Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Batas kemungkinan produksi menunjukkan jumlah maksimum alternatif kombinasi barang dan
jasa yang dapat diproduksi oleh sebuah masyarakat pada suatu waktu ketika sumber daya
ekonomi dan teknologi didayagunakan sepenuhnya.
Kurva batas kemungkinan produksi tidak hanya menggambarkan kapabilitas produksi yang
terbatas dan masalah kelangkaan. Namun, kurva batas kemungkinan produksi juga
mencerminkan konsep biaya kesempatan (opportunity cost). Sebagai ilustrasi pengalokasian
tersebut dicontohkan oleh suatu perekonomian yang menggunakan seluruh sumber daya untuk
memproduksi makanan dan memproduksi pakaian. Contoh diatas merupakan dua kemungkinan
ekstrim. Diantara dua kemungkinan tersebut masih terdapat banyak kemungkinan lainnya.
Asumsi yang digunakan adalah :
a. Sumber daya menghasilkan dua macam produk (makanan dan pakaian)
b. Menggunakan teknologi yang berlaku
c. Seluruh sumber daya digunakan secara penuh.
Berbagai kemungkinan tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.1
Kemungkinan
A
B
C
D
E
F
Pakaian
(ribuan unit)
0
1
2
3
4
5
Dalam memilih apa saja yang diproduksi, para pembuat keputusan memiliki pilihan untuk
memproduksi. Ketika sebuah perekonomian terletak pada batas kemugkinan produksi pada titik
A, semua sumber daya dipergunakan untuk menghasilkan makanan (15.000 unit), sedangkan
pakaian sama sekali tidak diproduksi. Sebaliknya, jika mengambil pilihan F semua sumber daya
dipergunakan seluruhnya untuk memproduksi pakaian (5.000 unit), sedangkan makanan sama
sekali tidak diproduksi.
Pilihan A dan F disebut pilihan esktrim berarti pilihan yang sangat kecil kemungkinannya untuk
terjadi. Sebab tidak mungkin orang hanya membutuhkan makanan saja atau pakaian saja. Pilihan
B, C, D, dan E adalah kombinasi diantara A dan F yang rasional. Untuk bergerak dari alternatif D
(9.000 makanan dan 3.000 pakaian) ke alternatif C (12.000 makanan dan 2.000 pakaian), biaya
oportunitas tambahan 3.000 unit makanan adalah berkurangnya 1.000 unit pakaian.
Kurva 1.1 memperlihatkan jumlah produksi maksimum bias dicapai oleh sebuah perekonomian.
Selain itu kurva 1.1 juga menggambarkan daftar pilihan yang tersedia bagi masyarakat untuk
memproduksi barang atau jasa pada jumlah sumber daya dan tingkat teknologi tertentu.
Batas kemungkinan produksi disebut juga sebagai kurva transformasi karena memperlihatkan
bagaimana suatu jenis barang tertentu dapat dialihkan pada barang lain, dengan memindahkan
sumber daya dari produksi barang tersebut ke produksi barang lain.
Titik G yang berada di luar batas tidak mungkin bisa dicapai, sedangkan setiap titik di dalam
garis batas, seperti titik H memperlihatkan sumber daya yang tidak dimanfaatkan sepenuhnya
dengan cara yang terbaik.
Jika perekonomian memproduksi kedua barang tersebut pada sepanjang garis batas kemungkinan
produksi, dapat dikatakan bahwa perekonomian berjalan secara efisien. Efisiensi diartikan
sebagai penggunaan sumber daya ekonomi secara efektif untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat. Efisiensi produksi terjadi jika produksi barang tertentu tidak dapat
ditingkatkan lagi tanpa mengurangi produksi barang lain, yaitu selama perekonomian masih
berada pada garis batas kemungkinan produksi.
Dapat disimpulkan bahwa batas kemungkinan produksi mengungkapkan tiga konsep, yaitu
keterbatasan (limited), pilihan (choice), dan biaya kesempatan (opportunity cost). Keterbatasan
ditunjukkan oleh kombinasi-kombinasi yang tidak bisa dicapai di atas garis batas. Pilihan
ditunjukkan oleh kebutuhan untuk memilih dari sekian titik alternatif yang bisa dicapai
sepanjang garis batas. Biaya kesempatan diperlihatkan oleh kemiringan batas tersebut ke kana n
bawah, artinya satu jenis barang bisa diproduksi lebih banyak jika barang lain diproduksi lebih
sedikit.
BARANG INDUSTRI
(UNIT)
0
5
9
12
14
15
BARANG PERTANIAN
(UNIT)
5
4
3
2
1
0
Barang Industri
Sekiranya perekonomian itu menginginkan lebih banyak barang
industri maka untuk memenuhinya produksi barang pertanian harus
dikurangi. Dan sebaliknya , sekiranya diinginkan lebih banyak
barang pertanaian, produksi barang industry harus dikurangi.
Dalam gambar 3.1, sumbu tegak menunjukan nilai produksi barang
pertanian dan sumbu datar menunjukan nilai produksi barang
industri. Setiap titik pada kurva ABCDF menggambarkan gabungan
produksi barang pertanian dan barang industri yang akan
diproduksikan apabila faktor-faktor produksi sepenuhnya
digunakan.
Label
Universitas Gunadarma
pengalaman
catatan
tugas
perjuangan
persahabatan
surat
Me
tips
Curhat
mimpi
CINTA
Fajrul Islam
SMART
artikel
drama
galau
indonesia
naskah
reportase
My Instagram
Blog Archive
2016 (4)
2015 (5)
2014 (4)
o
o
o
o
2013 (11)
Desember (2)
Oktober (5)
Mantan Pengukir Mimpi Hatiku
Curhat Dengan Tuhan
Draft
KURVA BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI
TERLUKA BODOH UNTUK KESEKIANKALINYA
September (1)
Juli (3)
Kunjungi Juga
Fajrul Islam
Gunadarma
VOA Islam
Era Muslim
Hidayatullah
Dakwatuna
Blog List
Followers
Translate to your language
Pilih Bahasa
Animasi Bergerak
gue itu..
kenny markin
Aku tak akan pernah tau bagaimana sosok Kenny yang terbaik...
Aku tak akan pernah tau kapan aku menjadi sosok Kenny yang terbaik...
Yang bisa ku lakukan hanyalah terus memperbaiki, memperbaiki dan
memperbaiki diri lagi...
Karna puncak standar sosok Kenny yang terbaik akan terus meninggi seiring
dengan menaiknya tingkatan diri..
Lihat profil lengkapku
Hei.. heii.. heiii.. ketemu lagi dengan tulisan saya, tulisan si KENNY MARKIN, SE (read : calon Sarjana
Ekonomi). Kali ini saya akan membagikan salah satu dari tugas kuliah saya yang berjudul KURVA BATAS
KEMUNGKINAN EKONOMI. Tugas ini adalah tugas yang diberikan oleh salah satu dosen saya (ceileh
yang punya dosen.. :p | iya dong anak kuliahan.. *ehhh.. | kuliah dibayarin aja sombong.. :p | masalah
buat lo??? | dasar kere.! :p |masalah bua- APA LU BILANG????!! |kabuuuurr), beliau adalah bapak
Dr. Herry Susanto (konon katanya, nama si bapak tuh kekurangan S,katanya sih seharusnya Sussanto).
Dikelas saya, beliau mengajarkan mata kuliah Ekonomika.
Hmmm.. jadi pingin curhat dulu nih sobat reader.. boleh yak.?? Boleh kan.?? Boleh dong.!! Pasti
boleh.!! pede banget sumpah.!!
Jadi gini sobat reader.. tepat pada pada hari senin tanggal 30 september 2013 pukul 8.30, sang dosen
masuk kekelas kami (read : saya dkk sekelas), kedatangannya lebih awal sekitar 30 menit dari
seharusnya. Beliau duduk dikursi khusus dosen dan menancapkan matanya beberapa menit dilayar
laptopnya (serem amat..) layaknya para dosen kebanyakan, yah.. mungkin beliau adalah seorang dosen..
|lah.?? Kata lu tadi dia seorang dosen? | masa sih.? Bisa jadi bisa jadi | lah.? Kenapa jadi lu yang ragu.? |
iya gitu.? | iya.. | *mikir* tidak.. | iya.! | bisa jadi. | tuhkan..| gak ah.. biasa aja.. | labil lu.. | o atuh o. | -_Jadi tadi sampai mana.? Oke.. sampai sini beliau duduk dibangku khusus dosen dikelas kami,
beberapa menit terpaku pada laptopnya.. dan tak lama kemudiaaaaaaaaaann.. JRENG
JRENG beliau angkat bicara.!!!! Mau taukan dia bicara tentang apa.?? | enggak | mau tau dong kalo
enggak gue timpuk pake makalah lu beliau bicara tentang saya juga gak tau tentang apa.. tapi yang
pastinya beliau enggak membahas tentang mata kuliah.. membuat kami semakin bertanya-tanya,
mempelajari tentang apa EKONOMIKA itu.?? Diakhir waktu beliau memanggil nama kami satu persatu
untuk diberi tugas. Jadi, tugasnya itu, kami disuruh bikin makalah yang akan dipresentasikan minggu
depannya, setiap anak diberi satu subbab gimana sih nih nulisnya.. dan aku diberi tugas dengan judul
diatas tersebut sobat reader..
Sumpah.!! Ngerjain tugas yang belum dijelasin itu rasanya..... kayak nangis pake air mata yang terbuat
dari kertas A4..!!
Aku cari-cari pembahasan tentang KURVA BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI di google, dibuku-buku,
tapi
gak
ada
yang
PRODUKSI, adanya
kata-katanya
cuman BATAS
sama
persis
KEMUNGKINAN
dengan KURVA
BATAS
KEMUNGKINAN
KEMUNGKINAN
PRODUKSI dan masih panjang lagi cerita yang sebenarnya, tapi segini dulu deh curhatnya, kalo
kebanyakan curhat kapan share tugas nya.?? hahahha |kenapa ketawa.? Gak lucu juga. -_- | iya gue
tau .. nih langsung aja..
OLEH
KENNY MARKIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan
puji
syukur
kehadirat Allah
SWT, penulis
dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Adapun makalah ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas dari mata kuliah EKONOMIKA
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
.. 2
DAFTAR
ISI
... 3
BAB
I.
Pendahuluan
... 4
BAB II. Pengertian dan Contoh Kasus
Pengertian
.. 5
Contoh
Kasus.
.. 6
BAB
III.
Kesimpulan
... 8
DAFTAR
PUSTAKA.
.... 9
PENDAHULUAN
Masalah ekonomi adalah kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Hal tersebut adalah salah satu
penyebab terjadinya kelangkaan.
Dengan adanya kelangkaan sumber daya, manusia selalu dituntut untuk
memutuskan sesuatu yang lebih penting untuk dipilih. Akibat dari pilihan-pilihan tersebut
yaitu harus ada sesuatu yang dikorbankan atau biasa dikenal dengan sebutan
opportunity cost.
Terkait dengan opportunity cost, dalam ekonomi dikenal kurva batas
kemungkinan produksi. Kurva tersebut membahas tentang kemungkinan produksi dari
dua jenis barang/jasa atau lebih bila sumber daya digunakan secara maksimal.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat gunamembahas sedikit tentang kurva batas
kemungkinan
dimasyarakat.
produksi
beserta
beberapa
contoh
kasus
yang
sering
terjadi
PENGERTIAN
Kurva kemungkinan batas produksi (Inggris: production-possibilty frontier
(PPF), productionpossibility
curve, production-possibility
boundary atauproduct
CONTOH KASUS
1. Suatu pabrik sepatu sandal telah memproduksi sebanyak 10 pasang sepatu dan 90
pasang sendalpada bulan januari. Pada bulan-bulan selanjutnya, pabrik tersebut
mendapatkan permintaan barang dari konsumennya dengan jumlah sepatu dan sandal
yang bervariasi namun jumlah factor produksi dipabrik tersebut tetap.
Bulan
Sepatu
Sandal
Januari
10
90
Februari
20
80
Maret
40
60
April
60
40
Mei
90
10
Juni
100
Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa setiap adanya peningkatan jumlah
produksi pada sepatu mengakibatkan adanya penurunan jumlah produksi pada sandal,
begitupun sebaliknya.
Kasus diatas dapat digambarkan dengan sebuah kurva yang biasa disebut dengan
kurva batas kemungkinan produksi seperti dibawah ini.
Kurva batas kemungkinan produksi diatas berbentuk cembung keluar apabila dilihat
dari titik 0 (nol) dikarenakan hukum biaya yang semakin meningkat.
Pada dasarnya, kurva kemungkinan produksi selalu berbentuk cembung keluar
pabila dilihat dari titik 0 (nol). Hal tersebut dikarenakan adanya hukum hasil lebih yang
semakin berkurang atau hukum biaya yang semakin meningkat.
2. contoh lainnya adalah sebagai berikut.
Komposisi factor-faktor
Produksi
Barang industry
(unit)
Barang pertanian
(unit)
15
14
12
KESIMPULAN
Kelangkaan adalah salah satu masalah ekonomi yang sangat mendasar. Hal
tersebut disebabkan oleh tidak terbatasnya kebutuhan manusia sedangkan alat
pemenuh kebutuhannya yang terbatas.
Dengan adanya kelangkaan, manusia dituntut untuk lebih selektif dalam memilih
kebutuhan mana yang terpenting. Setiap terpilihnya suatu kebutuhan, maka akan ada
kebutuhan lain yang harus dikorbankan. Dan kebutuhan yang harus dikorbankan
tersebutlah yang dinamakan biaya peluang.
Ketika konsumen telah menentukan satu pilihan terpenting diantara dua pilihan
yang ada, maka pihak produsen pun akan memproduksi barang/jasa sesuai dengan
permintaan konsumen tersebut dengan cara meningkatkan jumlah produksi barang/jasa
yang terpilih serta mengurangi jumlah produksi barang/jasa yang harus dikorbankan
(bila dengan faktor produksi yang tetap). Kasus tersebut dinamakan batas kemungkinan
produksi.
Keadaan batas kemungkinan produksi dapat digambarkan dengan sebuah kurva
yang biasa disebut kurva batas kemungkinan produksi. Kurva ini menunjukkan batasan
maksimum dari tingkat produksi yang dapat dicapai dengan menggunakan seluruh
faktor produksi yang dimiliki (bersifat tetap).