Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trauma kandung kemih adalah suatu keadaan dimana terjadinya ruda
paksa pada area vesika urianaria baik saat vesika urinaria dalam keadaan
penuh ataupun tidak.
Trauma bledder
merupakan
masalah
kesehatan
mayor
yang
diberikan
kerusakan
kandung kemih setelah pasien buang air kecil, untuk memintas suatu
obstruksi yang menyumbat
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.2.8
1.2.9
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui konsep teori, masalah keperawatan dan pendekatan
asuhan keperawatan pasien dengan cedera kandung kemih.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi dari cedera kandung kemih
2. Mengetahui etiologi dari cedera kandung kemih
3. Mengetahui manifestasi klinik cedera kandung kemih
4. Mengetahui patofisiologi cedera kandung kemih
5. Mengetahui klasifikasi dari cedera kandung kemih
6. Mengetahui Pemeriksaan penunjang pada cedera kandung kemih
7. Mengetahui penatalaksanaan dari cedera kandung kemih
8. Mengetahui komplikasi yang terjadi pada cedera kandung kemih
9. Mengetahui asuhan keperawatan dari cedera kandung kemih
1.4 Manfaat
asuhan
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Anatomi Fisiologi
rectum
oleh
duktus
deferens,
vesika
seminalis,
dan
vesika
2.2 Definisi
kandung
kemih
dapat
bersifat
intraperitoneal
atau
2.6 Pathway
Kecelakaan lalu
lintas/kerja
Patah tulang
fragmen pelvis
Pecahan tulang
mengenai VU
Trauma tembus
(tembak, tusuk sajam)
Adanya luka
trauma
Resiko infeksi
Kerusakan jar. VU
Robekan pada VU
Respon inflamasi
Terputusnya
pemb. Darah VU
Fungsi VU menurun
Pelepasan mediator
nyeri (prostaglandin)
hematuria
perdarahan
Respon hipotalamus
Krisis situasional
Resiko syok
hipovolemia
G3 eliminasi urin
Kesulitan beraktivitas
Persepsi nyeri
Ansietas
Intoleransi
aktivitas
Hambatan mobilisasi
fisik
2.7 Klasifikasi
1. Rupture ekstaperitoneal kandung kemih.
Ruptur ekstraperitoenal biasanya berhubungan dengan fraktur panggul
(89%-100%). Sebelumnya , mekanisme cidera diyakini dari perforasi
langsung oleh fragmen tulang panggul. Tingkat cidera kandung kemih
secara langsung berkaitan dengan tingkat keparahan fraktur.
2. Rupture kandung kemih intraperitoneal.
Rupture kandung kemih intraperitoneal digambarkan sebagai masuknya
urine secara horizontal kedalam kompartemen kadung kemih. Mekanisme
cidera adalah peningkatan tingkat tekanan intravesikel secara tiba-tiba
kekandung kemih yang penuh. Kekuatan daya trauma tidak mampu
ditahan oleh kemampuan dinding kandung kemih sehingga terjadi
perforasi dan urine masuk kedalam peritoneum.
3. Kombinasi rupture intraperitoneal dan ekstraperitoneal.
Meknaisme cidera penetrasi memungkinkan cidera menembus kandung
kemih seperti peluru kecepatan tinggi melintasi kandung kemih atau luka
tusuk abdominal bawah. Hal itu akan menyebabkan intraperitoneal,
ekstraperitoneal, cidera, atau gabungan kandung kemih. (Muttaqin Arif,
2014)
2.8 Pemeriksaan Laboraturium / Penunjang
a)
Hematokrit menurun.
c. Sepsis
d. Ekstravasasi (penyebaran darah ke jariangan)
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Identitas Klien : meliputi nama, usia, jenis kelamin, no. register dll
2. Keluhan Utama : nyeri pada abdomen bagian bawah
3. Riwayat Penyakit
A. Riwayat penyakit sekarang
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
Pada
saat
urin
dipantau
kadang
terdapat
darah
dan
Gelisah, cemas
Takikardi
Perkusi
1. Pasien dalam posisi terlentang
2. Perkusi dilakukan dari arah depan
3. Lakukan pengetukan pada daerah kandung kemih, daerah
suprapubis
Palpasi
1.
2.
3.
4.
NDX
TUJUAN
INTERVENSI
I Melaporkan nyeri
1. Kaji nyeri, catat lokasi,1.
hilang/ terkontrol karakteristik, beratnya
dengan kriteria:
RASIONAL
Berguna dalam penga-wasan
keefektifan obat, kemajuan
Klien tidak
Skala nyeri 0
intervensi selanjutnya.
3.
fowler)
terlentang.
4.
II Tidak ada ham-1. Catat respon emosi/peri- 1. Imobilisasi yang dipak-sakan dapat
batan mobilitas
fisik dengan
kriteria :
Klien bebas
bergerak tanpa
ada nyeri
Pergerakan
tidak terbatas
2. Bantu klien untuk mela- 2. ROM dapat melatih kekuatan otot dan
kukan ROM pasif ke aktif
secara bertahap.
atropi/kontraktur.
3. Meminimalisasikan ter-jadinya
memenuhi
kebutuhan-nya
tindakan.
sendiri
III Cemas teratasi 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Salah satu informasi yang
dengan kriteria: klien.
untuk mengung-kapkan
perasaannya.
kepercayaannya.
Allah SWT.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Trauma bledder merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
kerusakan kandung kecing dan uretra yang penanganannya bisa dilakukan
dengan pembedahan yang memerlukan penatalaksaan segera. Apabila tidak
cepat ditanggulangi akan menyebabkan komplikasi seperti peritonitis dan
sepsis. Tanda dan gejala yang ditimbulakan oleh trauma bledder antara lain
nyeri supra publik baik verbal maupun saat palpasi, ketidakmampuan untuk
baung air kecil, suhu tubuh meningkat, dan syok.
4.2 Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon
perawat harus memahami secara detail tentang seluk beluk penyakit cedera
kandung kemih sehingga kita dapat melakukan asuhan keperawatan secara
benar. Untuk masyarakat setelah membaca makalah ini dapat berhati-hati atau
waspada terhadap gaya hidup ataupun lingkungannya karena dengan itu
cedera kandung kemih dapat menjangkit tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, 2007. Askep pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perizalium. Jakarta:
Salemba Medika