Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri
dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas
manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, makmur, dan beradab.
Guru bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan
sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihakpihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan
profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di
negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Dengan
tugas pelaksanaan tugas guru secara profesional dapat mewujudkan eksistensi
bangsa dan negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan
antar bangsa-bangsa di dunia ini.
Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan
guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi
persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan di masa datang.
Dalam melaksanakan tugas profesinya guru menyadari sepenuhnya bahwa
perlu ditetapkan kode etik guru sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang
baik dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai
pendidik. Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri.
Page 1
Fungsi kode etik seperti itu sesuai dengan apa yang dikemukakan Gibson dan
Mitchel ( 1995: 449 ), yang lebih menekankan pada pentingnya kode etik tersebut
sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional anggota suatu profesi dan
pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta pertanggung
jawaban jika ada anggota profesi yang bertindak diluar kewajaran sebagai seorang
profesional.
Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara serta kemanusiaan pada
umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-Undang
Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud etika?
2. Apa yang dimaksud kode etik guru?
3. Apa tujuan kode etik guru ?
4. Bagaimana peran kode etik guru ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa yang dimaksud etika?
2. Mengetahui apa yang dimaksud kode etik guru?
3. Mengetahui apa tujuan kode etik guru ?
4. Mengetahui bagaimana peran kode etik guru ?
Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di
dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy). Etika dimulai bila manusia
merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.Kebutuhan
akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu
untuk
mencari
tahu
apa
yang
seharusnya
dilakukan
oleh
manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai
etika.
Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan
refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari
etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain
yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif.
Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilainilai etika).
Definisi Etika
Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma norma yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Page 3
Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai
Page 4
Page 5
Page 6
Kode etik guru merupakan pedoman sikap dan perilaku yang bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang
dilindungi undang-undang.
Menurut Basuni, ketua umum PGRI menyatakan bahwa kode etik guru
indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI
dalam melaksanakan panggilan pengabdiannya bekerja sebagai guru (PGRI,
1973). Menurutnya, kode etik guru Indonesia terdapat dua unsur pokok yaitu
sebagai landasan moral, sebagai pedoman tingkah laku.
Kode etik guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima
oleh guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat dan warga
negara. Pedoman sikap dan perilaku yang dimaksud adalah nilai-nilai moral yang
membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh
dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik,
mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah.
Kode etik guru bersumber dari nilai-nilai agama dan Pancasila; nilai-nilai
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional; serta nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia
yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial,
dan spiritual.
B 2. 3 Isi Kode Etik Guru
Berikut ini adalah isi kode etik guru di Indonesia, yaitu :
Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila.
Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional.
Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
KODE ETIK GURU
Page 7
kekeluargaan
dan
kesetiakawanana nasional.
Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
Guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
B 2. 4 Fungsi Kode Etik Guru
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan
dan pengembangan bagi profesi. Fungsi seperti itu sama seperti apa yang
dikemukakan Gibson dan Michel yang lebih mementingkan pada kode etik
sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi masyarakat
sebagai seorang profesional.
Biggs dan Blocher mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :
Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.
Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu
profesi.
Kode etik guru berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam
hubungannya dengan peserta didik, orang tua/ wali siswa, sekolah dan rekan
seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama,
pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
Sutan Zahri dan Syahmiar Syahrun mengemukakan empat fungsi kode etik
guru bagi guru itu sendiri, antara lain :
Page 8
Page 9
bagi anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab
pengabdian dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik
merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi
dalam menjalankan tugasnya.
Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik memuat norma-norma dan
anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
pengabdian para anggotanya.
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi untuk meningkatkan mutu
organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota untuk secara aktif
berpartispasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang
dirancang organisasi.
D. Implementasi Kode Etik Guru
Kode etik ke tujuh : Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat
kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
Maksud dari kode etik ketujuh yaitu :
Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
Guru senantiasa saling bertukar informasi pendapat, saling menasehati dan
bantu-membantu satu sama lainnya, baik dalam hubungan kepentingan
pribadi maupun dalam menunaikan tugas profesinya.
Guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama baik rekanrekan seprofesinya dan menunjang martabat guru baik secara keseluruhan
maupun secara pribadi.
Kode etik ke delapan : Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan
meningkatkan organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdiannya.
Maksud dari kode etik ke delapan yaitu :
Page 10
konsekuensinya.
Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggung jawab,
inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional
lainnya.
Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang
akan merendahkan martabat profesionalnya.
Page 11
Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat
Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara
aktif
dalam
melaksanakan
program-program
organisasi
bagi
kepentingan kependidikan.
Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang
masyarakat.
Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab atas
konsekuensinya.
Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk
tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-
melaksanakan
program
Tentang
Guru dan Dosen, dan ketentuan Perundang-Undang lainnya.
Page 12
berbudaya.
Guru berusaha menciptakan, memelihara dan meningkatkan rasa
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
pembelajaran.
Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang
berakibat pada kerugian negara.
pengajar. Akan tetapi, muara dari kedua peran tersebut terjadi pada arena proses
pembelajaran yang dengan tujuan, bahwa guru dapat menciptakan suasana dan
situasi yang dapat diterima dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam
proses pembelajaran yang diselenggarakannya dengan tugas yang amat bervariasi.
Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan amat bervariasi sehingga
di dapatkan guru dapat mewujudkan suasana yang belajar dan mengajar.
2.
Page 13
dalam pelaksanaan tugasnya sesuai dengan AD/ART PGRI 1989. Kode etik guru
sebagai pedoman bagi para guru dalam berperilaku sesungguhnya dapat
diterapkan di dalam arena dan tahapan kegiatan pembelajaran. Bahkan, kalau
ingin mendapat tempat di hati peserta didik, maka guru dipandang perlu
berpegang teguh pada kode etiknya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Perilaku yang ditampilkan seorang guru harus mencerminkan nilai-nilai luhur
yang terkandung dalam kode etik guru itu, sehingga makna kode etik tersebut
menjelma dalam perilakunya.
Page 14
merupakan
bagian
dari
jalur
pendidikan
luar
sekolah
yang
Page 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.
Kode Etik Guru merupakan pedoman sikap dan perilaku yang bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang
dilindungi undang-undang. Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu
sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat mengenai Kode Etik Guru semoga
apa yang kami sampaikan dalam makalah ini dapat bermanfaat untuk semua,
semoga makalah ini dapat menjadi panduan bagi guru-guru dalam melaksankan
Page 16
tugasnya agar dapat sesuia dengan kode etik guru yang berlaku, sehingga dengan
adanya kode etik ini dapat membuat pendidikan kedepannya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Harmalik, Umar. 2008 . Proses Belajar Mengajar . Jakarta : Bumi Aksara.
Musaheri. 2006. Perkembangan Peserta Didik untuk Memiliki Kompetensi
Pedagogik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Musaheri. 2007. ke-PGRI-an. Yogyakarta: Diva Press.
Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 2009. Profesi Keguruan . Jakarta : Rineka Cipta.v
Page 17