Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Harapan-harapan
1. Masukan dari PPI untuk keselamatan pasien dan keselamatan pekerja dapat diperhatikan
2.
3.
PEMBILANG
Ventilato
N
O
BULAN
IVL
UC
WS
ET
CV
TIRAH
BARI
NG
2
3
4
JANUAR
318
I
FEBRU
2
268
ARI
5
267
MARET
FEBRU
ARI
MEI
JUNI
JUMLAH
DALAM /
MIL
2
158
2
147
5
885
124
81
Infek
Infek
Hospital
si
Assosiat
Acquired
Salur
Alira
Phlebi
Phlebi
ed
Pneumo
an
tis Lab
tis IVL
Pneumo
nia
Kemi
Dara
nia
1
Infeks
si
Luka
WS
Decubit
us
63
71
168
51
23
63
123
39
32
64
165
54
79
171
137
28
67
31
55
20
0
26
23
12
423
660
29
200
0,00
0,00
3,79
0,00
2,32
16,02
2,36
3,03
NO
JAN-JUNI 14
JML
INF
ILO
174
1,15
4. ANALISA TABEL
Terjadi infeksi saluran kemih, pasca pemasangan urine catheter sebesar 3,79 (mil), VAP nihil, HAP nihil, IADP nihil
( ditunggu selama 3x24 Jam)
Phlebitis akibat pemasangan infus sebesar 16,02 dan akibat pengambilan darah laboratorium sebesar 2,32 dan ini terkait
dengan mutu pelayanan dan tidak ditunggu 3 x 24 jam, berarti tiap 1000 hari perawatan akan ada pasien yang phlebitis
sebanyak 16 orang akibat pemasangan infus dan ada 2 orang phlebitis akibat pengambilan sample darah.
Terdapat Infeksi luka WSD 2,36 berarti setiap 1000 hari perawatan akan terjadi 2 kasus infeksi sekitar luka WSD.
Dekubitus masih terjadi sebesar 3,03 , dan ini menjadi salah satu indikator mutu pelayanan.
Infeksi luka Operasi 1,15% artinya daalam 100 kali operasi akan ada 1 orang pasien yang terifeksi dan angka ini masih
dianggap wajar.
Rumus untuk mendapatkan inciden rate:
kejadian infeksi kasus baru
X 1000
X 100
NO
NAMA
1
2
3
4
5
6
FTR
MIF
FAT
AZ
RHY
HDY
DMY
8
9
10
11
12
YNT
TS
RIZKY
SUSAN
AR
TINDAKAN
GV
VISITE
VISITE
GV
GV
GV
PERBEDEN
T
GV
GV
AS ETT
AS ETT
VISITE
JUMLAH
SEBELUM
KONTAK
SETELAH
KONTAK
MELAKUKA
DENGAN
KONTAK
DENGAN
N TINDAKAN
CAIRAN
DENGAN
PASIEN
ASEPTIK
TUBUH
PASIEN
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
PASIEN
X
V
V
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
0
1
1
0
0
0
0
20
20
0
0
0
X
X
V
V
V
3
27,3
X
X
V
V
V
3
27,3
X
X
V
V
V
5
45,5
X
X
V
X
X
0
0
X
X
X
V
X
0
0
0
0
4
4
3
13
21,7
0
0
80
80
60
21,7
SETELAH
SEBELUM
KONTAK
DENGAN
YA
LINGKUNGA
TIDA
K
N PASIEN
b.
c.
d.
Jenis
Ruangan
Pemeriksaan
Hasil kultur
Tn. Ahmad
Specimen
dahak
Melati
Gram(-)
Klebsiella,
Coccus
pseudomonas
Pseudomonas
Yeti
Cairan Pleura
Kacapiring
Marie
Dahak
Melati
Gram(-)
sp
Pseudomonas
Batang
Aureginesus
Pipin
Aah
Cairan Pleura
Dahak
Melati
Kacapiring
Gram(-)
Acinobacter
Coccus
gaumanii,
Gram(-)
staphylococcus
Staphylococcu
Coccus
Gram(-)
s aureus
Batang
Pemeriksaan Kultur harus diminta/oleh dokter klinisi ynang merawat, ada 28 pasien yang
dimperiksa kultur oleh dokter sehingga terdapat gambaran secara kulitatif sbb:
Daftar dokter yang memeriksakan kultur
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama Dokter
jumlah
2
3
6
3
4
1
4
1
4
%
7,14 %
10,71%
21,43 %
10,71%
14,29 %
3,57 %
14,29 %
3,57 %
14,29 %
Keterangan
inisiatif
Dari daftar tersebut maka belum semua dokter aktif meminta pemerikasaan kultur dan kultur
yang diperiksa baru terbatas pada sample, dahak dan cairan pleura
Harapan dan himbauan :
Semua dokter berperan aktif untuk memeriksakan kultur, baik darah, cairan tubuh pasien,
Urine, apusan tenggorokan (untuk pasien yang dipasang ETT) dan diperiksa pada hari ke 3
perawatan di RS, sebelum diberi antimikroba/antibiotik.
Adapun prosedur tetap terkait pemeriksaan kultur akan segera diterbitkan, sehingga apa saja
yang harus diperiksa, langkah pengambilan dan perlakuan terhadap sample dapat
dilaksanakan dengan benar.
8. KEGIATAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN
a. Kampanye Cuci tangan (hand Hygiene campain)
Kegiatan ini terus dilaksanakan dan secara bertahap kesadaran untuk pentingnya cuci
tangan
Program kepada pasien dan pengunjung rumah sakit:
Program pendidikan dan pelatihan kepada pasein dan penunggunya belum dilaksanakan
secara berkesinambungan. Sosialisasi tentang pengendalian infeksi masih sangat minim
sebaliknya.
Mengikuti Pelatihan IPCN Pada November 2015, di gedung Bidakara Rumah Sakit Harapan
Kita Jakarta yang diselenggarakan oleh HIIPPI Pusat.
PEMBATASAN PENGUNJUNG
Pembatasan pengunjung menjadi penting karena akan menyangkut beberapa hal;
Pemutusan rantai penularan, kebersihan lingkungan, ketertiban keamanan dan kenyamanan,
mengurangi kontaminasi terhadap pasien
Sampai saat ini bila kita perhatikan pembatasan waktu berkunjung belum sempurna bahkan
hampir tidak dibatasi. Pengunjung baik anak dibawah 12 th sampai yang dewasa bebas
memasuki area rumah sakit.
Diruang kelas VIP melati belum bisa dilaksanakan pembatasan pengunjung, sehingga
terkadang ruangan menjadi penuh dan pengap, sehingga menjadi kurang nyaman. Seperti di
ruangan lain yang seharusnya menjadi ruangan isolasi digunakan juga oleh keluarga
pasein untuk tidur dan menunggu pasien diruangan yang sama/diruang rawat. Sehingga
meskipun kami tidak memeiliki data yang pasti, banyak ditemukan yang dulunya menunggu
pasien sekarang menjadi pasien.
11.
Bahwa saat dilakukan pengujian baku mutu udara tidak ditemukan angka diatas baku mutu
yang telah ditetapkan
Untuk pemeriksaan alat medis, usap dinding, dan alat makan (nampan, mangkok, plato,
pisen lauk, dan piring makan) tidak terdapat kuman/mikroorganisme yang pathogen yang
dapat menyebabkan kesakitan atau wabah.
Seluruh ruangan terdapat/ditemukan jamur (laporan kami lampirkan)
12.
a.
a). Angka Infeksi rumah sakit / HAIs, di RSU ANANDA periode Januari-juni 2016 masih
terkendali, keculai angka phlebitis yang masih perlu ditindak lanjuti karena hal ini menjadi
indikator mutu RS, tentunya perlu disadari oleh berbagai praktisi kesehatan lainnya seperti
laboratorium juga memberikan kontribusi sebesar 23,4 terjadinya phlebitis akibat tusukan
jarum. Sehingga perlu adanya pelatihan kepekaan untuk mengamil darah, kesamaan cara
desinfeksi dan tidak menggunakan sarung tangan satu kali pakai, tapi digunakan untuk
semua pasien.
b) Kewaspadaan isolasi belum dipahami oleh staf dan petugas dilapangan sehingga masih
mengabikan prinsip-prinsip / konsep kewaspadaan isolasi.
1)
b.
Rekomendasi
Poli MDR sudah berjalan, sebaiknya diatur kembali untuk akses khusus, dan akses menuju
2)
3)
Kepada
Komite
Medik
segera
merampungkan
pedoman/panduan
penggunaan
antibiotik/antimikroba yang wajar, sambil menunggu peta kuman yang akan direalisasikan
4)
5)
(5 moment).
PKMRS Agar memberikan pemahaman kepada semua pihak baik kepada petugas maupun
pengunjung tentang pembatasan kunjungan dimana waktu belum terkontrol dan anak-anak
6)
dibawah 12 tahun masih banyak yang masuk bahkan menginap di ruangan rawat inap.
Selayaknya Poli bedah dilaksanakan di poliklinik saja sehingga OK hanya digunakan sesuai
pertumbuhan kuman.
Hampir disemua ruangan, pengunjung diminta untuk melepas alas kaki. Tentu tujuannya
adalah mempertahankan kebersihan ruangan karena sering kali pengunjung memakai sepatu
/ sandal yang kotor, terutama dimusim hujan. Menurut kaidah PPI tidak disarankan melepas
alas kaki karena, kaki pengunjung menjadi terkontaminasi kuman dari lantai rumah sakit
selain itu juga mengganggu akses keluar masuk ruangan karena pada umumnya diletakan
didepan pintu dan mengganggu estetika. Seharusnya mempertahankan kebersihan lantai
dengan meningkatkan frekwensi pembersihan lantai.
e.
Diruangan supaya tidak menyimpan dan me-reuse alat habis pakai seperti spuit dan selang
f.
oksigen dan atau alat kesehatan yang sudah ditetapkan tidak di-reuse.
Simpan bak seng atau piiring makan pada tempat yang benar, sehingga sisa-sisa makanan
loundry kuman yang terdapat pada linen kotor tidak beterbangan / menjadi droplet.
Ventilasi di ruang anggrek dan poliklinik lantai 2 adalah yang paling buruk sebaiknya segera
Penutup
Demikian laporan ini di buat mudah-mudahan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk
beberapa kebijakan yang menyangkut PPIRS, tentunya untuk kemajuan rumah sakit yang
dapat memberikan pelayanan yang bermutu, melalui penanganan pasien yang tepat
pemutusan rantai penularan penyakit dan pencegahan penyakit menular. Dengan demikian
rumah sakit kita turut berkontribusi untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan
mandiri, membebaskan manusia dari sakit dan kecacatan.