Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Perancangan pembangkit listrik tenaga kincir air ini dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi
sumber daya air yang terdapat pada aliran air Coban Sewu di Desa Bendosari Kecamatan Pujon
Kabupaten Malang. Tujuan dari kegiatan perancangan ini adalah untuk mengetahui kapasitas daya
pembangkitan berdasar potensi hidro yang ada di lokasi, menemukan konstruksi bangunan saluran air
yang sesuai, serta membandingkan antara kapasitas daya teoritis dan kenyataan di lapangan, setelah
pembangkit selesai dibangun. Perancangan didasarkan pada asumsi debit andalan sebesar 0,3 m 3/s.
Sedangkan penentuan tinggi jatuh air, menggunakan meode water-filled tube dan diperoleh angka
sebesar 3,4 m. Konstruksi PLTMH kincir air tentu terdiri atas saluran air yang dilengkapi dengan 2
pintu air, 2 buah saluran pembuang, bendungan, talang air, power house, peralatan mekanik seperti:
poros, pasak, dan bantalan, sistem transmisi yang merupakan kombinasi gardan mobil, gardan truk,
serta pulley dan sabuk untuk mempercepat putaran, dan satu unit generator sinkron 1 fasa. Setelah
pembangkit listrik ini selesai dibangun dan dilakukan pengujian diperoleh kapasitas daya
pembangkitan sebesar 3,214 kW pada putaran 17,41 rpm.. Angka ini tidak jauh berbeda jika
dibandingan dengan daya teoritis pada perancangan yang sebesar 3,354 kW. Sehingga secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pembangkit listrik ini bekerja sesuai dengan hasil yang
diharapkan pada perancangan.
Kata kunci: kincir air, kapasitas daya, debit air, tinggi jatuh
ABSTRACT
The design of the water mill power plant carried out by utilizing the water resources contained
in the water flow in Coban Sewu Bendosari Pujon Malan. The purpose of this activity is to determine
the design of the power generation capacity of existing hydro potential based on location, finding
water channel construction appropriate, as well as the comparison between theoretical capacity and
the reality on the ground, after the plant was completed. The design is based on the assumption of
water debit 0.3 m3/s. While the determination of a head, using a water - filled tube meode and
obtained a figure of 3.4 m. MHP Construction waterwheel would consist of drainage water is
equipped with 2 doors, 2 exhaust, dams, water gutters, power house, mechanical equipment such as
shaft, pins, and bearings, transmission system which is a combination of an axle truck, the pulley and
belt to speed up rounds, and a 1-phase synchronous generator unit. After the developing was
completed and testing of power generation capacity obtained at 3,214 kW at 17.41 rpm. This figure is
not much different when compared with the theoretical power in the design of 3,354 kW. So overall it
can be concluded that the plant is working in accordance with the expected results on the design.
Keywords: water mill, power capacity, water debit, head
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan energi listrik pada
beberapa tahun terakhir di Indonesia
semakin
besar
seiring
dengan
pertumbuhan jumlah penduduk yang
pesat dan pertumbuhan ekonomi yang
semakin
membaik.
Sayangnya,
peningkatan pemanfaatan energi listrik
tersebut belum sepenuhnya diimbangi
dengan peningkatan penyediaan energi
listrik oleh PLN.
Selama ini, di Indonesia, kebutuhan
energi listrik mayoritas masih dipenuhi
dari pemanfaatan sumber energi tak
terbarukan (unrenewable) seperti BBM,
gas alam dan batu bara. Sedangkan
pemanfaatan sumber energi terbarukan
(renewable) yang dapat dimanfaatkan
antara lain matahari, air, angin, panas
bumi, biomassa, dan biogas masih
sangat
minim,
sehingga
perlu
ditingkatkan terus pemanfaatannya.
Menurut Inra Sumahamijaya, salah
satu program pemerintah dalam
pemanfaatan energi terbarukan ini
adalah Program Kawasan/Desa Mandiri
Energi, khususnya di daerahdaerah
terpencil yang belum dialiri listrik. Yang
dimaksud dengan Desa Mandiri Energi
adalah Desa yang dapat menyediakan
energi dari desa itu sendiri dan juga
dapat membuka lapangan kerja dan
mengurangi
kemiskinan
serta
memberikan kegiatan-kegiatan yang
sifatnya produktif [1].
Kondisi geografis dan topografi
kabupaten
Malang
sangat
memungkinkan
dilakukannya
pengembangan potensi sumber daya
alam, termasuk pengembangan sumber
daya air untuk membangkitkan tenaga
listrik skala mikro (berkisar antara 2kW
200 kW) atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Salah satunya adalah sumber daya
air berupa mata air yang alirannya
(1)
Unggul Wibawa, Hari Santoso I.G.A, Dharmayana, Perancangan Kincir Air '' 47
(2)
Keterangan:
Ph = daya hidrolik (kW)
Q = debit air (m3/s)
= massa jenis air (= 1000 kg/m3)
g = gravitasi bumi (= 9,81 m/s2)
h = tinggi jatuh air (m)
V = kecepatan air menumbuk sudu (m/s)
Jika efisiensi pipa pesat (pp) dan
efisiensi turbin (tb) diketahui, maka
besarnya daya mekanik turbin dapat
ditentukan dari persamaan[4]:
Ptb tb pp Ph
(kW)
(3)
Apabila antara turbin/kincir dengan
generator terdapat perangkat sistem
transmisi mekanik (tm), dan efisiensi
generator (g) diketahui, maka dapat
ditentukan besarnya daya keluaran
elektrik
dari
generator,
melalui
persamaan:
Pout tm g Ptb
(kW)
(4)
pp tb tm g
generator atau total
C. Kincir Air
Pemanfaatan kincir air dalam
pembuatannya paling banyak ditiru yang
bekerja memanfaatkan tinggi air jatuh
dan kapasitas air. Faktor yang harus
diperhatikan pada kincir air selain energi
potensial gravitasi adalah pengaruh berat
D. Peralatan Mekanik
D.1 Poros
Poros adalah salah satu bagian dari
elemen mesin yang berfungsi untuk
meneruskan
tenaga
bersama-sama
dengan putaran.
METODE PERANCANGAN
A. Kerangka Umum
Kerangka umum metode kegiatan
perancangan ini dapat dilihat pada
Gambar 3.
D.2 Pasak
Pasak adalah bagian dari mesin
yang berfungsi untuk penahan/pengikat
benda yang berputar.
E. Sistem Transmisi
Pada kebanyakan pembangkit kecil
pada umumnya, turbin atau kincir yang
berputar akan dikopelkan langsung
untuk memutar generator. Akan tetapi
untuk mengkopelkannya ke generator,
terlebih dahulu harus dipertimbangkan
kecepatan putar turbin atau kincir
tersebut dengan kecepatan putar
generator, apabila kecepatannya berbeda
dengan kecepatan putar generator, maka
dalam pengkopelannya dapat digunakan
sistem transmisi mekanik yang berupa
puli (pulley) dan sabuk (belt) atau
gardan (Differential).
C. Perancangan
Pada tahap ini setelah data primer
diperoleh, yang meliputi tinggi jatuh air,
debit air, serta panjang dan ukuran
saluran yang akan direncanakan, maka
perlu dilakukan perhitungan dimensi
dari kincir sesuai putaran yang telah
ditentukan.
Perhitungan
meliputi:
diameter, lebar, poros, pasak, bantalan,
serta jumlah dan ukuran dari sudu yang
digunakan
berdasarkan
rumus
perhitungan yang telah ada. Setelah
rancangan dimensi dari kincir diperoleh,
Unggul Wibawa, Hari Santoso I.G.A, Dharmayana, Perancangan Kincir Air '' 49
kemudian
dilakukan
perhitungan
perbandingan rasio antara putaran kincir
dengan putaran generator yang akan
digunakan, sehingga dapat ditentukan
sistem transmisi mekanik yang sesuai.
D.
kW
(7)
Pout =
kW
Pout =
Gambar 5. Lokasi calon PLTMH Kincir
Air Desa Bendosari
B. Potensi Energi Aliran Air Coban
Sewu
Besarnya
daya
hidrolik
(Ph)
Pembangkit Listrik Tenaga Kincir Air
Desa Bendosari yang direncanakan dan
merupakan potensi sumber daya air di
lokasi ini dapat ditentukan berdasar
persamaan (1) sebagai berikut:
Ph=
9,81 .0,306 . 2,6 +
1
.0,3 . 4.8622
2
Ph= 11,420 kW
Pada PLTMH Kincir Air ini, jenis kincir
air yang digunakan adalah jenis overshot yang memiliki efisiensi maksimum
sebesar 6080% dan tidak lagi
memerlukan
pipa
pesat.
Pada
perhitungan ini diasumsikan efisiensinya
adalah 60%, sehingga diperoleh:
Pk = k . Ph
kW
(6)
Unggul Wibawa, Hari Santoso I.G.A, Dharmayana, Perancangan Kincir Air '' 51
V 12
V 22
h1 +
+ z 1=h 2+
+ z2=tetap (8)
2g
2g
Kecepatan dan ketinggian awal aliran
air:
2 1
1 3 2
dan
V= R S
n
2 1
1 3 2
Q= A V =A R S
n
Dimana:
Q= 0,306 m3/s; n= 0,015 ;
b1= 0,8 m
A
0,8 h
R= =
P 0,8+2 h
(9)
1
sin
0,3
(
)=0,045
6,7
s=tan
Maka:
1
1
0,8 h 23
( 0,045 ) 2
Q=0,8 h
0,015 0,8+2 h
2
0,8 h 3
0,027=h
0,8+2 h
V 1 cos 1
2
(11)
Dimana:
V 1=4,862 m/s
0,203
1=tan 1
=7,7
1,5
Maka:
Putaran kincir:
60 U 1
N=
D1
(12)
60.2,41
N=
3,14.2,6
N= 17,712 rpm ~ 18 rpm
e. Jumlah Sudu yang Aktif
Sebelum menentukan jumlah sudu
yang aktif (i), perlu diketahui dulu
kecepatan putar kinci air melalui
persamaan:
N ( dalam rpm )
N ( dalam rps ) =
60
18 3
N ( dalam rps ) = =
60 10
Jumlah sudu = 24, maka:
i=N ( dalam rps ) x z
3
i= x 24
10
Jumlah sudu yang aktif, i= 7,2
f. Jarak antar Sudu
0,042
b=0,792 m
3,14 . 0,0262
dibulatkan sebesar 0,8 m
b=4
atau
D r x 2,3 x 3,14
=
=0,3 m
z
24
Untuk jarak antar sudu bagian luar:
D x 2,3 x 3,14
t1 = 1
=
=0,34 m
z
24
t=
1
.3,14 .0,26
2
i. Tebal
Pancaran
Air
Memasuki Lorong Sudu
yang
S 0=t 1 sin 1
0,34 sin 7,7
S 0= 0,0455 m
Gambar 8. Sudu
Kapasitas air yang diterima oleh tiap
sudu yang aktif.
Q
0,3
q=
=0,042m3 / s
i
7,2
Kemudian
berdasarkan
rumus
volume seperempat tabung dengan alas
lingkaran yaitu:
V
1
V = r2 l
sehingga l=4 2
4
r
(13)
Diasumsikan bahwa V = q dan l = b,
maka [11]:
= 1,0 ; P = 6,852 kW
Unggul Wibawa, Hari Santoso I.G.A, Dharmayana, Perancangan Kincir Air '' 53
Maka:
Pd =6,852.1,0
6,852 kW
5,1
1,5 .1,45 . 370.769
9,642
d s = 75,27 mm
ds =
Dimana:
Kt = 1,5 (beban dikenakan dengan
kejutan atau tumbukan)
Cb = 1,45 (Terjadi pemakaian dengan
beban lentur)
1
3
Dimensi Pasak
Dari tabel ukuran pasak dan alur
pasak didapat [12]:
B x h = 20 x 12 mm; t1= 7,5 mm
t2 = 4,9 mm ; l = 80 mm
Dimana:
B = panjang pasak (mm)
H = lebar pasak (mm)
t1 = jarak titik tengah pasak dengan
poros (mm)
t2 = jarak titik tengah pasak dengan
kincir (mm)
l = panjang pasak
C.3 Bantalan (Bearing)
Pada perancangan ini, akan
digunakan dua buah bantalan untuk
menahan poros, dimana bantalan yang
digunakan adalah bantalan gelinding
jenis rol silinder nomor NU 1016 [10],
sehingga diperoleh: kapasitas nominal
statis spesifik (C0) = 81500 N, kapasitas
nominal dinamis spesifik (C) = 66000
N, diameter dalam (d) = 80 mm,
diameter luar (D) = 125 mm dan lebar
bantalan (B) = 22 mm.
a. Besarnya Beban Ekivalen (P)
F
beban aksialnya
dapat
( a)
Pr=1.5,287=5,287 kN
1000000 C
L10h =
60 n
P
(20)
1000000
L10h =
. ( 12,483 )3,3
60. 18
L10h =3840863,27 jam
( )
1500
=83,33
18
83,33
=2,70
30,85
D.
Generator
Pada pembangkit listrik disini
digunakan generator sinkron 1 fasa
kutub dalam dengan spesifikasi dasar
berikut: Daya = 5 kW, tegangan kerja
230 V, f = 50 Hz, n = 1500 rpm dan
cos
=
1,0,
tegangan
penguatan (Vf) = 49 V dan arus
penguatan (If) = 2,6 A
E. Pengujian di Lapangan
E.1 Pengukuran Kecepatan Air
Pengukuran kecepatan air ini
menggunakan
metode
apungan,
dilakukan pada saluran yang menuju
kincir yang kondisinya paling lurus dan
memiliki persentase kemiringan yang
sangat rendah. Dengan menggunakan
data pertama hasil pengukuran, waktu
yang ditempuh adalah 6,82 detik,
sehingga kecepatan alirannya dapat
dihitung dengan persamaan (2):
v=
l
t
10
=1,46627 m/ s
6,82
Unggul Wibawa, Hari Santoso I.G.A, Dharmayana, Perancangan Kincir Air '' 55
Beban
Lampu
merkuri
160 W
Lampu
merkuri
250 W
Tegangan
(V)
Arus (A)
220
0,8
220
1,3
Tinggi
aliran air
(cm)
6
7.5
8.5
10.3
12.1
Luas
penampang (
m2 /s )
0.048
0.060
0.068
0.082
0.097
Debit (
3
m /s
)
0.061
0.076
0.086
0.104
0.123
6
7
8
9
10
11
12
13.5
14.9
16.2
17.4
18.5
19.5
20.4
0.108
0.119
0.130
0.139
0.148
0.156
0.163
0.137
0.151
0.164
0.177
0.188
0.198
0.207
lokal
11
12
Beban
2 lampu merkuri
160 W
4 lampu merkuri
160 W
6 lampu merkuri
160 W
8 lampu merkuri
160 W
10 lampu
merkuri 160 W
12 lampu
merkuri 160 W
14 lampu
merkuri 160 W
16 lampu
merkuri 160 W
16 lampu
merkuri 160 W +
1 lampu merkuri
250 W
16 lampu
merkuri 160 W +
2 lampu merkuri
250 W
16 lampu
merkuri 160 W +
2 lampu merkuri
250 W +
Penerangan
Arus
(A)
-
Debit
(m3/s)
0.061
1,6
0.076
3,2
0.087
4,8
0.105
6,4
0,123
0,137
9,6
0,152
11,2
0,165
12,8
0,177
14,1
0,188
15,4
0,199
16,4
0,208
15
10
5
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
yang
dicari
pada
yang
Unggul Wibawa, Hari Santoso I.G.A, Dharmayana, Perancangan Kincir Air '' 57
Unggul Wibawa, Hari Santoso I.G.A, Dharmayana, Perancangan Kincir Air '' 59