Вы находитесь на странице: 1из 49

D A U N

FOLIUM

D A U N ???

Daun: salah satu organ


tumbuhan yang tumbuh
dari batang, umumnya
berwarna hijau dan
terutama berfungsi
sebagai penangkap energi
dari cahaya matahari
melalui fotosintesis. Daun
merupakan organ
terpenting bagi tumbuhan
dalam melangsungkan
hidupnya karena
tumbuhan adalah
organisme autotrof
obligat, ia harus memasok
kebutuhan energinya
sendiri melalui konversi
energi cahaya menjadi
energi kimia.

Ciri Umum

Berwarna hijau, pipih melebar


dan tumbuh mengarah cahaya,
merupakan tempat fotosintesis
Mempunyai umur yang
terbatas, runtuh/gugur dan
meningggalkan bekas pada
batang
Daun dibawa dan dibentuk oleh
batang
Letak/tempat menempelnya
daun pada batang disebut
nodus (buku).Jarak antar
nodus disebut internodus.

Memiliki

struktur mulut daun untuk


pertukaran CO2,O2. dan uap air dari
daun ke alam sekitar dan sebaliknya.

Pada tanaman keladi memiliki struktur


hidatoda,sebagai tempat untuk meneteskan
air (gutasi)
Bentuk

pipih dorsoventral dan


menghadap ke arah datangnya sinar.

4. Fungsi Daun
1.

2.
3.
4.

Pengambilan zat-zat makanan


(absorbsi) terutama CO2 dari udara
dan zat hara mineral dari tanah
Pengolahan zat-zat makanan
(asimilasi)
Penguapan air (transpirasi)
Pernapasan (respirasi)

1. Perkembangan Daun
Pada golongan Algae, tubuh berupa talus
belum memiliki organ daun. Namun, kadang
terdapat bagian talus yang menyerupai batang
(cauloid) dan daun (filoid), misalnya
Sargassum spp.. Pada lumut hati dan lumut
tanduk, tubuh berupa talus berbentuk
lembaran, tetapi pada lumut daun telah
dibedakan antara batang dan daun yang
sederhana. Daun modern dimiliki Pteridophyta
dan Spermatophyta.

2. Asal Usul Daun

Daun merupakan
tonjolan (appendage)
yang tumbuh pada
buku batang dan
memiliki meristem
ujung (apical
meristem) yang
berpengaruh terhadap
pembentukan ujung
daun yang
berkembang menjadi
bagian meristem
lainnya.

Perkembangan lebih lanjut, pada


penampang melintang appendage
memperlihatkan adanya: (1) meristem
adaksial (adaxial), merupakan
meristem yang berkembang menjadi
berkas pengangkutan pada daun (urat
daun), (2) lateral yang berkembang
menjadi bagian daging daun, (3)
marginal yang perkembangannya
mempengaruhi terjadinya bentuk tepi
daun.

3. Bagian-Bagian Daun

1. Lamina
2. Vagina
3. Petiolus

Daun Lengkap mempunyai Lamina, Vagina, dan Petiolus. Bila tidak


memiliki salah satunya disebut Daun Tidak Lengkap.

1. Lamina (Helaian/Blade), yaitu bagian daun


yang berbentuk pipih, dorsoventral, berwarna
hijau, mengandung daging daun (interfenium)
dan urat daun serta berguna untuk fotosintesis.
Daun memiliki bentuk helaian, pangkal, tepi,
ujung, dan pertulangan yang beragam.
2. Vagina (Pelepah/Upih/Leaf Sheat), merupakan
bagian daun yang berbentuk lembaran tebal atau
tipis dan memeluk batang, memiliki fungsi
untuk melindungi kuncup ujung, kuncup
samping, dan batang pada saat tanaman masih
muda. Bagian ini kadang gugur atau agak
permanen.

3. Petiolus (Tangkai/Stalk), yaitu bagian daun yang


berbentuk silindris sebagai perantara antara upih dan
helaian. Pada daun lengkap atau bertangkai, tangkai
daun merupakan penghubung antara helaian daun
dengan upih atau batang sehingga memiliki sejumlah
berkas pengangkutan. Bagian ini berhubungan
langsung dengan helaian daun, yaitu membentuk ibu
tulang daun (costa)
4. Leaf Base (Pangkal Tangkai Daun/Leaf Foundation),
yaitu bagian tangkai daun yang berhubungan dengan
bagian buku batang tumbuhan, merupakan daerah pada
buku batang sebagai tempat terkaitnya daun pada
batang. Pangkal daun dapat berbentuk cincin, elips,
atau membulat tergantung pada bentuk pelepah,
tangkai, atau helaian daunnya. Apabila daun lepas
maka akan terdapat bekas daun yang kadang ditumbuhi
tunas.

Ada beberapa kemungkinan susunan


daun yang tidak lengkap:
a.
Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja
disebut daun bertangkai. Ex: Nangka
(Arthocarpus integra), mangga (Mangifera
indica).
b.
Terdiri atas upih dan helaian saja, disebut daun
berpelepah/daun berupih. Ex: Padi (Oryza
sativa L.), jagung (Zea mays L.)
c.
Terdiri dari helaian saja, langsung melekat atau
duduk pada batang (sessilis), bila mempunyai
pangkal yang lebar seakan melingkari/memeluk
batang. Disebut daun memeluk batang.Ex:
Biduri (sessilis).
d.
Terdiri dari tangkai saja, bisa menjadi pipih
menyerupai helaian daun (helaian daun
semu/palsu) disebut filodia. Ex: Acacia
auriculiformis A. Cunn.

Alat Tambahan/Pelengkap Daun:

Daun penumpu (stipula), berupa 2 helai


lembaran serupa daun yang kecil dekat dengan
pangkal daun, berguna untuk melindungi
kuncup yang masih muda. Ex: kacang kapri,
nangka, mawar.
Selaput bumbung (ocrea), berupa selaput tipis
yang menyelubungi pangkal suatu ruas
batang, terdapat diatas tangkai daun.
Lidah-lidah (ligula), suatu selaput kecil yang
biasanya terdapat pada batas antara upih dan
helaian daun pada Gramineae. Berguna untuk
mencegah mengalirnya air hujan ke dalam
ketiak antara batang dan upih daun sehingga
pembusukan dapat dihindari.

Morfologi Daun

Bentuk dan Sifat Helaian Daun:


a. Bangun Daun (Circumscriptio)
b. Ujung Daun (Apex)
c. Pangkal Daun (Basis)
d. Susunan Tulang Daun (Nervatio)
e. Tepi Daun (Margo)
f. Daging Daun (Intervenium)
g. Permukaan Daun
h. Warna Daun

Rangkuman Bangun
Daun

Ujung (Apex) Daun

D. Susunan Tulang Daun (Nervatio)


Merupakan bagian daun yang berguna untuk:
a. Memberi kekuatan pada daun (rangka
daun/sceleton)
b. Sebagai berkas-berkas pembuluh
. Menurut besar kecilnya dibedakan:
a. Ibu tulang (costa), tulang terbesar, merupakan
terusan tangkai, di tengah-tengah membujur dan
membelah daun.
b. Tulang-tulang cabang (nervus lateralis), lebih
kecil daripada ibu tulang daun dan berpangkal
pada ibu tulang daun.
c. Urat-urat daun (vena), membentuk seperti jala,
kisi.

Menyirip (penninervis)

Menjari (palminervis)

Melengkung (cervinevis)

Sejajar/lurus (rectinervis)

e. Tepi Daun

Tepi Daun

F. Daging Daun (Invenium)


a. Tipis seperti selaput (membranaceus), ex:
paku air
b. Seperti kertas (papyraceus), ex: pisang
c. Tipis lunak (herbaceus), ex: selada air
d. Tipis cukup kaku (perkamentus), ex:
kelapa
e. Seperti kulit/belulang (coriceus), ex:
nyamplung
f. Berdaging (carnosus) ex: lidah buaya.

g. Permukaan Daun
a. Licin (laevis), mengkilat, suram, berselaput
lilin, ex: ketela.
b. Gundul (glaber), ex: jambu air.
c. Kasap (scaber), ex: jati
d. Berkerut (rugosus), ex: jambu biji
e. Berbingkul-bingkul (hampir berkerut), ex:
air mata pengantin
f. Berbulu (pilosus), ex: tembakau
g. Bersisik (lepidus), ex: durian

Tempat duduk daun


(Filotaksis)

tersebar

berhadapan

berkarang

Tempat duduk daun


(Filotaksis)

Tersebar

Berhadapan
bersilangan

Roset

Berkarang

Daun tunggal vs Daun


majemuk

Daun tunggal vs. Daun majemuk

5. Anatomi Daun

Fig. 35.19
Copyright 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings

Hidrofit
(terendam)

Higrofit
(daerah
lembab)

Mesofit

Xerofit
(daerah
kering)

Xerofit,
sukulen

Stomata membuka dan menutup

Zona Absisi / pengguguran


daun
Batang

Tunas
aksilar/lateral/sampin
g
Zona absisi daun

Berkas pembuluh
angkut

Sklerenkima

Modifikasi Daun
Filodia (daun
semu)
Kladodia
Sulur
Duri
Kantung/piala

Bunga sebenarnya
modifikasi daun
yang berfungsi
khusus sebagai
alat reproduksi.

Kantung semar (Nepenthes sp)


Modifikasi daun menjadi bentuk kantung

Вам также может понравиться