Вы находитесь на странице: 1из 3

SOAL NOMOR 2

1. Transisi keruangan menurut Lo, Salih, Douglass adalah transformasi keruangan


yang lebih mengarah kepada hubungan dualisme antara desa kota seiring
dengan perkembangan perekonomian yang ada. Dalam buku ini menyebutkan
saat ini khususnya di dunia ketiga yang meliputi Asia Tenggara dan Asia
Selatan tengah mengalami perkembangan perekonomian khususnya disektor
perindustrian.

Perkembangan

perindustrian

ini

bertampak

terhadap

peningkatan perekonomian namun juga memberikan dampak terhadap


ketimpangan wilayah. Hal ini disebabkan oleh tidak meratanya distribusi
pendapatan antara desa dan perkotaan. Untuk perkotaan pertumbuhan
perekonomian semakin hari semakin membaik serta didukung dengan
pembangunan sebaliknya di desa jumlah pendapatan tetap kecil dan tingkat
kemiskinan yang juga tinggi. Hal ini disebabkan kerena tidak meratanya
jumlah penduduk yaitu lebih terkonsentrasi diperkotaan serta kondisi desa
yang semakin tertinggal karena rendahnya distribusi pendapatan dan
berkurangnya tenaga kerja yang ada.
Dalam transformasi keruangan makro dualisme juga berperanan
terhadap ekspor dan impor produk primer pasar dunia. Dalam hal ini sektor
formal perkotaan biasanya lebih dipegang oleh asing dan perusahaan swasta.
Pada perkembangannya perekonomian pedesaan khususnya pertanian dan
perkebunan masih terisolasi dari pasar internaional khususnya pangan. Disaat
pertumbuhan industri terpimpin pertumbuhan perekonomian memamang
berlangsung cepat. Hal ini karenan terjadinya transisi perekonomian dari
ekspor pertanian menjadi ekspor barang industri khususnya produk konsumsi.
Dalam hal ini barang konsumsi industri impor tergantikan oleh modal dan
barang setengah jadi khususnya di Asia selatan dan Asia Timur. Hingga
selanjutnya kota di Asia sendiri saat ini tengah berkembang industri modern
yang berupah tinggi namun menyerap tenaga kerja rendah.
Selain itu interaksi antara desa kota akan menyebabkan beberapa trend
keruangan yaitu :
a. Pesatnya pertumbuhan industri yang lebih berorentasi pada ekspor sehingga
keterbukaan

perekonomian

internasional

meningkat.

dan

Oleh

ketergantungan
karena

itu

akan

akan
terjadi

perdagangan
percepatan

pembangunan pada desa dan kota yang ada. Namun hal ini juga berdampak
pada peningkatan kesenjangan antar daerah serta pemusatan pembangunan
dan pertumbuhan perekonomian suatu wilayah.

b. Polarisasi dimana industri modern berdampingan dengan ekonomi tradisional.


Hal ini akan menyebabkan tingginya angka migrasi perkotaan sehingga
menimbulkan permukiman kumuh, berkembangnya sektor informal serta akan
meningkatkan kesenjangan antara desa kota karena kurang harmonisnya
fungsi perkotaan terhadap pembangunan dipedesaan.
c. Sektor pertanian yaitu adanya penurunan terhadap tren upah pekerja serta
peningkatan tingkat imigrasi yang tinggi.
d. Ketidakmerataan pembanguan desa kota karena wilayah hanya didukung
oleh SDA namun teknologi serta SDM masih minim.
2. Berdasarkan transformasi keruangan yang dikemukakan oleh Lo, Salih,
Douglass

transformasi

keruangan

yang

cocok

untuk

diadopsi

dalam

pengembangan wilayah diIndonesia adalah pada model ke 2 dan ke 3 yaitu


melakukan pembangunan ke dalam serta membangun kekuatan politik dan
pengontrolan oleh pemerintah. Kedua model ini dipilih karena :
a. Indonesia yang kaya akan SDA dan sektor pertanian namun tidak merata
dan masih belum terlalu dikembangkan
b. Kepadatan penduduk yang tidak merata, yaitu terpusat pada daerah tertentu
khususnya perkotaan
c. Teknologi masih berkembang di Indonesia
d. Pembangunan masih belum merata pada derah daerah
Berdasarkan kondisi yang ada maka dengan menggunakan pemodelan
ke 2 yaitu beorientasi pada pembangunan wilayah pedesaan akan sangat
membantu dalam mewujudkan kemandirian pedesaan serta mengurangi
namun tetap berinteraksi dengan perkotaan. Dengan penerapan model ini
investasi

dari

luar

akan

lebih

diarahkan

kepedesaan.

Dampaknya

sumberdaya serta potensi pertanian akan lebih tereksploitasi secara efektif


serta hasil produksi khususnya pertanian akan meningkat. Hal ini akan lebih
baik jika diukung dengan perkembangan teknologi dan wilayah pasar serta
ekspor impor yang ada.
Sedangkan untuk model ke 3 yaitu penguatan fungsi pemerintah
dalam pengontrolan serta mengatur hubungan pedesaan dan perkotaan.
Dalam hal ini pemerintah lebih berfungsi lebih dalam pengaturan dan
pengorganisasian.

Sebagaimana

yang

diketahui

kondisi

masyarakat

indonesia yang belum terlalu maju khususnya dipedesaan maka masih belum
bisa dalam pengontrolan perekonomian khususnya yang berhubunagn
dengan pihak swasta dan investasi. Dengan adanya dukungan serta
pereanan pemerintah baik berupa pengaturan alur migrasi, kebijakan
perekonomian akan lebih mengamankan perkembangan wilayah. Namun

demikian dalam hal ini desa dan kota masih akan mengalami keterkaitan
antara satu dengan yang lainnya khususnya dibidang perekonomian. Comtoh
pengaplikasisannya adalah dana seda untuk setiap desa di Indonesia.

Вам также может понравиться