Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri
dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas
manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, makmur, dan beradab.
Guru bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan
sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihakpihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan
profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di
negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Dengan
tugas pelaksanaan tugas guru secara profesional dapat mewujudkan eksistensi
bangsa dan negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan
antar bangsa-bangsa di dunia ini.
Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan
guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi
persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan di masa datang.
Dalam melaksanakan tugas profesinya guru menyadari sepenuhnya bahwa
perlu ditetapkan kode etik guru sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang
baik dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai
pendidik. Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri.

KODE ETIK GURU

Page 1

Fungsi kode etik seperti itu sesuai dengan apa yang dikemukakan Gibson dan
Mitchel ( 1995: 449 ), yang lebih menekankan pada pentingnya kode etik tersebut
sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional anggota suatu profesi dan
pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta pertanggung
jawaban jika ada anggota profesi yang bertindak diluar kewajaran sebagai seorang
profesional.
Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara serta kemanusiaan pada
umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-Undang
Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud etika?
2. Apa yang dimaksud kode etik guru?
3. Apa tujuan kode etik guru ?
4. Bagaimana peran kode etik guru ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa yang dimaksud etika?
2. Mengetahui apa yang dimaksud kode etik guru?
3. Mengetahui apa tujuan kode etik guru ?
4. Mengetahui bagaimana peran kode etik guru ?

KODE ETIK GURU

Page 2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di
dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy). Etika dimulai bila manusia
merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.Kebutuhan
akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu
untuk

mencari

tahu

apa

yang

seharusnya

dilakukan

oleh

manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai
etika.
Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan
refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari
etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain
yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif.
Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilainilai etika).
Definisi Etika

Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma norma yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

KODE ETIK GURU

Page 3

Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai

benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.


Menurut Sumaryono (1995) : Etika berkembang menjadi studi tentang
manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda,
yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada
umumnya. Selain itu etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran
dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui
kehendak manusia.
A 2.1 Macam-macam Etika
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan
baik dan buruknya prilaku manusia :
a. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif
memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
prilaku atau sikap yang mau diambil.
b. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus
memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan
diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan
etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi
pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai
baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan
ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teoriteori.
2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam
bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana

KODE ETIK GURU

Page 4

saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan


kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan
prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud :
Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang
kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang
memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia
mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral
dasar yang ada dibaliknya.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia sebagai anggota umat manusia.
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap
diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial
menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung
maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis
terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun
tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini
terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan
bidang yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut:
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi
A 2.2 Manfaat Etika
Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut :
1. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
2. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
yang boleh dirubah.
KODE ETIK GURU

Page 5

3. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.


4. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.

B. Pengertian Kode Etik Guru


B 2. 1 Kode Etik
Setiap profesi seperti jabatan dokter, notaris, arsitek, guru, dan lain-lain
merupakan bidang pekerjaan profesi mempunyai kode etik. Sama halnya dengan
kata profesi sendiri, penafsiran tentang kode etik juga belum memiliki pengertian
yang sama. Secara umum kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari-hari.
Kode etik juga sering mengandung peraturan-peraturan yang bertujuan
membatasi tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur bagi para anggota
profesi dalam berinteraksi dengan sesama rekan anggota profesi.
Menurut pendapat Ketua Umum PGRI, Basuni bahwa kode etik suatu profesi
adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam
melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma-norma
tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana
mereka melaksanakan profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuanketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka,
melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota profesi pada umumnya dalam
pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat.

B 2. 2 Kode Etik Guru


Kode etik guru merupakan pedoman yang mengatur hubungan guru dengan
teman kerja, murid dan wali murid, pimpinan dan masyarakat serta dengan misi
tugasnya. Menurut Oteng Sutisna bahwa pentingnya kode etik guru dengan teman
kerjanya difungsikan sebagai penghubung serta saling mendukung dalam bidang
mensukseskan misi dalam mendidik peserta didik.

KODE ETIK GURU

Page 6

Kode etik guru merupakan pedoman sikap dan perilaku yang bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang
dilindungi undang-undang.
Menurut Basuni, ketua umum PGRI menyatakan bahwa kode etik guru
indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI
dalam melaksanakan panggilan pengabdiannya bekerja sebagai guru (PGRI,
1973). Menurutnya, kode etik guru Indonesia terdapat dua unsur pokok yaitu
sebagai landasan moral, sebagai pedoman tingkah laku.
Kode etik guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima
oleh guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat dan warga
negara. Pedoman sikap dan perilaku yang dimaksud adalah nilai-nilai moral yang
membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh
dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik,
mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah.
Kode etik guru bersumber dari nilai-nilai agama dan Pancasila; nilai-nilai
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional; serta nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia
yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial,
dan spiritual.
B 2. 3 Isi Kode Etik Guru
Berikut ini adalah isi kode etik guru di Indonesia, yaitu :
Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila.
Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional.
Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
KODE ETIK GURU

Page 7

Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang


berhasilnya proses belajar mengajar.
Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan.
Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
Guru memelihara hubungan profesi semangat

kekeluargaan

dan

kesetiakawanana nasional.
Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
Guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
B 2. 4 Fungsi Kode Etik Guru
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan
dan pengembangan bagi profesi. Fungsi seperti itu sama seperti apa yang
dikemukakan Gibson dan Michel yang lebih mementingkan pada kode etik
sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi masyarakat
sebagai seorang profesional.
Biggs dan Blocher mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :
Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.
Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu

profesi.

Kode etik guru berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam
hubungannya dengan peserta didik, orang tua/ wali siswa, sekolah dan rekan
seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama,
pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
Sutan Zahri dan Syahmiar Syahrun mengemukakan empat fungsi kode etik
guru bagi guru itu sendiri, antara lain :

KODE ETIK GURU

Page 8

Agar guru terhindar dari penyimpangan tugas yang menjadi tanggung


jawabnya.
Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyarakat
dan pemerintah.
Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung
jawab pada profesinya.
Penberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan
profesinya dalam melaksanakan tugas.
C. Tujuan Kode Etik Guru
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara
umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:
Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. Dalam hal ini kode etik dapat
menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat, agar mereka
jangan sampai memandang rendah atau remeh terhadap suatu profesi. Oleh karena
itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk
atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi
terhadap dunia luar. Dari segi ini, kode etik juga sering kali disebut kode
kehormatan.
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya yang
dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir (material)
maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam hal kesejahteraan lahir
para anggota profesi, kode etik umumnya memuat larangan-larangan kepada para
anggotanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang merupakan kesejahteraan
para anggotanya. Dalam hal kesejahteraan batin para anggota profesi, kode etik
umumnya memberi petunjuk-petunjuk para anggotanya untuk melaksanakan
profesinya.
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Tujuan lain kode etik
dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga
KODE ETIK GURU

Page 9

bagi anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab
pengabdian dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik
merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi
dalam menjalankan tugasnya.
Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik memuat norma-norma dan
anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
pengabdian para anggotanya.
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi untuk meningkatkan mutu
organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota untuk secara aktif
berpartispasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang
dirancang organisasi.
D. Implementasi Kode Etik Guru
Kode etik ke tujuh : Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat
kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
Maksud dari kode etik ketujuh yaitu :
Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
Guru senantiasa saling bertukar informasi pendapat, saling menasehati dan
bantu-membantu satu sama lainnya, baik dalam hubungan kepentingan
pribadi maupun dalam menunaikan tugas profesinya.
Guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama baik rekanrekan seprofesinya dan menunjang martabat guru baik secara keseluruhan
maupun secara pribadi.
Kode etik ke delapan : Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan
meningkatkan organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdiannya.
Maksud dari kode etik ke delapan yaitu :

KODE ETIK GURU

Page 10

Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yang bermaksud


membina profesi dan pendidikan pada umumnya.
Guru senantiasa berusaha bagi peningkatan persatuan diantara sesama
pengabdi pendidikan.
Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-sikap ucapan,
dan tindakan yag merugikan organisasi.
Kode etik ke sembilan : Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan.
Maksud dari kode etik ke sembilan yaitu :
Guru senantiasa tunduk terhadap kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
Guru melakukan tugas profesinya dengan disiplin dan rasa pengabdian.
Guru berusaha membantu menyebarkan kebijaksanaan dan program
pemerintah dalam bidang pendidikan kepada orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya.
Guru berusaha menunjang terciptanya kepemimpinan pendidikan di
lingkungan atau di daerahnya dengan sebaik-baiknya.
Apabila kode etik guru nomor 7 sampai nomor 9 dijabarkan maka
diperoleh sebagai berikut :
a. Hubungan Guru dengan Profesi :

Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi.


Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu

pendidikan dan bidang studi yang diajarkan.


Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya.
Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggung jawab atas

konsekuensinya.
Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggung jawab,
inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional

lainnya.
Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang
akan merendahkan martabat profesionalnya.

KODE ETIK GURU

Page 11

Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat

mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan profesionalnya.


Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari
tugas-tugas dan tanggung jawab yang muncul akibat kebijakan baru di
bidang pendidikan dan pembelajaran.

b. Hubungan Guru dengan Organisasi Profesinya :

Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara
aktif

dalam

melaksanakan

program-program

organisasi

bagi

kepentingan kependidikan.
Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang

memberikan manfaat bagi kepentingan kependidikan


Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat
informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan

masyarakat.
Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab atas

konsekuensinya.
Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk
tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-

tindakan profesional lainnya.


Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang

dapat merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya.


Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk

memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.


Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai
organisasi profesi tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

c. Hubungan Guru dengan Pemerintah :


Guru memiliki komitmen kuat untuk

melaksanakan

program

pembangunan bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD


1945, UU Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang

Tentang
Guru dan Dosen, dan ketentuan Perundang-Undang lainnya.

KODE ETIK GURU

Page 12

Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan

berbudaya.
Guru berusaha menciptakan, memelihara dan meningkatkan rasa
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

berdasarkan pancasila dan UUD1945.


Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh
pemerintah atau satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan

pembelajaran.
Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang
berakibat pada kerugian negara.

E. Penerapan Kode Etik Guru Dalam Pelaksanaan Tugasnya


Penerapan kode etik guru dalam tugasnya begitu luas untuk dipaparkan secara
keseluruhan, karena banyak masalah dan kendala yang dialami dalam
melaksanakan tugasnya. Akan tetapi dalam bahasan ini pemaparan akan tugas
utama sebagai guru yaitu:
1.

Multi Peran dan Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran


Tugas guru dalam profesinya bahwa guru sebagai pendidik dan sebagai

pengajar. Akan tetapi, muara dari kedua peran tersebut terjadi pada arena proses
pembelajaran yang dengan tujuan, bahwa guru dapat menciptakan suasana dan
situasi yang dapat diterima dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam
proses pembelajaran yang diselenggarakannya dengan tugas yang amat bervariasi.
Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan amat bervariasi sehingga
di dapatkan guru dapat mewujudkan suasana yang belajar dan mengajar.
2.

Penerapan Kode Etik Guru dalam Pelaksanaan Tugasnya


Pemahaman atas peran dan tugas guru, khususnya dalam pelaksanaan

sistem pembelajaran seyogyanya menjadi kerangka berfikir (frame work) dalam


bahasan tentang kode etik guru sebagaimana mestinya. Kode Etik Guru Indonesia

KODE ETIK GURU

Page 13

dalam pelaksanaan tugasnya sesuai dengan AD/ART PGRI 1989. Kode etik guru
sebagai pedoman bagi para guru dalam berperilaku sesungguhnya dapat
diterapkan di dalam arena dan tahapan kegiatan pembelajaran. Bahkan, kalau
ingin mendapat tempat di hati peserta didik, maka guru dipandang perlu
berpegang teguh pada kode etiknya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Perilaku yang ditampilkan seorang guru harus mencerminkan nilai-nilai luhur
yang terkandung dalam kode etik guru itu, sehingga makna kode etik tersebut
menjelma dalam perilakunya.

F. Penerapan Kode Etik Guru Dalam Masyarakat


Dalam menjalankan tugas profesinya, seorang guru akan berinteraksi dengan
masyarakat. Keterkaitan lain antara guru dan masyarakat bahwa guru berperan
sebagai pendidik yang banyak bertanggung jawab dalam (1) memelihara sistem
nilai, (2) penerus sistem nilai, (3) penerjemah sistem nilai. Masyarakat dengan
pendidikan dapat ditinjau dengan 3 segi yaitu:
1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan.
2. Masyarakat juga ikut andil dalam peran dan fungsi di lembaga
kemasyarakatan secara langsung maupun tidak.
3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang
maupun dimanfaatkan.
Paparan diatas menunjukan bahwa (1) Masyarakat merupakan tempat
melaksanakan tugas keprofesian seorang guru, (2) masyarakat menjadi sumber
belajar dan mendidik seorang guru, (3) masyarakat sebagai konsumen dan
pengguna jasa dan hasil pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan seperti yang
telah dipaparkan diatas, yaitu bahwa masyarakat merupakan pelanggan jasa
pelayanan pendidikan dan pengguna hasil kependidikan.

KODE ETIK GURU

Page 14

G. Fungsi Kode Etik Keguruan Dalam Tugas dan Berbagai Bidang


Kehidupan
Keluarga merupakan kelompok masyarakat terkecil, berupa pengelompokan
primer yang terdiri atas sejumlah kecil. Pendidikan keluarga bagi anak merupakan
pendidikan pertama dan utama sehingga akan sangat sulit untuk dihilangkan.
Pendidikan keluarga bagi perkembangan anak telah dituangkan oleh pemerintah
dalam UU No. 2 tahun 1989, Pasal 10 ayat 4 yang menyatakan bahwa pendidikan
keluarga

merupakan

bagian

dari

jalur

pendidikan

luar

sekolah

yang

diselenggarakan dalam keluarga.


Melihat pentingnya keluarga bagi perkembangan anak dan pentingnya
keutuhan serta keharmonisan dalam keluarga. Sesungguhnya kode etik guru telah
dijadikan pedoman perilaku bagi guru dimana dan dalam arena apapun. Jika
seorang guru telah melaksanakan kode etik ketika melaksanakan pendidikan
dalam keluarga, maka akan terhindari dari unsur subjektivitas.
Di dalam keluarga, guru berperan sebagai model dengan berupaya
mengejawantahkan nilai luhur kode etik perilakunya. Guru juga berperan sebagai
aktor pencipta suasana demokratis, harus banyak mengajak diskusi guna
mengembangkan keluarga dan menyelesaikan masalah dalam keluarga. Jadi pada
dasarnya, kode etik guru dalam keluarga berperan sebagai pedoman yang
mengarahkan dan membentuk anggota keluarga menjadi manusia yang seutuhnya.
Empat peran dan fungsi kode etik guru dalam keluarga antara lain:
1. Membentuk anggota keluarga menjadi manusia seutuhnya yang berjiwa
pancasila.
2. Menanamkan kejujuran pada anggota keluarganya.
3. Memupuk semangat anggota kekeluargaan dan kesetiakawanan anggota
keluarga.
4. Mendorong partisipasinya anggota keluarga dalam mensukseskan jalannya
pendidikan.

KODE ETIK GURU

Page 15

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.
Kode Etik Guru merupakan pedoman sikap dan perilaku yang bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang
dilindungi undang-undang. Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu
sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat mengenai Kode Etik Guru semoga
apa yang kami sampaikan dalam makalah ini dapat bermanfaat untuk semua,
semoga makalah ini dapat menjadi panduan bagi guru-guru dalam melaksankan

KODE ETIK GURU

Page 16

tugasnya agar dapat sesuia dengan kode etik guru yang berlaku, sehingga dengan
adanya kode etik ini dapat membuat pendidikan kedepannya dapat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Harmalik, Umar. 2008 . Proses Belajar Mengajar . Jakarta : Bumi Aksara.
Musaheri. 2006. Perkembangan Peserta Didik untuk Memiliki Kompetensi
Pedagogik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Musaheri. 2007. ke-PGRI-an. Yogyakarta: Diva Press.
Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 2009. Profesi Keguruan . Jakarta : Rineka Cipta.v

Supriadi, Dedi . 2006. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta :


Adcita Karya Nusa.
Syaefudin Saud, Udin. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta.

KODE ETIK GURU

Page 17

Вам также может понравиться