Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DI INDONESIA
201 5
Srtrr
Daftar lsi
Kata Pengantar ..........
Daftar Singkatan ...........
Daftar lsi ..........
Pendahuluan
Latar Belakang
Permasalahan
Tujuan
II
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
iii
V
1.
3
3
Sasaran
Metodologi ........
Definisi, Patogenesis, Klasifikasi :.............
ll.1
ll.2
il
Definisi
Patogenesis DM tipe-2
lll.1
lll.2
lll.4
lll.5
Melitus
lv.3
lv.g
4
4
6
5
6
10
LL
LL
L4
52
55
6L
55
65
55
67
69
70
7L
74
74
75
78
79
I. PENDAHULUAN
!.1 Latar Belakang
Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa
peningkatan kadar gula dalam darah melebihi batas normal.
Hiperglikemia merupakan salah satu tanda khas penyakit diabetes
mellitus (DM),.meskipun juga munlkin didapatkan pada beberapa
keadaan yang lain. Saat ini penyakit penelitian epidemiologi
menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insidensi
di
- 2015 |
jumlah penyandang
Data-data diatas menunjukkan bahwa
sangat besar' Dengan kemungkinan teriadi
di lndonesia
peningkatan jumlah penyandan( DM;dimasa mendatang.akan
oleh
L"iiJai u"urn yang sangat berat untuk dapdt ditangani sendiri
tenaga
dokter spesia lis/subspesia lis atau bahkan oleh semua
DM
kualitas sumber
Penyak-it DM sangat berpenBaruh terhadap
biaya kesehatan
day" manrsla dan berdampak pada peningkatan
baik
pihak'
.masyarakat
V"it .rtro besar. oleh karenya semua secara aktif dalam
usaha
,.,iprn p"*"rintah, seharusnya ikut serta
pelayanan kesehatan
I.r.t
mengalami
dokter
penyulii oV perlu secara periodik dikonsultasikan kepada
dalam
penyakit
spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis
pelayanan
tonsuttan endokrin metabolik dan diabetes di tingkat
Pasien dapat
t"r"t"t.n yang lebih tinggi di rumah sakit rujukan'
primer
setelah
dikirim kemfiti kepada dokter pelayanan
penanganan di rumah sakit rujukan selesai'
meningkatkan
DIvl. Pemahaman yang baik akan sangat membantu
dalam upaya penatalaksanaan DM guna
keikutsertaan keluarga
,"n..p"i hasil yang lebih baik Keberadaan organisasi profesi
yang
pemerhati
seperti PERKENI dan lDAl, serta perkumpulam
.DM
sangat
lain seperti PERSADIA, PEDI, dan yang lain menjadi
kemampuan
dibutuhkan. Organisasi profesi dapat meningkatkan
DM dan
tenaga profesi kesehatan dalam penatalaksanaan
perklmpulan yang lain dapat membantu meningkatkan
2|
MelitusTipe
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes
2-2015
dan
Permasalahan
Tujuan
memberikan
rekomendasi yang berbasis bukti tentang pengelolaan DM tipe-2.
Konsensus
- 2015 | 3
1.4 Sasaran
tingkat
1.5
kompetensinya.
'*i
Metodologi
MedScape,
1.5.2 Penilaian
4 | Konsensus
Klinis
1.
yang
meta-analisis
yang
t.
'
yang
baik.
^
o
2.
yang
r:::de:riBdr,i
t-
2.
dengan
3.
E
- 2015 |
Definisa
'
)i
tipe-2
gangguan
patogenesis, bukan hanya untuk menurunkan HbAlc saja
Pengobatan kombinasi yang diperlukan harus didasari atas
6I
2015
1\-E
'
Psts*nrhdisis
ryl
**l,
ffi#*,*
I
Gfr*ca ts0tr
FBrurryl*r
An&lsrS*ca
PeffiqtlaHlrsEilF
58:773-795)
Secara garis besar patogenesis DM tipe-2 disebabkan oleh delapan
1.
inhibitor.
2.
Liver:
- 2015 I
3. Otot:
Pada penderita DM tipe-2 didapatkan gangguan kinerja insulin
yang multiple di intramioselular, akibat gngguan fosforilasi tirosin
sehingga timbul gangguan transport glukosa dalam sel otot,
penurunan sintesis glikogen, dan penurunan oksidasi glukosa.
di jalur ini
adalah metformin,
dan
tiazolidindion.
4.
Sel lemak:
ini
adalah
tiazolidindion.
5.
Usus:
2015
ini
Ginjal:
dalam
pathogenesis DM tipe-2. Ginjal memfiltrasi sekitar 163 g glukosa
8.
Otak:
Pada
Z-ZOLS | 9
ll.3 Klasifikasi
Klasifikasi DM dapat diJjhat pada tabet.1.
Tabet
10 |
L. Klosifikasietiologis DM
'" /
z-2ors
lll.1 diagnosis
Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar
glukosa darah. Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah
,pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan plasma darah
Pemeriksaan glukosa plasma puasa >126 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak
ada asupan kalori minimal 8 jam.(B)
Atau
Pemeriksaan elUkasl::piqsma >200 mg/dl z-jam setelah Tes Toleransi Glukosa
Oral (TTGO) dengan beban 75 gram. (B)
Atau
Pemeriksaa,n glUk.qlA:pQgm9 :sewa ktu >200 mgldl den ga n ke
lu h a n klasi k.
Atau
Pemeriksaan Hb^A1c >6,5% dengan rnenggunakan metode
Liquid
igh-Performance
GlycohaemAgkibih:
- 2015 |
11
prediabetes.
< 5;.7
:,1
<'140
L.
2.
3.
4.
5.
6'
Diberikan glukosa 75 gram (orang dewasa), atau 1,75 gram,/kgBB (anakanak), dilarutkan dalam air 250 mL dan diminum dalam waktu 5 menit.
Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2
jam setelah minum larutan glukosa selesai.
Dilakukan pemeriksaan kadar glul<osa darah 2 (dua) iam sesudah beban
gl u kosa.
7.
selama proses pemeriksaan, subjek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak
merokol<.
12 |
203.8
. sebagai berikut:
' a. Aktivitas fisik yang kurang.
b.
2.
e.
gestasiona I (DMG).
Hipertensi (>1,4O/9O mmHg
f.
g.
h.
i.
j.
untuk hipertensi).
HDL <35 mg/dL dan atau trigliserida >250 mg/dL.
Wanita dengan sindrom polikistik ovarium.
Riwayatprediabetes.
Obesitas berat, akantosis nigrikans.
Riwayat penya kit kardiovaskular.
melitus
Catatan:
pada
1 tahun (E).
- 2015 | 13
Kadar glukosa
darah sewaktu
Plasma
vena
<100
100-199
>.200
Darah
kapiler
<90,
90-199
> 200
Plasma
100-125
>_726
Darah
90-99
>100
(msldl)
Kadar glukosa
darah puasa
vena <100
kapiler <90
(ms/dl)
DM,
menghambat
progresivitas penyulit mikroangiopati dan makroangiopati.
3.
r
'
.
14 |
2-2015
.
.
.
.
.
.
.
.
'.
7. Pe meriksaan Fisik
r
.
r
.
.
.
.
.
.
- 2015 115
3.
Evaluasi Laboratoriu m
4.
.
r
.
.
r
.
.
.
r
.
16 |
2015
o
o
o
dan
lntervensi
non-farmakologis
dan
o Cara
o
o
o
- 2015 | 17
b. Materi
o
o
o
o
raga prestasi).
o
o
ha ri-hari sakit).
Hasil penelitian dan pengetahuan masa kini
dan teknologi mutakhir tentang DM.
P e m e lih a ra a n/pe rawata n kaki.
Elemen
perawatan kaki dapat dilihat pada tabel-7.
1,
2.
Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan di air.
Periksa kaki setiap hari, dan dilaporkan pada dokter apabila kulit terkelupas,
kemerahan, atau luka.
Periksa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya.
,4.
selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih, tidak basah, danmengoleskan
krim pelembab pada kulit kakiyang kerng.
Potong kuku secara teratur.
'6
Keringkan kaki, sela-sela jari kaki secara teratur setelah dari kamar mandi.
7.
Gunakan kaos kaki dari bahan katun yang tidak menyebabkan lipatan pada
ujung-ujung jari kaki.
8.
Kalau ada kalus atau mata ikan, tipiskan secara teratur.
9.
Jika sudah ada kelainan bentuk kaki, gunakan alas kaki yang dibuat khusus10. Sepatu tidak boleh terlalu sempit atau longgar, jangan gunakan hak tinggi.
11-
air
panas/batu untuk
menghanBatkan kaki.
18 |
2015
.,
.
",
.
.
.
.
teratur
Menggunakan obat DM dan obat lainya pada keadaan
khusus secara aman dan teratur.
Melakukan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM)
dan memanfaatkan hasil pemantauan untuk menilai
keberhasilan pengobatan.
.
.
.
.
- 2015 | 19
dari
A.
20 | (onsensus Pengelolaan
2015
diperbolehkan
penyandang
diabetes
dapat
sehingga
makan sama dengan makanan keluarga
G
yang lain.
Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total
asu pan
energi.
"
o
0
0
lain:
o Konsumsi kolesterol
< 200 mg/hari.
Protein
"
2075
20%
| 27
Natrium
untuk
Serat
Pemanis Alternatif
22 |
ADll.
2015
gula
ada alasan
'
menghindari makanan
yang
B,
Kebutuhan Kalori
Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah
kalori yang dibutuhkan penyandang DM, antara
lain dengan memperhitungkan kebutuhan kalori
Perhitunga n
berat badan idea I (BBl)
menggunakan rumus Broca yang dimodifikasi:
badan ideal =
" Berat
90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg.
o Bagi pria dengan tinggi badan di bawah
160 cm dan wanita di bawah 150 cm,
rumus dimodifikasi menjadi:
Berat badan ideal (BBl) =
- 2015 | 23
o
o
dihitung dengan
BB Normal t8,5-22,9
BB Lebih >23,0
0
0
o
*) wHo wPR/lAsoloTF
Pe
O be
ha n
Jenis Kelamin
Kebutuhan
ka
lori
basal perhari
25 kal/kgBB
untukperempuan sebesar
Umur
d iku
24 |
rangi 20%.
2-
2015
o
o
Penambahan sejumidh
10%
dari
pada
keadaan istirahat.
Penambahan sejumlah 20% pada pasien
pegawa
Stres Metabolik
beratnya stress
meta
bolik
(sepsis,
Berat Badan
Penyandang
DM yang
gemuk,
kebutuhan kalori dikurangi sekitar 20-
BB.
- 2015 | 25
2-3 porsi
di
pe nyerta.
111.2.2,3 Jasmani
juga dapat
2015
'
pada
Terapi Farmakologis
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan
pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup
sehat). Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan
bentuk suntikan.
1, Obat Antihiperglikemia Oral
Berdasarkan cara
kerjanya,obat
a ntih iperglikem
golonga n:
(lnsulin
SecretdgogueJ
Sulfonilurea
Obat golongan
ini
mempunyai efek
ada
- 2075 127
Glinid
pra ndia l.
b,
ipoglike
ia.
Metformin
Metform in mempunyai
efek
utama
28 |
psia.
2015
Tiazolidindion(TZD).
dikontraindikasikan
pada
pasien
dalam
c.
pada
keadaa n:
2015
| 29
lDipeptidyl Peptidose-
tvl
glukagon
bergantung kadar glukosa darah (glucose
dependent\. Contoh obat golongan ini
adala h Sitagliptin dan Linagliptin.
e. Penghambat sGLf-2
tronsporter 2)
Obat golongan
$odium Glucose
penghambat
Co-
SGLT-2
30 |
2015
Sulfo!ilurea
Glinid
Meningkatkan sekresi
BB
insulin
hipoglikemia
Meningkatkan sekresi
BB
insulin
I\4enekan
naik
hipoglikemia
1.,O-2,O%
0,5-1,5Yo
produksi
glukosa hati
Metformin
naik
&
menambah
Dispepsia,
diare, asidosis
sensitifltas terhadap
laktat
1.,O-2,O%
insulin
Penghambat
AlfaGlukosidase
TTiaz
olidindion
Penghambat
DPP-IV
Menghambat absorpsi
Flatulen, tinja
glukosa
lembek
0,5-o,a%
Menambah
sensitifitas terhadap
Edema
o,5-1,4%
sebah,
mu ntah
0,5-0,80/o
insulin
Meningkatkan sekresi
insulin, menghambat
sekresi glukagon
menghambat
Penghambat
penyerapan kembali
SGLT.2
Dehidrasi,
infeksisaluran
0,8-1,0%
kemih
- 2015 | 31
Glidanil
2,5-5
2,5"20
Glipizide
MR
1,2-24
7-2
510
5-24
12-1
30,60
30,120
24
80
40-320
70-20
1-2
\5-1,20
6,8
1"3
1-8
24
(30)
1-2-3-4
Diaelime
1-2-3-4
1-2-1-4
5imryl
7-3
Glimepiride
t-2-34
Glimetic
Maprvl
1-1
1,)
2-3
Glinide
Starlix
Thiazolidinedi
Eclid
o,572
t16
50-120
15 30
30
15-30
15 30
15-30
180-360
50,100
100-300
24
Tidak
75-45
24
ganturg
500
500,850
Biguanide
32 |
500
500,850
500
500
500
3000
6-A
1-3
2015
500
500-450
500 850
1000
500 850
500,850
500 a50
s00-850
500
500
XR
500-750
5002000
7-1
50-100
7-2
500
50
Sitagliptin
5GLT.2
unc
100
onslvza
Dapagliflozin
5-10
510
1,25/2sA
2,s/5OA
unc
24
L2-24
1)
5/s00
L/250
t-2
2/soa
15/500
1sl850
Obat
Sitagliptin +
XR
Linasliptin
18 24
12
15/850
7-2
so/500
5o/8so
50/1000
50/soo
50/8so
50/1000
s/s00
2,5/5OO
2,sla5o
2.5/1AOO
- 2015 | 33
2.
Termasuk
agonis
LP-1.
a. lnsulin
lnsulin diperlukan pada keadaan
. HbAlc >
.
.
r
.
.
.
9% dengan kondisi
dekompensasi metabolic
Penurunan berat badan yang cepat
Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
Krisis Hiperglikem ia
Gagal dengan kombinasi OHO
dosis
optimal
berat
Kontraindikasi dan atau alergi terhadap
oHo
. Kondisi
perioperatif sesuai
dengan
indikasi
Jenis dan Lama Kerja lnsulin
t
.
34 |
2015
,
'
r
.
.
te rjadinya hipoglikem ia
Iipe 2 - 2015 | 35
Hampir tan pa
70130 Humulino
l7o% NPH,30ok
reguler)
70/30
ixtardo
(70%NPH,30%
M
30 60
menit
3-L2 jam
7s/2s
Humalogmix@
(75% protamin
lispto,25%
lispro)
70130 Novomix@
(70% protamine
aspart,30%
aspart)
Dasa
akan menimbulkan
35 |
2-2015
belum
dilakukan
atau metformin
(golongan
kombinasi
(acarbose),
biguanid)
- 2015 | 37
cubitan
permukaan kulit
diberikan
intramuskular atau intravena secara bolus
atau drip
. lnsulin
campura n
lmixed
insu lin)
sebaiknya
dengan
38 |
2-2015
pe ningkatan
baru untuk
pengobatan DM. Agonis GLP-1 daPat
bekerja pada sel-beta sehingga teriadi
efek
dan
- 2015 | 39
3.
Terapi Kombinasi
ataupun
menggunakan
obat
2 tentang
(pada
2015
sudah
| 41
tanpa
dapat dilihat
metabolik
dekompensasi
bagan
DMT2
pengobatan
111.2.2.5 Algoritma
pada
cq
o
N
*i
K:z
r-d
>o.
6r,
!
3
E
E9
-6V.9
ic8
,E
Ei
tf :
!E
:i:
i:,n
n:.!
d
B
:;,
cg j
:ji
Eii
u
:
3
g
_8
3ii::
E [s
EgE
6,;
A:E
E-:i-:i,!.N--*;!;
S,itii,.j;:arj!
bo:a!
di:E
>t
o
.t
lu
t!
.!!
:1
Ir
!o)
b!
o
oo
E
2 !
.l
":
P ri .
; E! 9L:
q
Eo.r
i- Ez.
!!:
! I i
r *
: n
Y nri P
f n: e --t
Ei
-E
f
o
ta
:E
]
42 |
i:
@Z
EUJ
trN*
lDa,
!:
I(
tn
2015
!;
!5
..:
F;
I5
E:
Metformin
efek samping
gastrointestinal
risikiasidosis
Tidak
menyebabkan
hipoglikemia
lvlenurunkan
kejadian CVD
Rendah
laktat
defisiensi vit 812
kontra indikasi
pada CKD,
asidosis,
Sulfonilurea
Glibenclamicle
'clipizide
Gliclazide
Gllmepiride
Metiglinides
lZD
efek
hipoglikemik
kuat
menurunkan
komplikasi
mikrovaskuler
Repaglinlde
glukosa
postprandial
Tidak
menYebabkan
h;poglikemia
Pioglitazone
HDL
glucosidase
sitaBliptin
DPP.4
vildagliptin
saxagliptin
linagliptin
Risiko
sedang
hipoglikemia
Berat badan t
barat badan
rneningkatkan
edema, gagal
sedang
jantung
risiko fraktor
meningkat Pada
tidak
efektivitas
menyebabkan
hipoglikemja
,l Gula darah
postp.andial
penurunan A1C
sedang
efek samping
gastro intestinal
penyesuajan
dosis harus
serins dilakukan
angioedema,
urtica, atau efek
dermetologis
lain yang
J CVD event
Penghambat
sedang
J cVD event
ITG
Penghambat
hipoksla,
dehidrasi
risiko
hipoglikemia
berat badan
tidak
menyebabkan
hipoglikemia
ditoleransi
dengan baik
Sedang
dimediasirespon
imun
panreatitis
akut?
Hospitalisasi
akibat gagal
- 2015 | 43
Penghambat
SGLT2
dapagliflozin
canagliflozin*
empaglif ozin*
tidak
lnfeksi
menyebabkan
hipoh ikemia,
I Berat bada'n
J Tekanan darah
LJrOgenital
Hipovolemia/
hipotensi/
efektif untuk
Pusing
semua fase DM
T LDL
Tinggi
Poliuria
creat;nin
(transient)
Agonis
lirag utide
exenatide*
tidak
reseptor
GLP,1
albiglutide*
hipoglikemia
J Gula darah
postprandial
I beberapa
faktor risiko CV
lixisenatide*
dulagiutide+
efek samping
gastro intestinal
(mua / muntah/
diare)
t heart rate
hyperplasia ccell atau turnor
medulla tiroid
pada hewan
Tinggi
pankreatitis
akut?
Bentuknya
injeksi
Butuh latihan
khusus
lnsulin
Rapid-acting
analogs
t Lispro
'Glulisine
Short'acting
Human
Regu ar
lntermediate
univeTsa
Efektif
Hipoglikemia
Berat badan I
Efek mitogenik
menurunkan
glukosa darah
J komplikasi
mikrovaskuler
injeksi
Tidak nyaman
Per u pelatihan
(UKPDS)
Pasien
Bervariasi
?
Dalam sediaan
acting
. Hlrman NPH
Besalinsulin
analogs
. Glargine
Detemir
. Degludec*
Prerrixed
(beberapa
tipe)
44 |
2-2015
1.
'
2.
3.
harus
.
.
.
.
Sulfonilu rea
Glinid
Tiazo lid ined io ne
inhibitors
(sGLT-2 i)
4.
- 2015 145
6.
+ lnsulin basal
b. Metformin
+ TZD + SU atau
+ Dpp-4 iatau
+ SGLT-2 i atau
+ GLP-1 RA atau
+ lnsulin basal
c. Metformin
+ DPP-4
+ SU atau
+ TZD atau
+ SGLT-2 i atau
+
d. Metformin + SGLT-2
lnsulin
basa
+ SU atau
+ TZD atau
+ DPP-4 i atau
+ lnsulin basal
e. lvletformin
+ GLP-1 RA + SU atau
+ TZD atau
+ lnsu lin basal
f.
46 |
LP-1 RA
2015
7.
8.
a.
b.
1.
2.
3.
efek
4.
2oL5 | 47
5. Monitoring
Pada praktek sehari-hari, h,asil pengobatan DMT2 harus
dipantau secara terentanT dengan melakukan
anamnesis, pemeriksaan jasmani, dan pemeriksaan
penunjang. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:
a.
r
.
b,
Pemeriksaan HbAlC
juga
c.
2-2015
.
.
Penyandang
terapi insulin
mendapat
o
o
o
targetsetelah terapi
Wanita yang merencanakan hamil
Wanita hamil dengan hiperglikemia
Ke.jadian hipoglikemia berulang (E)
- 2015 | 49
d.
telah ada,
monitor hasil strategi terapi dan perkiraan
- 20 hari
sehingga GA merupakan indeks kontrol glikemik
jangka pendek. Beberapa gangguan seperti sindrom
daripada hemoglobin dengan perkiraan 15
50 |
2015
Kriteria Pengendalian DM
hasil
adalah
yang
rMr
(kslrh1
{mmHC)
{mmHe)
80-130**
kapi.er (meldl)
Glukosa darah 1-2 jam PP
kapiler <180**
(ms/dl)
HbAlc
(%I
tinsgi)(B)
Kolesterol HDt (mgldl)
(cl
lnglrsenda (mg/dl)
<150 (C)
- 2015 I 51
1.
2.
3.
4.
'*
Sasaran terapi:
LDL.
52 |
2-201S
'lain maka
o
o
o
o
o
.
r
111,3.2.
(4,51
sa
risiko
mping.
2.
3.
Pengelolaan:
. Non-fa rmakologis:
Sasa
- 2015 | 53
4.
5.
6.
7.
alfa
o Antagonis kalsium ; ,
Pada pasien dengan tekanan'darah >120/80 mmHg
diharuskan melakukan perubahan gaya hidup (B).
kardiovaskula r
o
111.3.3.
Pada orang
bertahap.
secara
1.
54 |
lin.
2015
3.
4.
'
'.
1.
10
2.
penyakit
kardiovaskular (A).
3.
4.
5.
Clopidogrel
75 mg/hari dapat
digunakan
sebagai
Penyulit Akut
1.
KrisisHiperglikemia
- 2015 | 55
memerlukan perawatan
di rumah sakit
guna
Hipoglikemia
darah
triad:
.
.
.
dapat
56 |
2015
'.
gelisah, paresthesia,
Neuroglikopenik
oal oitasi, T r e m u I o u sn e ss
Lemah, lesu, dizziness,
pusing, confusion, perubahan
sikap, gangguan kognitif,
Geiala
Pucat, takikardia,
widened pulse
pressure
corticol blindness,
hipotermia,
kejang, koma
.
.
.
.
- 2015 | 57
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Penyakit
Malnutrisi
Konsumsi alkohol tanpa makanan yang tepat
Hipoglikemia Ringan:
1. Pemberian konsumsi makanan tinggi gula (karbohidrat
sede rha na
bentuk
karbohidrat lain yang berisi glukosa juga efektif untuk
menaikkan gu la darah. (E)
3. Makanan yang mengandung lemak dapat
memperlambat respon kenaikkan gula darah.
4. Glukosa L5-2O g l2-3 sendok makan) yang dilarutkan
dalam air adalah terapi pilihan pada pasien dengan
hipoglikemia yang masih sadar (E)
5. Pemeriksaan glukosa darah dengan glukometer harus
dilakukan setelah 15 menit pemberian upaya terapi. Jika
pada monitoring glukosa darah 15 rnenit setelah
pengobatan hipoglikemia masih tetap ada, pengobatan
dapat diulang kembali. (E)
6. Jika hasil pemeriksaan glukosa darah kadarnya sudah
mencapai normal, pasien diminta untuk makan atau
mengkonsumsi snack untuk mencegah berulangnya
hipogllkemia. (E).
58 |
2015
'
23.
4.
40%
hipoglikemia berulang
Pencegahan hipoglikemia:
1. Lakukan edukasi tentang tanda dan gejala hipoglikemi,
penanganan sementara, dan hal lain harus dilakukan
2.
3.
4.
Darah
- 2015 | 59
111.4.2.
Penyulit Menahun
1. Makroangiopati )
. Pembuluh darah.iantung-".penlakit jantung koroner
. Pembuluh darah tepi: peny'akit arteri perifer yang
i
2.
tidak
mencegah
Nefropati
iabetik
memperlambat
progresinefropati (A).
diabetik,
dibawah
(A).
Neuropati
o Pada neuropati perifer, hilangnya sensasi distal
merupakan faktor penting yang berisiko tinggi
untuk terjadinya ulkus kaki yang meningkatkan
risiko
a m
putasi.
2015
o
o
pemeriksaan
o Untuk
ilmu lain.
- 2015 | 51
.
r
B.
gestasional (DMG).
>250 mgldl)
insu lin
sebelu
2.
62 |
(GDPT)
nya.
D i se a se s)
2015
.
.
Diet sehat.
150
3-4
kali
aktivitas/minggu
C. Menghentikan kebiasaan merokok (A)
- 2015 | 63
64 |
2015
Iain
dengan
.
.
t
r
.
.
1.
2.
- 2015 | 65
.
.
.
rapuh,
ingrowing noill.
'
.
'
'
.
'
controll:
pengendalian
sebagainya-
65 |
2015
5.
7.
albuminuria lainnya.
Klasifikasi nefropati diabetik
r
.
.
8.
9.
Normal : <30m9/g
Rasio albumin kreatinin 30-299 mg/g
Rasio albumin kreatinin >300 mg/g
r
r
dan
.
'
.
68 |
2-2015
ll
11.
,;
dengan
1.
2.
3.
4.
5.
- 2015 159
Pengobatan
medikamentosa berupa
psikoseksual dan
pengha m bat
obat
asil.
2 dengan Kehamilan
Pengelolaa n sebelum konsepsi
o
o
o
o
o
o
70 |
hipoglikemia.
0 Hinda ri hipoglikemia berat.
Suplemen asam folat 800 mcg - f mg /hari ( riwayat
neural tube defect : 4 mg/hari)
Hentikan rokok dan alcohol
Hentikan obat-obat dengan potensi teratogenik
2-2015
m ila n
'
ipoglike
m ia
):
sering
60-99 meld
.'
2015
L.
0 GD paska prandial
201'5
| 7L
r
r
r
I
.
r
:
r
r
r
denganl;
.l
Riwayathipoglikemiyangberulang.
Hipoglikemi yang tidak disada[i (uroworeness hypoglycemio).
Kendali glikemi buruk yang berlanjut.
DM tipe 1.
Kondisi sakit akut.
Koma hiperglikemi hiperosmoler dalam 3 bulan terakhir menjelang
Ramadan.
Dialisis kronik.
Risiko tinggi pada pasien dengan:
r
I
r
r
r
r
o
o
o
o
metformin,
acaTbose,
thiazolidinedione,
penghambat ensim DPP-4.
72 |
2-2015
4.
sa.
- 2075 | 77
Perioperatif
r
.
.
.
.
r
'
mikrovaskular.
Pemberian obat-obatan yang kompleks, termasuk insulin.
Kesalahan dalam proses peralihan terapi insulin intravena ke
sub kutan.
Resiko lnfeksi perioperatif
4.
74 |
2015
harus
1.
Krisis Hiperglikemia
Sudah dibahas pada bab komplikasi.
- 2015 | 75
a.
Aggressiveonti-thrombotic theropy
pada
r Terapi
b.
3. Stroke
Hiperglikemia mempengaruhi tingkat mortalitas begitu juga
yang
Manajemen stroke untuk pasien denganstroke iskemik nonkardioembolik atau TlA, penggunaan antiplatelet agen daripada
antikoagulan oral direkomendasikan untuk menurunkan risiko
stroke berulang dan kejadian kardiovaskular yang lain. Untuk
pilihan dapat menggunakan aspirin dengan atau tanpa terapi
antiplatelet.
Rekomendasi untuk pasien stroke akut dengan hiperglikemia:
r Target gula darah: 110-140 mgldl
' Lanjutkan terapi lV insulin untuk menurunkan variabilitas
75 | (onsensus Pengelolaan
!C
2015
4.
Sepsis
2.
3.
4.
5.
setelah itu.
1.
2.
2015
177
V. Penutup
/
Diabetes melitus merupakan ftenypkit metabolik yang dapat
menimbulkan berbagai komplikasi. Keadaan ini sangat
78 |
2015
1.
Fe de r otion
(l
DF ).
Sixth
20L3.
2.
3j.
4.
of medical care in
diabetes--2o13,
5.
6.
Widyahening, l. S.; van der Graaf, Y.; Soewondo, P.; Glasziou, P.; van
der Heijden, G. l. Awareness, agreement, adoption and adherence to
type 2 diabetes mellitus Euidelines: a survey of lndonesian prlmary
care physicians. See http://www.ncbi.nlm nih.gov/pubmed/247 55472
for further details.
American Diabetes Association, Standards of medical care in diabetes
2014, Diobetes Cote.2OL4, 37 (Suppl 1r, 514-80.
7.
8.
9.
10.
of
11.
Ovalle,
F.
Abrahamson,
M. J;
Barzilay,
J l., et aI
AACE
13.
on
HypoglYccmi'r,
Melitu\ Tipr
2 20l'; I 79
14.
265.
15.
$t
Muller, L.; GorLer, K.j uak, r.; Coudztaard, W.j Schellevis, F.j
Hoepelman, A. lncreased risk of common infections in patients with
type 1 and type 2 diabetes mellitus, Clin lnfect Dis.2Oo5, 41, 287-28a.
16.
1 6(Su p p I 1,
527
-536.
17.
18.
19.
Am.200r, $,407-420.
24. Peleg, A.; Weerarathna, T.; Mccarthy, J,; Davis, T. Common infections
in diabetes: Pathogenesis, management and relationship to glycaemic
conjJol, Diobetes Metob Res Rev.2007,23,3-13-
25.
North Am.
80 |
:-
2015
26.
of
of
America clinical practice guideline for the diagnosis and treatment
diabetic foot infections. IDSA guidelines, Clin lnfect Dis 2012' 54'
132-173.
29.
London:
M EP Ltd, 2004.
see
http://www.webmd com/heart-disease/peripheral-artery-disease-of
31.
'
www.ucdmc.ucdavis.edu/vascular/diseases/clihtmI
for
further
details.
(CLl)
UC Davis Health, S. y. s. t- e. m. Symptoms Critical limb ischemia
32.
for
further
details.
33.
Association, Diobetes
Co
34.
L;M, M R;
Gatcliffe' c
of Diabetic
Patients Treated
35.
Management
36.
37.
with Glucocorticoids
ln
38.
39.
j'
J H Diabetic
Retinopathyl
icla/1"2251?2
)l)
l'r | 8l
Association
43. Coven,
D. L.;
Kalyanasundaram,
Coronary
Syndrome
See
rview
for
47.
48.
49.
D e Il
50.
51.
nge
r, R. P ., Crit
Cd
re Me
American Association
of
. 2OOa,
6, 296-327
College of Endocrinology
82 | (onsensus Pengelolaan
2015