Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
38
R
W
B
D
L
R
H
P
P
JL. PADJAJARAN
Gambar 3.2 Denah Lokasi Proyek
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Barat
Sebelah Selatan
:
:
:
:
Hotel Permata
Rumah Sakit PMI Bogor
Jl. Raya Padjajaran
Rumah Sakit PMI Bogor
4. Kontrak
Nilai Kontrak
Rp. 71.000.000.000,-
Terbilang
Sistem Kontrak
lumpsum
Tanggal kontrak
Agustus 2013
5. Pemilik Proyek
6. Sumber Dana
7. Kontraktor Pelaksana :
8. Konsultan Perencana :
9. Waktu Pelaksanaan
40
Manfaat Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor ini ialah seiring lajunya
perkembangan kota Bogor yang belakangan ini menjadi tujuan objek pariwisata
berlibur warga Jakarta dan sekitarnya, maka dengan membangun Hotel berbintang 4
(empat) dapat menunjang perkembangan kota Bogor dan mampu menciptakan lapangan
pekerjaan untuk para pencari kerja khususnya di kota Bogor.
41
b.
Pekerjaan kolom
c.
d.
Pekerjaan tangga
e.
Pekerjaan lift
f.
Pekerjaan lantai
Konseptual
Dalam tahap konseptual kami belum terlibat didalam proyek, tetapi
menurut informasi yang kami dapat, pada tahap ini terciptanya gagasan
maupun ide pembuatan Holiday Inn Express ini ialah melanjutkan penyebar
luasan pembuatan Holiday Inn Expressyang sebelumnya sudah ada di kota
kota besar di Indonesia serta melihat perkembangan di kota Bogor yang
semakin maju di mana letak kota Bogor berdekatan dengan DKI Jakarta.
Pihak Pemilik Proyek mencari tim untuk merencanakan pembangunan
Holiday Inn Expressini, maka dipilih PT. ARKITEKTON LIMATAMAsebagai
konsultan
perencana
dalam
bidang
arsitekturdan
PT.
KETIRA
tahap
pertama
yang
42
harus
dilaksanakan
yaitu
tahap
pelelangandimana pada tahap ini para kontraktor ditunjuk langsung oleh pemilik
proyek, dan diawasi oleh wakil dari pemberi proyek, dalam hal ini konsultan
pengawas. Namun pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express ini
pemberi jasa tidak menggunakan konsultan pengawas, akan tetapi kontraktor
pelaksana diawasi langsung oleh wakil dari pemberi jasa.
a. Sistem Pelelangan
Sistem pelelangan yang diadakan oleh Hotel Holiday Inn Express ini adalah
penunjukan langsung oleh pemilik proyek dan ini adalah proyek ke 4 yang
diberikan oleh owner kepada kontraktor. Dimana awal hubungan pihak owner
dengan kontraktor berawal pada proyek sebelumnya yang berlokasi di kota
Yogyakarta dalam proyek pembangunan Hotel The 101 Yogyakarta, dimana
kontraktor memenangkan pelalangan dan kemudian terjalinlah hubungan baik
antar keduanya.
b. Organisasi dan Personil
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan di lapangan,
diantaranya adalah personil dan organisasi yang terlibat di dalamnya, peralatan
dan logistik yang digunakan, waktu kerja, metode kerja, pengawasan di
lapangan serta manajemen proyek.
Kedudukan masingmasing pihak secara organisasi dimaksudkan bahwa
pemilik proyek langsung membawahi kontraktor pelaksana artinya, kontraktor
pelaksana langsung bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya kepada pemilik
proyek sesuai dengan penawaran.Hubungan kerja antara organisasi proyek
dapat dilihat seperti Gambar 3.3.berikut:
43
Jalur Perintah
Jalur koordinasi
Gambar 3.3 Hubungan Kerja Antara Organisasi Proyek
ditentukan
baik
teknis
maupun
administratif.Pada
proyek
44
2. Konsultan Arsitektur
Konsultan Arsitektur adalah pihak yang ditunjuk oleh pengguna jasa
bertindak sebagai perencana pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal,
interior, dan landscape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif.Pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn
Express Bogor ini PT. ARKITEKTON LIMATAMAditunjuk sebagai
konsultan Arsitektur.
3. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor adalah badan yang menerima dan menyelenggarakan
pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah tersedia.Kontraktor harus
melaksanakan pekerjan sesuai dengan peraturan, syarat dan gambar yang
telah tersedia. Pada pelaksanaan proyek pembangunan Hotel Holiday Inn
Express Bogor adalah PT. BINTANG SEWU SEJAHTERA sebagai
kontraktor pelaksana. Struktur organisasi kontraktor pelaksana dapat dilihat
sebagai berikut:
45
R
D
N
D
H
A
R
S
W
A
N
A
F
R
46
3.5
Pekerjaan Bekisting
Bekisting merupakan alat bantu untuk mendapatkan bentuk, ukuran dan
model dari suatu bagian konstruksi beton sesuai dengan perencanaan. Untuk
kontruksi bekisting ini dapat terbuat dari kayu atau dari baja.
Walaupun bekisting hanya merupakan alat bantu sementara, tetapi
bekisting memegang peranan yang sangat penting. Selain pembiayaannya
yaitu biaya upah dan biaya bahan, ternyata kualitas bekisting juga ikut
menentukan bentuk dan rupa konstruksi beton.Oleh karena itu, bekisting harus
dibuat dari bahan yang bermutu dan perlu direncanakan sedemikian rupa agar
konstruksi tidak mengalami kerusakan akibat lendutan atau benturan yang
timbul ketika beton dituang.
a. Syarat-Syarat Bekisting
1) Mempunyai kualitas yang baik sehingga menghasilkan konstruksi akhir
yang sesuai dengan perencanaan.
2) Kokoh dan cukup rapat untuk mencegah kebocoran adukannya.
3) Terbuat dari bahan yang kedap air dan mudah dibuka pada saat
pembongkaran tanpa menimbulkan kerusakan pada beton.
4) Tidak berubah bentuk selama pengecoran sampai mengerasnya beton.
5) Cukup kuat untuk menahan beban yang mungkin timbul pada saat
proses pengecoran pengerasan beton serta menjamin keselamatan bagi
para pekerja bangunan yang ada diatasnya.
6) Memiliki nilai ekonomis, artinya dapat dimanfaatkan kembali untuk
pengecoran selanjutnya.
b. Bahan dan Pelaksanaan Pemasangan Bekisting
1) Bekisting Kolom Persegi Panjang
Bahan bekisting untuk kolom digunakan bentuk dari pablikasi
baja, dimana material yang gunakan bertujuan untuk mempermudah
dalam proses pengecoran dan pembongkaran bekisting.
Perlengkapan-perlengkapan bekisting kolom beserta ikatan-ikatannya
adalah sebagai berikut :
47
48
proses
pembongkaran.
Stempel sekrup disimpan dan dibersihkan sesuai dengan jenisnya.
Material pablikasi baja dilindungi dari bahaya karat/korosi.
Pemeriksaan kerataannya & kerusakan yang ada berada pada
dengan jenis
50
51
d. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis
yang telah ditentukan dan setelah beton mencapai kekuatan yang cukup
untuk memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja. Ini
dibuktikan dengan tes benda uji pada usia beton umur 7 hari. Pada saat
beton mencapai karakteristik .....kg/cm2
Urutan pembongkaran bekisting sebaiknya dimulai pada bagian
bekisting yang tidak mendukung seperti : bidang sisi kolom, dinding balok
dan lantai. Panel bekisting harus sedapat mungkin dijaga sesuai dengan
bentuk asalnya untuk keperluan pemakaian ulang bekisting untuk ini
dilakukan perawatan seperti apa ?.
Pada pembongkaran dari bekisting yang mendukung harus memulai
dari lokasi yang lendutannya paling besar. Ketika pembongkaran bekisting,
52
beban-beban dari struktur beton sendiri harus serata mungin agar tidak
menimbulkan kejutan pada bagian struktur beton.
Pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express ini,
pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah bekisting berumur sekitar
7 hari karena bekisting kolom akan digunakan lagi untuk pemakaian
bekisting kolom selanjutnya. Hal ini dilakukan agar bekisting tersebut dapat
dipelihara untuk pemakaian berikutnya. Bekisting pelat dibongkar pada
umur 10 12 hari bersamaan dengan pembongkaran bekisting sisi/ dinding
balok. Setelah pembongkaran terakhir dilakukan, pada setiap balok
terutama balok induk dipasang pipa scafoldingscaffolding setiap jarak 1,5 2,0 meter. Pipa scafolding dilepas pada saat pemasangan dinding batu bata
dilakukan sehingga penyaluran beban dapat melalui pasangan dinding
tersebut.
Pengujian kekuatan tekan karakteristik beton harus dilakukan oleh
lembaga pemeriksaan bahan yang diakui. Pada proyek pembangunan Hotel
Holiday Inn Express ini lembaga yang melakukan pengujian tersebut adalah
Laboratorium Beton PT. Pionir Beton.
3.5.2.
Pekerjaan Pembesian
Tulangan merupakan bagian yangsangat penting untuk struktur beton
karena daya dukung struktur beton bertulang didapatkan dari hasil kerja sama
antara beton dengan tulangan. Seluruh struktur beton bertulang pada proyek
pembangunan Hotel Holiday Inn Express ini pada pelaksanaannya
menggunakan bentuk baja tulangan ulir (BJTD). Baja tulangan polos (BJTP)
hanya digunakan pada kolom praktis. Sebelum digunakan di lapangan
tulangan tersebut harus melalui proses pengujian yang dikenal dengan
53
54
2) Penulangan Balok
Tulangan balok dipasang/dirakit oleh para pekerja besi di atas lantai.
Posisi tulangan balok ditunjang oleh tulangan kolom. Penghentian tulangan
balok harus berada pada daerah dimana tidak terjadi momen. Pada proyek
pembangunan Hotel Holiday Inn Express ini penghentian tulangan balok
bawah berada di daerah yang tidak terjadi momen tersebut yaitu sekitar
dari panjang bentang balok dan penghentian ini diteruskan hingga ke dalam
tumpuan. Sedangkan penghentian tulangan balok atas dimana terjadi
momen negative berada di tengah bentang balokjangan diputus kalimatnya.
Yaitu sekitar dari bentang panjang.
55
56
3.5.3.
Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran beton dilakukan oleh pihak kontraktor apabila telah
mendapat pesetujuan dari pihak pengawas proyek, dalam hal ini pihak
pengawas proyek berwenang untuk memeriksa terlebih dahulu persiapanpersiapan yang dilakukan berhubungan dengan pengecoran beton. Dalam
proyek Hotel Holiday Inn Express ini pihak pengawas berasal dari pihak
owner.
Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan kasar) dan ditambah
dengan pasta semen. Singkatnya dapat dikatakan bahwa pasta semen mengikat
pasir dan bahan-bahan agregat kasar (batu kerikil).
57
58
karena
dapat
mengakibatkan
segregasi.
Pemadatan
mengkilap sekitar jarum (air semen mulai memisahkan diri dari agregat)
atau sekitar 20 detik.
Pengontrolan ketebalan/ketinggian pengecoran adukan beton pelat
dilakukan bersamaan pada saat pelaksanaan pengcoran balok dan pelat,
pekerjaan ini dilakukan menggunakan alat ukur theodolite. Tebal pelat
lantai pada struktur pembanguna Hotel Holiday Inn Express ini adalah 120
mm.
59
60
61
Pengendalian Proyek
Pada pembangunan proyek Hotel Holiday Inn Express Bogor dilakukan
pengendalian proyek baik pada mutu, waktu dan biaya. Hal ini dilakukan agar
proyek dapat berjalan dengan semestinya dan jika terjadi suatu permasalahan
dapat diantisipasi sejak dini. Adapun pengendalian dilakukan pada setiap
minggunya yang dilakukan dengan cara rapat mingguan , pengecekan laporan
harian mingguan ,dan uji material yang akan digunakan.
62
3.6.2
Value Engineering
Value Engineering adalah suatu usaha untuk mencapai konstruksi yang
optimal dengan batasan biaya minimum, yang makna dan aktivitasnya tidak
banyak berbeda. Secara umum Value Engineering adalah suatu usaha yang
terorganisir dengan menganalisis fungsi suatu barang dan jasa yang bertujuan
untuk mendapatkan biaya yang paling rendah dengan pencapaian perfomance
yang essensial sesuai kebutuhan dan harapan pemilik. Dalam kegiatanya
Value Engineering direncanakan dan diketahui oleh para pihak yang terlibat
dalm konstruksi, karena nilai manfaat dan efisiensi yang di hasilkan harus
dapat dinikmati oleh para pihak yang terlibat.
63
untuk
melakukan
penghematan
biaya
dengan
cara
design
d. Rapat Mingguan
Rapat
Mingguan
proyek
pembangunan
Hotel
Holiday
Inn
Canopy tetap memakai balok WF (Web Flens) dan batang tarik, tetapi
masih menunggu design dari konsultan struktur.
e. Laporan Mingguan
Laporan mingguan ialah pelaporan jumlah volume dan bobot pekarjaan
yang sudah dilaksanakan pada setiap minggunya, serta diperhatikan pula
deviasi dari bobot pekerjaan yang sudah terlaksana dibandingkan dengan time
schedule yang telah dibuat sebelum pekerjaan dimulai apakah terjadi prestasi
atau keterlambatan kerja. Berikut ini adalah rekapitulasi laporan mingguan :
Laporan minggu ke 60
(24Oktober 2014 s/d31 Oktober 2014)
Pekerjaan persiapan, prasarana dan penunjang. Persentase 2,510 % dan
bobot 1,865 %.
Pekerjaan struktur, persentase 29,570 % dan bobot 18,833 %.
Laporan minggu ke 62
( 07 November 2014 s/d14 November 2014)
Pekerjaan persiapan, prasarana dan penunjang. Persentase 2,510 % dan
bobot 1,898 %.
67
Laporan minggu ke 63
( 15 November 2014 s/d 21 November 2014)
Pekerjaan persiapan, prasarana dan penunjang. Persentase 2,510 % dan
bobot 1,898 %.
Pekerjaan struktur, persentase 29,570 % dan bobot 23,003 %.
Laporan minggu ke 64
( 22 November 2014 s/d 28 November 2014 )
Pekerjaan persiapan, prasarana dan penunjang. Persentase 2,510 % dan
bobot 1,898 %.
Pekerjaan struktur, persentase 29,570 % dan bobot 23,003 %.
Laporan minggu ke 66
( 05 Desember 2014 s/d 12 Desember 2014 )
Pekerjaan persiapan, prasarana dan penunjang. Persentase 2,510 % dan
bobot 1,898 %.
Pekerjaan struktur, persentase 29,570 % dan bobot 23,003 %.
f. Kendala Proyek
Di dalam proses mencapai tujuan telah ditentukan batasan besar yaitu
besar biaya (anggaran), jadwal serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga batasan
68
1. Jadwal proyek
Ada beberapa permasalahan yang terjadi selama pembangunan proyek
Hotel Holiday Inn Express. Diantaranya adalah faktor cuaca di kota Bogor.
Pekerjaan proyek dimulai pada bulan Agustusyang berdekatan dengan
musim hujan, produktifitas pekerja berjalan tidak optimal karena terhalang
oleh hujan selama pelaksanaan dilapangan, dan kinerja alat berat yang
tidak maksimal karena alat yang dipakai tergolong tua.Faktor utama
pekerjaan proyek Hotel Holiday Inn Expressyang tidak maksimal diawali
dengan kemunduran progress pekerjaan soldier pile jelaskan pengertian ini
karena terhambat oleh jumlah alat berat yang terbatas dimana seharusnya
terdapat 6 unit bentonite apa yang dimaksud ini tetapi yang digunakan
dilapangan hanya 1 unit bentonite. Setelah berjalan berjalan 4 bulan
proyek kembali menemukan hambatan dipekerjaan bore pile dengan 56
titik yang ditargetkan selesai dalam waktu 1 bulan tetapi selesai dalam
waktu 3 bulan karena ditemukan kesulitan dalam membuang lumpur yang
disebabkan oleh musim hujan. Untuk pekerjaan pengecoran pile cap,
pengecoran lantai basement 2 dan pengecoran dinding retaining wall
berjalan dengan lancar. Sedangkan pada pekerjaan tower crane seharusnya
sudah berdiri dan beroprasi pada bulan Januari tetapi terdapat kendala
yaitu kecilnya lokasi proyek yang dihabiskan untuk seluruh bangunan
hotel.
2. Biaya
69
70
71
72
73