Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dosen Pembimbing :
Iswendi, S.Si, M.Si
Fauzana Gazali, S.Pd, M.Pd
Oleh :
Agus Rabialdi
1301759/2013
1301752/2013
Yuliani Mandasari
1301758/2013
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang
2015
Kesetimbangan Kelarutan
Berdasarkan pada
Berhubungan
dengan
Kelarutan
Dipengaruhi oleh
Efek
Ion
Senama
Suhu
Jenis
Pelarut
Pengadukan
menghasilkan
Didasari oleh
Asas Le
Chatalier
Larutan
tidak
Jenuh
Larutan
Jenuh
Larutan
Lewat
Jenuh
melibatkan
Reaksi
Pengendapan
A. Fakta
1. Pembuatan natrium karbonat (Na2CO3) memanfaatkan reaksi pengendapan.
2. Salah satu pelarutan email gigi terbuat dari hidroksiapatit [Ca5(PO4)3OH].
3. Hidroksiapatit [Ca5(PO4)3OH] dalam medium asam mengakibatkan pembusukan
gigi.
4. Barium sulfat (BaSO4) merupakan suatu senyawa yang tak larut.
5. Kalsium Karbonat (CaCO3) dihasilkan melalui reaksi pengendapan.
6. Kalsium sulfat digunakan sebagai bahan pengering dalam pembuatan cat.
7. Stalaktit dan Stalagmit terdiri atas kalsium karbonat hasil reaksi pengendapan.
8. Setiap unit AgCl mengandung satu ion Ag+ dan Cl-.
9. Garam yang memiliki Ksp besar akan mudah larut.
10. Ksp dari Aluminium hidroksida adalah 1,8 10-33.
11. Ksp dari Seng Sulfida adalah 3,0 10-23
12. Ksp dari suatu senyawa ditentukan dari percobaan dilaboratorium
13. Kelebihan zat terlarut akan menjadi endapan
14. Pemisahan ion dapat dilakukan dengan pengendapan
15. Ion sejenis memperkecil kelarutan senyawa ion tertentu
B. Konsep
1. Kesetimbangan kimia adalam keadaan suatu reaksi bolak-balik yang laju reaksinya
kekiri sama dengan ke kanan (Syukri, 1999:15a)
2. Hasil kali kelarutan suatu senyawa ialah hasil kali konsentrasi molar dari ion-ion
penyusunnya,
dimana
masing-masing
dipangkatkan
dengan
koefisien
7. Larutan tidak jenuh adalah Suatu larutan yang masih dapat melarutkan zat terlarutnya
pada suhu tertentu (Premono, 2009)
8. Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat terlarut sebanyak yang
diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dengan padatan zat itu dalam
larutan (Syukri,1999)
9. Larutan lewat jenuh adalah Suatu larutan dengan zat terlarut yang melebihi jumlah
maksimum kelarutannya pada suhu tertentu (Premono, 2009)
10. Reaksi Pengendapan Suatu reaksi yang menghasilkan pembentukan endapan.
(Chang, 2008)
11. pH adalah nilai negatif dari logaritma konsentrasi H+ dalam larutan (Syukri, 1999)
C. Prinsip
1. Pada suhu tertentu hanya kelarutan senyawa yang berubah (menurun) karena efek ion
senama. Hasil kali kelarutannya, yang merupakan konstanta kesetimbangan tetap
sama apakah ada atau tidak ada zat lain dalam larutan.
2. Nilai Ksp berguna untuk menentukan keadaan senyawa ion dalam larutan, apakah
belum jenuh, tepat jenuh atau lewat jenuh, yaitu dengan cara membandingkan hasil
kali ion dengan hasil kali kelarutan.
3. Hubungan yang mungkin antara Q dan Ksp ialah:
Q < Ksp larutan tidak jenuh
Q = Ksp larutan jenuh
Q > Ksp larutan lewat jenuh
4. Pada AgCl, untuk kembali ke kesetimbangan, sebagian AgCl akan terendapkan dari
larutan, sebagaimana prediksi asas Le Chataleir, sampai hasil kali ion sekali lagi
sama dengan Ksp.
5. Jika sebutir senyawa yang sukar larut dimasukkan kedalam air akan jatuh kedasar
bejana dan terlihat tidak larut, akan tetapi sesungguhnya ada sebagian yang larut dan
membentuk kesetimbangan ion dengan yang tidak larut.
6. Pemisahan ion dapat dilakukan berdasarkan perbedaan hasil kali kelarutannya
dengan ion yang berlawanan muatannya. Oleh sebab itu, harus dicari ion negative
agar terbentuk senyawa yang Kspnya jauh berbeda.
7. Kelarutan suatu senyawa dapat dinyatakan dengan hasil kali kelarutan
(Ksp),
senyawa yang sukar larut mempunyai Ksp amat kecil. Ksp dapat dipakai untuk
menentukan kelarutan suatu senyawa dalam larutan yang mengandung ion sejenis.
D. Prosedur
1. Cara mengendapkan suatu senyawa dengan reaksi pengendapan :
a) Mengetahui aturan kelarutan dan hasil kali kelarutan yang tercantum pada tabel
dibawah ini
Bahan :
Gelas kimia 3 buah
(Alternatif : Gelas Kaca atau plastik) Batang pengaduk
(Alternatif : Sendok plastik)
Gelas Ukur
(Alternatif : Suntikan tinta)
Garam NaCl
Garam NaHCO3
Aquades
Padatan Ca(OH)2
Prosedur Kerja
Ambil 3 buah gelas kimia
Tabel Pengamatan
No
NaCl
CaCO3
Ba(OH)3
Mudah larut
Sukar larut
Pertanyaan
Dari ketiga jenis garam, apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan
kelarutan berdasarkan percobaan?
Jawaban :
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Kesimpulan
Penyebab perbedaan kelautan adalah
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Eksperimen 2
Gelas kimia 50 mL
Cawan penguap
Batang pengaduk
Kertas saring
Corong kaca
Lampu spritus
Kasa asbes
Kaki tiga
Termometer
Timbangan
Bahan :
-
Larutan Ba(OH)2.8H2O
Aquades
Prosedur Kerja
Ambil 1 buah gelas kimia
10
Tabel Pengamatan
Jenis zat
Mr
Ba(OH)2.
8H20
298
Ba(OH)2.
8H20
298
Suhu
0
C
Massa
zat
mula
Massa zat
sisa
(tidak
larut )
Massa zat
yang
larut
Mol zat
yang
larut
Analisis Data
Pada percobaan pertama massa zat Ba(OH)2.8H2O yang dilarutkan (massa zat mula-mula) .............. gram, dalam .......... 1 liter
pelaut, massa Ba(OH)2.8H2O
Setelah ditimbang ........... gram. Massa zat Ba(OH) 2.8H2O yang
larut sama dengan selisih zat mula = mula dikurang zat sisa
setelah ditimbang, (......... gram .........gram = ..............gram).
jika Mr Ba(OH)2.8H2O yang larut ............. mol dalam ........... L.
Perbandingan mol zat terlarut perliter larutan menyatakan
kelarutan zat.
Hitunglah kelarutan Ba(OH)2.8H20 pada percobaan kedua 500C
Jawab : massa zat mula-mula
: .............gram
Massa zat setelah dipanaskan : .............gram
Massa zat yang larut
:..............gram - ......gram
:..gram
Mol zat
: .............mol
Kelarutan
: .............M
Kelarutan Ba(OH)2.8H20 Pada suhu 300C ........Mol/L
KelarutanBa(OH)2.8H20
pada
suhu
500C..............Mol/L
Jadi, kelarutan : jumlah maksimum zat ......... yang larut pada .....
11
Kesimpulan
1. Kelarutan adalah .......................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
2. Berdasarkan eksperimen 1 dan 2 faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah ................dan ....................
Eksperimen 3
Bahan :
-
Larutan Ba(OH)2.8H2O
Larutan NaOH 0,1 M
12
Prosedur Kerja
Ambil larutan Ba(OH)2.8H20 10 mL
tambahkan 5 mLNaOH 0,1 M
Pertanyaan
Apa yang terjadi pada larutan Ba(OH)2.8H2O setelah penambahan
NaOH?
Jawaban :
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Kesimpulan
Pengaruh Efek ion senama akan ...............................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
13
No.
1.
Label
Definisi
Jenis
Konsep
Konsep
Konsep
Atribut Konsep
Kritis
Hasil kali
Variabel
Ion-ion
Posisi Konsep
Superordinat
Contoh
Non Contoh
ordinat
NaCl
Abstrak
Kelarutan
kelarutan
dengan
konsentrasi
penyusun-
setimbang-
hasil kali
Ag+(aq) + Cl-
Na+(aq)+Cl-
(Ksp)
suatu senyawa
me-
molar.
nya.
an kelarut-
kelarutan
(aq)
(aq)
nyatakan
konsentrasi
molar dari ionion
penyusunnya,
dimana
masing-
simbol
kesetimban
stoikio-
gan.
metri.
an
Tetapan
AgCl
Hasil kali
Koofisien
Kelarutan
Sub-
Hasil Kali
Persamaan
Ke-
Koordinat
KI
Ksp=
+
[ Ag ].[ Cl ]
MgF2Mg2
H2SO4
+
(aq)+2F (aq)
2H+( aq)+SO
Ksp=[ Mg2+].
24 (aq)
[ F-]2
Ag2CO32
Ag+(aq)+CO32
masing
(aq)
dipangkatkan
Ksp=[Ag+]2.
dengan
[ CO32-]
koefisien
K+(aq)+I-(aq)
Ca3(PO4)2
stoikiometri-
3Ca2+(aq)+
nya di dalam
2PO43+(aq)
14
persamaan
Ksp= [Ca2+]3.
kesetimbangan
[ PO43+]2
(Chang,
2008 :145)
2.
Kelarutan
(s)
dengan
Gram zat
terlarut per
contoh
liter
dalam
konkrit.
larutan.
sejumlah
tertentu air
dalam
perhitungan
kesetimbangan
kelarutan,
biasanya
dinyatakan
Jumlah zat
yang larut.
Volume air
Kesetimban
gan
kelarutan
Hasil kali
kelarutan
Efek
AgBr(s)
[Al(OH)3]
ion
Ag+(aq) +
Ksp=1,8x
senama
Br-(aq)
10-33M
pH
Jadi pada
Jenis
kesetimbang
Ksp=1,8x
an:
10-9M
Pelarut
Suhu
Larutan
Jenuh
Larutan
[Ag+]=8,8 x
-7
10 M
-
[Br ]=8,8x
BaF2
Ksp=1,7x
10-6M
10-7 M
tidak
Cu(OH)2
jenuh
Cu2+(aq)+
Larutan
2OH-(aq)
belum
Ksp=[Cu2+].
terlarut perliter
jenuh
[OH-]2
larutan.
BaCO3
s = 1,8x10-7
M.
15
3.
Efek Ion
Abstrak
Kelarutan
senama
adalah suatu
dengan
senyawa
Senyawa
efek yang
contoh
ion tertentu
ion
mengakibatkan
kongkrit
berkurang
kelarutan
Ion sejenis
Jenis
Jenis ion
sejenis
Kelarutan
Suhu
Asas Le
Jenis
Chatelier
Pelarut
Pengadukan
Kelarutan
Kelarutan
AgCl akan
AgCl tidak
lebih kecil
di-
dalam
pengaruhi
larutan yang
oleh ion
senyawa ion
yang
yang
mengandung
lain yang
tertentu
berasal dari
berasal
tidak
berkurang, bila
senyawa
dari
Cl dari
sejenis
dalam larutan
lain
senyawa
senyawa lain
dengannya
lain
seperti
terdapat ion
sejenis yang
dalam
berasal dari
AgNO3 dan
seenyawa lain
NaCl
(Syukri, 1999)
Kelarutan
AgBr akan
lebih kecil
dalam
larutan yang
mengandung
ion Ag+ dan
Br- dari
senyawa lain
seperti
AgNO3 dan
16
LiBr
4.
Ke-
Besarnya
Azaz Le
Azas Le
Abstrak
Chatelier
Chatelier
dengan
setimbang-
aksi yang
mengungkapkan
contoh
an dinamis
diberikan
apabila suatu
kongkrit
yang diberi
Besarnya
Efek Ion
senama
Kelarutan
Kelarutan
AgCl akan
AgCl tidak
lebih kecil
di-
dalam
pengaruhi
sistem
aksi dari
pengaruh
larutan yang
oleh ion
kesetimbangan
luar
aksi
mengandung
lain yang
tidak
dinamis diberi
Pergeseran
ke-
Cl- dari
sejenis
maka sistem
setimbang-
senyawa lain
dengannya
akan bergeser
an
seperti
sedemikian rupa
dalam
sehingga
AgNO3 dan
pengaruh aksi
NaCl
itu sekecil
Kelarutan
mungkin, dan
AgBr akan
jika mungkin
lebih kecil
sistem
dalam
setimbang
larutan yang
kembali (Syukri,
mengandung
1999)
AgNO3 dan
LiBr
5.
pH
Ukuran
Konkrit
Ukuran
keasaman atau
keasaman
kebasaan suatu
atau
larutan
kebasaan
Konsen-
Kelarutan
trasi ion H+
senama
pH HCl=1
[HCl]=10-1
pH
[NaOH]=1
Konsen-
Suhu
NaOH=12
trasi ion
Jenis
pH NaCl=7
OH-
(Premono,
Efek ion
0-2
[NaCl]=107
pelarut
Pengadu-
2009)
kan
6.
Larutan
Suatu larutan
Abstrak
Larutan yang
tidak
yang masih
dengan
masih dapat
jenuh
dapat
contoh
melarutkan
melarutkan zat
konkrit
zat terlarut.
Jenis
kelarutan
larutan
suhu tertentu
lewat
Jumlah zat
Qc = Ksp
[Ag+][Cl-]
[Ag+][Cl-]
[Ca2+]3.
larutan
terlarut
Qc<Ksp
<1,6 x 10-10
jenuh dan
Suhu
terlarutnya pada
Larutan
[PO43-]2< 1,2
jenuh
x 10-26
larutan
(Premono,
2009)
= 1,6 x 1010
[Ca2+]3.
[PO43-]2 =
[Cu]+[I]-<
1,2 x 10-26
5,1 x 10-12
[Cu]+[I]- =
5,1 x 10-12
7.
Larutan
Larutan jenuh
Abstrak
Jumlah zat
jenuh
adalah larutan
dengan
terlarut yang
yang
contoh
telah
mengandung
konkrit
maksimum
Jenis
larutan
Suhu
larutan
Kelarutan
Larutan
Qc= Ksp
Qc>Ksp
tidak
[Ag+][Cl-] =
[Ag+][Cl-]
jenuh
1,6 x 10-10
Larutan
lewat
[Ca2+]3.
[PO43-]2 =
>1,6 x 10-10
[Ca2+]3.
[PO43-]2>
18
1,2 x 10-26
jenuh
zat terlarut
[Cu]+[I]- =
sebanyak yang
5,1 x 10-12
diperlukan
1,2 x 10-26
[Cu]+[I]>5,1 x 10-12
untuk
mempertahankan
keseimbangan
dengan
padatan zat itu
dalam larutan
(Syukri,1999)
8.
Larutan
Suatu larutan
Abstrak
Zat terlarut
lewat
dengan zat
dengan
yang
jenuh
terlarut yang
contoh
melebihi
melebihi jumlah
konkrit
jumlah
maksimum
maksimum
kelarutannya
kelarutan
Jenis
kelarutan
larutan
Larutan
jenuh
Suhu
Larutan
larutan
Qc> Ksp
Qc< Ksp
[Ag+][Cl-]
[Ag+][Cl-]
>1,6 x 10-10
[Ca2+]3.
tidak
[PO43-]2> 1,2
jenuh
x 10-26
[Cu]+[I]->5,1
pada suhu
tertentu
x 10-12
(Premono,
[Ca2+]3.
[PO43-]2<
1,2 x 10-26
[Cu]+[I]-<
5,1 x 10-12
2009)
9.
Reaksi
Suatu reaksi
Pengenda
yang
Konkrit
Menghasilkan endapan
Jenis reaktan
Larutan
lewat jenuh
Ag+(aq)+Cl(aq)
Na+(aq)+Cl(aq)NaCl(s
19
pan
menghasilkan
pembentukan
AgCl(s)
Ba2+(aq)+SO42
endapan.
(Chang, 2008)
(aq)Ba(SO4
K+(aq)+I(aq)
)2
Ag+(aq)+NO3 Ag(NO3)2
20
KI(s)
Kepustakaan
Chang, Raymond. 2008. General Chemistry : The Essential Consept. New York : Mc Graw-Hill
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI . Jakarta : Erlangga
Raharjo, Sentot Budi.2013. Buku Guru Kimia Berbasis Eksperimen. Solo : Tiga Serangkai
Premono, Shidiq. 2009. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Depdiknas
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. Bandung : ITB
21