Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
A. Derivat Benzodiazepin
Benzodiazepin merupakan golongan obat anti cemas yang sering
digunakan. Obat ini telah menggantikan barbiturat dalam pengobatan cemas
karena lebih efektif dan aman. Derivat benzodiazepin berefek hipnotk-sedatif,
relaksasi otot, ansiolitik dan antikonvulsi. Benzodiazepin bukan depresan SSP
seperti halnya barbiturat. Benzodiazepin yang dianjurkan sebagai antiansietas
adalah diazepam, bromazepam, lorazepam, alprazolam dan klobazam.
Mekanisme kerja benzodiazepine adalah dengan pengikatan GABA
reseptornya pada membran sel akan membuka saluran klorida, meningkatkan efek
konduksi klorida. Aliran ion klorida yang masuk menyebabkan hiperpolarisasi
spastik,
dengan
cara
Klonopin
Xanax
Lorazepam
Clobazam
Ativan
Frisium
Sediaan
Dosis per hari
Tablet: 2 mg, 5 mg, 10 mg
1 x 2-40 mg
Injeksi: 10 mg
Tablet: 0,5 mg, 1 mg, 2 mg
1 x 0,5-2 mg
Tablet: 0,25 mg, 0,5 mg,
1 2-3 x 0,5-2 mg
mg, 2 mg
Tablet: 0,5 mg, 1 mg, 2 mg
1-2 x 0,5-2 mg
Tablet: 10 mg
2-3 x 5-10 mg
B. Buspirone
Buspirone memiliki mekanisme kerja obat sebagai antagonis selektif
reseptor serotonin (5-HT1A dan 5-HT2). Farmakodinamik dari buspirone adalah
tidak memperlihatkan aktivitas GABA-ergik. Absorbsi dari buspirone terjadi di
saluran gastro-intestinal secara cepat apabila obat diminum peroral, dengan peak
plasma concentration setelah 40 sampai 90 menit. Distribusi dari buspirone yaitu
adanya protein-binding sebesar 95 %. Metabolisme buspirone terjadi di dalam
hepar melalui aktivitas hidroksilasi dan oksidatif dealkylasi. Ekskresi obat
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urin dan feses (sebagai metabolit) setelah
mengkonsumsi obat dua sampai empat jam.
Buspirone termasuk golongan azaspirodekandion yang memiliki efek sedatif
relatif ringan. Menurut penelitia yang dilakukan, diduga risiko obat ini
menimbulkan toleransi dan ketergantungan kecil. Obat ini tidak efektif jika
diberikan kepada pasien dengan diagnosis panic disorder. Efek dari obat antianxietas ini baru dapat terlihat setelah 10 sampai 15 hari pemakaian.
Nama dagang buspirone adalah Xiety (Lapi). Obat ini dapat diberikan
kepada pasien dengan indikasi general anxiety disorder dan pasien dengan gejala
anxietas non-spesifik dengan atau tanpa depresi. Dosis dapat diberikan tiga kali
lima mg per hari, dosis dapat dinaikan lima mg dengan interval dua sampai tiga
hari setelah efek terapi optimal diperoleh. Dosis maksimal yang dapat diberikan
adalah 60 mg. Obat ini memiliki sediaan tablet 10 mg. Obat dapat diberikan
sebelum ataupun sesudah makan. Buspirone merupakan kontrandikasi untuk
pasien dengan serangan kejang, gangguan fungsi ginjal dan hati, kehamilan serta
ibu sedang menyusui (laktasi). Efek samping yang ditimbukan obat ini adalah
gastric discomfort, insomnia, pusing, gelisah, dan gugup. Jika obat diberikan
bersamaan dengan MAOI, maka akan menyebabkan tekanan darah tinggi.
C. Antihistamin (Hydroxyzine)
Mekanisme kerja dari hydroxyzine adalah memblok histamine pada
reseptor H1 di sel-sel efektor dari saluran pencernaan, pembuluh darah, dan
saluran
pernapasan.
Hydroxyzine
merupakan
antihistamin
sedatif
dan
D. Derivat Barbiturat
Barbiturat merupakan golongan obat yang terdiri dari fenobarbital,
mephobarbital, pentobarbital, sekobarbital dan thiopental. Secara kimiawi, asam
barbiturat tidak menyebabkan depresi SSP tetapi adanya gugus alkali memberikan
aktivitas hipnotik-sedatif. Barbiturat merupakan obat sedatif-hipnotik yang
meibatkan kompleks reseptor GABA, reseptor benzodiazepin, dan reseptor ion
klorida. Barbiturat memiliki mekanisme kerja dengan cara meningkatkan inhibisi
neurotransmitter melalui reseptor GABA yang bekerja pada reseptor GABA-alfa.
Efek sampingnya yaitu disforia paradoksikal, hiperaktivitas, dan disorganisasi
kognitif. Efek samping yang jarang adalah sindroma Steven Jhonshon, anemia
megaloblastik, dan osteopeni.