Вы находитесь на странице: 1из 41

TERJEMAH

MATAN SAFINATUN NAJAA


MENERANGKAN USUHULUD DIN DAN FIQIH
OLEH SYEKH SALIM BIN SAMIR ALA MADZHAB SYAFII

Rukun Islam ada lima


1
Syahadat
Artinya bersaksi tiada tuhan yang hak disembah kecuali
Allah,Dan sesungguhnya nabi Muhammad utusan Allah
2
Sholat
Artinya melaksanakan sholat lima kali dalam sehari.
3
Zakat
Artinya memberikan hartanya kepada yang berhak bagi orang
yang memiliki harta yang sudah memenuhi syarat dengan
ketentuan yang berlaku.
4
Puasa Bulan Romadlon
Artinya melaksanakan puasa sebulan penuh dalam bulan
Romadlon bagi yang mampu dengan syarat-syaratnya.
5
Haji
Artinya menunaikan ibadah Haji ke Makkatul Mukarromah dan
madinatul Munawwaroh bagi orang yang sudah mampu dengan
ketentuan dan syarat-syarat yang berlaku.

Rukun Iman ada enam :


1
Beriman kepada Allah
2
Beriman kepada malaikat-malaikat Nya
3
Beriman kepada ketib-kitabNya
4
Beriman kepada Rosul Rosul /utusan-utusaNYa
5
Beriman dengan hari akhir (hari Qiyamat)

1

Untuk tiap-tiap umat diantara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang.

Dengan menyebut nama Allah Yang maha pengasih lagi maha Penyayang..
Segala puji hanya kepada Allah,Tuhan semesta alam,dan kepadaNya jualah
kita mohon pertolongan atas segala urusan perkara dunia dan akhirat.Dan
Sholawat serta salamNya semoga selalul tercurahkan kepada baginda Nabi
besar kita Muhammad SAW nabi penutup para Nabi,juga terhadap semua
keluarga dan shohabatnya sekalian.Dan tiada daya upaya kecuali terhindar
dari kemaksiatan dan tiada kekuatan melaksanakan perintahNya kecuali
hanya dengan pertolongann Allah Yang Maha Tinggi lagi maha perkasa.

(Fasal dua)
ISTINJA DENGAN BATU
Syarat boleh menggunakan batu untuk beristinja ada delapan,yaitu :
1
Menggunakan tiga batu.
2
Bersih tempatnya (sekitar dubur qubul)
3
Najisnya belum kering
4
Najis tersebut tidak berpindah dari tempa istinja ( lubang
kamaluan belakang dan kepala kamaluan depan)
5
Tempat istinja tersebut tidak terkene benda yang lain sekalipun
tidak najis.
6
Najis tersebut tidak melewati dubur dan qubul
7
Najis tersebut tidak terkena air
8
Batunya harus suci.

Beriman kepada ketentuan taqdirNya (baik dan buruknya semua


dari Alloh Subhaanahu wa Taaala.

MAKNA LAILAHA ILLALLLAH


Maknanya atau artinya adalah Tiada dzat yang hak disembah dalam
kenyataan wujudnya kecuali Alloh.

Thoharoh
(Fasal Satu)

(Fasal Tiga)
Fardlunya (Rukun) Wudlu ada enam,yaitu :
1
Niat
2
Membasuh muka.
3
Membasuh kedua tangan serta kedua siku.
4
Mengusap ( Manyapu ) sebagian kepala
5
Membasuh kedua kaki serta kedua mata kaki.
6
Tertib.

TANDA-TANDA BALIGH
Tandanya seseorang menjadi baligh ada tiga :
1
Sempurnanya umur limabelas tahun bagi laki-laki dan
perempuan
2
Mimpi (Junub) mengeluarkan air sperma bagi laki-laki dan
perempuan yang telah memasuki umur sembilan tahun
3
Haidl artinya darah yang keluar dari rahimnya wanita selama 24
jam berturut-turut atau terputus,dan wanita tersebut telah
memasuki umur sembilan tahun.
Keterangan : Yang dimaksud Tahun disini adalah Tahun Hijriyah

(Fasal Enam)
WAJIBNYA MANDI
Yang mewajibkan mandi ada enam perkara,yaitu :
1
Ketemunya dua alat kelamin dari pria dan wanita.(Memasukkan
kemaluan(kepala dzakar) ke dalam farji ( kemaluan ) perempuan.
2
Keluanya mani (air Sperma)
3
Haidl ( datang bulan )
4
Nifas ( darah yang keluar setelah melahirkan )
5
Wiladah ( sehabis melahirkan )
6
Mati ( yang wajib memandikan adalah orang yang hidup )

(Fasal Tujuh)
FARDLUNYA MANDI
Fardlunya ( Rukun ) mandi ada dua,yaitu :
1
Niat mandi wajib ( ketika awal menyiramkan air ke badan )
2
Meratakan air keseluruh badan dengan sempurna.

( Fasal Empat)
NIAT
Niat adalah menyengaja sesuatu (perbuatan) berbarenagn (bersamaan)
dengan pekerjaan didalam hati.Adapun mengucapkannya adalah sunat ,
waktunya ketika awal membasuh sebagian wajah.
Adapun tertib yang maksud adalah berurutan atau tidak mendahulukan satu
anggota terhadap anggotayang lain.(sebagaimana yang telah tersebut).

(Fasal Lima)
SUCINYA AIR
Air terbagi dua macam : Air yang sedikit dan air yang banyak.
Adapun air yang sedikit artinya air yang kurang dari dua qullah.
Dan air yang banyak itu adalah air yang sampai dua qullah atau lebih.
Air sedikit bisa menjadi najis karena kejatuhan barang najis kedalamnya
walaupun tidak berubah.
Adapun air yang banyak maka tidak akan menjadi najis kecuali air tersebut
telah berubah rasa,warna atau baunya.
Penjelasan : Yang dimaksud dua qullah menurut ahli Fiqih adalah ukuran
kolam sekitar ( 60 cm persegi)

Bertemunya antara kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang


sudah baligh dan bukan mahromnya dan tidak ada penghalang antara
dua kulit tersebut seperti kain dll.
4 Menyentuh kemaluan orang lain atau dirinya sendiri atau menyentuh
tempat pelipis dubur (kerucut sekeliling) dengan telapak tangan atau
telapak jarinya.
Penjelasan : Mahrom artinya orang yang haram dinikahi .

(Fasal Sepuluh)
Larangan bagi orang yang berhadats kecil ada empat.yaitu :
1
Sholat
2
Thowaf
3
Menyentuh Mushchaf
4
Membawa Mushchaf
Larangan bagi orang yang berhadats besar (junub) ada enam,yaitu:
1 Sholat
2 Thowaf
3 Menyentuh Mushchaf
4 Membawa Mushchaf
5 Berdiam diri di Masjid
6 Membaca Al Quran dengan maksud baca Al Quran

(Fasal Delapan)
SYARAT WUDLU
Syarat-syarat wudlu ada sepuluh, yaitu :
1
Islam
2
Tamyiz atau Pintar ( Cukup umur dan berakal dan sudah bisa
membedakan sesuatu )
3
Bersih dari haidl dan nifas.
4
Bersih dari sesuatu yang mencegah mengalirnya air ke kulit
5
Tidak ada sesuatu di salah satu anggota wudlu yang merubah
keaslian air.
6
Mengetahui bahwa hukum wudlu tersebut adalah wajib.
7
Tidak meyakini fardlunya bahwa salah satu dari fardlu-fardlu
wudlu hukumnya sunnah (tidak wajib).
8
Kesucian air wudlu tersebut.
9
Masuknya waktu sholat yang dikerjakan.
10
Muwalat atau Cepat mengerjakan wudlu bagi yang selalu
berhadats.

(Fasal Sembilan)
BATALNYA WUDLU
Yang membatalkan wudlu ada empat,yaitu :
1 Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur (salah satu kamaluan)
walaupun suci seperti kentut atau lainnya kecuali air mani (sperma).
2 Hilangnya akal sebab tidur atau lainnya kecuali tidur dalam keadaan
duduk rapat bagian punggung dan pantatnya dengan tempat
duduknya, sehingga yakin tidak keluar angin sewaktu tidur.

2
3
4
5
6

Orang yang zina muhshon (orang yang sudah bersuami istri yang
beraqad nikah yang sah)
Orang Murtad
Orang kafir harbi ( yang memerangi orang islam)yang boleh
dibunuh.
Anjing yang menyalak ( tidak mentaati pemiliknya atau tidak boleh
dipelihara.
Babi

Larangan bagi perempuan yang sedang haidl ada sepuluh,yaitu:


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

(Fasal Duabelas)
Syarat-syarat mengerjakan Tayamum ada sepuluh,yaitu:
1
Dengan tanah debu.
2
Debu yang suci tidak terkena najis.
3
Tidak mustamal (belum pernah digunakan tayamum yang fardlu )
4
Debunya tidak tercampur dengan tepung atau yang lain.
5
Bermaksud bertayamum atau menghendaki( berniat ) bahwa
sapuan dengan tanah tersebut untuk tayamum.
6
Menyapu/mengusap muka dan dua tangannya dengan dua kali
mengusap tayammum secara masing-masing (terpisah).
7
Menghilangkan segala najis dibadan terlebih dahulu.
8
Berijtihad berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam mencari
arah qiblat sebelum memulai tayammum
9
Masuk waktu sholat fardlu tersbut sebelum tayammum.
10
Bertayammum hanya untuk satu kali sholat fardlu.

Sholat
Thowaf
Menyentuh Mushchaf
Membawa Mushchaf
Berdiam ( Itikaf ) diri di Masjid
Sengaja baca Al Quran
Puasa
Tholaq (Suami dilarang mencerai istrinya dalam keadaan haidl)
Masuk di dalam masjid seaklipun hanya lewat jika ia takut
menetesnya atau mengotori masjid.
Bersenang senang dengan istri dengan sesuatu antara pusar dan
lutut.

(Fasal Sebelas)
Sebab-sebab yang membolehkan Tayamum ada tiga,yaiu:
1 Tidak ada air untuk wudlu.
2

Sakit atau ada penyakit yang mengakibatkan tidak boleh memakai air

Adanya air yang dibutuhkan hanya untuk minum manusia atau


binatang yang Muhtarom (dihormati) .

Adapun selain Muhtarom ada enam macam,yaitu :


1 Orang yg meninggalkan sholat wajib.

(Fasal Enam belas)


Macam-macam ada tiga,yaiu:
1. Najis besar (Mugholadhoh),yaitu Anjing,Babia tau yang lahir dari
salah satunya.
2. Najis ringan (Mukhofafah) yaitu kencing anak kecil laki laki yang
tidak makan selain air susu ibu (ASI) dan belum sampai umur dua
tahun.
3. Najis sedang (Mutawsithoh) yaitu semua najis selain diatas.

(Fasal Tujuh belas)


Cara menyucikan najis-najis :
Najis besar (Mugholladhoh), menyucikannya dengan membasuhnya
sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan debu, setelah menghilangkan
ayin (benda ) yang najis.

(Fasal Tigabelas)
Fardlu Fardlu Tayammum ada lima , yaitu:
1
Memindah debu
2
Niat
3
Menyapu/mengusap wajah
4
mengusap kedua tangan sampai kedua siku
5
Tartib antara dua usapan.

(Fasal empat belas)


Perkara yang membatalkan Tayamum ada tiga,yaiu:
1. Sesuatu yang membatalkan wudlu.
2. Murtad
3. Ragu-ragu terdapatnya air,apabila dia bertayammum karena tidak ada air.

Dan najis ringan(Mukhoffafah), menyucikannya dengan memercikkan air


diatasnya serta rata dan menghilangkan ayin (benda ) yang najis.
(Fasal Lima belas)
Perkara yang najis bisa menjdi suci ada tiga,yaiu:
1. Khomar (air yang diperah dari anggur) ketika menjadi cokak dengan
sendirinya
2. Kulit binatang hewan ketika di samak.
3. Semua najis yang menjadi hewan.

Dan najis Mutawassithoh atau najis sedang terbagi dua bagian :


1.Ainiyyah yaitu najis yang masih nampak warna,bau dan rasanya,maka
cara menyucikannya dengan menghilangkan sifat najis yang masih ada.

(BAB III)
Sholat
(Fasal Satu)
Udzurnya ( Halangan ) Sholat ada dua,yaitu :
1.Tidur ( tidur sebelum masuk waktu sholat)
2. Lupa

(Fasal dua)
Syarat-syarat sahnya sholat ada delapan,yaitu
Udzurnya ( Halangan ) Sholat ada dua,yaitu :
1. Suci dari 2 hadas yakni hadas kecil dan hadas besar
2. Suci dari segala najis pada pakaian dan badan dan tempat
3. Menutup aurat
4. Menghadap qiblat
5. Masuk waktu sholat
6. Mengetahui rukun-rukun sholat
7. Tidak meyakini di antara rukun-rukun sholat adalah sunnahnya.
8. Menjahui semua yang membatalkan sholat.

2.Hukmiyyah, yaitu naji yg tidak nampak warna,bau dan rasanya,maka cara


menyucikannya cukup dengan air pada benda yang terkena nsjis.

(Fasal delapan belas)


HAIDL
Darah haidl keluar sekurang-kurangnya sehari semalam (24 jam baik
terus menerus atau terputus putus), namun pada umumnya enam atau tujuh
hari,dan paling terlama lima belas hari dan malamnya tidak akan lebih.

Dan paling sedikit masa suci antara dua haidl yaitu 15 hari, dan biasanya 24
hari atau 23 hari, dan tidak terbatas untuk banyaknya masa suci .

Paling sedikit masa nifas yaitu sekejap (sekali meludah) dan biasanya 40
hari dan paling banyaknya 60 hari tidak akan lebih.

Hadats itu terbagi 2 : Hadats kecil dan hadats besar


Hadats kecil yaitu yang mewajibkan seseorang untuk berwudlu, sedangkan
hadats besar yaitu yang mewajibkan seseorsng untuk mandi
( Fasal Tiga )
Rukun-rukun Sholat ada tujuh belas yaitu :
1. Niat
2. Takbirotul Ihrom (mengucapkan Allahu Akbar)
3. Berdiri bagi orang yang mampu
4. Membaca surat Fatihah
5.Ruku( membungkukkan badan)
6.Tumaninah dalam ruku(diam sebentar)
7. Itidal ( berdiri setelah ruku)
8. Tumaninah dalam itidal (diam sebentar)
9.Sujud dua kali
10. Tumaninah di dalam sujud (diam sebentar)
11.Duduk antara dua sujud
12. Tumaninah (diam sebentar ketika duduk)
13. Tasyahud akhir (membaca kalimah-kaliamh yang tertentu)
14.Duduk di waktu tasyahhud akhir
15. Sholawat kepada Nabi SAW.
16.Salam
17.Tertib (berurutan sesuai urutannya)

(Fasal Empat)
Niat itu ada tiga derajad.
1. Jika sholat yang kerjakan fardlu,diwajbkan niat Qosdul fili
( mengerjakan sholat tersebut,Tayin ( nama sholat yang dikerjakan)
dan Fardliyah ( kefardluannya).

MACAM-MACAM AUROT

Aurot itu terbagi empat macam:


1. Aurot semua laki-laki( merdeka atau budak) dan budak perempuan di
dalam dan di luar sholat secara mutlaq yaitu antara pusar dan lutut.
2. Aurat perempuan yg merdeka ketika sholat yaitu seluruh badannya
selain wajah dan dua telapak tangan.
3. Aurat perempuan yg merdeka dan budak perempuan disisi orang
laki-laki ajnabi ( bukan mahrom) yaitu seluruh badan.
4. Aurat perempuan merdeka dan budak disisi orang laki-laki
mahromnya dan perempuan yaitu,antara pusar dan lutut.

8. Tidak mentasydidkan huruf ba


9. Tidak menambah huruf wawu yang sukun atau berharokat antara
dua kalimah tersebut.
10. Tidak menambah huruf wawu sebelum lafadh Allah
11. Tidak berhenti antara dua kalimat takbir sekalipun sebentar.
12. Memperdengarkan dirinya seluruh huruf-huruf Allahu Akbar.
13. Masuk waktu pada sholat yg ditentukan waktunya.
14. Mengucapkan Tabbirotul Ihrom ketika menhadap qiblat
15. Tidak tersalah dalam mengucapkan salah satu huruf dari huruf
kalimat tersebut.
16. Mengakhirkan takbirnya Mamum dari pada takbirnya imam.

(Fasal enam)
Syarat-syarat sahnya membaca suarat Al Fatihah ada sepuluh,yaitu :
1.
Tertib ( sesuai urutan ayatnya )
2.
Muwalat ( tanpa terputus )
3.
Memelihara segala hurufnya dan memperhatikan makhroj huruf
)tempat keluar huruf)
4.
Memelihara segala tasydidnya
5.
Tidak terputus antara ayat-ayatnya baik sebentar atau lama dengan
maksud memutus bacaan.
6.
Membaca semua ayatnya termasuk Basmalah.
7.
Tidak menggunakan lahan(lagu) yang dapat merubah makna. \
8.
Dibaca ketika berdiri , pada sholat fardlu (bagi yang mampu berdiri)
9.
Memperdengarkan dirinya akan bacaan fatihah
10.
Tidak terhalang oleh dzikir yang lain.

2. Jika sholat yang dikerjakan itu sunnah yg ditentukan waktunya atau


memiliki sebab maka diwajibkanlah niat Qoshdu Fili dan Tayin
seperti sholat sunat Qobliyah dan badiyah dll.
3. Jika sholat yang dikerjakan itu sunnah muthlaq ( tanpa sebab ) maka
diwajibkanlah niat Qoshdu Fili saja.
Yang di maksud Qoshdul Fili yaitu kalimat Usholli,( aku berniat
sembahyang, dan yang dimaksud Tayin yaitu contohnya kalimat
Dhuhur atau Ashar, dan Fardhiyyah yaitu kalimat Fardhon (niat fardlu).

(Fasal Lima)
Syarat-syarat Takbirotul Ihrom ada enam belas,yaitu :
1. Takbirotul Ihrom dibaca ketika berdiri pada sholat fardlu ( bagi yang
mampu sholat berdiri)
2. Dengan bahasa arab.
3. Dengan lafadh Allah
4. Dengan lafadh Akbar
5. Berurutan antara dua lafadh Allah dan Akbar
6. Tidak memanjangkan huruf hamzahnya lafadh Allah
7. Tidak memanjangkan huruf banya lafadh Akbar

Disunnahkan mengangkat tangan ketika sholat ada empat,yaitu :


1. Ketika Takbirotul Ihrom
2. Ketika Ruku
3. Ketika Itidal ( bangkit dari ruku)
4. Ketika bangun dari Tasyahhud yg pertama.

Segala tasydid Fatihah yaitu 14 :


(Fasal Sembilan)
Syarat-syarat sahnya sujud ada tujuh,yaitu :
1. Sujud dengan tujuh anggota badan.
2. Dahinya harus terbuka ( jangan ada yang menutupi dahi).
3. Menekan sedikit dengan kepalanya
4. Tidak ada maksud lain kecuali sujud tidak lainnya
5. Tidak sujud diatas tempat yang bergerak jika ia bergerak.
6. Meninggikan bagian punggung dan merendahkan bagian kepala.
7. Tumaninah pada ketika sujud.
Syarat-syarat sahnya sujud ada tujuh,yaitu :
Penutup :
Ketika seseorang sujud anggota tubuh yang wajib diletakkan ditempat sujud
ada tujuh,yaitu :
1. Dahi
2. Bagian dalam dari telapak tangan kanan.\
3. Bagian dalam dari telapak tangan kiri.
4. Lutut kaki yang kanan.
5. Lutut kaki yang kiri.
6. Bagian dalam jari-jari kaki kanan.
7. Bagian dalam jari-jari kaki kiri.

(Fasal Tujuh)
Tempat tempat tasydid suarat Al Fatihah ada empat belas yaitu :
1. Tasydid Bismillah diatas huruf Lam Jalalah pada lafadh.( (
2. Tasydid diatas huruf Ro pada lafadh )(
3. Tasydid diatas huruf Ro pada lafadh ) (
4. Tasydid diatas Lam Jalalah pada lafadh ) (
5. Tasydid diatas huruf Ba pada lafadh ) (
6. Tasydid diatas huruf Ro pada lafadh )(
7. Tasydid diatas huruf Ro pada lafadh ) (
8. Tasydid diatas huruf Dal pada lafadh )(
9. Tasydid Nabudu diatas huruf Ya pada lafadh ) (
10. Tasydid diatas huruf Ya pada lafadh ) (
11. Tasydid diatas huruf shod pada lafadh )(
12. Tasydid diatas huruf Lam pada lafadh ) (
13+ 14 . Tasydid diatas huruf Dlod dan Lam pada lafadh )(

(Fasal delapan)

16. Ilaaha Illalloh di huruf Lam Jalalah


17. Illalloh di huruf Lam Jalalah
18. Wa Asyhadu Anna di huruf Nun
19. Muhammadarrosululli di huruf Mim
20. Muhammadarrosululli di huruf Ro
21. Muhammadarrosululli di huruf Lam Jalalah

(Fasal Sebelas)
Sekurang-kurang kalimah sholawat Nabi SAW yang memenuhi standar
kewajiban di Tasyahud akhir adalah :

Adapun tasydid yang ada di kalimah sholawat nabi tersebut ada:


Di huruf Lam Jalalah dan Mim pada kalimah

Di huruf Lam pada kalimah (


Di huruf Mim pada kalimah (

(Fasal duabelas)
Sekurang-kurang salam yang memenuhi standar kewajiban di Tasyahud
akhir adalah :

Adapun tasydid yang ada di kalimah salam tersebut di huruf Sin

(Fasal Sepuluh)
Dalam kalimah Tasyahud ( Tahiyyat ) 21 Tasydid,16 diantaranya terletak di
kalimah yang wajib di baca,dan 5 yang tersisa dalam kalimah yang
menyempurnakan Tasyahud ( yang sunnah dibaca ), yaitu :
1. Attahiyyatu tasydid terletak di huruf Ta
2. Attahiyyatu di huruf Ya
3. Almubaarokatushsholwaatu di huruf Shod
4. Ath-Thoyyibaatu di huruf Tho
5. Lillaahi di huruf Lam Jalalah
6. Ash-Shoolihiina di huruf Shod
7. Assalaamu di huruf Sin
8. Alaika ayyuha di huruf Ya
9. Annabiyyu di huruf Nun
10. Annabiyyu di huruf Ya
11. Warohmatullohi Wabarokatuhu di huruf Lam Jalalah
12. Assalaamu Alainaa di huruf Sin
13. Wa Ala Ibaadillahi di huruf Lam Jalalah
14. Assholihiina di huruf Shod
15. Asyhadualla di huruf Lam Alif

Warna sinar matahari yang muncul setelah matahri terbenam ada tiga,yaitu
Sinar merah,kuning dan putih.Sinar merah muncul ketika maghrib
sedangkan sinar kuning dan putih muncul di waktu Isya.
Dan disunnahkan untuk menunda atau mengakhirkan sholat Isyasampai
hilangnya sinar kuning dan putih.

(Fasal Empat Belas)


Haram sholat pada waktu yang tanpa ada sebab yang mendahului atau
bersamaan ( maksudnya tanpa ada sebab sama sekali seperti sholat sunat
muthlaq ) dalam beberapa waktu,yaitu:
1. Ketika terbit matahari sampai naik kira-kira sama dengan ukuran
tongkat atau tombak.
2. Ketika matahari berada tepat ditengah-tengah langit sampai bergeser
kecuali hari jumah.
3. Ketika matahari kemerah merahan sampai terbenam.
4. Sesudah sholat subuh sampai terbit matahari.
5. Sesudah sholat Ashar sampai matahri terbenam.

(Fasal Tigabelas)
Waktu-waktu sholat fardlu yaitu lima:
1. Waktu sholat Dhuhur :
Dimulai dari tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit
kearah barat dan berakhir ketika bayang-banyang sesuatu benda
menyamai ukuran panjangnya dengan benda tersebut.
2. Waktu sholat Ashar :
Dimulai ketika bayangan dari suatu benda melebihi ukuran panjang
dari benda tersebut dan berakhir ketika matahri terbenam.
3. Waktu sholat Maghrib :
Berawal ketika matahari terbenam dan berakhir dengan hilangnya
sinar merah yang muncul setelah matahari terbenam.
4. Waktu sholat Isya:
Diawali dengan hilangnya sinar merah yang muncul setelah matahai
terbenam dan berakhir terbitnya fajar shodiq.Yang dimaksud Fajar
Shodiq adalah sinar yang membentang dari arah timur membentuk
garis horizontal dari selatan ke utara.
5. Waktu sholat Subuh:
Dimulai dari terbitnya fajar shodiq dan berakhir dengan terbitnya
matahari.

Tumaninah yaitu diam setelah bergerak dengan sekira-kira


diam tetap seluruh anggota pada tempatnya dengan sekedar bacaan
Subhanalloh.

(Fasal Tujuh Belas)


SUJUD SAHWI
Sebab-sebab sujud sahwi ada empat :
1.
Meninggalkan sebagian dari abhadlus sholat atau ( pekerjaan
sunnah dalam sholat yang buruk bila ditinggalkan).
Melakukan sesuatu yang membatalkan sholat dengan sengaja.
Dan tidak batal solatnya ketika lupa.
Memindah rukun qauli ( rukun bacaan ) tidak pada tempatnya.
Mengerjakan rukun Fili ( gerakan) deangan kemungkinan
kelebihan.

(Fasal Lima Belas)


Tempat saktah ( berhenti dari membaca ) dalam sholat ada 6 tempat yaitu :
1. Antara Takbirotul Ihrom dan Doa Iftitah (doa pembuka sesudah
Takbirotul Ihrom)
2. Antara Doa Iftitah dan bacaan Taawwudz
3. Antara bacaan Taawwudz dan Fatihah
4. Antara akhir Fatihah dan bacaan Amin
5. Antara bacaan Amin dan membaca Surat Al Quran
6. Antara Surat Al Quran dan ruku
Semua tersebut dengan kadar tasbih ( bacaan Subhanallah ),kecuali antar
bacaan amiin dan membaca surat,dusunnahkan bagi Imam memanjangkan
diam dengan kadar lama bacaan Fatihah bagi makmum.

(Fasal Enam Belas)


Rukun-rukun yang diwajibkan didalamnya tumaninah ada empat,yaitu :
1. Ketika Ruku
2. Ketika Itidal
3. Ketika Sujud
4. Ketika duduk diantara dua sujud
(Fasal Delapan Belas)
ABADLUS SHOLAH
Sunat Abadl ada tujuh :
1.
Tasyahud / tahiyyat awal
2.
Duduk tasyahud awal
3
Baca solawat kepada Nabi Muhammad SAW.dalam tasyahud awal.

11.
12.
13.
14.

Mendahului imam dengan dua rukun fili (gerakan) dengan


sengaja.
Ketinggalan dengan dua rukun fili (gerakan) tanpa ada udzur.
Niat memutus ( yang membatalkan ) solat.
Mensyaratkan berhenti sholat dengan sesuatu serta mondar
mandir untuk menghentikan sholat.

4.
5.
6.
7.

Baca solawat kepada keluara Nabi Muhammad SAW. dalam


Tasyahud akhir.
Doa Qunut di rokaat akhir dalam solat subuh.
Berdiri untuk doa Qunut.
Baca solawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. beserta
keluarga dan sohabatnya dalam qunut.

( Fasal Dua Puluh )


Yang wajib niat menjadi Imam dalam sholat ada empat:
1.
Menjadi Imam Sholat Jumah
2.
Menjadi Imam Sholat Iadah (sholat yang diulangi).
3.
Menjadi Imam Sholat yang dinadzarkan berjamaah
4.
Menjadi Imam Sholat jama taqdim sebab hujan.

(Fasal Duan Puluh satu)


Syarat menjadi makmum dalam sholat ada sebelas :
1. Tidak mengetahui batalnya sholatnya imam sebab hadats atau
lainnya.

(Fasal Sembilan Belas)


BATALNYA SHOLAT
Perkara yang membatalkan sholat ada empat belas,yatu :
1.
Sebab hadats (besar atau kecil)
2.
Terkena najis,jika tidak dihilangkan seketika,tanpa dipegang
atau diangkat ( dengan tangan atau selainnya )
3.
Terbukanya aurot apabila tidak ditutup seketika.
4.
Bicara dua huruf atau satu huruf yang bisa difahami dengan
sengaja.
5.
Mengerjakan sesuatu yang membatalkan puasa dengan sengaja.
6.
Makan banyak walaupun lupa.
7.
Bergerak tiga kali berturut-turut walaupun lupa.
8.
Melompat yang luas.
9.
Memukul yang keras (berlebihan).
10.
Sengaja menambah rukun fili (gerakan)

( Fasal Duan Puluh Empat )


JAMA SHOLAT ( menggabungkan sholat )
Syaratnya Jama Taqdim ( menggabung dua sholat diwaktu yang pertama)
ada Empat :
. Tartib artinya : Wajib Mendahulukan Sholat yang pertama atau
sholat yang punya waktu seperti Dhuhur atau Maghrib dan
Mengakhirkan sholat Ashar atau Isya.
. Niat Jama (Menggabungkan dua sholat sekali gus ) didalam
waktunya sholat yang awal / sholat yang punya waktu.
. Berturut turut artinya sholat yang awal dengan sholat yang kedua
tidak berhenti atau terselingi amalan lain. (Waktu yang tidak cukup
untuk sholat dua Rokaat).
. Tetapnya udzur hingga Takbirotur Ihromn sholat yang kedua
( seperti udzurnya orang yang bepergian yang tidak maksiat).

( Fasal Duan Puluh Lima )


Syaratnya Jama Takhir ada dua :
. Niat Takhir ( pada waktu sholat yang awal walaupun masih tersisa
waktunya sekedar lamanya untuk mengerjakan sholat tersebut)
. Tetapnya udzur sampai sempurnanya sholat yang kedua.

( Fasal Duan Puluh Enam )

2. Tidak meyakini wajib qodlonya sholat bagi imam.


3. Seorang Imam tidak menjadi makmum.
4. Seorang Imam tidak ummi ( tidak baik bacaannya terutama Al
Quran)
5. Tidak mendahului ( depannya ) imam dalam posisi tempatnya
6. Mengetehui gerak geriknya imam atau orang yang makmum
didepannya.
7. Dalam satu tempat ( Masjid atau lainnya ) Atau dalam jarak 300
dziro ( sekitar 150 m)
8. Niat mengikuti atau jamaah kepada imam.
9. Cocok atau sama runtutan keduanya dalam sholatnya.
10. Tidak berbeda dengan imam dalam hal sunat yang sangat mencolok
berbedaannya.
11. Makmum harus mengikuti imam.

( Fasal Duan Puluh Dua )


Ada Lima golongan orang-orang yang sah dalam berjamaah,yaitu :
1. Laki-laki mengikuti laki-laki.
2. Perempuan mengikuti laki-laki.
3. Banci mengikuti laki-laki.
4. Perempuan mengikuti banci.
5. Perempuan mengikuti perempuan.
( Fasal Duan Puluh Tiga )
Ada Empat golongan orang-orang yang tidak sah dalam berjamaah,yaitu :
1. Laki-laki mengikuti perempuan.
2. Laki-laki mengikuti banci.
3. Banci mengikuti perempuan.
4. Banci mengikuti banci.

.Tidak didahului dan dibarengi dengan jumaatan yang lain dalam satu
Desa tersebut.
.Di dlaksanakan secara tertib, yaitu dengan khothbah dua terlebih dahulu,
kemudian sholat jumah,antara khuthbah dan sholat jumah tidak boleh
terselingi amalan lain.

( Fasal Duan Puluh Delapan )


RUKUN DUA KHUTHBAH
Rukun kedua Khuthbah ada lima :
.Membaca Hamdalah
. Membaca Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
.Memberi Tausyiyah
.Membaca ayat Al Quran di salah satu kedua khuthbah.
.Mendoakan untuk seluruh umat muslim (mukminin mukminat ) pada
akhir khuthbah.

SHOLAT QOSHOR ( meringkas sholat empat rokaat menjadi dua rokaat )


Syarat meringkas sholat ada tujuh,yaitu :
Dalam perjalanan sejauh kurang lebih dua marhalah (
Km.
atau perjalanan sehari semalam)
. Perjalanan yang mubah (tidak maksiat).
. Mengetahui hukum dibolehkannya menqoshor sholat.
. Niat Qoshor ketika Takbirotul Ihrom.
. Sholat yang di Qoshor harus sholat yang empat Rokaat.
. Harus dalam keadaan Udzur ( perjalanan yang terus menerus )
sehingga selesai sholat tersebut.
. Tidak Makmum dengan orang yang Itmam ( orang yang tidak
mengQoshor atau meringkas sholat ) dalam sebagian sholatnya.
Penjelasan:
Sholat yang di Qoshor harus sholat adaan (tunai) bukan sholat
qodlo.Adapun sholat yang ketinggalan diwaktu perjalanan ,boleh di
qoshor kalau di qodlo diperjalanan.Tetapi sholat yang ketinggalan
di rumah tidak boleh di qodlo dengan qoshor sewaktu dalam
perjalanan.

( Fasal Duan Puluh Tujuh )


SYARAT JUMAH
Syarat mendirikan Jumah ada

( Fasal Duan Puluh Sembilan )

.Khothbah dan sholat Jumah dilaksanakan dalam waktu dhuhur


.Kegiatan jumah tersebut dilakukan dalam batas desa
.Dilaksanakan secara Jamaah
.Jumlah peserta orang laki-laki,baligh,merdeka,menetap atau penduduk
asli daerah tersebut (bukan musafir).

( Fasal kedua )

Memandikan
Cara memandikan sorang muslim yang meninggal dunia :
Sedikitanya yaitu membasuhi dan meratakan air keseluruh badannya.
Dan yang lebih sempuranya memandikan adalah membasuh kedua aurotnya
(qubul dan dubur) dan menghilangkan kotoran yang ada dihidungnya,
mewudlukannya,memandikannya sambil diurut/ digosok dengan air daun
sidr ( daun widoro jawa) dan menyiramnya tiga kali.

( Fasal kedua )
MENGKAFANI
Cara mengkafani :
Minimal ( paling sedikit ): dengan sehelai kain yang menutupi semua
badannya.
Adapun cara yang sempurna bagi mayyit laki-laki : menutup seluruh
badannya dengan tiga helai kain,sedangkan bagi wanita yaitu dengan baju,
khimar atau kerudung ( penutup kapala ),sarung dan dua helai kain .

( Fasal keempat )
MENSHOLATI
Rukun Sholat Jenazah ada 7 :
1. Niat
2. Empat kali Takbir
3. Berdiri bagi yang mampu

SYARAT DUA KHUTHBAH


Syarat kedua Khuthbah ada :
.Suci dari hadats dua baik hadats kecil atau besar
.Suci dari segala najis dalam pakaian,badan,dan tempatnya
.Menutup aurat.
.Berdiri bagi yang mampu.
.Duduk ringan diantara kedua khuthbah melebihi tumakninahnya sholat
.Muwalah ( secara berurutan) antara kedua khuthbah dan Sholat jumah,
(tidak diselangi dengan kegiatan lain).
.Dengan bahasa arab
.Dan didengarkan orang laki-laki,baligh,merdeka,menetap atau
penduduk asli daerah tersebut (bukan musafir).
.Semuanya berada pada waktu dhuhur.

( BAB IV )
MERAWAT JENAZAH MUSLIM
( Fasal satu )
Kewajiban Orang Muslim terhadap saudaranya yang meninggal dunia atau
jenazah ada empat perkara,yaitu :
1.Memandikan
2.Mengkafani (Membungkus dengan kain kafan)
3.Mensholatkan ( sholat jenazah )
4.Memakamkan atau mengkubur.

4. Baca surat Al Fatihah


5. Baca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW .setelah takbir yang kedua.

6. Mendoakan mayyit setelah takbir yang ketiga


7. Salam
( Fasal ketujuh )
Hukum Istianah
Istianah (minta bantuan orang lain dalam bersuci ada 4 :
1.Mubah ( boleh) yaitu meminta mendekatkan air
2.Khilafu Aula (mengurangi keutamaan) yaitu meminta menuangkan air
kepada orang yang berwudlu.
3.Makruh yaitu meminta menuangkan air bagi orang yang membasuh
anggota anggota orang wudlunya.
4.Wajib yaitu meminta menuangkan air bagi orang yang sakit ketika ia
Lemah ( tidak mampu melakukannya sendiri )

( BAB V )
ZAKAT
Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya ada enam macam,yaitu :
1.Binatang ternak .
2.Emas dan perak.
3.Biji-bijan ( yang menjadi makanan pokok )
4.Harta perniagaan .Zakatnya yang wajib dikeluarkan 2.5 % dari harta tersebut.
5.Harta yang terkubur.
6.Hasil tambang.

( Fasal kelima )
MENGUBUR
Sekurang kurangnya mengubur mayit dalam lubang yang bisa menutupi
bau mayit dan bisa menjaganya dari gangguan binatang buas.
Dan yang lebih sempurnanya adalah setinggi orang dan luasnya,serta
diletakkan pipinya diatas tanah,dan wajib menghadapkannya kearah qiblat.

( Fasal keenam )
MENGGALI MAYYIT YANG SUDAH DIKUBUR
Mayyat yang sudah di kubur boleh digali karena ada empat sebab :
1. Untuk dimandikan selama belum berubah bentuk,disebabkan belum
dimandikan sebelum dikubur.
2. Untuk dihadapkan Qiblat sebabkan tidak menghadap Qiblat.
3. Untuk mengambil harta ( benda) yang terkubur bersama mayyat
4. Untuk mengambil bayi yang tertanam atau terkubur bersama ibunya
yang dimungkinkan janin tersebut masih hidup.

( Fasal Ketiga )
SYARAT WAJIB PUASA
Syarat wajibnya puasa ada lima :
1
Islam
2
Taklif ( dibebankan untuk berpuasa )
3
mampu melaksanakan puasa
4
Sehat
5
Iqomah (tidak bepergian).

( Fasal Keempat )
RUKUNNYA PUASA
Rukun Puasa ada 3 :
1. Niat puasa pada setiap malam untuk puasa wajib
2. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dalam keadaan
sadar,bisa memilih ( tidak ada paksaan ) dan tidak bodoh yang
madzur ( dimaafkan )
3. Orang yang puasa.

( Fasal Kelima )
WAJIB QODLO DAN BAYAR KIFARAT
Bagi orang Puasa dibulan Romadlon wajib qodlo dan bayar kifarot yang
besar dan teguran terhadap orang yang membatalakan puasanya dibulan
Romadlon satu hari penuh dengan sebab menjima yang sempurna dan dosa
baginya.

( BAB VI )
PUASA
( Fasal satu )
Puasa Romadlon wajib dilaksanakan dengan salah satu lima ketentuan :
1
Sempurnanya bulan Syaban tigapuluh hari.
2
Terlihatnya hilal bagi orang yang melihat walaupun orang fasiq.
3
Dengan melihat bulan yang disaksikan oleh seorang yang adil
dimuka hakim.
4
Dengan kabar dari seseorang yang adil riwayatnya juga
dipercaya kebenarannya , baik yang mendengar kabar tersebut
membenarkan atau tidak, atau tidak dipercaya akan tetapi orang
yang mendengar membenarkannya.
5
Dengan berijtihad masuknya bulan Romadlon bagi orang yang
meragukan hal tersebut.

( Fasal Kedua )
SYARAT SAHNYA PUASA
Syarat sahnya puasa ada empat :
1
Islam
2
Beraqal sehat
3
Bersih dari hadats besar umpanya haidl .
4
Mengetahui dalam waktu yang diperbolehkan untuk puasa.

( Fasal Kedelapan )
Membatalkan Puasa disiang Romadlon terbagi empat macam,yaitu :
1
Wajib, bagi wanita yang sedang haidl atau nifas
2
Jaiz atau boleh bagi musafir ( Orang yang bepergian dengan
jarak sekitar 85 Km ) dan orang sakit.
3
Tidak wajib dan tidak jaiz bagi orang gila.
4
Haram bagi orang yang menunda Qodlo Romadlon,padahal
mungkin dikerjakan sampai waktu qodlo tersebut tidak
mencukupi.

( Fasal Kesembilan )
MACAMNYA MEMBATALKAN PUASA
Membatalkan Puasa ada empat bagian juga,yaitu:
1
Wajib Qodlo dan bayar Fidyah bagian ini ada dua macam :
a. Karena mengkawtirkan orang lain seperti Orang perempuan
yang Hamil mengkawatirkan janinnya.dan seorang ibu yang
menyusui anaknya karena takut anaknya lapar dan lemas dan

( Fasal Keenam )
WAJIB QODLO DAN IMSAK
Bagi yang perpuasa yang melakukan enam perkara ini maka Wajib
qodlodan Imsak ( menahan sesuatu yang membatalkan pusa ) :
1
Berbuka sebelum waktunya dengan sengaja dibulan Romadlon
bukan selainnya.
2
Meninggalkan niat dimalam hari untuk puasa fardlu
3
Orang yang bersahur karena menyangka masih malam ternyata
diketahui sudah waktu imsak atau fajar telah terbit.
4
Orang yang berbuka karena menduga sudah maghrib atau
matahri sudah terbenam namun ternyata diketahui sebaliknya.
5
Orang yang menyangka bahwa hari tersebut akhir syaban
tanggal tigapuluh namun diketahui sebenarnya awal bulan
Romadlon telah tiba.
6
Terhadap orang yang terlanjur meminum air dari berkumur atau
dari air yang dimasukkan ke dalam hidung.

( Fasal Ketujuh )
BATALNYA PUASA
Puasa menjadi batal disebabkan :
1
Murtad
2
Haidl
3
Nifas
4
Wiladah (melahirkan)
5
Gila walaupun sebentar
6
Pingsan dan Mabuk dengan sengaja apabila sampai satu hari penuh.

Tamat
Allah yang lebih mengetahui kebenaran.
Kemudian kami akhiri dengan meminta kepada Tuhan Yang Karim, dengan
berkah baginda kita Nabi Muhammad SAW.yang wasim, supaya
mengakhiri hidupku dengan memeluk agama islam,juga orang tuaku,orang
yang aku sayangi dan semua keturunanku.Dan mudah-mudahn Ia
mengampuniku serta mereka segala kesalahan dan dosa.
Semoga Rohmat Tuhan selalu tercurah keharibaan junjungan kita
Nabi Muhammad bin Abdulloh bin Abdil Mutholib bin Hasyim bin Abdi
Manaf yang menjadi utusa Allah kepada sekalian makhluq Rosulul
Malahim,kekasih Allah yang membuka pintu Rohmat,menutup pinti
kenabian,serta kelurga dan sahabat sekalian.Walhamdulillahi Robbil
Alamiin...

Penulis kitab safinah adalah seorang ulama besar yang sangat terkemuka
yaitu Syekh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al hadhrami.
Beliau adalah seorang ahli fiqh dan tasawwuf yang bermadzhab Syafi'i.
Selain itu, beliau adalah seorang pendidik yang dikenal sangat ikhlas dan
penyabar, seorang qodhi yang adil dan zuhud kepada dunia, bahkan beliav
juga seorang politikus dan pengamat militer negaranegara Islam. Beliau
dilahirkan di desa Dziasbuh, yaitu sebuah desa di daerah Hadramaut
Yaman, yang dikenal sebagai pusat lahirnya para ulama besar dalam
berbagai bidang ilmu keagamaan.
Sebagaimana para ulama besar lainnya, Syekh Salim memulai
pendidikannya dengan bidang Al-Qur'an di bawah pengawasan
ayahandanya yang juga merupakan ulama besar, yaitu Syekh Abdullah bin
Sa'ad bin Sumair. Dalam waktu yang singkat Syekh Salim mampu
menyelesaikan belajarnya dalam bidang Al-Qur'an tersebut, bahkan beliau
meraih basil yang baik dan prestasi yang tinggi. Beliau juga mempelajari
bidang-bidang lainnya seperti halnya ilmu bahasa arab, ilmu fiqih, ilmu
ushul, ilmu tafsir, ilmu tasawuf, dan ilmu taktik militer Islam. Ilmu-ilmu

2
3
4

seperti penolong orang yang tenggelam sehingga orang


tersebut kemasukan air dalam perutnya.
b. Karena mengakhirkan Qodlo puasa Romadlon yang lalu
sehingga datang lagi bulan Romadlon.
Wajib Qodlo tidak bayar Fidyah seperti orang yang
membatalkan karena tidak kuat puasa dll.
Wajib bayar Fidyah tidak qodlo bagi orang tua yang tidak
mampu berpuasa.
Tidak wajib Qodlo dan tidak bayar fidyah bagi orang gila yang
tidak disengaja .

( Fasal Kesepuluh )
YANG TIDAK MEMBATALKAN PUASA
Yang tidak membatalkan puasa :
1 Sesuatau yang masuk ke dalam perut disebabkan lupa atau tidak
tahu atau di paksa.
2 Masuknya air liur dalam perut yang sulit untuk memutahkan.
3 Sesuatu yang masuk dalam perut seperti debu jalan.
4 Ketika kemasukan sesuatu dari ayakan tepung kedalam rongga
mulut
5 Ketika kemasukan lalat yang sedang terbang dan benda lainnya.

Pada tahun-tahun berikutnya Syekh Salim diangkat menjadi penasehat


khusus Sultan Abdullah bin Muhsin. Sultan tersebut pada awalnya sangat
patuh dan tunduk dengan segala saran, arahan dan nasehat beliau. Namun
sayang, pada tahun-tahun berikutnya ia tidak lagi menuruti saran dan
nasehat beliau, bahkan cenderung meremehkan dan menghina, kondisi
tersebut semakin memburuk karena tidak ada pihak-pihak yang mampu
mendamaikan keduanya, sehingga pada puncaknya hal itu menyebabkan
keretakan hubungan antara keduanya. Dengan kejadian tersebut, apalagi
melihat sikap sultan yang tidak sportif, maka Syekh Salim memutuskan
untuk pergi meninggalkan Yaman. Dalam situasi yang kurang kondusif
akhirnya beliau meninggalkan kerajaan Kasiriyyah dan hijrah menuju India.
Periode ini tidak jelas berapa lama beliau berada di India, karena dalam
waktu berikutnya, beliau hijrah ke negara Indonesia, tepatnya di Batavia
atau Jakarta.
Sebagai seorang ulama terpandang yang segala tindakannya menjadi
perhatian para pengikutnya, maka perpindahan Syekh Salim ke pulau Jawa
tersebar secara luas dengan cepat, mereka datang berduyun-duyun kepada
Syekh Salim untuk menimba ilmu atau meminta do'a darinya. Melihat hal
itu maka Syekh Salim mendirikan berbagai majlis ilmu dan majlis dakwah,
hampir dalam setiap hari beliau menghadiri majlismajlis tersebut, sehingga
akhirnya semakin menguatkan posisi beliau di Batavia, pada masa itu.
Syekh Salim bin Sumair dikenal sangat tegas di dalam mempertahankan
kebenaran, apa pun resiko yang harus dihadapinya. Beliau juga tidak
menyukai jika para ulama mendekat, bergaul, apalagi menjadi budak para
pejabat. Seringkali beliau memberi nasihat dan kritikan tajam kepada para
ulama dan para kiai yang gemar mondar-mandir kepada para pejabat
pemerintah Belanda. Martin van Bruinessen dalam tulisannya tentang kitab
kuning (tidak semua tulisannya kita sepakati) juga sempat memberikan
komentar yang menarik terhadap tokoh kita ini.
Dalam beberapa alenia dia menceritakan perbedaan pandangan dan
pendirian yang terjadi antara dua orang ulama besar, yaitu Sayyid Usman
bin Yahya dan Syekh Salim bin Sumair yang telah menjadi perdebatan di
kalangan umum. Pada saat itu, tampaknya Syekh Salim kurang setuju
dengan pendirian Sayyid Usman bin Yahya yang loyal kepada pemerintah
kolonial Belanda. Sayyid Usman bin Yah_ya sendiri pada waktu itu, sebagai
Mufti Batavia yang diangkat dan disetujui oleh kolonial Belanda, sedang

tersebut beliau pelajari dari para ulama besar yang sangat terkemuka pada
abad ke-13 H di daerah Hadhramaut, Yaman. Tercatat di antara nama-nama
gurunya adalah:
Syekh Abdullah bin Sa'ad bin Sumair
Syekh Abdullah bin Ahmad Basudan
Setelah mendalami berbagai ilmu agama, di hadapan para ulama dan para
gurunya yang terkemuka, beliau memulai langkah dakwahnya dengan
berprofesi sebagai Syekh Al Qur'an. Di desanya, pagi dan sore, tak hentihentinya beliau mengajar para santrinya dan karena keikhlasan serta kesabarannya, maka beliau berhasil mencetak para ulama ahli Al-Qur'an di
zamannya. Beberapa tahun berikutnya para santri semakin bertambah
banyak, mereka berdatangan dari luar kota dan daerah-daerah yang jauh
sehingga beliau merasa perlu untuk menambah bidang-bidang ilmu yang
hendak diajarkannya seperti: ilmu bahasa arab, ilmu fiqih, ilmu ushul, ilmu
tafsir, ilmu tasawuf, dan ilmu taktik militer Islam.
Syekh Salim telah berhasil mencetak para ulama yang terkemuka di
zamannya, tercatat di antara mereka adalah:
Habib Abdullah bin Toha Al-Haddar Al-Haddad.
Syekh Al Faqih Ali bin Umar Baghuzah.
Selain sebagai seorang pendidik yang hebat, Syekh Salim juga seorang
pengamat politik Islam yang sangat disegani, beliau banyak memiliki
gagasan dan sumbangan pemikiran yang menjembatani persatuan umat
Islam dan membangkitkan mereka dari ketertinggalan. Di samping itu
beliau juga banyak memberikan dorongan kepada umat Islam agar melawan
para penjajah yang ingin merebut daerah-daerah Islam.
Pada suatu ketika Syekh Salim diminta oleh kerajaan Kasiriyyah yang
terletak di daerah Yaman agar membeli peralatan perang tercanggih pada
saat itu, maka beliau berangkat ke Singapura dan India untuk keperluan
tersebut. Pekerjaan beliau ini dinilai sangat sukses oleh pihak kerajaan yang
kemudian mengangkat beliau sebagai staf ahli dalam bidang militer
kerajaan. Dalam masa pengabdiannya kepada umat melalui jalur birokrasi
beliau tidak terpengaruh dengan cara-cara dan unsur kedholiman yang
merajalela di kalangan mereka, bahkan beliau banyak memberikan nasehat,
kecaman dan kritikan yang konstruktif kepada mereka.

gemar mempelajarinya dengan teliti dan seksama.Hal ini terjadi karena


beberapa faktor, di antaranya:

Kitab ini mencakup pokok-pokok agama secara terpadu, lengkap dan


utuh, dimulai dengan bab dasardasar syari'at, kemudian bab bersuci,
bab shalat, bab zakat, bab puasa dan bab haji yang ditambahkan oleh
para ulama lainnya.
Kitab ini disajikan dengan bahasa yang mudah, susunan yang ringan
dan redaksi yang gampang untuk dipahami serta dihafal. Seseorang
yang serius dan memiliki kemauan tinggi akan mampu
menghafalkan seluruh isinya hanya dalam masa dua atau tiga bulan
atau mungkin lebih cepat.
Kitab ini ditulis oleh seorang ulama yang terkemuka dalam berbagai
bidang ilmu keagamaan, terutama fiqh dan tasawwuf. Yang sangat
menarik, orang lebih mengenal nama kitabnya dari pada nama
penulisnya. Hal yang demikian itu mungkin saja berkat keikhlasan
dan ketulusan penulis.
Kitab ini menjadi acuan para ulama dalam memberikan pengetahuan
dasar agama bagi para pemula. Di Hadramaut Yaman, Madinah,
Mekkah dan kota lainnya,para ulama me

Kitab ini membicarakan hal-hal yang selalu menjadi kebutuhan


seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari, sehingga semua orang
merasa perlu untuk mempelajarinya.
Kitab Safinah ini dengan izin Allah SWT. dan atas kehendak-Nya
telah tersebar secara luas di kalangan para pecinta ilmu fiqih
terutama yang menganut Madzhab Imam Syafi'i ra. Kitab ini dikenal
di berbagai negara baik Arab maupun Ajam seperti Yaman, Mekkah,
Madinah, Jeddah, Somalia, Ethiopia, Tanzania, Kenya, Zanjibar, dan
di berbagai belahan negara-negara Afrika.Namun demikian perhatian
yang paling besar terhadap kitab ini telah diberikan oleh para ulama
dan pecinta ilmu, yang hidup di semenanjung Melayu termasuk
Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara-negara lainnya.
Kitab ini juga telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa asing
seperti Indonesia, Melayu, Sunda, India, Cina, dan lainnya.

berusaha menjernbatani jurang pemisah antara `Alawiyyin (Habaib) dengan


pemerintah Belanda, sehingga beliau merasa perlu untuk mengambil hati
para pejabatnya.
Oleh karena itu, beliau memberikan fatwa-fatwa hukum yang seakan-akan
mendukung program dan rencana mereka. Hal itulah yang kemudian
menyebabkan Syekh Salim terlibat dalam polemik panjang dengan Sayyid
Usman yang beliau anggap tidak konsisten di dalam mempertahankan
kebenaran. Entah bagaimana penyelesaian yang terjadi pada waktu itu, yang
jelas cerita tersebut cukup kuat untuk menggambarkan kepada kita tentang
sikap dan pendirian Syekh Salim bin Sumair yang sangat anti dengan
pemerintahan yang dholim, apalagi para penjajah dari kaum kuffar.
Walaupun Syekh Salim seorang yang sangat sibuk dalam berbagai kegiatan
dan jabatan, namun beliau adalah seorang yang sangat banyak berdzikir
kepada Allah SWT dan juga dikenal sebagai orang yang ahli membaca Al
Qur'an. Salah satu temannya yaitu Syekh Ahmad Al-Hadhrawi dari Mekkah
mengatakan: "Aku pernah melihat dan mendengar Syekh Salim
menghatamkan Al Qur'an hanya dalam keadaan Thawaf di Ka'bah". Syekh
Salim meninggal dunia di Batavia pada tahun 1271 H (1855 M).
Beliau telah meninggalkan beberapa karya ilmiah di antaranya Kitab
Safinah yaitu kitab yang sudah kita terjemahkan ini. Al-Fawaid AI-Jaliyyah.
Sebuah kitab yang mengecam sistem perbankan konfensional dalam kaca
mata syari'at
Sekilas Tentang Kitab Safinah
Kitab Safinah memiliki nama lengkap "Safinatun Najah Fiima Yajibu `ala
Abdi Ii Maulah" (perahu keselamatan di dalam mempelajari kewajiban
seorang hamba kepada Tuhannya). Kitab ini walaupun kecil bentuknya akan
tetapi sangatlah besar manfaatnya. Di setiap kampung, kota dan negara
hampir semua orang mempelajari dan bahkan menghafalkannya, baik secara
individu maupun kolektif.
Di berbagai negara, kitab ini dapat diperoleh dengan mudah di berbagai
lembaga pendidikan. Karena baik para santri maupun para ulama sangatlah

Kitab Nasiimul Hayah Syarah Safinall Najah. Syarah ini hampir sama
dengan syarah yang ditulis oleh Syekh Nawawi Banten, tetapi memiliki
tambahan dengan banyaknya dalil dan perincian yang teliti. Kitab ini ditulis
oleh Syekh Al-Faqih Al-Qodhi Abdullah bin Awad bin Mubarok Bukair,
seorang ulama kenamaan yang ahli dalam bidang fiqih di Hadramaut
Yaman. Beliau dilahirkan di desa Ghail Bawazir tahun 1314 H (1897 M).
Sejak kecil beliau sangat gemar mendalami ilmu syari'at dari berbagai ulama
di antaranya adalah Al-Imam Habib All bin Muhammad Al-Habsyi, Syekh
Umar bin Mubarok Badubbah, Syekh Umar bin Salim Bawazir dan lainlain. Setelah tersebar keilmuannya, beliau menjadi qodhi di Mukalla sejak
tahun 1351 H (1933 M) sampai tahun 1386 H (1967 M). Syekh Abdullah
meninggal dunia pada tahun 1399 H (1979 M) di kota Mukalla setelah
memberikan pengabdiannya yang tulus kepada umat Islam
Kitab Innarotut tDuja Bitanlwiril Hija Syarah Safinah Naja. Salah satu
syarah yang sangat otentik dan terpercaya karena dipenLthi dengan
argumentasi dari Al-Qur'an dan had's. Yang unik, syarah ini ditulis oleh
salah satu ulama dari Madzhab Maliki yaitu Syekh Muhammad bin Ali bin
Husein Al-Maliki, seorang ulama yang sangat ahli dalam berbagai ilmu
agama, Beliau juga sangat terpandang dalam bidang ilmu bahasa dan sastra
Arab. Beliau dilahirkan di Mekkah tahun 1287 H 0 870 M) dan meninggal
dunia tahun 1368 H (1949 M). Puncak kemasyhurannya adalah ketika
beliau diangkat sebagai Mufti Madzhab Maliki di kota suci Mekkah A1-Mukarromah. Tokoh kita ini juga sangat produktif, koleksi karyanya lebih dari
30 kitab, di antaranya adalah syarah safinah tersebut.
Dari kalangan para ulama ada pula yang tertarik menjadikan kitab safinah
ini dalam bentuk syair-syair yang digubah dengan mudah dan indah, tercatat
di antara nama-nama mereka adalah:
Sayyid Habib Abdullah bin All bin Hasan AI-Haddad.
Sayyid Habib Muhammad bin Ahmad bin Alawy Ba~agil.
Kyai Syekh Shiddiq bin Abdullah, Lasem.
Syekh Muharnrnad bin All Zakin Bahanan.
Sayyid Habib Ahmad Masyhur bin Thoha Al-Haddad.
Dari tulisan di atas, kiranya kita telah mampu memahami betapa penting
kitab safinah ini, untuk menjadi pijakan bag] para pemula dalam
mempelajari ilmu agama, sebagaimana namanya, yaitu safinah yang berarti
"perahu" dia akan menyelamatkan para pecintanya dari gelombang

Dengan perhatian khusus dan antusias tinggi para ulama telah berkhidmah
(mengabdi) kepada kitab Safinah sesuai dengan kemampuan dan keahlian
mereka masing-masing. Banyak di antara mereka yang menulis syarah
(buku penjelasan) kitab Safinah, di antara nama-nama kitab tersebut adalah:
Kitab Kasyifatus Saja ala Safinatin Naja (menyingkap tabir kegelapan
dengan syarah kitab safinah). Kitab syarah ini adalah yang terbesar dan
terluas dari yang lainnya, dipenuhi dengan masalah-masalah fiqih yang
pokok dan mendasar. Kitab ini ditulis oleh seorang ulama dari Jawa Barat
yaitu Syekh Nawawi Banten. Beliau dilahirkan pada tahun 1230 H
(1815 M) dan berangkat ke Mekkah untuk mencari ilmu ketika masih kecil.
Setelah mendalami ilmu agama, di kota suci Mekkah, beliau juga belajar
dari para ulama di kota suci Madinah, Syiria, dan Mesir. Beliau mengajar di
Masjidil Haram Mekkah selama puluhan tahun sampai meninggal dunia
pada tahun 1314 H (1897 M)
Kitab Durrotu Tsaminah Hasyiyah ala Safinah (Permata yang mahal
dalam keterangan safinah). Kitab ini sangat penting untuk dimiliki oleh para
pecinta ilmu, karena dilengkapi dengan dalil-dalil yang bersumber dari AlQur'an dan Hadis Nabsaw. Kitab ini ditulis oleh Syekh Ahmad bin
Muhammad Al-Hadrawi, seorang ulama dari Mekkah. Kitab ini ditulis pada
awalnya di kota Musowwi' Ethiopia, atas petunjuk gurunya yaitu Syekh
Muhammad Asy-Syadzili Maroko dan diselesaikan di kota Thaif. Penulis
syarah ini dilahirkan di Iskandariah Mesir pada tahun 1252 H (1837 M) dan
meninggal dunia di Mekkah pada tahun 1327 H (1909 M).
Kitab Nailur Raja Syarah Safinah Naja (Meraih harapan dengan syarah
safinah), Syarah ini sangat dipenuhi dengan ilmu, hampir menjadi
kebutuhan setiap pengajar yang akan menerangkan kitab Safinah. Kitab ini
ditulis oleh seorang ulama besar dari Hadramaut Yaman, yaitu Sayyid AlHabib Ahmad bin Umar Asy-Syatiri. Beliali dilahirkan di kota Tarim
Hadramaut pada tahun 1312 H (1895 M), dan di sana pula beliau
mempelajari ilmu agama sehingga tumbuh berkembang menjadi ulama yang
terkemuka. Beliau sangat dicintai gurunya yaitu Syaikhul Islam, Sayyid
Abdullah bin Umar Asy-Syatiri, ulama besar di zamannya. Penulis syarah
in' meninggal dunia pada usia yang masih muda, yaitu sebelum beliau
berumur 50 tahun.

kebodohan dan kesalahan dalam beribadah kepada Allah SWT. Amin.

Download Terjemah Matan Safinah Najah.chm

Dikutip Dari :TERJEMAHAN KITAB SYFINATUNNAJAH, Fiqh Ibadah


Praktis Dan Mudah
Terjemahan Dan Penjelasan
Penulis : KH. Ust, Yahya Wahid Dahlan
(http://bagjabersama.multiply.com)

3
4

5
6

9
1
0

1
2

1
1

1
4

1
3

1
6

1
5

1
7

1
9

1
8

2
1

2
0

2
3

2 2

2
5

2
4

2
7

2
6

2
8

Terjemah Safinanunnaja

Вам также может понравиться