Pada indikator lakmus merah dan biru, yang termasuk larutan asam adalah
larutan HCl 0,1 M, HCl 0,01 M, dan HCl 0,001 M.
2. Pada indikator lakmus merah dan biru, yang termasuk larutan basa adalah
larutan KOH 0,1 M, KOH 0,01 M, dan KOH 0,001 M.
3. Pada indikator lakmus merah dan biru, yang termasuk larutan netral adalah air
minum aqua dan aquades.
4. Pada indikator universal yang termasuk larutan asam adalah larutan HCl 0,1
M, HCl 0,01 M, dan HCl 0,001 M.
5. Pada indikator universal yang termasuk larutan basa adalah larutan KOH 0,1
M, KOH 0,01 M, dan KOH 0,001 M.
6. Pada indikator universal yang termasuk larutan netral adalah air minum aqua
dan aquades.
7. Pada alat ukur pH meter yang termasuk larutan asam adalah larutan HCl 0,1
M, HCl 0,01 M, dan HCl 0,001 M.
8. Pada alat ukur pH meter yang termasuk larutan basa adalah larutan KOH 0,1
M, KOH 0,01 M, dan KOH 0,001 M.
9. Pada alat ukur pH meter yang termasuk larutan netral adalah larutan air
minum aqua dan aquades.
10. pH rata-rata tanah adalah 7 (netral)
11. Kadar kelembaban rata-rata tanah adalah 3,5 dengan perhitungan sebagai
berikut.

Kadar kelembaban rataratatanah=

ulangan 1+ ulangan 2+ulangan 3


3

2+2+3
=3,5
3
12. Intensitas cahaya rata-rata pada area percobaan adalah 7,1 dengan perhitungan
sebagai berikut.
Intensitas cahaya ratarata=

ulangan 1+ulangan 2+ulangan 3


3

7,3+ 8+6
=7,1
3

13. Kategori kesuburan tanah adalah too little (kurang subur).


14. Suhu tanah adalah 300C.
15. Suhu tanah pada skala ukur termohigrometer adalah 340C.

F. PEMBAHASAN
Pegukuran derajat keasaman (pH) dapat diukur dengan beberapa alat pengukur,
antara lain kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter elektrik. Berdasarkan
tujuan praktikum akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan pengkuran
pH.
1. pH adalah derajat keasaman yang mengkur tingkat keasaman dan basa larutan
yang diukur, dimana jika nilai pH kurang dari 7 disebut dengan larutan asam,
pH sama dengan 7 digolongkan dalam larutan netral dan pH lebih dari 7
dikelompokkan dalam larutan basa.(Irvan,2009)
2. Ada beberapa indikator yang dapat menunjukkan nilai pH dengan trayek
warna tertentu. Trayek warna pada beberapa indikator juga menunjukkan nilai
pH yang ditunjuk. Ada dua jenis indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur pH, yaitu indikator alami dan indikator sintetis yang sengaja dibuat
oleh manusia. Indikator alami adalah indikator pH yang berasal dari bahanbahan organik, misalnya tumuhan. Beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan

indikator alami adalah ekstrak bunga sepatu, kunyit, dan kol merah. Indikator
buatan (sintetis) yang sudah dikenal adalah metil jingga, metil merah, kertas
lakmus merah, kertas lakmus biru, bromtimol biru, dan fenolftalein. Berikut
adalah trayek nilai pH dan warna dari beberapa indikator buatan.

Indikator lain yang dapat digunakan untuk mengukur pH adalah indikator


universal. Indikator universal memiliki nilai pH yang pasti dan beberapa jenis
warna yang menunjukkan nilai pH 0-14. Untuk mengukur pH, indikator
universal lebih efektif dan memiliki ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan
indikator sintetis yang lainnya. Indikator universal memiliki spesifikasi nilai
pH yang lebih pasti dan dapat diukur secara langsung tanpa mengandalkan
hasil pengukuran dengan indikator yang lainnya.
Alat pengukur pH yang paling teliti adalah pH meter. pH meter merupakan
alat pengukur derajat keasaman yang bekerja secara elektrik. Nilai skala
terkecil yang dimiliki oleh pH adalah yang paling teliti, dimana terdapat dua
angka di belakang koma yang menandakan ketelitian nilai pH yang tertera.
3. Pada tujuan praktikum berikutnya, kita harus dapat menentukan alat ukur pH
yang sesuai untuk setiap objek identifikasi. Berdasarkan teori yang ada,
sebenarnya setiap alat ukur atau indikator pH memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Pertama, kertas lakmus merah dan biru. Kertas
lakmus ini tidak memiliki spesifikasi nilai pH tertentu dan hanya dapat
menggolongkan jenis larutan berdasarkan perubahan warna yang terjadi pada
kertas lakmus saat dicelupkan ke dalam larutan tertentu. Hal ini menyebabkan
kertas lakmus kurang efektif untuk mengkur pH jika kita menginginkan nilai

pH yang pasti. Indikator sintetis memiliki trayek pH yang jelas namun masih
belum dapat mengukur nilai pH secara pasti. Setiap indikator juga memiliki
fungsi yang berbeda dan trayek pH yang ditunjukkan sudah dapat
menggambarkan fungsi dari setiap jenis indikator (Nur, Rukmini, dan
Adijuwana, 1989). Maka dari itu, praktikan harus memiliki pemahaman
tentang jenis larutan sebelum mengukur dengan indikator tersebut. Indikator
universal memiliki ketelian yang cukup tinggi karena sudah dapat menentukan
nilai pH secara pasti melalui angka. Namun, sumber kesalahan yang paling
potensial untuk terjadi adalah kesalahan dalam mencocokkan nilai pH dengan
peta nilai pH yang terdapat pada indikator universal. Alat selanjutnya adalah
pH meter. pH meter adalah alat yang paling teliti dan sangat sesuai jika
digunakan untuk mengukur nilai pH jika kita menginginkan nilai pH yang
paling pasti. Namun, praktikan harus memiliki tingkat kehati-hatian yang
lebih tinggi karena pH meter harus dikalibrasi tiga kali dengan larutan buffer
pH 4,7, dan 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap alat pengukur pH
memiliki kelemahan dan kelebihan. Maka dari itu, kita harus dapat memilih
alat ukur pH yang sesuai dengan kebutuhan dan data yang kita inginkan.
4. Pada praktikum ini juga mengukur tentang intensitas cahaya, tingkat
kelembaban tanah, suhu tanah dan suhu ruangan yang ada di sekitar
permukaan tanah. Pada permukaan tanah yang ditelit, diketahui nilai
kelembaban rata-rata adalah 3,5. Intensitas cahaya rata-rata pada sekitar area
percobaan adalah 7,1 cd. Kelembaban tanah pada area percobaan diketahui
too little, yang artinya tanah area tergolong kurang subur. Suhu permukaan
tanah adalah 300C dan suhu ruangan di sekitar area percobaan adalah 340C.
G. KESIMPULAN
Dari praktikum ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. pH adalah besaran yang mengukur derajat keasaman suatu larutan.
2. Kita harus dapat menggunakn alat ukur pH sesuai prosedur sesuai dengan
kebutuhan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah,Rifki,Agus

Mawardi

H,dan

Muhammad

Umar

Riandi,2009,Mudah dan Aktif


Belajar Biologi untuk Kelas SMA/MA.Jakarta:Pusat Perbukuan
Kemendiknas RI
Jurusan

Biologi

Institut

Teknologi

Bandung.

1988.

Panduan

Penggunaan Peralatan Biologi.


Nur, M.A., Rukmini, H. dan Adijuwana, H. 1989. Teknik Laboratorium
untuk Bidang
Biologi dan Kimia. Bogor: PAU IPB.
Permana,Irvan.2009.Memahami

Kimia

untuk

SMA/MA.Jakarta:Pusat Perbukuan Kemendiknas.

Kelas

XII

Rahmi, Sofyan Rahmat Ali.2012. Teknik Laboratorium,


http://www.slideshare.net/teknik laboratorium, diakses tanggal 1 oktober 2015
Widhy,

Purwanti,

2009,Tools

and

Techniques

Basic

Laboratory,Universitas Negeri
Yogyakarta: Yogyakarta

DISKUSI
1. Disediakan: kertas lakmus merah dan biru, larutan fenolflatein,
larutan bromtimol biru, indikator universal, dan pH meter digital.
Manakah yang anda pilih untuk menentukan pH suatu HCl secara
paling tepat? Jelaskan jawaban anda!
Jika ingin mengukur pH larutan HCl dengan nilai pH yang paling
tepat,

maka memilih

menggunakan pH meter digital. Hal ini

disebabkan karena larutan indikator yang lain, seperti bromtimol


biru dan fenolftalein, hanya menyediakan trayek pH tertentu
tanpa bisa menentukan nilai pH secara pasti. Kertas lakmus
hanya memiliki trayek warna, tidak memiliki trayek warna yang
pasti dan hanya menggolongkan larutan adalah larutan asam

atau

basa,

sedangkan

indikator

universal

masih

memiliki

kelemahan pada ketelitian angka desimal jika dibandingkan


dengan pH meter digital.
2. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus, diperoleh data
sebagai berikut.
Larutan yang diuji

Warna Lakmus
Merah
Merah
Merah
Biru
Merah
Biru

A
B
C
D
E

Biru
Biru
Merah
Biru
Biru
Biru

Larutan-larutan manakah yang mengandung ion OH - lebih


banyak daripada ion H+? Jelaskan jawaban anda!
Larutan C dan E, larutan dengan ion OH - merupakan larutan
basa. Identifikasi larutan basa dapat dilakukan dengan uji kertas
lakmus. Dalam pengujian ini, larutan basa dapat diketahui
dengan adanya perubahan kertas lakmus lakmus merah menjadi
biru dan lakmus biru tetap biru
3. Disediakan: kertas lakmus merah dan biru, larutan fenolflatein,
larutan bromtimol biru, indikator universal, dan pH meter digital.
Manakah yang anda pilih untuk menentukan pH suatu HCl secara
paling tepat? Jelaskan jawaban anda!
Jika ingin mengukur pH larutan HCl dengan nilai pH yang paling
tepat,

maka memilih

menggunakan pH meter digital. Hal ini

disebabkan karena larutan indikator yang lain, seperti bromtimol


biru dan fenolftalein, hanya menyediakan trayek pH tertentu
tanpa bisa menentukan nilai pH secara pasti. Kertas lakmus
hanya memiliki trayek warna, tidak memiliki trayek warna yang
pasti dan hanya menggolongkan larutan adalah larutan asam
atau

basa,

sedangkan

indikator

universal

masih

memiliki

kelemahan pada ketelitian angka desimal jika dibandingkan


dengan pH meter digital.

4. a. Jelaskan prinsip kerja pH meter


1. pH meter digunakan untuk mengukur pH suatu larutan yang
memiliki pembaca skala digital prinsip kerjanya dengan cara
mengkalibrasinya terlebih dahulu.
2. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan pH meter.
3. Celupkan elektrode + 2-3 cm ke dalam larutan penyangga (buffer) pH 7.
4. Tekan tombol CAL untuk proses kalibrasi. Pada layar display akan tampak
indikator CAL. Pada layar display bagian atas akan tampak harga pH pada saat
melakukan kalibrasi sebelumnya, sedangkan pada bgian layar bawah akan
menunjukkan harga pH dari larutan penyangga (buffer) yang sedang diukur.
5. Tunggu + 2 menit sampai harga pH pada layar display stabil, kemudian
tekan HOLD/ENT. Pada layar display bagian atas akan tampak harga pH dari
hasil kalibrasi dengan menggunakan larutan penyangga (buffer) yang sudah
diukur.
6. Ulangi cara yang sama untuk larutan penyangga (buffer) pH 4 dan 10.
Berikut ini adalah cara menggunakan pH meter yang baik dan benar.
1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan pH meter.
2. Celupkan elektroda + 2-3 cm ke dalam larutan yang akan diukur, tunggu
beberapa saat.
3. Baca hasil pengukuran pH yang tampak pada layar display.
4. Untuk menahan harga pH agar tidak berubah, tekan tombol HOLD/ENT,
untuk mengembalikan ke kondisi semula, tekan lagi tombol HOLD/ENT.
5. Bila telah selesai digunakan, tekan tombol ON/OFF untuk mematikan pH
b.

meter.
Jelaskan

cara

menghindari

kesalahan

pengukuran

pH

menggunakan pH meter dan soil tester.


Cara menghindari kesalahan menggunakan pH meter adalah
dengan sebagai berikut.
1. Mengkalibrasi terlebih dahulu.
2. Saat pembacaan skala diusahakan saat menekan hold/ent
pada saat skala benar-benar stabil
3. Mencelupkan electrode +2-3 cm agar tidak merusak alat
dan pembacaan benar
Cara menghindari kesalahan menggunakan soil tester adalah
dengan sebagai berikut.

1. Tidak menancapkan probe melebihi batas kuning


2. Usahakan tanah masih dalam kondisi murni
memungkinan

(tidak

digemburkan

dengan

air

jika

terlebih

dahulu)
3. Saat pembacaan mata harus tegak lurus dengan skala.
5. Jelaskan pH tanah dengan kehidupan tumbuhan.
pH tanah sangat mempengaruhi proses kehidupan tumbuhan, pH
mempengaruhi kemampuan tumbuhan dalam menyerap nutrisi
yang berasal dari tanah. Jika pH tanah terlalu asam atau basa
maka tanaman akan keracunan bahkan sampai mati. Oleh
karena itu, diperlukan pH tanah yang sesuai dengan pola
adaptasi tumbuhan tersebut.

Вам также может понравиться