Вы находитесь на странице: 1из 30

BAB III : SEA PORT

(PELABUHAN LAUT)

MENGAPA ADA PELABUHAN


Pelabuhan ada karena adanya transportasi laut.
Pelabuhan sebagai elemen transportasi laut
memainkan peranan yang sangat penting dalam
menunjang dan mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional dan regional. Hal ini
disebabkan + 90% dari perdagangan
internasional dilakukan melalui laut,
Pelabuhan juga berfungsi sebagai pintu gerbang
wilayah, terminal point distribusi barang dan
simpul transportasi inter dan antar moda dan
perdagangan.
2

DEFINISI PELABUHAN
1) C. VERLAQUE, 1975
Pelabuhan laut adalah suatu tempat berlangsungnya
kontak penting antara transportasi melalui laut dengan
transportasi melalui darat (baik dengan menggunakan
mobil maupun dengan kereta api).
2) A. VIGARIE, 1979
Pelabuhan adalah suatu wilayah yang merupakan
terjadinya kontak antara dua bidang sirkulasi transpor
berbeda yaitu sirkulasi transpor darat dan sirkulasi
transpor maritim dimana peranan pelabuhan adalah
untuk menjamin kelanjutan dari skema transpor yang
berhubungan dengan dua bidang tersebut.
3

3)DEPARTEMEN PERHUBUNGAN, 1983


Pelabuhan adalah suatu daerah tempat berlabuh dan
atau bertambatnya kapal laut serta kendaraan lainnya
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang,
bongkar muat barang-barang yang semuanya adalah
merupakan daerah lingkungan kerja aktivitas ekonomi
dimana secara juridis terdapat hak-hak dan kewajibankewajiban yang harus dilakukan untuk kegiatankegiatan di pelabuhan tersebut.

1. Pelabuhan Laut (sea


port) : adalah
pelabuhan umum
yang melayani
angkutan laut.
Kepmen Hub
RI No. 26
Tahun 1998
mengatur
tentang
jenis-jenis
pelabuhan di
Indonesia

2. Pelabuhan Darat (dry port) :


adalah pelabuhan yang
melayanai angkutan darat,
seperti peti kemas yang
pengangkutannya
menggunakan kereta api,
truk dsb.

3. Pelabuhan Udara (air


port) : adalah pelabuhan
yang melayani angkutan
5
udara.

MENGINGAT PELABUHAN ADALAH TEMPAT


PENDARATAN KAPAL-KAPAL, BAGAIMANA
KONDISI KAPAL DI INDONESIA ?
Indonesia ternyata belum memiliki armada kapal
yang memadai dari segi jumlah maupun
kapasitasnya.
Data tahun 2001 menunjukkan, kapasitas share
armada nasional terhadap angkutan luar negeri
yang mencapai 345 juta ton hanya mencapai 5,6
persen. Adapun share armada nasional
terhadap angkutan dalam negeri yang mencapai
170 juta ton hanya mencapai 56,4 persen.
Kondisi semacam ini tentu sangat
mengkhawatirkan terutama dalam menghadapi
era perdagangan bebas.
6

BAGAIMANA DENGAN PENGANGKUTAN


BARANG-BARANG ?
Saat ini kapal asing masih mendominasi
pengangkutan ekspor/impor, yakni menguasai
muatan sebanyak 92,5 persen. Adapun muatan
dalam negeri, kapal asing menguasai 50 persen
dari seluruh angkutan total barang.
Hal ini berarti perusahaan pelayaran nasional
kebanyakan hanya menjadi agen dari kapalkapal pelayaran asing.

MENGAPA INDONESIA PERLU


PELABUHAN ?
Indonesia disebut benua maritim (maritime
continent). Hal ini karena jumlah pulau dan
proporsi perairan yang begitu luas dalam
kawasannya, ada sekitar 17.508 pulau dan baru
1.200 pulau (6 %) yang telah dihuni.
Indonesia juga mempunyai pantai terpanjang
yaitu 55.000 km.
Indonesia terletak dekat dengan dan dilalui jalur
pelayaran internasional timur-barat dan utaraselatan.
Hal tersebut membawa konsekuensi perlu
dipenuhinya jumlah pelabuhan untuk kebutuhan
transportasi dan mendukung kegiatan ekonomi. 8

BAGAIMANA KONDISI
PELABUHAN INDONESIA ?
Jumlah pelabuhan di Indonesia 1.889
pelabuhan yang terdiri dari 112 lokasi
pelabuhan kawasan yang diselenggarakan
BUMN PT (Persero) Pelabuhan Indonesia
I s/d IV
544 lokasi yang diselenggarakan oleh Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dan
1.233 lokasi yang diselenggarakan oleh
Pelabuhan Khusus dan Dermaga
Kepentingan Sendiri (DUKS).
9

BAGAIMANA PERBANDINGAN DENGAN


NEGARA LAIN ?
Dibandingkan dengan negara kepulauan di dunia
seperti Jepang dan Philipina, jumlah pelabuhan
di Indonesia masih relatif kecil.
Rasio pelabuhan Indonesia terhadap luas
wilayah Indonesia adalah 2,93 km2/pelabuhan,
sedangkan Jepang 0,34 km2/pelabuhan dan
Philipina 0,46 km2/pelabuhan.
Berdasarkan jumlah penduduknya, maka rasio
pelabuhan di Indonesia 0,3 juta orang/pelabuhan,
di Jepang 0,11 juta orang/pelabuhan dan
Philipina 0,11 juta orang/pelabuhan.
10

KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT


KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
1.Alamnya : adalah
pelabuhan
yang
terbuka dan tertutup,
terbuka mengandung
makna
bahwa
pelabuhan itu langsung
dapat disinggahi oleh
kapal untuk bersandar
tanpa melalui pintupintu
air,
sedang
pelabuhan
tertutup
adalah pelabuhan yang
diatur secara mekanik
sehubungan
dengan
tingkat pasang surutnya
air.
11

KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT


KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
2. Pelayanannya : dibagi atas dua
bagian yaitu pelabuhan umum dan
khusus, umum dapat digunakan
oleh
kepentingan
masyarakat
umum, sedangkan khusus adalah
pelabuhan yang dibangun oleh
suatu perusahaan atau instansi
untuk
pepentingannya
seperti
semen gresik, kelapa sawit,
pertamina atau angkatan laut.
12

KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT


KEPMEN HUB NO. 26 / 1998

Beijing

Seoul

3. Lingkup Pelayanan
yang dilayani : adalah
pelayanan internasional
adalah pelabuhan yang
melayani perdagangan
internasional,
sedangkan pelabuhan
regional
hanya
melayani
kegiatan
perdagangan
antar
negara
tertentu,
sedangkan local untuk
13
antar pulau.

Tokyo
Osaka

Shanghai

Taipei

Hong Kong

Manila
Bangkok

Kuala Lumpur

Jakarta

SINGAPORE

KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT


KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
4. Kegiatan Perdagangan
Luar Negeri : hanya
melayani
untuk
pelabuhan impor yaitu
untuk
masuknya
barang,
serta
pelabuhan
ekspor
untuk
keluarnya
barang.

14

KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT


KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
5.Kapal
Yang
di
Perbolehkan Singgah
:
merupakan
Pelabuhan
Laut
bebas yang dapat
disinggahi oleh kapalkapal dari luar negeri,
sedangkan
pelabuhan
pantai
hanya
kapal-kapal
Indonesia saja yang
boleh masuk.
15

KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT


KEPMEN HUB NO. 26 / 1998

BANDAR UDARA

PENGAWASAN

PELABUHAN LAUT

TEMPAT LAIN

6. Wilayah Pengawasan Bea dan Cukai : yang


diawasai oleh bea cukai dinamakan custom port,
sedangkan pelabuhan bebas adalah pelabuhan free port
16
yang tidak diawasi oleh Bea dan Cukai.

KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT


KEPMEN HUB NO. 26 / 1998

7.Kegiatan
Pelayanannya

Berdasarkan
pelayanannya dibagi atas
tiga
yaitu
pelabuhan
samudra,
pelabuhan
nusantara dan pelabuhan
pelayaran rakyat.

17

Pelabuhan Nusantara

18

Pelabuhan Rakyat

19

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

Pelabuhan Perikanan Pantai

melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan


perikanan di perairan pedalaman, perairan
kepulauan dan laut teritorial;
memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal
perikanan berukuran sekurangkurangnya 10 GT;
panjang dermaga sekurang-kurangnya 100 m,
dengan kedalaman kolam sekurangkurangnya minus
2 m;
mampu menampung sekurang-kurangnya 30 kapal
perikanan atau jumlah keseluruhan sekurangkurangnya 300 GT kapal perikanan sekali

PPP Karangantu Banten

Gambar 1. Kapal nelayan yang sedang bersandar


di dermaga PPP Karangantu

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)


melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan
perikanan di perairan pedalaman dan perairan
kepulauan;
memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan
berukuran sekurangkurangnya 3 GT;
panjang dermaga sekurang-kurangnya 50 m, dengan
kedalaman kolam minus 2 m;
mampu menampung sekurang-kurangnya 20 kapal
perikanan atau jumlah
keseluruhan sekurang-kurangnya 60 GT kapal
perikanan sekaligus.

PPI Muara Angke Jakarta

Penyebaran Pelabuhan Perikanan


menurut tipenya.
1) PP Samudera (Tipe A) : Jakarta, Kendari, Cilacap,
Belawan dan Bungus.
2) PP Nusantara (Tipe B) : Pekalongan, Palabuhanratu,
Cilacap, Sibolga, Brondong, Ternate, Prigi, Tanjung
Pandan.
3) PP Pantai (Tipe C) : Sungai Liat, Karangantu,
Karimunjawa, Bawean, Teluk Batang, Hantipan,
Banjarmasin, Lampulo, Tarempa, Dagho, Pulau Tello,
Sikakap, Lab. Lombok, Pemangkat dan mulai Februari
ditambah 20 PPI yang statusnya berubah menjadi PP
tipe C.

KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT


KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
8.

Peranannya dalam
Pelayaran : adalah
pelabuhan transito dan
pelabuhan ferry, pelabuhan
transito adalah pelabuhan
yang mengerjakan
transshipment cargo mis:
Singapura, dan pelabuhan
ferry adalah pelabuhan
penyebrangan, yang dilayani
oleh kapal ferry yang
menghubungankan dua
tempat dengan system roll
on dan roll off dengan
membawa penumpang dan
kendaraan.
26

Pelabuhan Tanjung Priok

27

Terminal Penumpang Nus.1

28

Terminal Penumpang Nus.2

29

UKURAN DAN KINERJA SUATU


PELABUHAN LAUT

1. Banyaknya muatan yang dikerjakan dalam satu


tahun.
2. Jumlah harga muatan yang dikerjakan dalam satu
tahun.
3. Banyaknya kapal yang keluar masuk dalam satu
tahun.
4. Jumlah tempat sandar kapal yang tersedia.
5. Besarnya kapal yang dapat dikerjakan oleh
pelabuhan.
6. Banyaknya peti kemas yang ditangani oleh
pelabuhan
dalam satu tahun.
Namun sebagai ukuran internasional besarnya pelabuhan dapat
ditetapkan sebagai pelabuhan yang paling banyak mengejakan
bongkar muat peti kemas, sementara ini rekor masih dipegang
oleh Hong Kong dengan 16,1 juta peti kemas dan Singapura 30
dengan 15,9 juta peti kemas per tahunnya.

Вам также может понравиться