Вы находитесь на странице: 1из 7

1.

Teori Humanistik
Teori Humanistik merupakan teori yang menitikberatkan pada
pentingnya isi proses belajar. Dengan berfokus pada manusianya itu sendiri
sebagai pelaku. Manusia yang memiliki kemampuan untuk berfikir secara
rasional dan memiliki potensi yang maksimal untuk mengatur kehidupannya.
Mereka bertanggung jawab atas kehidupan dan perbuatan mereka. Mereka
pun memiliki kebebasan dan kemampuan untuk mengubah perilaku dan sikap
mereka.
Teori yang lahir dari ketidakpuasan para psikolog atas teori
behaviorime dan psikodinamika ini memandang perlunya memanusiakan
manusia dalam proses pembelajaran. Dengan memberikan kesempatan bagi
siswa untuk memahami pribadi mereka dan mengerti potensi mereka sendiri.
Sehingga tercapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri yaitu perubahan pola
berfikir, sikap dan perilaku.
Dalam teori Humanistik peran guru hanya sebagai fasilitator dan
motivator siswa dalam proses pembelajaran. Mereka memberikan motivasi
yang menyadarkan siswanya akan pentingnya dan manfaat dari materi yang
diberikan. Sehingga para siswa tergugah dan bergairah untuk mempelajari
materi tersebut. Selama berlangsungnya proses pembelajaran siswa bisa
berperan aktif dan memiliki inisiatif sendiri untuk belajar.

A. Contoh Aplikasi Teori Humanistik


Misal pada tingkatan Sekolah Menengah, dalam pelajaran biologi
(misal materi anatomi) dengan menggunakan teori humanistik, sebelum
menyampaikan materi guru menjelaskan akan pentingnya ilmu anatomi bagi
siswa untuk mengetahuinya. Guru juga menerangkan manfaat dari
mempelajari ilmu tersebut dengan memberikan contoh-contoh akan
pentingnya dan manfaatnya ilmu anatomi dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga siswa tertarik dan termotivasi untuk mempelajarinya. Hal ini akan
membantu lancarnya proses pembelajaran selanjutnya.
Selama proses pembelajaran diharapkan guru tidak monoton
memberikan materi dengan berceramah panjang lebar sehingga siswa merasa
jenuh dan bosan dalam kelas. Tapi guru memberikan ruang bagi siswa untuk

ikut aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Guru bisa memberikan waktu
kepada siswa untuk bertanya dan memberikan kritik atas materi yang guru
berikan, juga mereka bebas mengeluarkan pendapatnya dengan memberikan
apresiasi atas apa yang mereka ungkapkan. Guru juga bisa memberikan
waktu bagi siswa untuk berdiskusi mengenai materi.

2. Teori Belajar Konstruktivisme


Kontruksi

berarti

bersifat

membangun,

dalam

konteks

filsafat

pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun


tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan
landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep,
atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus
mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman
nyata.
Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan
masalah, mencari ide dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham
karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka
akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi.
Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih
lama semua konsep.
A.

Peranan Teori Konstruktivisme di Kelas


Berdasarkan ciri-ciri pembelajaran konstruktivisme tersebut di atas,
berikut ini dipaparka tentang penerapan di kelas.

1. Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar


Dengan menghargai gagasa-gagasan atau pemikiran siswa serta
mendorong siswa berpikir mandiri, berarti guru membantu siswa menemukan
identitas intelektual mereka. Para siswa yang merumuskan pertanyaanpertanyaan dan kemudian menganalisis serta menjawabnya berarti telah
mengembangkan tanggung jawab terhadap proses belajar mereka sendiri
serta menjadi pemecah masalah (problem solver)

2. Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan


beberapa waktu kepada siswa untuk merespon
Berfikir reflektif memerlukan waktu yang cukup dan seringkali atas
dasar gagasan-gagasan dan komentar orang lain. Cara-cara guru mengajukan
pertanyaan dan cara siswa merespon atau menjawabnya akan mendorong
siswa mampu membangun keberhasilan dalam melakukan penyelidikan
3. Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi
Guru yang menerapkan proses pembelajaran konstruktivisme akan
menantang para siswa untuk mampu menjangkau hal-hal yang berada di
balik respon-respon faktual yang sederhana. Guru mendorong siswa untuk
menghubungkan dan merangkum konsep-konsep melalui analisis, prediksi,
justifikasi, dan mempertahankan gagasan-gagasan atau pemikirannya.
4. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau didkusi dengan guru dan
siswa lainnya
Dialog dan diskusi yang merupakan interaksi sosial dalam kelas yang
bersifat intensif sangat membantu siswa untuk mampu mengubah atau
menguatkan gagasan-gagasannya. Jika mereka memiliki kesempatan untuk
megemukakan apa yang mereka pikirkan dan mendengarkan gagasan-gagasan
orang lain, maka mereka akan mampu membangun pengetahuannya sendiri
yang didasarkan atas pemahaman mereka sendiri. Jika mereka merasa aman
dan nyaman untuk mengemukakan gagasannya maka dialog yang sangat
bermakna akan terjadi di kelas.
5. Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong
terjadinya diskusi
Jika diberi kesempatan untuk membuat berbagai macam prediksi,
seringkali siswa menghasilkan berbagai hipotesis tentang fenomena alam ini.
Guru yang menerapkan konstruktivisme dalam belajar memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk menguji hpotesis yang mereka buat,
terutama melalu diskusi kelompok dan pengalaman nyata
6. Guru memberika data mentah, sumber-sumber utama, dan materimateri interaktif
Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstruktivisme
melibatkan para siswa dalam mengamati dan menganalisis fenomena alam
dalam dunia nyata. Kemudian guru membantu para siswa untuk menghasilkan
abstraksi atau pemikiran-pemikiran tentang fenomena-fenomena alam tersebut
secara bersama-sama.
B.

Contoh Model Pembelajaran Konstruktivisme


Salah satu contoh yang disarankan adalah memulai dari apa yang
menurut siswa hal yang biasa, padahal sesungguhnya tidak demikian. Perlu
diupayakan terjadinya situasi konfik pada struktur kognitif siswa. Contohnya
mengenai cecak atau cacing tanah. Mereka menduga cecak atau cacing tanah
hanya satu macam, padahal keduanya terdiri lebih dari satu genus (bukan

hanya berbeda species). Berikut ini akan dicontohkan model untuk


pembelajaran mengenai cacing tanah melalui ketiga tahap dalam
pembelajaran kntruktivisme (ekplorasi, klarifikasi, dan aplikasi)

Fase Eksplorasi

A.

Diperlihatkan tanah berisi cacing dan diajukan pertanyaan: Apa yang


kau ketahui tentang cacing tanah?.
b. Semua jawaban siswa ditampung (ditulis dipapan tulis jika perlu).
c. Siswa diberi kesempatan untuk memeriksa keadaan yang sesungguhnya,
dan diberi kesempatan untuk merumuska hal-hal yang tidak sesuai
dengan jawaban mereka semula.
a.

B. Fase Klarifikasi
a. Guru memperkealkan macam-macam cacing dan spesifikasinya.
b. Siswa merumuskan kembali pengetahuan mereka tentang cacing tanah.
c. Guru memberikan masalah berupa pemilihan cacing yang cocok untuk
dikembangbiakkan.
d. Siswa mendiskusikannya secara berkelompok dan merencanakan
penyelidikan.
e. Secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menguji
rencananya.
f. Siswa mencari tambahan rujukan tentang manfaat cacing tanah dulu dan
sekarang.

C. Fase Aplikasi
Secara berkelompok siswa melaporkan hasilnya, dilanjutkan dengan
penyajian oleh wakil kelompok dalam diskusi kelas.
b. Secara bersama-sama siswa merumuskan rekomendasi untuk para pemula
yang ingin ber-ternak cacing tanah.
c. Secara perorangan siswa membuat tulisan tentang perkehidupan jenis
cacing tanah tertentu sesuai hasil pengamatannya.
a.

3. Teori belajar Behaviorisme


Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gagne dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu
berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagaii
aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar.

Teori

behavioristik dengan

model

hubungan

stimulus-responnya,

mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku
tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya
perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila
dikenai hukuman.
A. Penerapan Teori Behaviorisme dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Para pakar Psikologi belajar bahasa penganut faham Behaviorisme
berpendapat bahwa belajar bahasa berlangsung dalam lima tahap, yaitu:
a. Trial and error
b. Mengingat-ingat
c. Menirukan
d. Mengasosiasikan
e. Menganalogikan

Dari kelima langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa berbahasa pada


dasarnya merupakan proses pembentukan kebiasaan.
Dalam teori ini Behaviorisme, segala tingkah laku manusia menjadi suatu
prilaku berbahsa yang menjadi manifestasi stimulus dan respon yang dilakukan
terus-menerus menjadi suatu kebiasaan. Berdasarkan teori ini, pembelajaran
bahasa dilakukan dengan mendahulukan pengenalan keterampilan mendengar dan
berbicara daripada keterampilan lainnya, pemberian latihan-latihan dan
penggunaan bahasa secara aktif dan terus menerus, penciptaan lingkungan
berbahasa yang kondusif, penggunaan media pembelajaran yang memungkinkan
siswa mendengar dan berinteraksi dengan penutur asli, pembiasaan motivasi
sehingga berbahsa asing menjadi sebuah prilaku kebiasaan.
Ada beberapa kegiatan pembelajaran bahasa Arab yang dapat dikembangkan
berdasarkan teori ini, diantara yang penting adalah:
a. Pengenalan ketrampilan mendengar dan berbicara sebagai awal dalam
pembelajaran sebelum ketrampilan membaca dan menulis.
b. Latihan dan penggunaan bahasa secara aaktif dan terus menerus agar
pembelajar memiliki ketrampilan berbahasa dan berbentuk kebiasaan
menggunakan bahasa.
c. Penciptaan lingkungan berbahsa yang kondusif agar mendukung proses
pembiasaan berbahasa secara efektif.
d. Penggunaan media pembelajaran yang memungkinkan pembelajar
mendebgar dan berinteraksi dengan penutur asli.
e. Memotivasi guru bahasa untuk tampil berbahsa secara baik dan benar,
sehingga dapat menjadi teladan yang baik bagi para siswanya dalam
berbahasa.

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dan menentukan keberhasilan


dalam proses pembelajaran bahasa arab adalah lingkungan (biah, einvironment),
tak terkecuali lingkungan berbahasa. Dan tujuan penciptaan lingkungan
berbahasa Arab, tak lain adalah:
1. Untuk membiasakan dalam memanfaatkan bahasa Arab secara komunikatif,
melalui praktek percakapan (muhadatsah), diskusi (munaqasyah), seminar
(nadwah), ceramah dan berekpresi melalui tulisan (tabir dan tahriry)
2. Memberikan penguatan (reinforcement) pemerolehan baha yang sudah
dipelajari di kelas.
3. Menumbuhkan kreativitas dan aktivitas berbahasa Arab yang terpadu antara
teori dan praktik dalam suasana informal yang santai dan menyenangkan.
1. Teori Belajar Kognitivisme
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes
terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif inii
memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran
melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan
antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model inii
menekankan pada bagaimana informasi diproses.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan
Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda.
Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh
utama terhadap belajar. Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan
bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh
informasi dari lingkungan.

Contoh Pembelajaran Teori Kognitif :


Teori pembelajaran kognitif merupakan pembelajaran yang menitikberatkan
pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta didik (individu).
Mahasiswsa Salah satu mata kuliah yang menggunakan teori ini adalah Kalkulus.
Pada saat dosen menjelaskan sub materi deferensial (turunan) I.Contoh
pembelajaran adalah sebagai berikut: Dosen hanya menjelaskan gambaran umum
dari materi deferensial yang berupa kumpulan rumus-rumus dasar perhitungan yang
kemudian memberikan contoh-contoh soal deferensial untuk diselesaikan dalam
kurun waktu tertentu oleh masing-masing mahasiswa.
A.

Dengan batasan waktu yang diberikan mahasiswa diberikan tanggungjawab


dan keleluasan untuk menyelesaikan soal dengan berdasarkan pada konsep yang
telah diberikan. Selama kurun waktu tersebut, dosen berkeliling untuk
memperhatikan yang dikerjakan mahasiswa.
Setelah waktu yang ditentukan habis, dosen mulai menunjuk beberapa
mahasiswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Dari proses tersebut dosen dapat
menganalisis sejauh mana kemampuan dari mahasiswa yang dididiknya.
Koreksipun akan dilakukan apabila ada hasil kerja yang tidak sesuai setelah
mahasiswa selesai mengerjakannya dan menjelaskan letak langkah kekurangan dari
hasil kerja mahasiswa. Jika memang setelah itu tidak ada pertanyaan, maka dosen
menganggap materi sudah bisa diterima dan kembali memberikan contoh soal untuk
dikerjakan di rumah dan dikumpul pada hari tertentu.
Konsekuensi Pembelajaran Contoh Diatas dari Sisi Guru, Siswa, dan
Lingkungan Belajar Contoh pembelajaran kalkulus tersebut dikatkan sebagai contoh
dari pembelajaran kognitif

Вам также может понравиться

  • Kata Pengantar KPD Lili
    Kata Pengantar KPD Lili
    Документ3 страницы
    Kata Pengantar KPD Lili
    ZieP.Tanjeong
    Оценок пока нет
  • Salam Teraupetik: B. Strategi Pelaksanaan 1. Orientasi
    Salam Teraupetik: B. Strategi Pelaksanaan 1. Orientasi
    Документ10 страниц
    Salam Teraupetik: B. Strategi Pelaksanaan 1. Orientasi
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Nebulizer Therapy
    Nebulizer Therapy
    Документ2 страницы
    Nebulizer Therapy
    HastariSetiawan
    Оценок пока нет
  • Dermatosis Ertmsa
    Dermatosis Ertmsa
    Документ18 страниц
    Dermatosis Ertmsa
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Bab I-Iv
    Bab I-Iv
    Документ31 страница
    Bab I-Iv
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Log-Book Kegiatan Praktik Keperawatan Intensif I: Ya TDK
    Log-Book Kegiatan Praktik Keperawatan Intensif I: Ya TDK
    Документ2 страницы
    Log-Book Kegiatan Praktik Keperawatan Intensif I: Ya TDK
    Irma.aziza10
    Оценок пока нет
  • Obat Gangguan Kardio Vaskuler
    Obat Gangguan Kardio Vaskuler
    Документ3 страницы
    Obat Gangguan Kardio Vaskuler
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • RPP MNJ Kep 11
    RPP MNJ Kep 11
    Документ5 страниц
    RPP MNJ Kep 11
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ1 страница
    Bab I
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Bab IV
    Bab IV
    Документ16 страниц
    Bab IV
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • RPP7
    RPP7
    Документ4 страницы
    RPP7
    Maulana
    Оценок пока нет
  • Daftar Judul Skripsi2
    Daftar Judul Skripsi2
    Документ2 страницы
    Daftar Judul Skripsi2
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • RPP MNJ
    RPP MNJ
    Документ1 страница
    RPP MNJ
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Konsep Discharge Planning
    Konsep Discharge Planning
    Документ7 страниц
    Konsep Discharge Planning
    Edy 'Dug Wirawan
    Оценок пока нет
  • RPP7
    RPP7
    Документ4 страницы
    RPP7
    Maulana
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Isi - 1
    Isi - 1
    Документ19 страниц
    Isi - 1
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    Anonymous 9bVj5L9
    Оценок пока нет
  • Perawat Dengan Analis
    Perawat Dengan Analis
    Документ8 страниц
    Perawat Dengan Analis
    Farid Riyadi
    50% (4)
  • Aktivitas Fisik PJK
    Aktivitas Fisik PJK
    Документ84 страницы
    Aktivitas Fisik PJK
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ1 страница
    Bab I
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Bab I-Iv
    Bab I-Iv
    Документ31 страница
    Bab I-Iv
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Gagal Ginjal Kronik
    Gagal Ginjal Kronik
    Документ9 страниц
    Gagal Ginjal Kronik
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Keperawatan Kegawatdaruratan
    Pengkajian Keperawatan Kegawatdaruratan
    Документ12 страниц
    Pengkajian Keperawatan Kegawatdaruratan
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Makalah Trauma Thorax
    Makalah Trauma Thorax
    Документ21 страница
    Makalah Trauma Thorax
    Engel Turangan
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ7 страниц
    Daftar Isi
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Asam Urat
    Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Asam Urat
    Документ16 страниц
    Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Asam Urat
    mehndut
    100% (2)
  • Cover
    Cover
    Документ2 страницы
    Cover
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет
  • Format Resume HD
    Format Resume HD
    Документ10 страниц
    Format Resume HD
    Farid Riyadi
    Оценок пока нет