Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Agustin Medika
( 1113102000069 )
Amalia Rahmatika
(1113102000053 )
Elok Faikoh
( 1113102000077 )
Geraldi
( 1113102000037 )
( 1113102000016 )
Rambut
Rambut merupakan adneksa kulit (kelenjar kulit atau lapisan dermis) yang tumbuh
pada hampir seluruh permukaan kulit mamalia kecuali telapak tangan dan telapak kaki
(Wasitaatmadja, 1997).
Rambut tumbuh pada bagian epidermis kulit, terdistribusi merata pada tubuh.
Komponen rambut terdiri dari keratin, asam nukleat, karbohidrat, sistin, sistein, lemak,
arginin, sistrulin, dan enzim (Rook dan Dawber, 1991).
Rambut terdiri dari 2 bagian yaitu batang rambut dan akar rambut. Berdasarkan
Gambar 2 terlihat bahwa masa hidup atau daur tiap helai rambut berbeda dengan helai rambut
lainnya, oleh karena itu secara berulang mengalami pertumbuhan, kerontokan, dan
pertumbuhan kembali. Daur ini dibagi menjadi tiga bagian: anagen (pertumbuhan), katagen
(terhentinya pertumbuhan), dan telogen (periode istirahat) mekanismenya dijelaskan dalam
Gambar 2. (Mitsui, 1992).
kadar tiroksin bebas di dalam darah yang dapat menyebabkan rambut kusam dan ujung
pecah-pecah. Zat besi merupakan mineral penting untuk menjaga kesehatan rambut karena
memengaruhi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen dan zat makanan ke seluruh
jaringan termasuk rambut dan kulit kepala, terakhir sistein merupakan asam amino yang
terdapat dalam jumlah besar pada rambut dan kuku.
Menurut Mitsui (1992), kandungan kimia utama rambut adalah protein keratin yang
terdiri dari 18 jenis asam amino, sedangkan kandungan sampingannya yaitu pigmen melanin
(3% dari total), elemen kecil (besi, mangan, kalsium, magnesium, seng, dan tembaga selain
komponen anorganik seperti fosfor dan silikon), dan lemak (1-9%, contohnya squalane,
monogliserida, digliserida, trigliserida, asam lemak bebas, kolesterol, ester kolesterol, dan
ester lemak).
Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat digolongkan 2 jenis:
1. Rambut terminal, rambut kasar yang mengandung banyak pigmen. Terdapat di kepala,
alis, bulu mata, ketiak, dan genitalia eksterna. Rambut terminal diproduksi oleh
folikel-folikel rambut besar yang ada di lapisan subkutis. Secara umum diameter
rambut > 0,03 mm.
2. Rambut velus, rambut halus sedikit mengandung pigmen, terdapat 16 drene di seluruh
tubuh. Rambut velus diproduksi oleh folikel-folike rambut yang sangat kecil yang ada
di lapisan dermis, diameternya < 0,03 mm. (Soepardiman, Lily. 2010; Kusumadewi,
dkk; Olsen, E. A.1994)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rambut
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut adalah sebagai berikut:
Keadaan Fisiologik
1. Hormon
Hormon yang berperan adalah androgen, estrogen, tiroksin, dan kortikosteroid.
Masa pertumbuhan rambut 0,35 mm/hari, lebih cepat pada wanita daripada pria.
Hormon androgen dapat merangsang dan mempercepat pertumbuhan dan
menebalkan rambut di daerah janggut, kumis, ketiak, kemaluan, dada, tungkai
laki-laki, serta rambut-rambut kasar lainnya. Namun, pada kulit kepala penderita
alopesia androgenetik hormon androgen bahkan memperkecil diameter batang
rambut serta memperkecil waktu pertumbuhan rambut anagen. Pada wanita
aktivitas hormon androgen akan menyebabkan hirsutisme, sebaliknya hormon
1. Peradangan sistemik/setempat
Kuman lepra yang menyerang kulit akan menyebabkan kulit menjadi atrofi
dan folikel rambut rusak, akan terjadi kerontokan rambut pada alis mata dan bulu
mata (madarosis). Pada penyakit eritematosis sifilis stadium II dapat menyebabkan
rambut menipis secara rata maupun setempat secara tidak rata sehingga disebut moth
eaten appearance. Infeksi jamur di kulit kepala dan rambut akan menyebabkan
kerontokan maupun kerusakan batang rambut. Infeksi akut lainnya seperti demam
tinggi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut. Mekanisme terjadinya
kerontokan setelah demam karena percepatan fase anagen ke telogen.(Soepardiman,
Lily. 2010; Suling, Pieter L)
2. Obat
Setiap obat menghalangi pembentukan batang rambut dapat menyebabkan
kerontokan, umumnya obat antineoplasma misalnya bleomisin, endoksan, vinkristin,
dan obat antimitotik, misalnya kolkisin. Obat antikoagulan heparin atau kumarin
dapat mempercepat terjadinya perubahan folikel anagen ke dalam fase telogen dalam
jumlah besar, sehingga menyebabkan effluvium telogen. Logam berat yang akan
terikat pada grup sulfhidril dalam keratin antara lain ntalium, merkuri dan arsen juga
bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut. (Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L)
3. Mekanis
Mencabut rambut gada atau melukai folikel rambut akan mempercepat
terjadinya masa anagen dengan mempersingkat masa telogen. (Kusumadewi)
4. Kelainan endokrin
Kelainan endokrin dapat mempengaruhi fisiologi folikel rambut, menambah
atau mengurangi produksi rambut. Hipotiroidisme dapat menyebabkan mengecilnya
diameter rambut dan meningkatkan kerontokan rambut. (Pusponegoro, Erdina H.D.
2002; Suling, Pieter L)
5. Penyakit kronik
Kerontokan rambut tidak selalu didapatkan pada penyakit kronis, kecuali
terdapat kekurangan protein dalam jumlah besar. (Suling, Pieter L)
DAFTAR PUSTAKA
Erdina
Wasitaadmadja,
H,D.
2002. Kerontokan
Sjarif
M,
Rambut
dkk. Kesehatan
Etiopatogenesis.
dan
Keindahan
Dalam:
Rambut.