Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Anugrah Pangeran (49)/1506800211
Dian Hapsari Safitri (50)/1506800224
Kelas - 06
Daftar Isi
KENAPA HARUS ALUMINIUM ?.........................................................................3
1.
2.
Berat.................................................................................................. 4
1.2
Kekuatan (Strength)...........................................................................4
1.3
Machining.......................................................................................... 5
1.4
Konduktivitas Listrik...........................................................................5
1.5
Konduktivitas Panas...........................................................................6
1.6
Corrosion Resistance.........................................................................7
1.7
3.
3.2
3.3
3.4
Peleburan......................................................................................... 14
3.5
Refining........................................................................................... 14
3.6
Pengecoran...................................................................................... 15
Acceleration..................................................................................... 20
2.2
Pengereman (Braking).....................................................................20
2.3
Pengendalian (Handling)..................................................................20
2.4
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 24
KENAPA HARUS
ALUMINIUM ?
1.
1.1
Berat
Salah satu sifat terbaik yang diketahui dari aluminium adalah
logam ini
1.2
Kekuatan (Strength)
Paduan
mempunyai nilai
aluminium
tensile
(aluminium
alloys)
pada
umumnya
alloys digunakan dalam proses extrusion berkisar antara 150 300 MPa.
Tidak seperti kebanyakan baja (steel), aluminium tidak menjadi getas pada
temperatur rendah, namun kekuatannya
meningkat.
Pada temperatur
1.3
Machining
Aluminium sangat mudah untuk diproses dengan banyak
metode proses
1.4
Konduktivitas Listrik
Konduktivitas listrik dari
99,99%
aluminium
murni
Annealed
Standard
(IACS).
Aluminium memiliki
konduktivitas
sangat
material logam-
tingkat
listrik
baik
diantara
logam
yang
hambatan
2.69
yang
microohm
20oC
cm.
sifat
aluminum
yang
perubahan
mempengaruhi
konduktivitas
resistensi yang
sejak
unsur-
lebih besar
1.5
Konduktivitas Panas
Konduktivitas panas dari 99,99% aluminium murni pada
rentang suhu 0 -
ada
penambahan
unsur
dan
1.6
Corrosion Resistance
Aluminium memiliki ketahanan terhadap korosi yang lebih
tinggi dibandingkan
dan
juga lapisan
oksida ini
bersifat
impermeable.
2.
Aluminium Smelter
dalam
ditambang,
dihancurkan
(crushed)
dan
dicuci
untuk
menghilangkan kotoran atau impurities yang larut dalam air. Material yang
masih tinggal kemudian dilarutkan dalam NaOH dan dipanaskan.
Al2O3 + 6NaOH + 3H2O 2Na3Al(OH)6
10
11
Sel Hall-Heroult untuk produksi aluminium. Aluminium oksida dielektrolisis dalam kriolit cair (elektrolit).
Lelehan Al terbentuk pada katode dan berkumpul di bawah sel, yang dikeluarkan secara berkala.
Katode
Anode
Reaksi sel
Anode karbon dibuat dari karbonasi minyak bumi yang harus diganti
secara kontinu sebab sering terkontaminasi oleh pengotor. Aluminium
dibuat dalam jumlah besar untuk paduan logam. Logam aluminium murni
bersifat lunak dan mudah terkorosi. Penambahan sejumlah kecil logam lain,
seperti Cu, Mg, atau Mn, aluminium akan menjadi keras dan tahan terhadap
korosi.
3.
ini dapat digunakan kembali menjadi suatu produk. Proses yang digunakan
sangat sederhana, yaitu dengan cara melakukan re-melting logam tersebut.
Sekitar tahun 1900, proses recycle Al masih sedikit dilakukan dan belum
menghasilkan keuntungan yang besar, dan proses ini mulai berkembang
sekitar tahun 1968 ketika kaleng minuman yang berasal dari logam
aluminium mulai di daur ulang dan pada tahun 1972 sudah sebesar 24.000
metrik ton kaleng minuman yang di daur ulang dan melonjak tajam pada
tahun 2006 yang mencapai 525.000 metrik ton.
Proses daur ulang dari Al memiliki beberapa keuntungan yaitu
mengurangi konsumsi energy/energy savings di mana pada proses ini hanya
dibutuhkan 5 % dari energy pada saat pengolahan Al dari bijih bauksit.
Selain itu, dapat mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan pada saat
proses pengolahan Al dari bauksit, terutama mereduksi CO 2 dan gas rumah
kaca seperti CF4, C2F6, dan PFC, sehingga lebih ramah lingkungan.
12
Secara umum, proses daur ulang dari Al terlihat seperti diagram alir di
bawah ini:
3.1
daur ulang aluminium, yaitu new scrap dan old scrap. New scrap didapatkan
pada saat proses pengolahan aluminium dari bauksit. Di mana pada saat
pemrosesan
akan
menghasilkan
saat
trimmingsdan billet
aluminium by-
proses
pelelehan
ends pada
dan
saat
13
3.2
14
dari produksi aluminium atau new scrap langsung dipisahkan tanpa melalui
proses treatment khusus.
Setelah dibersihkan, scrap kemudian dicacah agar mudah dilakukan
penangan
lebih
lanjut
dan
dipisahkan
berdasarkan
tipe
paduannya.Turnings akan dilakukan proses penghilangan semua bahanbahan pelekat, lalu dilakukan degreasing dan dikeringkan dan dipisahkan
dari partikel-partikel besi menggunakan separator magnetik. Scrap yang
berukuran besar seperti blok mesin, dilakukan pemisahan/fragmentasi
dengan tujuan untuk memisahkan dari material lainnya. Scrap jenis ini akan
dimasukkan ke dalam furnace untuk memisahkan besi secara termal. Selain
itu digunakan alat high ternsion separator untuk memisahkan Al dari
pengotor berdasarkan sifat konduktifitas. Selain itu scrap dari bungkus
makanan seperti kaleng dapat dipisahkan dari komponen non-metalik
dengan menggunakan pirolisis untuk menguapkan pengotor tersebut. Lalu,
aluminium skimmings biasanya akan dihancurkan dengan cara di-mill dan
dipisahkan berdasarkan berat jenis, dan aluminium oksida dapat dipisahkan
dengan menggunakan proses sieving.
komposisi
unsur
paduannya
agar
didapatkan
ketepatan
komposisi pada saat produk telah jadi. Pada proses ini telah dilakukan
secara komputerisasi sehingga lebih mudah dan efektif.
3.4
Peleburan
Pada
saat
peleburan
akan
dicampur
antara scrap hasil casting dan wroughtyang telah dibersihkan dan disortir
terlebih dahulu. Pemilihan dapur berhubungan dengan konten oksida, tipe
dari material pengotor, dimensi dan geometri scrap, dan kondisi saat
operasi. Jenis dapur yang paling banyak digunakan adalah rotary furnace.
Proses pelelehan dilakukan pada suhu Tm dari Al yaitu sekitar 750 C 100
C dibawah lapisan garam. Pada saat proses peleburan biasanya Al akan
bereaksi
dengan
oksigen
membentuk
Al2O3 dan
menghasilkan
15
3.5
Refining
Setelah melalui proses peleburan, Al akan melalui proses refining di
3.6
Pengecoran
Pengecoran merupakan tahap akhir dari proses aluminium, di mana
aluminium cair akan dicor ke dalam ingots (4-25 Kg) dan aluminium oksida
yang terperangkap dilakukan pemisahan saat proses pengecoran. Selain
dicor, aluminium cair dijadikan produk wrought, di mana dimasukkan ke
dalam ekstrusi untuk menjadi billets dan di rol dan menjadi slabs, yang
dilanjutkan dengan proses perlakuan panas.
16
Produk yang dihasilkan dari proses ini sangat beraneka ragam. Produk yang
dihasilkan bisa sama dengan sebelum didaur ulang seperti untuk bingkai
jendela,
ataupun
menjadi
produk
yang
berbeda
seperti cylinder
ini, logam aluminium bisa ditambahkan paduan (alloy) dan atau dilakukan
cold worked. Kebanyakan aluinium yang telah ada di pasar telah dipadukan
dengan paling tidak satu unsur ke dalamnya.
Terdapat sistem penamaan internasional untuk aluminium dan
paduannya yang dilakukan oleh The Aluminum Association Inc. (AA) yang
bertanggung
jawab
paduannya.
Digit
meregistrasi
pertama
penomoran
pada
empat
dari
digit
aluminium
kode
dan
paduan
Alloy code
Alloy type
1XXX series
Not hardenable
Copper
2XXX series
Hardenable
Manganese
3XXX series
Not hardenable
Silicon
4XXX series
Not hardenable
Magnesium
5XXX series
Not hardenable
Magnesium + silicon
6XXX series
Hardenable
Zinc
7XXX series
Hardenable
Other
8XXX series
17
APLIKASI ALUMINIUM
DALAM BIDANG OTOMOTIF
18
1.
Kebutuhan
Untuk
Mengurangi
Emisi CO2.
kompleks.
Pengurangan
emisi
CO 2
bisa
dicapai
dengan
19
mampu
mempresentasikan
sampai
50%
ekstra
dan
yang
kecil
disebabkan
oleh
bobot
penghematan
kendaraan
bahan
bakar
(sedang
ekstra
20
21
2.
2.1
Acceleration
Menjaga performa akselerasi mobil tetap stabil, dimana secara
umum
weight ratio),
pengurangan
bobot
memungkinkan
perampingan
meningkatkan akselerasi.
2.2
Pengereman (Braking)
Menjaga daya pengereman konstan, bobot yang ringan
memperpendek jarak
2.3
dalam
pengereman.
Pengendalian (Handling)
Pengendalian kendaraan ditingkatkan dengan penurunan bobot
beberapa cara berikut :
lebih ringan
dalam kondisi pengemudian yang diinginkan.
bagian belakang
menggunakan
komponen
sangat
bermanfaat.
2.4
mampu menambah
kenyaman
dalam
berkendara
dan
juga
melewati
jalan
yang
tidak rata.
3.
mobil
pada
dasarnya
bereaksi
terhadap
kenaikan
dibutuhkan
penambahan
ketebalan
rata-rata
dari
aluminium
23
Industri
otomotif
menggunakan
komponen
aluminium
dalam
of
Aachen,
Jerman
dan
European
Aluminium
Association
dianggap
lebih
baik
dibanding
bila
menggunakan
baja
berkekuatan tinggi.
Pengaplikasian aluminium di mobil masih bisa terus dikembangkan
dari waktu ke waktu. Aluminium pada hari ini telah digunakan hampir semua
komponen di mobil (terutama body dan chassis). Berikut ini diagram aplikasi
aluminium di mobil :
24
25
4.
Bidang Otomotif
Pabrikan
kendaraan
otomotif
berbahan
di
Asia
alumunium.
masih
ragu-ragu
Padahal
mereka
untuk
membuat
mengetahui
kalau
26
DAFTAR PUSTAKA
27