Вы находитесь на странице: 1из 5

PEMERINTAH PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

RSUD A. WAHAB SJAHRANIE

Jln. dr. Soetomo Samarinda 75123


Telepon (0541) 738112 (Hunting System) Fax. (0541) 741793
Keputusan Pemimpin BLUD RSUD A. Wahab Sjahranie
Nomor : 800.3398/Kepeg/2015
Tentang
Kebijakan Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
RSUD A. Wahab Sjahranie
Menimbang

a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD A. Wahab


Sjahranie Samarinda, maka diperlukan penyelenggaraan Pelayanan
Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja sesuai standar.
b. Bahwa agar Pelayanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSUD A.
Wahab Sjahranie dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
Kebijakan Pemimpin BLUD tentang Kebijakan Instalasi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) RSUD Abdul Wahab Sjahranie sebagai landasan
bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan K3 di RSUD Abdul Wahab
Sjahranie.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Pemimpin BLUD RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda.

Mengingat

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 351/Menkes/SK/III/2003
tentang Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sektor
Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 432/Menkes/SK/IV/2007
tentan Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010
tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Keeja di Rumah Sakit
MEMUTUSKAN

Menetapkan
Pertama

:
:

Kedua

Ketiga

Keputusan Pemimpin BLUD RSUD A. Wahab Sjahranie tentang Kebijakan


Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RSUD A. Wahab Sjahranie
Kebijakan Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di RSUD A. Wahab
Sjahranie sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : SAMARINDA
PADA TANGGAL : 09 Oktober 2015
PEMIMPIN BLUD RSUD.A. WAHAB SJAHRANIE

dr. RACHIM DINATA MARSIDI, Sp.B, M.Kes

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD A. WAHAB SJAHRANIE


NOMOR : 800.3398/Kepeg/2015
TENTANG
KEBIJAKAN INSTALASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) RSUD A. WAHAB SJAHRANIE

A. SISTEM DETEKSI DINI KEBAKARAN


1. Sistem Deteksi Dini Kebakaran adalah suatu sistem deteksi dini terhadap adanya
kebakaran termasuk adanya asap dan suhu tinggi.
2. Sistem deteksi dini kebakaran yang diberlakukan di RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
adalah dengan Fire Alarm dan tanpa Fire Alarm. Gedung-gedung yang menggunakan Fire
Alarm adalah IGD, IBS, Sakura dan Poliklinik Spesialis (IRJA).
3. Pada tempat-tempat yang tidak dilengkapi fire alarm, sistem deteksi dini kebakaran
adalah dengan manual seperti teriakan oleh petugas yang menemukan adanya
kebakaran.
4. Pengelolaan dan pemeliharaan rutin sistem deteksi dini kebakaran dilaksanakan oleh
IPSRS, SATPAM, Instalasi K3 dan perawatan yang bersifat pencegahan termasuk perawatan
kebersihan harian dilaksanakan oleh petugas unit kerja masing-masing.
B. K3 DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
??
C. PELAKSANAAN KEWASPADAAN UNIVERSAL
??
D. PELAMPIRAN MSDS PADA PENGADAAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA
1. Apabila diperlukan barang/bahan yang menjamin spesifikasi teknik jasa diusulkan oleh
Instalasi K3 atau instansi terkait dengan persetujuan Tim Pengadaan Barang.
2. Setiap pembelian barang harus dimintakan MSDS dari agen/pabrik/supplier tentang sifat
khusus (fisik maupun kimia), cara penyimpanan, resiko paparan serta cara
penanggulangannya bila terjadi kontaminasi.
3. Pesanan barang diterima oleh petugas dengan meneliti hal-hal sebagai berikut :
a. Barang sesuai dengan pesanan
b. MSDS
c. Bukti pembelian
d. Tanda tangan berita acara penerimaan barang.
4. Barang berbahaya disimpan di tempat khusus.
E. PELAPORAN KECELAKAAN KERJA
1. Instalasi K3 menyusun dan mendistribusi formulir pelaporan kecelakaan kerja.
2. Apabila terjadi kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja, Ka Instalasi/Ka SMF melaporkan
kepada Instalasi K3.
3. Ka Instalasi/Ka SMF mengisi formulir pelaporan kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja
4. Formulir pelaporan diserahkan kepada Instalasi K3 melalui Tim K3 di Instalasi Kerja
terkait.
5. Formulir pelaporan disimpan sebagai arsip dan bahan evaluasi dan tindak lanjut Instalasi
K3 untuk mencegah kecelakaan kerja.
(perlu ditampilkan batasan kecelakaan kerja??)

F. PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA & CALON PEKERJA


1. Bagi setiap calon karyawan RSUD A.Wahab Sjahranie Samarinda
harus dilakukan
pemeriksaan kesehatan oleh Tim Pemeriksa Kesehatan sesuai dengan peraturan
perundangan tentang kepegawaian yang berlaku.
2. Setiap karyawan RSUD A.Wahab Sjahranie Samarinda harus dilakukan pemeriksaan berkala
secara berkesinambungan dengan prioritas bagi karyawan yang bekerja di
Ruangan/Instalasi kerja yang beresiko.
3. Jadwal pemeriksaan kesehatan berkala dibuat dengan skala prioritas bagi karyawan yang
bekerja di tempat yang beresiko.
4. Jenis pemeriksaan disesuaikan dengan resiko penyakit yang mungkin timbul di unit kerja
terkait.
5. Karyawan yang bekerja di tempat beresiko infeksi dan resiko polusi dilakukan
pemeriksaan kesehatan setiap 6 (enam) bulan sekali.
G. PEMELIHARAAN KESEHATAN KARYAWAN
1. Pemeliharaan kesehatan karyawan melalui olah raga, senam kebugaran, pemeriksaan
kesehatan pra kerja, periodik,dan pensiun.
2. Pengobatan bagi karyawan yang sakit
a.
PNS dijamin oleh BPJS Kesehatan
b.
Non PNS dijamin oleh BPJS Kesehatan
3. Prioritas Pemeriksaan
a.
Usia lebih dari 40 tahun
b.
Bekerja di tempat yang beresiko tinggi untuk kesehatan
4. Pemeriksaan yang Dilakukan
a.
Pemeriksaan fisik
b.
Pemeriksaan Laboratorium : darah, urine lengkap dan pemeriksaan
khusus sesuai resiko penyakit
c.
Pemeriksaan lain disesuaikan dengan indikasi.
H. PENAGGULANGAN KEBAKARAN
1. Bila terjadi kabakaran, jangan panik, tetap tenang
2. Segera lapor ke Satpam atau bagian informasi melalui telepon atau sarana komunikasi
lain
3. Bagian informasi membunyikan bel/sirine tanda bahaya
4. Hubungi IPSRS yang menyimpan Hydrant pemadam api
5. Hubungi Dinas Pemadam Kebakaran (No. telpon 113)
6. Ambil APAR untuk mematikan api kecil
7. Diberitahukan agar pasien dan pengunjung tetap tenang, karena kebakaran sedang diatasi
8. Amankan pasien ke tempat yang aman dan terkendali
9. Amankan dokumen / barang milik rumah sakit / pasien ke tempat yang aman
10. Apabila kebakaran telah diatasi, buat laporan penanggulangan bencana.
I. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TIM K3 RS
Pendidikan dan pelatihan Tim K3RS RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda dimaksudkan untuk
untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam bidang keselamatan
dan kesehatan kerja.
1. Setiap pegawai di Rumah Sakit diberikan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan
K3 bagi pegawai secara berkala dan berkesinambungan
2. Rumah Sakit melalui urusan diklat menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan K3 bagi
pegawai secara berkala dan berkesinambungan
3. Materi pendidikan dan pelatihan K3 akan selalu disesuaikan dengan kebutuhan,
kemajuan, dan perkembangan K3
4. Pendidikan dan pelatihan K3 dapat melalui seminar, workshop, pertemuan ilmiah, dan
lain-lain.
J. PENGAMANAN BAGI PASIEN
1. Pemasangan pengamanan di sisi tempat tidur pasien
2. Pemasangan pegangan di dinding bangsal
3. Pemasangan pegangan di jalan naik/trap

4. Pemasangan bel di ruangan


5. Pemasangan pegangan dan bel di kamar mandi pasien
6. Pemasangan rambu / tanda bahaya di tempat berisiko.

K. PENGELOLAAN LIMBAH
1. Pengelolaan Limbah meliputi : limbah gas di kamar operasi, ICU, gas buang incinerator,
limbah padat dan limbah cair.
2. Limbah yang di buang ke lingkungan mengacu pada peraturan Pemerintah daerah Propinsi
Kalimantan Timur dan Undang-undang :
a. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. KepMen KLH No. 58 tahun 1988 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup.
c. UU No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman
d. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
e. Permenkes No. 986 tahun 1992 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan rumah
Sakit.
f. PP No. 51 tahun 1993 tentang Amdal
g. PP No. 19 tahun 1994 tentang JO. PP No. 12 tahun 1995 tentang Pengelolaan Limbah
B3
h. UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3.
Teknis pemantauan pelaksanaan dari kualitas limbah yang dibuang ke lingkungan
dilakukan oleh unit kerja fungsional, Instansi KesehatanLingkungan dan melibatkan unit
kerja lain yang terkait.
L. PENYEDIAAN AIR BERSIH
1. Sumber air bersih di RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda berasal dari PDAM untuk
konsumsi Instansi Gizi, IBS, ICU/ICCU, Laundry dan CSSD, Wastafel IRNA dan IRJA.
2. Air bawah tanah untuk keperluan KM/WC IRNA dan IRJA, hydrant, garasi, musholla.
3. Desinfeksi air bawah tanah menggunakan kaporit.
4. Pemantauan kualitas air bersih dilakukan pemeriksaan laboratorium secara internal setiap
bulan dan pemeriksaan laboratorium rujukan setiap 6 bulan sekali.
5. Dalam penyambungan distribusi atau perbaikan instalansi air dilakukan oleh IPSRS
M. PROGRAM K3
(??)
N. TEMPAT BERESIKO
1. Yang termasuk tempat beresiko di RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda adalah :
a. Ruang isolasi penyakit menular
b. Tempat penyimpanan narkotika, sitostatika, bahan radioaktif, reagen
c. Tempat penyimpanan bahan mudah terbakar, Misal : alcohol, LPG, Oksigen
d. Tempat peralatan listrik
e. Tempat pengelolahan limbah
f. Tempat cuci linen infeksius
2. Pemasangan rambu di tempat beresiko
a. Awas bahan berbahaya
b. Awas tegangan tinggi
c. Dilarang merokok
d. Awas hati-hati jalan licin, sedang dipel
3. Penyediaan sarana pengamanan
a. Alat pelindung diri (APD)
b. Alat pemadam api ringan (APAR)
c. Air mengalir
d. MSDS
O. TIM KEBAKARAN / WASPADA BENCANA
(??)

DITETAPKAN DI : SAMARINDA
PADA TANGGAL : 15 DESEMBER 2015
PEMIMPIN BLUD RSUD.A. WAHAB SJAHRANIE

dr. RACHIM DINATA MARSIDI, Sp.B, M.Kes

Вам также может понравиться