Вы находитесь на странице: 1из 8

RENCANA STRATEGIS

Oleh : Dinoto *)

Pemimpin Baru, Rencana Baru dan Aturan Baru


Kabupaten Indramayu baru saja mempunyai pasangan pemimpin anyar.

Hari Minggu

tanggal 12 Desember 2010, Hj. Anna Sophanah dan Drs. H. Supendi, M. Si telah dilantik
Gubernur Jawa Barat menjadi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu periode 2010-2015.
Sebagai arah dan pedoman dalam melaksanakan pembangunan Kabupaten Indramayu untuk
periode 5 tahun mendatang diperlukan adanya perencanaan pembangunan sebagaimana diatur
oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Beberapa peraturan yang menjadi

landasan perencanaan pembangunan daerah tersebut antara lain UU Nomor 25 tahun 2005
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, PP Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Landasan hukum terbaru adalah Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 yang merupakan aturan
pelaksanaan dari PP Nomor 8 Tahun 2008.
Dalam peraturan terakhir yang baru disahkan sekitar 2 bulan yang lalu segala bentuk
perencanaan pembangunan di daerah diuraikan secara rinci, salah satunya adalah kewajiban
setiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), termasuk di dalamnya Kantor Kecamatan,
membuat rencana lima tahunan berupa Rencana Strategis (Renstra).

Sebuah perencanaan

pembangunan yang sebetulnya sudah biasa dibuat pada periode kepemimpinan sebelumnya.
Namun demikian perlu dipahami bersama oleh setiap SKPD bahwa membuat Renstra SKPD
sesuai aturan baru itu tidak sesederhana sebelumnya. Selain materinya yang lebih mendalam,
waktu pelaksanaan pembuatannya pun harus diperhitungkan dengan matang.
Tidak mengherankan jika proses penyusunan Renstra SKPD mulai dari persiapan sampai
ditetapkan oleh Bupati memakan waktu lebih lama daripada penyusunan RPJMD (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah), yaitu sekitar 7 (tujuh) bulan. Dan, yang terpenting
adalah bahwa proses penyusunan Renstra SKPD ini harus sudah dimulai semenjak Bupati dan
Wakil Bupati baru dilantik.

Dengan kata lain, penyusunan Renstra SKPD (sebagaimana

RPJMD) harus dimulai dari sekarang.


Sekilas tentang Renstra SKPD
Berbeda dengan Rencana Strategis Daerah (Renstrada) yang menurut Permendagri Nomor 54
Tahun 2010 ini namanya berubah menjadi Rencana Pembnangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) maka rencana pembangunan lima tahunan SKPD tetap dengan sebutan Rencana
Strategis (Renstra) SKPD.
Namun sekalipun sebutannya sama, ada beberapa hal yang menyebabkan Renstra SKPD
yang sesuai aturan yang baru diberlakukan 21 Oktober 2010 itu sedikit istimewa, diantaranya :
1. Terdapat ketentuan bahwa Kepala SKPD harus sudah menyerahkan rancangan Renstra SKPD
kepada Kepala Bappeda paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya Surat
Edaran Kepala Daerah tentang Penyusunan Rancangan Renstra SKPD.
Surat Edaran Kepala Daerah itu sendiri paling lambat diterbitkan 3 (tiga) bulan setelah
Bupati dan Wakil Bupati dilantik. Disertai dengan lampiran berupa rancangan awal RPJMD
Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2015 yang telah disepakati antara Bupati dengan DPRD,
yang berisi antara lain Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai kebutuhan
pendanaan serta Penetapan Indikator Kinerja Daerah. Rancangan RPJMD ini menjadi tugas
dan tanggungjawab Bappeda untuk mempersiapkannya.
Sementara rancangan Renstra SKPD yang harus diserahkan kepada Kepala Bappeda dalam
waktu 14 hari kerja tersebut sudah berupa dokumen lengkap yang diisusun secara sistematis
dan memuat : Pendahuluan; Gambaran Pelayanan SKPD; Isu-isu Strategis berdasarkan tugas
pokok dan fungsi; Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan; Rencana Program,
Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif: serta Inikator
Kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Permasalahannya adalah apakah dalam waktu yang sangat singkat itu, SKPD sanggup
memenuhi surat edaran yang diterimanya sehingga rancangan Renstra SKPD yang dihasilkan
bukan hanyaa lengkap tetapi juga dapat mewarnai dalam proses penyempurnaan rancangan
RPJMD selanjutnya?
Tidak mengherankan kalau penyusunan Renstra SKPD bisa memakan waktu 7 (tujuh) bulan
dan harus sudah dimulai as soon as possible alias sekarang juga.
2. Setiap Renstra SKPD di Kabupaten Indramayu periode 2011-2015 tidak lagi cukup disahkan
oleh Kepala SKPD sebagaimana Renstra SKPD sebelumnya, tetapi harus disahkan dengan
Keputusan Bupati Indramayu tentang Pengesahan Renstra SKPD.

Setelah itu, baru

kemudian Kepala SKPD menetapkan Renstra SKPD menjadi pedoman unit kerja di
lingkungan SKPD dalam menyusun rancangan Rencana Kerja SKPD.
Perbedaan ini sebenarnya sudah dimulai dari awal pembuatannya, Tim Penyusun Renstra
SKPD menurut Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 harus ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala Daerah, tidak lagi cukup dengan Keputusan Kepala SKPD sebagaimana
sebelumnya.
Proses pembuatan Renstra SKPD pun tidak sederhana lagi, salah satunya harus melalui
sebuah mekanisme uji publik bernama Forum SKPD.
Tahapan Penyusunan Renstra SKPD

Sebagaimana telah disebutkan di muka bahwa semestinya penyusunan Renstra SKPD


dimulai dari sekarang, setelah Bupati dan Wakil Bupati Indramayu dilantik. Lamanya waktu
yang dibutuhkan ini tidak mengherankan, setara dengan substansi Renstra SKPD yang sangatlah
kompleks.
Tahapan penyusunan Renstra SKPD dimulai dari persiapan penyusunan rancangan Renstra
SKPD, penyusunan rancangan Renstra SKPD, penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD dan
Penetapan Renstra SKPD.
a. Persiapan Penyusunan Rancangan Renstra SKPD
Kegiatan awal ini meliputi beberapa sub kegiatan yang sangat menentukan kualitas Renstra
SKPD yang akan dihasilkan, antara lain :
1) Pembentukan Tim Penyusunan Renstra SKPD
Kepala SKPD mempersiapkan Tim Penyusun Renstra SKPD dan diusulkan kepada
Kepala Daerah untuk ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah tentang
Pembentukan Tim Penyusun Renstra SKPD.
Tim penyusun yang terdiri dari pejabat dan staf SKPD bersangkutan yang memiliki
kemampuan dan kompetensi di bidang perencanaan dan penganggaran.

Dapat juga

melibatkan tenaga ahli sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.


Anggota tim penyusun yang dilibatkan harus siap bertugas secara penuh dalam
menyiapkan dokumen Renstra SKPD.
2) Orientasi Mengenai Renstra SKPD
Kegiatan ini dimaksudkan agar seluruh anggota tim mempunyai persamaan persepsi dan
memahami berbagai peraturan perundang-undangan berkaitan dengan perencanaan
pembangunan nasional dan daerah, keterkaitannya dengan dokumen perencanaan lainnya,
teknis penyusunan dokumen Renstra SKPD, dan menganalisis serta menginterpretasikan
data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang diperlukan dalam menyusun
Renstra SKPD.
3) Penyusunan Agenda Kerja Tim Renstra SKPD
Rencana kegiatan tim penyusun mulai dari persiapan sampai penetapan Renstra SKPD
dituangkan dalam Agenda Kerja.

Agenda kerja ini pun akan memudahkan dalam

koordinasi dan integrasi antara proses penyusunan Renstra SKPD dengan penyusunan
RPJMD Kabupaten Indramayu Tahun 2011 2015 yang juga berlangsung bersamaan.
4) Pengumpulan data dan Informasi
Sebuah perencanaan yang baik harus berangkat dari data dan informasi yang akurat.
Oleh karena itu jika bahannya adalah data dan informasi yang tidak benar maka
perencanaan yang akan dihasilkan pun tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Secara
sarkastik sebuah adegium lama mengingatkan, Garbage in garbage out.
Dokumen yang diperlukan antara lain peraturan perundang-undangan yang terkait;
kebijakan pemerintah terkait; RPJMD kabupaten dan provinsi; RTRW kabupaten; Renstra

Kementerian/Lembaga terkait; Renstra SKPD terkait di provinsi; regulasi yang menjadi


azas legal SKPD dalam pelaksanaan tupoksi serta struktur organisasi, tatalaksana dan
kepegawaian SKPD; Renja SKPD tahun berjalan; hasil evaluasi Renstra SKPD periode
sebelumnya; perkembangan pengelolaan keuangan dan asset SKPD 5 tahun terakhir,
Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta data statistik yang diperlukan sekurangkurangnya 5 (lima) tahun terakhir.
Yang tidak boleh dilupakan adalah informasi tentang Visi, Misi dan Program yang
dijanjikan serta berbagai isu strategis yang dikemukakan Bupati dan Wakil Bupati terpilih
pada saat pencalonan. Dokumen ini menjadi bagian penting dan merupakan salah satu
fondasi dalam penyusunan Renstra SKPD ataupun RPJMD.
b. Penyusunan Rancangan Renstra SKPD
Penyusunan rancangan Renstra SKPD terdiri dari 2 tahapan, yaitu perumusan dan penyajian.
1) Tahap Perumusan Rancangan Renstra SKPD
Perumusan rancangan Renstra SKPD dilakukan baik sebelum maupun sesudah Kepala
SKPD menerima Surat Edaran Bupati tentang Penyusunan Rancangan Renstra SKPD.
Terdapat 9 kegiatan yang dapat dilakukan sebelum adanya surat edaran tersebut, yaitu :
i.

Pengolahan data dan informasi

ii.

Analisis gambaran pelayanan SKPD

iii.

Review Renstra Kementerian/Lembaga terkait dan Renstra SKPD terkait di


provinsi

iv.

Penelaahan terhadap RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten


Indramayu

v.

Analisis terhadap dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (HKLHS)

vi.

Perumusan isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi

vii.

Perumusan Visi dan Misi SKPD


Visi dan misi SKPD ini harus sejalan dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil
Bupati Indramayu Tahun 2010 - 2015.

viii.

Perumusan tujuan pelayanan jangka menengah SPKD

ix.

Perumusan sasaran pelayanan jangka menengah

Sementara setelah menerima surat edaran yang disertai lampiran rancangan awal RPJMD
maka yang dilakukan adalah:
i.

Mempelajari dengan teliti surat edaran dimaksud

ii.

Perumusan strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD

iii.

Perumusan rencana program, kegiatan, indiktor kinerja, kelompok sasaran dan


pendanaan indikatif

iv.

Perumusan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD

v.

Pelaksanaan Forum SKPD

Forum ini menjadi semacam uji publik atas rancangan kebijakan pelayanan SKPD
dalam menangani dinamika dan aspirasi pelayanan para pemangku kepentingan
SKPD, juga menjadi media komunikasi antara SKPD dengan para pemangku
kepentingannya. Kesepakatan yang dihasilkan Forum SKPD dituangkan dalam
Berita Acara dan menjadi acuan dalam penyempurnaan materi rancangan Renstra
SKPD yang telah diverifikasi oleh Bappeda.
Forum SKPD terdiri dari Narasumber, Fasilitator, Penyelenggara dan Peserta
yaitu kelompok sasaran pelayanan SKPD, kelompok yang memperoleh
manfaat/dampak tidak langsung dari pelayanan SKPD, SKPD yang bersangkutan
dan SKPD yang memperoleh manfaat dari pelayanan SKPD.
2) Tahap Penyajian Rancangan Renstra SKPD
Hasil yang diperoleh dari berbagai kegiatan perumusan rancangan renstra SKPD di atas
dituangkan secara sistematis ke dalam naskah rancangan Renstra SKPD dengan
sistematika penulisan yang diantaranya sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

1.2.

Landasan Hukum

1.3.

Maksud dan Tujuan

1.4.

Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD


2.1.

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.2.

Sumberdaya SKPD

2.3.

Kinerja Pelayanan SKPD

2.4.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS


3.1.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2.

Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Tahun 2010
2015

3.3.

Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra (Renstra SKPD terkait di


provinsi, Renstra SKPD periode sebelumnya)

3.4.

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5.

Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.

Visi dan Misi SKPD

4.2.

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

4.3.

Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD
Rancangan Renstra SKPD dengan seperti sistematika yang detail di atas diserahkan
kepada Kepala Bappeda paling lambat 14 (empat belas ) hari kerja setelah Kepala SKPD
menerima surat edaran, untuk selanjutnya diverifikasi dengan rancangan RPJMD. Jika
sudah sesuai maka tinggal menunggu proses selesainya Perda tentang RPJMD Kabupaten
Indramayu Tahun 2011 2015. Namun jika masih ada kekurangan, harus dilakukan
penyesuaian sesuai berdasarkan hasil verifikasi.
c. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPD
Paling lambat 6 (enam) bulan setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih maka
Kabupaten Indramayu harus sudah mempunyai Perda tentang Rencana Pembangunan Jangka
Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2015.

Produk hukum ini menjadi bahan

penyempurnaan rancangan Renstra SKPD menjadi rancangan akhir Renstra SKPD.


Tahapan penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD dilakukan melalui:
1) Tahap perumusan rancangan akhir Renstra SKPD, dalam rangka :
i.

Penajaman Visi dan Misi

ii.

Penyelerasan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

Setelah selesai dilakukan maka tim penyusun renstra SKPD membahas rancangan akhir
Renstra SKPD dengan seluruh unit kerja.
2) Penyajian rancangan akhir Renstra SKPD
Rancangan akhir Renstra SKPD disajikan dengan sistematika yang tidak berbeda dengan
rancangan Renstra SKPD yang telah diuraikan sebelumnya.
d. Penetapan Renstra SKPD
Rancangan akhir Renstra SKPD disampaikan lagi ke Kepala Bappeda untuk disahkan oleh
Kepala Daerah. Sekali lagi verifikasi dilakukan untuk menjamin kesesuaian visi, miisi,
tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan SKPD dengan RPJMD dan keterpaduan
dengan rancangan akhir Renstra SKPD lainnya.
Paling lambat 7 (tujuh) hari setelah rancangan akhir Renstra SKPD disahkan dengan
Keputusan Bupati maka Kepala SKPD menetapkan Renstra SKPD menjadi pedoman unit
kerja di lingkungan SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD.

Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu 2010-2015

Perencanaan pembangunan daerah lima tahunan di Kabupaten Indramayu pada dasarnya


merupakan penjabaran dari Visi dan Misi yang diusung oleh Bupati dan Wakil Bupati Indramayu
pada saat pencalonan. Oleh karena itu, alangkah baiknya kita pun memahami tentang Visi dan
Misi kedua pejabat politik ini sebelum mulai menyusun Renstra SKPD.
Visi pasangan Kepala Daerah Kabupaten Indramayu tahun 2010-2015 adalah Terwujudnya
Masyarakat Indramayu yang Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera. Sebagaimana diamanatkan
pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye, Visi tersebut merupakan
kelanjutan dari Visi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu sebelumnya. Oleh karena itu sudah
sedemikian akrab di telinga masyarakat Kabupaten Indramayu dengan akronim REMAJA.
Namun demikian melihat berbagai peluang dan tantangan yang menghadang maka prioritas
Misi yang diusung sedikit berbeda, sekalipun sama-sama masih 7 (tujuh) buah dan sebutannya
sama seperti sebelumnya, Sapta Karya Mulih Harja.
Ketujuh Misi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan sumberdaya manusia yang bermutu dengan berbasis pada nilai-nilai
agama, ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya.
2. Memanfaatkan wilayah secara selaras, optimal dan lestari.
3. Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan.
4. Meningkatkan perekonomian masyarakat.
5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
6. Menegakkan keamanan dan ketertiban umum.
7. Memantapkan tata-pemerintahan yang baik dan berwibawa.
Jika dibandingkan dengan Misi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu sebelumnya maka
munculnya karusutamaan gender pada Misi Ketiga merupakan ciri yang mencolok. Pada Sapta
Karya Mulih Harja sebelumnya hal ini hanya merupakan salah satu program dari Misi Pertama,
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia berbasis nilai agama dan budaya.
Berbagai program yang merupakan terjemahan dari ketujuh Misi tersebut juga diuraikan
pada saat kampanye. Namun dalam penyusunan perencanaa strategis lima tahunan maka sebutan
program dan kegiatan yang diutarakan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu tersebut masih perlu
diselaraskan dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Jika memang tidak ada nama program dan kegiatan yang sesuai dengan dalam peraturan itu
maka bisa jadi merupakan program/kegiatan spesifik Kabupaten Indramayu yang baru dan dalam
Kepmendagri itu pun masih diberi peluang untuk mewujudkannya.
Sekali lagi, berdasarkan Visi dan Misi Kepala Daerah tersebut serta berbagai produk
perencanaan dan aturan yang berlaku yang didukung oleh data statistik maka sesuai dengan
Tugas Pokok dan Fungsinya setiap SKPD sudah bisa mulai merancang Rencana Strategis SKPD
Tahun 2011-2015.

Penutup
Sampai saat ini, keberadaan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 yang disahkan tanggal 21
Oktober 2010 itu masih belum sepenuhnya dipahami oleh semua SKPD. Bahkan sebagian besar
birokrat Kabupaten Indramayu belum meyadari keberadaan aturan yang penting dan sangat
mendesak untuk dilaksanakan dengan segera ini.
Di era informasi seperti sekarang, dalih menunggu sosialisasi bukan lagi suatu alasan yang
bisa diterima karena sebenarnya berbagai aturan dapat diakses dari internet. Demikian juga
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 beserta lampirannya yang jika dicetak mencapai 544
halaman folio ini dapat di-download secara gratis di berbagai situs seperti :
http://www.depdagri.go.id/produk-hukum/2010/11/12/peraturan-mendagri-no54-tahun-2010
Bahkan beberapa Kabupaten/Kota telah memasukan peraturan baru itu dalam situs resminya
untuk bisa diakses secara langsung oleh para birokrat khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.
Dengan mempelajari aturan dasarnya maka dapat dicegah penyusunan Renstra SKPD yang
menyalahi aturan yang akhirnya bukan hanya membuang waktu dan tenaga serta biaya yang
tidak sedikit tetapi juga berdampak pada penilaian kinerja SKPD itu sendiri. Seiring relatif
singkatnya waktu penyusunan Renstra SKPD yang berbanding terbalik dengan detail dan
mendalamnya substansi yang dikandungnya maka tidak ada salahnya jika SKPD jemput bola
agar agenda yang direncanakan dalam penyusunan rencana pembangunan lima tahunan ini dapat
berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan.
Rangkaian tulisan sederhana ini sama sekali jauh dari kata sempurna oleh karena itu berbagai
kritik dan saran selalu kami harapkan dengan tangan terbuka.
Semoga bermanfaat. Amien.
*) Kasubbid Pertanian pada Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Indramayu.

Вам также может понравиться