Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I.
Analisa Kualitatif
a. Pengertian
Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu
senyawa kimia dalam suatu larutan atau sampel yang tidak diketahui. Analisis kualitatif
disebut juga analisa jenis yaitu suatu cara yang dilakukan untuk menentukan macam,
jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisa. Dalam melakukan analisa
kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis
maupun sifat-sifat kimianya. Misalnya ada suatu sampel cairan dalam gelas kimia, bila
ingin mengetahui tentang kandungan sampel cair itu maka yang harus dilakukan adalah
menganalisa kualitatif terhadap sampel cairan itu.
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi dimana
hukum kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi
berjalan. Contohnya Reaksi redoks, reaksi asam-basa, kompleks, dan reaksi
pengendapan. Sedangkan analisis berdasarkan sifat fisikanya dapat diamati langsung
secara organoleptis, seperti bau, warna, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan
yang merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya.
b. Fungsi dan Tujuan
Tujuan analisis kualitatif adalah untuk memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah
unsur atau senyawa. Analisis kualitatif berhubungan dengan penetapan banyak suatu
zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisa
komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan. Analisa kualitatif merupakan
salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ionionnya dalam larutan.
c. Tekhnik analisa atau mekanisme kerja
Prinsip pokok teknik analisa kualitatif ialah mengolah dan menganalisa data-data
yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai
makna.
Prosedur analisa data kualitatif dibagi dalam lima langkah, yaitu:
1) Mengorganisasi data: Cara ini dilakukan dengan membaca berulang kali data yang ada
sehingga peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan penelitiannya dan
membuang data yang tidak sesuai;
2)
Membuat kategori, menentukan tema, dan pola: langkah kedua ialah menentukan
kategori yang merupakan proses yang cukup rumit karena peneliti harus mampu
menglompokkan data yang ada kedalam suatu kategori dengan tema masing-masing
sehingga pola keteraturan data menjadi terlihat secara jelas;
3)
Menguji hipotesa yang muncul dengan menggunakan data yang ada: setelah proses
pembuatan kategori maka peneliti melakukan pengujian kemungkinan berkembangnya
suatu hipotesa dan mengujinya dengan menggunakan data yang tersedia ;
4)
5)
Menulis laporan: penulisan laporan merupakan bagian analisa kualitatif yang tidak
terpisahkan. Dalam laporan ini peneliti harus mampu menuliskan kata, frasa dan
kalimat serta pengertian secara tepat yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan
data dan hasil analisanya.
Model lain untuk melakukan analisa data kualitatif ialah dengan menggunakan
Analisa Domain, Analisa Taksonomi, Analisa Komponensial, Analisa Tema Kultural
dan Analisa Komparasi Konstan. Dalam mengaplikasikan teknik-teknik analisa di
bawah ini, penulis menggunakan contoh bidang ilmu Desain Komunikasi Visual.
1) Analisa Domain:
Analisa domain berguna untuk mencari dan memperoleh gambaran umum atau
pengertian yang bersifat secara meyeluruh. Hasil yang diharapkan ialah pengertian di
Contoh
Semantis
1. Jenis
X adalah jenis Y
Iklan
2. Ruang
promosi
X adalah tempat di Y atau Ruang gambar adalah bagian dari
3. Sebab - Akibat
bagian dari Y
X adalah akibat dari Y
4. Alasan
Hubungan
5.
Lokasi
salah
satu
jenis
laboratorium
Desain iklan jelek akibat komposisi
merupakan
warna salah
alasan Iklan itu bagus, sehingga konsumen
melakukan Y
untuk X merupakan
melakukan
6 Cara ke Tujuan
melakukan Y
X
merupakan
menggambar
cara Membuat logo yang bagus untuk
melakukan / mencapai Y
7. Urutan / tahap
baik
X merupakan urutan atau Mewarnai merupakan salah satu
8. Fungsi
tahap dalam Y
X digunakan untuk Y
9. Karaktersitik
untuk
menarik pembaca
merupakan Komposisi warna merupakan atribut
karaktersitik dari Y
2)
adalah
logo
Analisa Taksonomi: analisa taksonomi didasarkan pada focus terhadap salah satu
domain (struktur internal domain) dan pengumpulan hal-hal / elemen yang sama.
Analisa Komponensial: analisa komponensial menekankan pada kontras antar elemen
dalam suatu domain; hanya karakteristik-karaktersitik yang berbeda saja yang dicari.
Contoh: Cari karakteristik yang berbeda dalam Fungsi Logo suatu perusahaan dengan
dimensi-dimensi kontras seperti di bawah ini:
Kategori
Tidak Standar
Semi Standar
Karaktersitik Logo
Bentuk
Warna
Ukuran
Tulisan
Jarak Pandang/ Durasi
3)
Analisa Tema Kultural: cara melakukan analisa tema kultural ialah dengan mencari
benang merah yang ada yang dikaitkan dengan nilai-nilai, orientasi nilai, nilai dasar /
utama, premis, etos, pandangan dunia dan orientasi kognitif. Analisa berpangkal pada
pandangan bahwa segala sesuatu yang kita teliti pada dasarnya merupakan suatu yang
utuh (keseluruhan), tidak terpecah-pecah; oleh karena itu peneliti dalam menganalisa
data sebaiknya menggunakan pendekatan yang utuh (holistic approach). Teknik
analisanya ialah peneliti melakukan hal-hal seperti di bawah ini:
Mengidentifikasi
domain-domain
yang
mencakup
informasi
yang
dominan
Membuat iktisar /ringkasan semua data / informasi yang ada untuk tidak hanya
melihat fakta saja, tetapi juga menjalinnya antara satu dengan yang lainnya.
h)
Membuat suatu perbandingan untuk melacak kesamaan dan perbedaan agar dapat
memunculkan tema-tema alternatif lainnya.
4)
Berkonsentrasi pada deskripsi yang rinci mengenai sifat atau cirri dari data yang
dikumpulkan untuk menghasilkan pernyataan teoritis secara umum.
Standar
c)
Membuat hipotesa jalinan hubungan antara gejala yang ada, kemudian mengujinya
dengan bagian data yang lain
Berikut ini beberapa beberapa teknik analisa kualitataif kimia :
a) Reaksi Kering
Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan uji
warna nyala sebagai salah satu cara identifikasi kation dengan reaksi kering. perhatikan
tabel dibawah ini :
Terkadang uji warna nyala juga dapat menjadi satu-satunya indikator pemastian suatu
unsur tanpa memerlukan analisis yang lebih lanjut dalam pengidentifikasiannya. Seperti unsur
Astatin (At) yang hanya berwarna putih pada saat di uji warna nyalanya.
b) Reaksi Basah
Reaksi basah merupakan jenis identifikasi zat secara kualitatif yang sering digunakan pada
umumnya. Senyawa NO3- hanya membentuk cincin coklat jika direaksikan dengan senyawa
Fero sulfatdan H2SO4. Lain halnya dengan senyawa borat yang jika ditambahkan metanol
kemudian dipanaskan dengan nyala api, maka menghasilkan uap atau asap berwarna hijau.
Uraian diatas merupakan beberapa contoh senyawa yang dalam pengidentifikasiannya tidak
memerlukan tahapan analisis selanjutnya. Karena sifat kimia ataupun fisika dari senyawa
tersebut sangat khas, dimana senyawa yang lain tidak memilikinya.
c)
Reaksi Pengendapan
Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada beberapa
endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat
digunakan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg(I), dan Pb
dapatdilakukan
dengan
mengendapkan
ketiganya
sebagai
garam
klorida,
kemudian
memperbesar kelarutan Pb sehingga endapan tersebut larut sedangkan kedua kation lainnya
tidak.
d) Reaksi Asam-Basa
Asam secara sederhana didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air mengalami
disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen.,sedangkan basa mengalami disosiasi dengan
pembentukan ion hidroksil. Asam atau pun basa yang mengalami disosiasi sempurna
merupakan asam atau basa kuat, misalnya HCl, HNO 3, NaOH dan KOH. Sebaliknya bila asam
atau basa hanya terdisosiasi sebagian maka disebut asam atau basa lemah, misalnya asam
asetat, H2S dan amonium hidroksida. Dalam analisa kualitatif H 2S digunakan untuk
mengendapkan sejumlah kation menjadi garam sulfidanya.
e) Reaksi Redoks
Banyak reaksi oksidasi dan reduksi yang digunakan untuk analisa kualitatif, baik sebagai
pengoksidasi atau pun pereduksi. Contoh penggunaan Reaksi redoks dalam analisis kualitatif
yakni Kalium permanganat, KMNO4
Zat padat coklat tua yang menghasilkan larutan ungu bila dilarutkandengan air, merupakan
pengoksidasi kuat yang dipengaruhi oleh pH dari mediumnya.
1) Dalam asam;MnO4- + 8H+ + 5e _ Mn2+ (warna merah muda) + 4H2
2) Dalam larutan netral MnO4- + 4H+ + 3e _ MnO2 (endapan coklat) + 2H2O
3) Dalam larutan basa MnO4- + e _ MnO42- ( warna hijau)
f)
tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut, yang
sering kali dinyatakan sebagai konstituen atau analit, menyusun sebagian kecil atau
sebagian besar sampel yang di analisis)..Pengertian lain dari analisa kuantitatif adalah
analisa yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kadar senyawa kimia dalam suatu
bahan atau campuran bahan.
b. Fungsi dan tujuan
Tujuan utama analisis kauntittatif adalah unutk mengetahui kuantitas (jumlah) dari
setiap komponen yang menyusun analit. Langkah ini terbilang sederhana. Analisis
Kimia bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu
sampel yang kita analisa. contohnya dimisalkan kita memperoleh tempe dan diminta
menentukan kadar protein dalam tempe tersebut. maka untuk mengetahuinya kita
lakukan analisa kuantitatif.
c. Teknik kerja atau mekanisme kerja
Beberapa tekhik analisis kuantitatif diklasifikasikan atas dasar :
1)
III. Spektrofotometer
a. Pengertian
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan detektor fototube.
b. Fungsi
Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan
atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan
menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau
warna terbentuk. Atau Spektrofotometer adalah suatu instrumen untuk mengukur
transmisi atau absorban dari suatu contoh sebagai fungsi dari panjang gelombang
c. Teknik kerja atau mekanisme kerja
Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitan
adalah perbandingan intensitas cahaya yang ditransmisikan ketika melewati sampel (It)
dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io).
Persyaratan hukum Lambert Beer, antara lain:
1) Radiasi yang digunakan harus monokromatik,
2) Energi radiasi yang diabsorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia,
3) Sampel (larutan) yang mengabsorbsi harus homogen,
4)
Tidak terjadi fluoresensi atau phosporesensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh
terhadap konsentrasi, jadi larutan tidak pekat (harus encer)
Spektrofotometer bekerja dengan cara mengukur jumlah relatif cahaya dari panjang
gelombang yang berbeda yang diabsorbsi dan ditransmisikan oleh suatu senyawa.
Gambar 1 menjelaskan mekanisme kerja spektrofotometer yang mana cahaya putih
dibiaskan oleh prisma menjadi sejumlah cahaya dengan panjang gelombang yang
berbeda. Cahaya tersebut akan melewati sampel dan kemudian melewati tabung/kuvet
yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik yang digunakan untuk mengukur
densitas sampel tersebut (Campbell et al., 2011).
Penjenuhan udara dengan uap, menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan
pergerakan pelarut pada kertas.
2) Kromatografi Kolom
a) Prinsip Kerja Kromatografi Kolom
Didasarkan pada absorbsi komponen2 campuran dengan afinitas berbeda terhadap
permukaan fase diam. Absorben bertindak sebagai fase diam dan fase geraknya adalah
cairan yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom. Sampel yang
mempunyai afinitas besar terhadap absorben akan secara selektif tertahan dan
afinitasnya paling kecil akan mengikuti aliran pelarut.
b) Cara Penggunaan Kromatografi Kolom
1.
Sampel yang dilarutkan dalam sedikit pelarut, dituangkan melalui atas kolom dan
dibiarkan mengalir ke dalam adsorben (bahan penyerap).
2.
Komponen dalam sampel diadsorbsi dari larutan secara kuantitatif oleh bahan
penyerap berupa pita sempit pada permukaan atas kolom.
3.
4.
Setiap zona yang keluar kolom dapat ditampung dengan sempurna sebelum zona yang
lain keluar kolom.
Komponen yang terpisah menuju detektor akan menghasilkan sinyal listrik yang
besarnya proporsional.
atau analisa volumetrik adalah analisis kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang
dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara
teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar tersebut berlangsung
secara kuantitatif.
b. Fungsi atau kegunaan
Analisa titrimetric digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari
reaktan
c. Teknik kerja atau mekanisme kerja
1)
Titrasi langsung (direct titration) : larutan sampel dapat langsung dititrasi dengan
larutan standar/baku.
2)
Titrasi tidak langsung (indirect titration) : larutan sampel direaksikan dulu dengan
pereaksi yang jumlah kepekatakannya tertentu, kemudian hasil reaksi dititrasi dengan
larutan standar/baku
3) Titrasi kembali (back titration) : dilakukan bila sampel tidak bereaksi dengan larutan
baku/reaksinya lambat. Caranya dengan menambahkan titer secara berlebih, setelah
reaksi dengan analit berjalan sempurna, kelebihan titer ditentukan dengan menitrasi
dengan larutan standar lainnya
VI. Gravimetri
a. Pengertian
Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode kimia analitik untuk
menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara
mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.
Metode analisis gravimetri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada
pengukuran berat, yang melibatkan: pembentukan, isolasi dan pengukuran berat dari
suatu endapan. Analisis gravimetri merupakan analisis dimana sampel dilarutkan ke
dalam akuades. Kemudian analit diubah menjadi bentuk endapan yang dapat
dipisahkan dan ditimbang. Endapan terbentuk terutama untuk analit-analit yang dalam
bentuk garamnya adalah garam sukar larut. Dengan demikian sebagian besar garam
analit tersebut akan mengendap. Namun demikian ada sejumlah sedikit analit yang
tidak terendapkan dan masih dalam bentuk ionnya yang terlarut dalam larutan
akuades.Bamyaknya ion yang terlarut dalam larutan tergantung dari besarnya
konstanta hasil kali kelarutan (Ksp).
Astut
Gani.2014.
http://azhghanie.blogspot.com/2014/09/artikel-mengenai-
analisa-kualitatif.html
available : kucaku (kumpulan catatanku)
Astuti gani.2014. Analisa kualitatif dan kuantitatif. [ internet ] available from :
www.google.com. http://azhghanie.blogspot.com/2014/09/artikel-mengenai-analisakualitatif.html