Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Adaptasi gingiva pada prostodontik cekat dan penilaian keadaan jaringan
periodontal berperan utama dalam keberhasilan jangka gigi tiruan cekat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai perubahan dalam korelasi
antara tepi servikal mahkota dan margin gingiva pada pasien dengan gigi tiruan
cekat.
Bahan dan Metode: 54 pasien: 31 wanita dan 23 pria, usia dari 32 sampai
71 tahun (usia pertengahan 52 tahun) diperiksa. Pasien dengankontruksi gigitiruan
cekat yang berbeda: mahkota dan jembatan logam penuh, logam-keramik, akrilik,
dan PFM dengan pemakaian selama 2 sampai 25 tahun(pertengahan lamanya
penggunaan 14 tahun).
Pemeriksaan klinis periodontal meliputi: indeks kebersihan mulut,
perdarahan gingiva (PBI), jarak antara tepi servikal mahkota dan margingingiva,
kedalaman poket saat probing, tingkat perlekatan klinis, pertumbuhan gingiva
berlebih, kegoyangan gigi.
Hasil: Pemeriksaan klinis menunjukkan sedikit peradangan pada jaringan
gingiva dari gigi yang dipasang mahkota dengan tepi mahkota tepat pada margin
gingiva dan tanda-tanda klinis minor, peradangan dalam kasus dengan lokasi
margin mahkota pada supragingiva. Rata-rata nilai PBI lebih tinggi pada mahkota
dengan tepi di subgingiva. Kesimpulannya mahkota dan gigitiruan cekat
meningkatkan terjadinya insidensi dari peradangan gingiva yang berkontak
1
dengan restorasinya, terutama jika penempatan garis akhir tepi mahkota berada di
daerah intracrevicular, buruknya adaptasi marginal, dan permukaan yang kasar.
Kesimpulan: Faktor-faktor utama untuk mendapatkan peran pencegahan
masalah periodontal dari penggunaan gigi tiruan cekat dan untuk menjaga
kesehatan periodontal adalah adaptasi yang tepat dari mahkota dan retainer
terhadap batas preparasi gingiva, pembebasan maksimal daerah interdental, kontur
yang tepat dari mahkota, pemolesan yang baik, motivasi dan instruksi untuk
menjaga kebersihan mulut pasien.
PENDAHULUAN
Telah dibuktikan tentang kapasitas biologis dari periodonsium yang sehat
dan kurang sehat untuk mendukung gigi tiruan cekat sebagian telah
didokumentasikan. Kombinasi perawatan periodontal dan prostetik cenderung
meningkatkan keberhasilan perawatan setelah 10 sampai 25 tahun. Adaptasi
gingiva dari gigitiruan cekat dan penilaian keadaan jaringan periodontal berperan
utama dalam reevaluasi keberhasilan. Faktor-faktor penting untuk mendapatkan
prognosis jangka panjang adalah perawatan yangadekuatuntuk lesi periodontal,
pemeliharaan kesehatan periodonsium, perencanaan yang baik, desain dan
pembuatan konstruksi gigitiruan yang baik. Penulis memberi perhatian khusus
pada
peran
pencegahan
masalah
periodontal
dari
konstruksi
HASIL
Jumlah total mahkota dan retainer adalah 169, dengan perbedaan lokasi
tepimahkota: 25 di subgingiva, 39 di margin gingiva dan 105 di supragingiva
(Gambar 1-7). Pada kelompok pasien tersebut 13% permukaan gigi bebas plak
dan PBI (papillary bleeding index)= 2,07 tercatat menunjukan tingkat peradangan
gingiva sedang dan tingkat kebersihan mulut yang kurang baik. Pemeriksaan
klinis menujukkan adanya sedikit peradangan pada jaringan gingiva dari gigi yang
memiliki restorasi mahkota dengan tepi pada gingiva dan tanda-tanda klinis minor
dari peradangan dalam kasus tepi mahkota berada pada supragingiva. . Rata-rata
nilai PBI lebih tinggi pada mahkota dengan tepi di subgingiva. Kesimpulannya,
mahkota dan gigi tiruan cekat meningkatkan insidensi dari peradangan lanjut dari
gingiva yang berkontak pada restorasi, terutama jika gigi tiruan cekat memiliki
tepi mahkota pada intracervicular, adaptasi marginal yang buruk, dan permukaan
yang kasar.
DISKUSI
Peran restorasi prostetik terhadap keadaan akhir jaringan lunak sekitarnya
telah lama diketahui. Hasil dari penelitian ini mengkonfirmasi bahwa tepi
mahkota yang terletak di subgingiva, mahkota, permukaankasar servikal dapat
menjadi tempat akumulasi plak, menyebabkan peradangan gingiva dan
KESIMPULAN
DaftarPustaka
Eichner K and R. Voss. 1971. Kronenrand-Diskussion. Dtsch: Zahnarztl. Z. 26,
742
Eichner K. 1969. Kronenrand und dasmarginaleParodontiumausklinischerSicht.
Dtsch: Zahnarztl. Z. 24, 741
Eichner, K. 1989. Kronenrand undParodontium. Dtsch: Zahnarztl. Z., 44. 10,
737-741
Huttner, G. 1970. Nachuntersuchungenvon Kronen und Brckenzahnersatz Der
Kronenrand und das marginaleParodontium. Med. Diss. FU Berlin
Huttner, G. 1971. Nachuntersuchungenvon Kronen und Brckenzahnersatz aufden
Kronenrand und das marginale Parodontium. Dtsch: Zahnarztl Z. 26, 724
Rehberg, H. 1971. Der Kronenrand. Exakte rRandschluss was ist das. Dtsch:
Zahnarztl Z. 26, 7, 696-699
Scharer, M.; L. Rinn; and F. Kopp. 1980. Asthetische Richtlinien fur
dierekonstruktive Zahnheilkunde. Berlin - Chicago London Moskau Sao Paulo- Tokio: Quintessenz Verlags-GmbH. 99-110
Shillingburg, H., S. Hobo and L.Whitsett. 1977. Grundlagen der Kronen
undBrckenprothetik. QuintessenzVeralgs-GmbH, Berlin - Chicago London Moskau - So Paulo Tokio. 159
Wirz, J., R. Bangert, K. Jger. 1992. Kronen - und Brckenprovisorien. TeilI.
Anforderungen: Quintessenz, 43,1297-1305
Wirz, J. 1999. Klinische Material undWerkstoffkunde. QuintessenzVeralgsGmbH, Berlin - Chicago - London Moskau - Sao Paulo - Tokio, 86-310