Вы находитесь на странице: 1из 7

Perubahan dalam Hubungan antara Tepi Servikal Mahkota dan Margin Gingiva

pada Gigi Tiruan Cekat


(Dinova, M., Doseva, V 2006.Changes in Correlations Between Cervical Crown Edge and
Marginal Gingiva in Fixed Prosthodontics. Journal of IMAB 12 (2) : 45-46)

ABSTRAK
Adaptasi gingiva pada prostodontik cekat dan penilaian keadaan jaringan
periodontal berperan utama dalam keberhasilan jangka gigi tiruan cekat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai perubahan dalam korelasi
antara tepi servikal mahkota dan margin gingiva pada pasien dengan gigi tiruan
cekat.
Bahan dan Metode: 54 pasien: 31 wanita dan 23 pria, usia dari 32 sampai
71 tahun (usia pertengahan 52 tahun) diperiksa. Pasien dengankontruksi gigitiruan
cekat yang berbeda: mahkota dan jembatan logam penuh, logam-keramik, akrilik,
dan PFM dengan pemakaian selama 2 sampai 25 tahun(pertengahan lamanya
penggunaan 14 tahun).
Pemeriksaan klinis periodontal meliputi: indeks kebersihan mulut,
perdarahan gingiva (PBI), jarak antara tepi servikal mahkota dan margingingiva,
kedalaman poket saat probing, tingkat perlekatan klinis, pertumbuhan gingiva
berlebih, kegoyangan gigi.
Hasil: Pemeriksaan klinis menunjukkan sedikit peradangan pada jaringan
gingiva dari gigi yang dipasang mahkota dengan tepi mahkota tepat pada margin
gingiva dan tanda-tanda klinis minor, peradangan dalam kasus dengan lokasi
margin mahkota pada supragingiva. Rata-rata nilai PBI lebih tinggi pada mahkota
dengan tepi di subgingiva. Kesimpulannya mahkota dan gigitiruan cekat
meningkatkan terjadinya insidensi dari peradangan gingiva yang berkontak
1

dengan restorasinya, terutama jika penempatan garis akhir tepi mahkota berada di
daerah intracrevicular, buruknya adaptasi marginal, dan permukaan yang kasar.
Kesimpulan: Faktor-faktor utama untuk mendapatkan peran pencegahan
masalah periodontal dari penggunaan gigi tiruan cekat dan untuk menjaga
kesehatan periodontal adalah adaptasi yang tepat dari mahkota dan retainer
terhadap batas preparasi gingiva, pembebasan maksimal daerah interdental, kontur
yang tepat dari mahkota, pemolesan yang baik, motivasi dan instruksi untuk
menjaga kebersihan mulut pasien.

PENDAHULUAN
Telah dibuktikan tentang kapasitas biologis dari periodonsium yang sehat
dan kurang sehat untuk mendukung gigi tiruan cekat sebagian telah
didokumentasikan. Kombinasi perawatan periodontal dan prostetik cenderung
meningkatkan keberhasilan perawatan setelah 10 sampai 25 tahun. Adaptasi
gingiva dari gigitiruan cekat dan penilaian keadaan jaringan periodontal berperan
utama dalam reevaluasi keberhasilan. Faktor-faktor penting untuk mendapatkan
prognosis jangka panjang adalah perawatan yangadekuatuntuk lesi periodontal,
pemeliharaan kesehatan periodonsium, perencanaan yang baik, desain dan
pembuatan konstruksi gigitiruan yang baik. Penulis memberi perhatian khusus
pada

peran

pencegahan

masalah

periodontal

dari

konstruksi

sementaradandefinitif, serta pentingnya kesehatan dan stabilitas jaringan


periodontal demi mendapatkan keberhasilan jangka panjang (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10).
Insersi gigi tiruan cekat dapat mempengaruhi kondisi periodontal. Beberapa

pengamatan klinis menunjukkan bahwagingiva pendukung gigi geligi yang


dirawat secara prostodontik lebih sering mengalami peradangan dan juga
pembentukkan poket, resesi gingiva, serta pembesaran gingiva berlebihdapat
terjadi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai perubahan dalam hubungan
antara tepi servikal mahkota dan margin gingiva pada pasien dengan gigi tiruan
cekat.

BAHAN DAN METODE


Subjek pada penelitian ini adalah 54 pasien: 31 wanita dan 23 pria, usia
dari 32 sampai 71 tahun (usiapertengahan52tahun), yang diperiksa selama praktek
klinis oleh mahasiswa tahunke 4 dan 5. Pasien dengankontruksi gigitiruan cekat
yang berbeda: mahkota dan jembatan logam penuh, logam-keramik, akrilik, dan
PFM dengan pemakaian 2 sampai 25 tahun (pertengahan lamanya penggunaan 14
tahun). Jumlah total dari mahkota gigi adalah 97: 6 akrilik, 9 emas, 23 logamkeramik, 59 mahkota alloy dasar. Jumlah total jembatan adalah 24: 1 alloy logam
dasar penuh, 2 logam emas penuh, 14 PFM (1 emas dan 13 alloy dasar), 7
logamkeramik. Jumlah total reteiner adalah 72 dan jumlah pontik adalah 36.
Pemeriksaan klinis periodontal meliputi: indeks kebersihan mulut (HI- %
permukaan yang bebas dari plak),perdarahan gingiva (PBI), jarakantara tepi
servikal mahkota dan margin gingiva dengan jarak terdekat 0,5mm, kedalaman
poket saat probing (jarak terdekat antara margin gingiva dengan dasar poket 0,5
mm), tingkat perlekatan klinis (jarak terdekat antara CEJ atau margin mahkota

artifisial dengan dasar poket 0,5mm), pembesaran gingiva berlebih(jarak negatif


antara margin mahkota dan margin gingiva), kegoyangan gigi.

HASIL
Jumlah total mahkota dan retainer adalah 169, dengan perbedaan lokasi
tepimahkota: 25 di subgingiva, 39 di margin gingiva dan 105 di supragingiva
(Gambar 1-7). Pada kelompok pasien tersebut 13% permukaan gigi bebas plak
dan PBI (papillary bleeding index)= 2,07 tercatat menunjukan tingkat peradangan
gingiva sedang dan tingkat kebersihan mulut yang kurang baik. Pemeriksaan
klinis menujukkan adanya sedikit peradangan pada jaringan gingiva dari gigi yang
memiliki restorasi mahkota dengan tepi pada gingiva dan tanda-tanda klinis minor
dari peradangan dalam kasus tepi mahkota berada pada supragingiva. . Rata-rata
nilai PBI lebih tinggi pada mahkota dengan tepi di subgingiva. Kesimpulannya,
mahkota dan gigi tiruan cekat meningkatkan insidensi dari peradangan lanjut dari
gingiva yang berkontak pada restorasi, terutama jika gigi tiruan cekat memiliki
tepi mahkota pada intracervicular, adaptasi marginal yang buruk, dan permukaan
yang kasar.

DISKUSI
Peran restorasi prostetik terhadap keadaan akhir jaringan lunak sekitarnya
telah lama diketahui. Hasil dari penelitian ini mengkonfirmasi bahwa tepi
mahkota yang terletak di subgingiva, mahkota, permukaankasar servikal dapat
menjadi tempat akumulasi plak, menyebabkan peradangan gingiva dan

memperdalam poket periodontal. Hal tersebut menunjukan bahwa konstruksi gigi


tiruan cekat kompatibel dengan kesehatan jaringan periodontal, bahkan dalam
kasus dengan dukungan jaringan periodontal yang buruk, dengan menggunakan
tepi mahkota pada supragingiva. Untuk alasan estetik perlu untuk menempatkan
tepi mahkota di margin gingival atau pada batas subgingiva yang dapat ditoleransi
0,5 mm. Rekonstruksi dengan mahkota dan jembatan dapat dijaga kebersihan
interproksimal dengan penggunaan sikat interdental. Program pemeliharaan
kebersihan rongga mulut secara reguler pada pasien yang menerima perawatan
gigi tiruan cekat dapat mengurangi terjadinya peradangan, resesi, dan pembesaran
gingiva berlebih.

Gambar1,2,3,4,5,6,7 :Konstruksi prostodontik cekat yang dilekatkan pada


supragingiva

KESIMPULAN

Seiring dengan hasil fungsional dan estetika, konstruksi prostodontik harus


sesuai dengan kebutuhan biologis. Konstruksi prostodontik tidak boleh
mengiritasi jaringan periodontal, tulang alveolar, dan gingiva. Jika pasien
mengikuti instruksi pemeliharaan yang baik, prognosis yang baik dapat
diantisipasi.
Faktor-faktor utama untuk mendapatkan peran pencegahan masalah
periodontal dari penggunaan gigi tiruan cekat dan untuk menjaga kesehatan
periodontal adalah adaptasi yang tepat dari mahkota dan retainer terhadap batas
preparasi gingiva, pembebasan maksimal daerah interdental, kontur mahkota yang
tepat, pemolesan yang baik, motivasi dan instruksi untuk menjaga kebersihan
mulut pasien.

DaftarPustaka
Eichner K and R. Voss. 1971. Kronenrand-Diskussion. Dtsch: Zahnarztl. Z. 26,
742
Eichner K. 1969. Kronenrand und dasmarginaleParodontiumausklinischerSicht.
Dtsch: Zahnarztl. Z. 24, 741
Eichner, K. 1989. Kronenrand undParodontium. Dtsch: Zahnarztl. Z., 44. 10,
737-741
Huttner, G. 1970. Nachuntersuchungenvon Kronen und Brckenzahnersatz Der
Kronenrand und das marginaleParodontium. Med. Diss. FU Berlin
Huttner, G. 1971. Nachuntersuchungenvon Kronen und Brckenzahnersatz aufden
Kronenrand und das marginale Parodontium. Dtsch: Zahnarztl Z. 26, 724
Rehberg, H. 1971. Der Kronenrand. Exakte rRandschluss was ist das. Dtsch:
Zahnarztl Z. 26, 7, 696-699
Scharer, M.; L. Rinn; and F. Kopp. 1980. Asthetische Richtlinien fur
dierekonstruktive Zahnheilkunde. Berlin - Chicago London Moskau Sao Paulo- Tokio: Quintessenz Verlags-GmbH. 99-110
Shillingburg, H., S. Hobo and L.Whitsett. 1977. Grundlagen der Kronen
undBrckenprothetik. QuintessenzVeralgs-GmbH, Berlin - Chicago London Moskau - So Paulo Tokio. 159
Wirz, J., R. Bangert, K. Jger. 1992. Kronen - und Brckenprovisorien. TeilI.
Anforderungen: Quintessenz, 43,1297-1305
Wirz, J. 1999. Klinische Material undWerkstoffkunde. QuintessenzVeralgsGmbH, Berlin - Chicago - London Moskau - Sao Paulo - Tokio, 86-310

Вам также может понравиться