Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan terbitnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), keberadaan pendidikan usia dini diakui
secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1-6, di mana
pendidikan anak usia dini diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak
usia 0-6 tahun. Menurut
PAUD pada
b.
(PAUD)
Menganalisis bagaimana mengembangkan kurikulum PAUD tersebut
dalam kegiatan pembelajaran.
dan
pengetahuan penulis.
Adapun teknik penulisan yang digunakan adalah kajian kepustakaan
dan observasi terhadap proses pembelajaran PAUD yang selama ini dilakukan
penulis.
1.5 Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut.
BAB II
PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
2.1 Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan daerah. Kompetensi perlu dicapai secara tuntas
(belajar tuntas). Kurikulum dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik
mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral
dan nilai-nilai agama, sosialemosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik,
kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
2.2 Fungsi Kurikulum PAUD
a.
Mengembangkan sikap dan perilaku yang baik sesuai akidah agama dan
norma yang dianut.
Fungsi ini harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran
sehingga anak mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan akidah dan norma agama yang dianutnya, mampu melaksanakan
ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya. Dan mempunyai rasa
toleransi dan saling hormat menghormati antara pemeluk agama.
Mengembangkan kemampuan sosialisasi dan mengendalikan emosi.
Dalam mengembangkan kurikulum PAUD, maka peserta didik
b.
c.
adalah
cermin
seseorang.
Kemampuan
berbahasa
merupakan perwujudan dari sikap, perilaku dan harga diri seseorang. Oleh
karena
itu,
kurikulum
PAUD
harus
berfungsi
mengembangkan
f.
yang
menjadi
landasan
dalam mengembangkan
sebuah
pengembangan
aspek-aspek
pembelajaran
dalam
pendidikan anak usia dini harus mengacu pada standar kompetensi anak
usia dini antara lain sebagai berikut.
Moral dan nilai-nilai agama
Nilai-nilai agama dan moral yang diajarkan pada anak usia dini
adalah perilaku positif, kemandirian, disiplin, kejujuran dan perilaku
lainnya. Kegiatan pembiasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai agama
juga harus diberikan, seperti penguasaan terhadap doa-doa sehari-hari.
a. Fisik/motorik
Dalam hal ini pendidik harus mampu merangsang perkembangan
fisik dan motorik anak sesuai dengan usia perkembangannya. Hal itu dapat
dilakukan dengan berbagai permainan-permainan edukatif.
b. Sosial dan Emosional
Kognitif
Perkembangan kognitif anak biasanya mengacu pada pendapat Piaget
yang membagi perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan, yaitu
periode sensorimotorik (usia 0-2 tahun), periode praoperiosaional (2-7
tahun), periode operasional konkrit (7-11 tahun) dan periode operasional
formal (usia 11 sampai dewasa).
e.
Kognitif
Perkembangan kognitif anak biasanya mengacu pada pendapat
Piaget yang membagi perkembangan kognitif anak menjadi empat
tahapan, yaitu periode
Seni
Kemampuan di bidang seni dapat dikembangkan dalam musik, seni
tari, seni gambar dan keterampilan lainnya.
2)
3)
perkembangan anak.
Melibatkan orang tua sebagai pendidik utama, sehingga peran orang tua dalam
menyusun rancangan kegiatan pembelajaran harus ditingkatkan agar
4)
5)
6)
7)
belajar anak.
Mewadahi layanan anak berkebutuhan khusus, sehingga semboyan pendidikan
8)
9)
10)
sekolah.
Menjabarkan prosedur
pengelolaan
lembaga
yang
diungkapkan
kepada
11)
Manajemen sumber daya manusia yang terlibat dalam lembaga pendidikan anak
12)
usia dini.
Penyediaan sarana dan prasarana yang optimal dan mampu menunjang proses
pembelajaran.
b. Komponen Kurikulum
1. Anak
Sasaran pendidikan anak usia dini adalah anak yang berada di
rentang usia 0-6 tahun.
2. Pendidik
Kompetensi pendidik PAUD adalah sekurang-kurangnya memiliki
kualifikasi akademik Diplomas Empat (D-IV) atau Sarjana (S-1) di bidang
pendidikan usia dini, psikologi atau lainnya; dan memiliki sertifikat
profesi guru PAUD. Adapun rasio guru dengan anak didik dalam PAUD
adalah:
1)
2)
3)
4)
3. Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bermain dan pembiasaan
yang direncanakan dan persiapkan pendidik meliputi materi dan proses
pembelajaran itu sendiri. Materi pembelajaran bagi anak usia dini dibagi
dalam 2 kelompok usia, yaitu:
10
4)
5)
6)
2)
teks lainnya.
Konsep matematika, mencakup pengenalan angka-angka, pola-pola
3)
4)
5)
6)
7)
Peningkatan
pemahaman
2)
3)
11
orang
tua
tentang
arti
penting
4)
5)
perkembangan anak.
Orang tua dibekali pengetahuan tentang pemilihan alat permainan
6)
1)
2)
ini
diharapkan
berfikir,
anak
perhitungan
dapat
mengembangkan
permulaan
dan
dapat
maka
dapat
membantu
anak
memahami
3)
lingkungannya.
Sentra seni, dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan dan
4)
5)
e. Keranjang PAUD
Keranjang PAUD adalah seperangkat Alat Permainan Edukatif
(APE) yang dikemas dalam satu wadah atau boks. Sebagai contoh
adalah APE kereta api, pasak belah, puzle, balok, boneka jari,
timbangan, jam dinding, permainan air, meronce, dan permainan
lainnya.
12
4. Penilaian (Assesmen)
Assesmen merupakan proses pengumpulan data dan dokumentasi
belajar dan perkembangan anak. Kegiatan ini meliputi observasi,
konferensi dengan guru lain, survey, wawancara dengan orang tua, hasil
kerja anak dan unjuk kerja. Kesemua bentuk penilaian tersebut dapat
disusun dalam bentuk portofolio.
5. Pengelolaan Pembelajaran
Dalam mengelola pembelajaran, PAUD harus memperhatikan aspek-aspek
sebagai berikut:
1)
2)
masing, yakni:
Taman Penitipan Anak, dilaksanakan 3-5 hari dengan layanan
minimal 6 jam atau dalam satu tahun 144-160 hari atau 32-34
b)
minggu.
Kelompok Bermain (KB) dilaksanakan setiap hari atau minimal 3
kali seminggu dengan jumlah jam minimal 3 jam atau dalam satu
c)
d)
e)
3)
Kegiatan insidental/semester/Tahunan
Antara lain meliputi:
13
a)
b)
mengenalkan
profesi
dengan
d)
lingkungan,
e)
f)
guru bantu.
Kesehatan
Misalnya dengan pemeriksaan kesehatan gigi dan pemeriksaan
g)
kesehatan umum.
Media Audio Visual
Dengan menggunakan media audio visiual dalam mengetengahkan
tema atau materi pembelajaran.
6.
2.6
14
yakni kelompok A untuk anak usia 4-5 tahun dan kelompok B untuk anak
usia 5-6 tahun.
Kelompok Bermain merupakan satu bentuk PAUD pada jalur non
formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program
kesejahteraan bagi anak usia 2-4 tahun dan anak usia 4-6 tahun yang tidak
dapat dilayani TK (setelah melalui pengkajian dan mendapat rekomendasi
dari pihak berwenang).
Taman Pendidikan Anak adalah layanan yang dilakasanakan oleh
pemerintah dan masyarakat bagi anak usia 0-6 tahun yang orang tuanya
bekerja.
Satuan PAUD sejenis (SPS) adalah layanan minimal merupakan
layanan minimal yang hanya dilakukan 1-2 kali /minggu atau merupakan
layanan PAUD yang dintegrasikan dengan program layanan lainnya.
Peserta program PAUD sejenis adalah anak usia 2-4 tahun.
2.7
Macam-macam kurikulum
Dalam kurikulum nasional, semua program belajar sufah baku, dan
siap untuk digunakan oleh pendidik atau guru. Kurikulim yang demikian
sering bersifat resmi dan dikenal dengan nama ideal curriculum, yakni
kurikulum yang masih berbentuk cita-cita. Kurikulum yang masih
berbentuk cita-cita ini masih perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang
berbentuk pelaksanaan, atau sering dikenal dengan actual curriculum,
yakni kurikulum yang dilaksanakan oleh pendidik dalam proses belajar
mengajar.
Dalam menyusun kurikulum, sangatlah tergantung pada asas
organisatoris, yakni bentuk penyajian bahan pelajaran atau organisasi
kurikulum. Ada tiga pola organisasi kurikulum, yang dikenal juga dengan
sebutan macam-macam kurikulim atau tipe-tipe kurikulum. Macammacam kurikulum tersebut adalah:
15
matapelajaran
dapat
menetapkan
syarat-syarat
minimum yang harus dikuasai anak, sehingga anak didik bisa naik kelas.
Biasanya bahan pelajaran dan textbook merupakan alat dan sumber utama
pelajaran. Kurikulum matapelajaran atau subject curriculum terdiri dari
matapelajaran (subject) yang terpisah-pisah, dan subject itu merupakan
himpunan pengalaman dan pengetahuan yang diorganisasikan secara logis
dan sistematis oleh para ahli kurikulum (experts).
2. Correlated Curriculum
Kurikulum jenis ini mengandung makna bahwa sejumlah
matapelajaran dihubungkan antara yang satu dengan yang lain, sehingga
ruang lingkup bahan yang tercakup semakin luas. Sebagai contoh, pada
matapelajaran fiqh dapat dihubungkan dengan matapelajaran Al-Quran
dan Hadist. Pada saat anak didik mempelajari shalat, dapat dihubungkan
degan pelajaran Al-Quran (surat Al-Fatihah, dan surat lainnya) dan hadist
yang berhubungan dengan shalat, dan lain sebagainya.
16
b.
c.
oleh guru. Misalnya: bercocok tanam padi dibahas dalam geografi dan
ilmu tumbuh-tumbuhan.
3.
17
&
soemanto
kurikulum
(1993:
broad
fields
78)
mengemukakan
adalah
adanya
bahwa
kombinasi
fungsional
dan
mengutamakan
proses
belajarnya.
Yang
18
Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum dijelaskan oleh Hendyat Soetopo dan Soemanto
(1986) membagi fungsi kurikulum menjadi 7 bagian yaitu:
a. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Maksudnya bahwa kurikulum merupakan suatu alat atau usaha
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh
sekolah yang dianggap cukup tepat dan penting untuk dicapai. Dengan
kata lain bila tujuan yang diinginkan tidak tercapai maka orang
cenderung untuk meninjau kembali alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut.
b. Fungsi kurikulum bagi anak.
Maksudnya kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun yang
disiapkan untuk siswa sebagai salah satu konsumsi bagi pendidikan
mereka
dengan
begitu
diharapkan
19
akan
mendapat
sejumlah
a)
b)
evaluasi
terhadap
yang diberikan .
Berbagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan
pengajaran.
d. Fungsi bagi kepala sekolah dan pembina sekolah.
Dalam arti: pertama sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi
supervisi yaitu memperbaiki situasi belajar, kedua sebagai pedoman
dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi
untuk menunjang situasi belajar anak kearah yang lebih baik, ketiga
sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam
memberikan bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi
mengajar, keempat sebagai pedoman untuk mengembangkan
kurikulum lebih lanjut, kelima sebagai pedoman untuk mengadakan
evaluasi pengajuan kemajuan belajar mengajar.
e. Fungsi kurikulum bagi orang tua murid.
Maksudnya orang tua dapat turut serta dalam memajukan putra
putrinya, bantuan orang tua ini dapat melalui konsultasi langsung
sedangkan sekolah atau guru dana dan sebagainya.
f. Fungsi kurikulum segi sekolah pada tingkatan diatasnya.
20
g.
2.9
c.
didik?
Bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi tersebut telah dikuasai
anak didik?
2. Perencaaan Semester
21
dalam
satu
kesatuan
yang
utuh,
memperkaya
sebagai berikut:
22
pemilihan tema.
Menjabarkan tema kedala sub-sub tema agar cakupan tema
23
24
Berpikir secara simbolik (2-4 tahun),yaitu kemampuan berpikir tentang objek dan
peristiwa secara abstrak.Anak sudah dapat menggambarkan objek
25
Aspek Bahasa
Aspek bahasa berkembang dimulai dengan peniruan bunyi
dan suara, berlanjut dengan meraban. Pada awal masa sekolah dasar
berkembang kemampuan berbahasa sosial yaitu bahasa untuk
memahami perintah, ajakan serta hubungan anak dengan temantemannya atau orang dewasa. Bahasa merupakan alat untuk berpikir
dan berpikir merupakan suatu proses melihat dan memahami
hubungan antar hal. Bahasa juga merupakan suatu alat untuk
berkomunikasi dengan orang lain, dan komunikasi berlangsung
dalam suatu interaksi sosial. Dengan demikian perkembangan
kemampuan berbahasa juga berhubungan erat dan saling menunjang
dengan perkembangan kemampuan sosial. Perkembangan bahasa
yang berjalan pesat pada awal masa sekolah dasar mencapai
kesempurnaan pada akhir masa remaja.
4.
26
terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah, rasa senang datang
silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan
kesedihan,
rasa
akrab
bertukar
dengan
kerenggangan
dan
permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir yaitu pada
usia 18-21 tahun.
5.
27
BAB III
28
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
d.
3.2
Saran
Dari uraian di atas, maka penulis dalam hal ini mengajukan
beberapa saran antara lain.
Perlu adanya pengembangan yang lebih optimal terhadap
pendidikan anak usia dini, baik yang dilakukan oleh pemerintah, keluarga
maupun masyarakat. Masa prasekolah yang disebut dengan masa
keemasan perkembangan intelektual seharusnya dijadikan dasar bagi
upaya meningkatkan kemajuan pendidikan di Indonesia.
Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan anak usia dini harus
terus dilakukan, karena berdasarkan data yang ada angka partisipasi kasar
masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini masih sangat rendah.
Kualifikasi pendidik anak usia dini harus terus ditingkatkan baik
kualifikasi akademisnya maupun dalam bentuk pelatihan dan penataran
lainnya.
29
30
DAFTAR PUSTAKA
http://adhimaswidayat.blogspot.co.id/p/supervisi.html
http://anisachoeriah-paud.blogspot.co.id/2011/04/makalah-kurikulum-paud.html
31