Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik
(ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin)
Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron,
glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin).
KARAKTERISTIK SISTEM ENDOKRIN;
Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol adalah contoh hormon
diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari.
Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen
adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi. Tipe sekresi hormonal
yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya.
Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam
situasi lingkungan optimal.
Hormon mengontrol laju aktivitas selular dan hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon
hanya mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.
Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering
merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya.
Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain
menjadikan hipofise dijuluki master of gland.
HIPERTIROIDISME
Hipertiroid sering menyerang wanita daripada pria karena produksi hormon pada wanita lebih kompleks
dibandingkan dengan produksi hormon pria. Namun, beberapa kasus kanker tiroid juga ditemukan pada
kaum pria.
Analisis Symptom
1. Dada Kiri berdebar-debar :
Penderita hipertiroid jantung, terjadi peningkatan jumlah dan affinitas dari reseptor beta adrenergik. Hal
akan mengakibatkan peningkatan kerja otot jantung, sehingga denyut jantung meningkat bersamaan
dengan meningkatnya cardiac output (Marks, 2000).
2. Tangan terus bergetar (tremor):
Pada sistem saraf, akan terjadi aksi system saraf perifer yang lebih cepat. Mekanisme kontraksi otot
perifer umumnya dikontrol lewat serebelum dan ganglion basalis. Namun pada pasien hipertiroid, terjadi
rangsangan berlebihan terhadap ganglion basalis. Oleh karena itu, pada otot yang ada di ekstremitas
terjadi kontraksi berlebih saat ada kegiatan yang akan mengakibatkan tremor. Tremor ini bebeda dengan
tremor pada pasien Parkinson, oleh karena, pada pasien Parkinson tremor akan meningkat pada keadaan
istirahat (Marks, 2000).
3. Sering berkeringat
Pada pasien hipertiroid terjadi peningkatan keringat yang keluar akibat pengaruh tingginya metabolisme
dalam tubuh sehingga terjadi akumulasi panas dalam tubuh (intoleransi panas). Keringat memungkinkan
pengeluaran panas berlebih melalui penguapan atau evaporasi dari permukaan kulit (Marks, 2000).
Penyebab Hipertiroidisme adalah adanya Imuoglobulin perangsang tiroid(Penyakit Grave), sekunder
akibat kelebihan sekresi hipotalamus atauhipofisis anterior, hipersekresi tumor tiroid. Penyebab
terseringhipertiroidisme adalah penyakit Grave, suatu penyakit autoimun, yakni tubuhsecara serampangan
membentuk
thyroid-stymulating immunoglobulin
(TSI),suatu antibodi yang sasarannya adalah reseptor TSH di sel tiroid (Sherwood,2002).1.
Tiroid :
Graves disease 80% karena iniTerjadi pada usia 20 40 tahun, riwayat gangguan tiroid keluarga,
danadanya penyakit autoimun lainnya misalnya DM tipe I
Adenoma toksik, Toksik nodular goiter, McCune-Albrigth, Tiroiditis sub akut, Tiroiditis limfositik kronik
2.Hipofisis :Adenoma hipofisis &Hipofisis resisten terhadap T4 | a. Eksogen, Iodine induced
hyperthyroidism, hCG
Patofisiologi
penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. pada kebanyakan penderita
hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan
banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih
meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. juga, setiap sel meningkatkan
kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.pada
hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang menyerupai TSH, Biasanya
bahan-bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating
Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yang mengikat
TSH. Bahan - bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah
hipertiroidisme. karena itu pada pasien hipertiroidisme kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi
TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama
12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid
yang disebabkan oleh TSIselanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis
anterior.Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid dipaksa mensekresikan hormon hingga diluar batas, sehingga
untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang
sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat
peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang
menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan
sinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagaiakibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya
tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami gemetar
tangan yang abnormal. Jadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah satu efek hormon
tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi autoimun yang
mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-otot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.
a. Hormon Utama
YANG
HORMON
MENGHASILKAN
FUNGSI
Membantu mengatur keseimbangan garam dan air dengan
Aldosteron
Kelenjar adrenal
Hormon
antidiuretik
(vasopresin)
Kelenjar hipofisa
Anti peradangan
Kortikosteroid
Kelenjar adrenal
Kelenjar hipofisa
korteks adrenal
Eritropoietin
Ginjal
Estrogen
Indung telur
reproduksi wanita
Glukagon
Pankreas
Hormon
pertumbuhan
Insulin
Kelenjar hipofisa
Pankreas
LH (luteinizing
menstruasi
hormone)
FSH (follicle-
stimulating
hormone)
Kelenjar hipofisa
kepribadian)
Menyebabkan kontraksi otot rahim dan saluran susu di
Oksitosin
Hormon paratiroid
Kelenjar hipofisa
Kelenjar paratiroid
payudara
Progesteron
Indung telur
Kelenjar hipofisa
susu
Renin dan
Ginjal
angiotensin
Mengatur pertumbuhan, pematangan dan kecepatan
Hormon tiroid
Kelenjar tiroid
metabolism
TSH
(tyroid-stimulating
hormone)
kelenjar tiroid
Kelenjar
tiroid
terletak
pada
leher
bagian
depan,
tepat
di
bawah
kartilago
krikoid, disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram.
Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masingmasing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm.
Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di
dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon disintesa.kelenjar tiroid
mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior
merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari
arteri subklavia. Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan
dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia
servikalis dan kolinergik berasal dari nervus vagus.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan
T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan
hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang
dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan
dibutuhkan ATP sebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATPase, ion klorat dan ion sianat.
Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang kemudian mengalami
penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin (DIT). Selanjutnya terjadi reaksi
penggabungan antara MIT dan DIT yang akan membentuk Tri iodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT
akan membentuk tetra iodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH
namun dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol. Hormon T3 dan T4
berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein binding Iodine).
a)
b)
testis
Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya reaksi. T3
lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit
c)
d)
e)
jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.
Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan
akibat metabolisme.
Bereaksi
sebagai
antagonis
insulin.
Tirokalsitonin
mempunyai
jaringan
sasaran
tulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi kalsium di
tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium serum. Kadar kalsium
serum yang rendah akan menekan ;pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium serum
akan merangsang pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi gastrin di
lambung.
Pembentukan dan Sekresi Hormon Tiroid Ada 7 tahap, yaitu:
1.
Trapping
Proses ini terjadi melalui aktivitas pompa iodida yang terdapat pada bagian basal sel folikel. Dimana
dalam keadaan basal, sel tetap berhubungan dengan pompa Na/K tetapi belum dalam keadaan aktif.
Pompa iodida ini bersifat energy dependent dan membutuhkan ATP. Daya pemekatan konsentrasi iodida
oleh pompa ini dapat mencapai 20-100 kali kadar dalam serum darah. Pompa Na/K yang menjadi
2.
3.
4.
dibentuk oleh sel-sel tiroid dan dikeluarkan ke dalam koloid melalui proses eksositosis granula.
Penimbunan (storage
Produk yang telah terbentuk melalui proses coupling tersebut kemudian akan disimpan di dalam
koloid. Tiroglobulin (dimana di dalamnya mengandung T3 dan T4), baru akan dikeluarkan apabila ada
stimulasi TSH.
5.
Deiodinasi
Proses coupling yang terjadi juga menyisakan ikatan iodotirosin. Residu ini kemudian akan mengalami
deiodinasi menjadi tiroglobulin dan residu tirosin serta iodida. Deiodinasi ini dimaksudkan untuk lebih
6.
7.
enzim protease yang menyebabkan pelepasan T3 dan T4 serta deiodinasi MIT dan DIT.
Pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid (releasing)
Proses ini dipengaruhi TSH. Hormon tiroid ini melewati membran basal dan kemudian ditangkap oleh
protein pembawa yang telah tersedia di sirkulasi darah yaitu Thyroid Binding Protein (TBP) dan Thyroid
Binding Pre Albumin (TBPA). Hanya 0,35% dari T4 total dan 0,25% dari T3 total yang berada dalam
keadaan bebas. Ikatan T3 dengan TBP kurang kuat daripada ikatan T4 dengan TBP. Pada keadaan normal
kadar T3 dan T4 total menggambarkan kadar hormon bebas. Namun dalam keadaan tertentu jumlah
protein pengikat bisa berubah. Pada seorang lansia yang mendapatkan kortikosteroid untuk terapi suatu
penyakit kronik cenderung mengalami penurunan kadar T3 dan T4 bebas karena jumlah protein pembawa
yang meningkat. Sebaliknya pada seorang lansia yang menderita pemyakit ginjal dan hati yang kronik
maka kadar protein binding akan berkurang sehingga kadar T3 dan T4 bebas akan meningkat.
Efek Primer Hormon Tiroid
Sel-sel sasaran untuk hormon tiroid adalah hampir semua sel di dalam tubuh. Efek primer hormon
tiroid adalah:
a)
Merangsang laju metabolik sel-sel sasaran dengan meningkatkan metabolisme protein, lemak, dan
b)
karbohidrat.
Merangsang kecepatan pompa natrium-kalium di sel sasaran. Kedua fungsi bertujuan untuk
meningkatkan penggunaan energi oleh sel, terjadi peningkatan laju metabolisme basal, pembakaran
c)
d)
e)
f)
jantung.
meningkatkan responsivitas emosi.
Meningkatkan kecepatan depolarisasi otot rangka, yang meningkatkan kecepatan kontraksi otot rangka.
Hormon tiroid penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal semua sel tubuh dan dibutuhkan
untuk fungsi hormon pertumbuhan.
Pengaturan Faal Tiroid
Ada 3 macam kontrol terhadap faal kelenjar tiroid :
1.
2.
3.
Embriologi
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terbentuk paling awal diantara seluruh kelenjar tubuh
manusia yaitu sekitar umur kehamilan 24 hari dan pertama kali dapat diidentifikasikan pada usia
kehamilan 4 minggu.8,9
Kelenjar tiroid berasal dari foramen sekum yaitu lekukan faring antara branchial pouch pertama
dan kedua. Pada bagian tersebut terjadi penebalan di daerah garis median kemudian terbentuk
divertikulum tiroid yang kemudian membesar, tumbuh dan mengalami migrasi ke bawah. Divertikulum
tiroid akhirnya melepaskan diri dari faring, sebelum lepas, kelenjar tiroid berbentuk sebagai duktus
tiroglosus yang berawal dari foramen cecum di basis lidah (gambar 2.1). Pada umumnya duktus ini akan
menghilang pada usia dewasa, tetapi pada beberapa keadaan masih menetap, sehingga dapat terjadi
kelenjar disepanjang kartilago tiroid hingga basis lidah. 10,11,12,13
Proses organifikasi pada janin dimulai pada usia 10 minggu kehamilan, dan pada akhir trimester
pertama kadar hormon T4 dan TSH sudah dapat dideteksi pada darah janin. 1
Vaskularisasi Kelenjar Thyroid
Kelenjar thyroid memperoleh darah dari arteri thyroidea superior, arteri thyroidea inferior dan
kadang-kadang arteri thyroidea ima (kira-kira 3 %). Pembuluh darah tersebut terletak antara
kapsula fibrosa dan fascia pretrachealis.8
Arteri thyroidea superior merupakan cabang pertama arteri caroticus eksterna, melintas turun ke
kutub atas masing-masing lobus kelenjar thyroid, menembus fascia pretrachealis dan membentuk
ramus glandularis anterior dan ramus glandularis posterior.8
Arteri thyroidea inferior merupakan cabang truncus thyrocervicalis, melintas ke superomedial di
belakang caroted sheath dan mencapai aspek posterior kelenjar thyroid. Truncus thyrocervicalis
merupakan salah satu percabangan dari arteri subclavia. Arteri thyroidea inferior terpecah
menjadi cabang-cabang yang menembus fascia pretrachealis dan memasok darah ke kutub
bawah kelenjar thyroid.8
Arteri thyroidea ima biasanya dipercabangkan oleh truncus brachiocephalicus atau langsung
dipercabangkan dari arcus aortae.8
Tiga pasang vena thyroidea menyalurkan darah dari pleksus vena pada permukaan anterior
kelenjar thyroid dan trachea. Vena thyroidea superior menyalurkan darah dari kutub atas, vena
thyroidea media menyalurkan darah dari bagian tengah kedua lobus dan vena thyroidea inferior
menyalurkan darah dari kutub bawah. Vena thyroidea superior dan vena thyroidea media
bermuara ke dalam vena jugularis interna, dan vena thyroidea inferior bermuara ke dalam vena
brachiocephalica.8
Nervus laryngeus superior mengandung komponen motoris untuk m. cricothyroidea, dan komponen
sensoris untuk dinding larynx di sebelah cranial plica vocalis. Nervus laryngeus recurrens mengandung
komponen motoris untuk semua otot intrinsik laryngeus dan komponen sensoris untuk dinding larynx di
sebelah caudal dari plica vocalis.8
Nervus laryngeus superior mempercabangkan ramus internus dan ramus eksternus. Ramus internus
berjalan menembus membrana thyrohyoidea, dinding anterior fossa piriformis dan mencapai otot-otot
lateral serta membawa komponen sensoris untuk dinding larynx di cranial plica vocalis dan aditus
laryngeus. Sedangkan ramus eksternus mempersarafi m. cricothyroidea. Kerusakan pada nervus laryngeus
superior menyebabkan perubahan suara yang khas dan hilangnya sensasi dalam larynx di cranial plica
vocalis.8
Nervus laryngeus recurrens yang terletak dalam sulkus tracheoesophagus memasuki pharynx dengan
melewati bagian profunda tepi inferior m. constrictor pharyngeus inferior dan berada pada bagian dorsal
articulatio cricothyroidea. Kerusakan pada nervus recurrens menyebabkan paralisis plica vocalis.8