Вы находитесь на странице: 1из 25

KULIAH 26

TRANSFORMASI LAPLACE DAN INVERSNYA


A. Pendahuluan
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan Saudara mampu menemukan transformasi
Laplace dari suatu fungsi dan menentukan invres transformasi Laplace.
Jika fungsi variabel t, f (t ) e t diintegralkan seperti berikut

f (t )t p dt t pe t dt p! ( p 1) F ( p)

yakni diperoleh suatu fungsi yang merupakan fungsi dari variabel p, F(p); maka F(p) merupakan
transformasi integral dari f(t) atau sebaliknya, f(t) adalah invers tranformasi dari F(p)
B. Transformasi Laplace
Transformasi Laplace dari f(t) dilambangkan dengan L(f) atau F(p):

L( f ) f (t )e pt dt F ( p )

(26.1)

dengan f(t) = 0 untuk t < 0 (banyak definisi yang dipergunakan; perlu kehati-hatian ketika
menggunakannya).
Sebagai contoh, f (t ) 1 maka transformasi Laplace dari f(t) adalah

1
1
L( f ) e pt dt e pt
0 p
p
0
dengan p > 0 (jika p bilangan kompleks, maka Re p > 0).
Jika f (t ) e at maka transformasi Laplace dari f(t) adalah

L( f ) e ( a p ) t dt
0

1 ( a p )t
1
e

t 0 a p
a p

(26.2)

(26.3)

dengan (a + p) > 0
Beberapa kaidah pada transformasi Laplace
1. Transformasi Laplace dari jumlah dua fungsi sama dengan jumlah dari transformasi
Laplacenya. Hal dapat dibuktikan sebagai berikut

L[ f (t ) g (t )] [ f (t ) g (t )]e pt dt
0

L[ f (t ) g (t )] f (t )e pt dt g (t )e pt dt
0

2.

L[ f (t ) g (t )] L( f ) L( g )
(26.4)
Transformasi Laplace dari konstanta kali suatu fungsi sama dengan konstanta kali transformasi
Laplace dari fungsi tersebut

L[cf (t )] [cf (t )]e

pt

dt c f (t )e pt dt
0

L[cf (t )] cL( f )

(26.5)

Sebagai ilustrasi diberikan contoh sebagai berikut; jika pada (26.3) a diganti dengan ia maka
f (t ) eiat cos at i sin at dan transformasi Laplacenya adalah
1
p
a
F ( p)
2
i 2
2
p ia p a
p a2
Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 1

Dengan demikian dapat dituliskan


L(eiat ) L(cos at i sin at ) L(cos at ) iL(sin at )

p
a
i 2
2
p a
p a2

(26.6)

Jika a diganti dengan ia maka f (t ) e iat cos at i sin at dan transformasi Laplacenya adalah
1
p
a
F ( p)
2
i 2
2
p ia p a
p a2
Dengan demikian dapat dituliskan
p
a
L(e iat ) L(cos at i sin at ) L(cos at ) iL(sin at ) 2
i 2
(26.7)
2
p a
p a2
Jika (26.6) ditambah (26.7) maka dapat diperoleh hasil
p
L(cos at ) 2
(26.8)
p a2
yang merupakan pembuktian L4 (lihat Tabel 1)
Jika (26.6) dikurangi dengan (26.7) maka dapat diperoleh hasil
a
L(sin at ) 2
(26.9)
p a2
yang merupakan pembuktian L3

p
Jika pers (26.8) dituliskan secara lengkap L(cos at ) e pt cos at dt 2
p a2
0
kemudian didiferensialkan terhadap a maka akan diperoleh

2ap
L(t sin at ) e pt t sin at dt
(26.10)
2
2
p a2
0
yang merupakan pembuktian L11.
Beberapa hasil transformasi Laplace ditunjukkan oleh Tabel 1.

Tabel 1. Transformasi Laplace


Kode

y f (t ); t 0
y f (t ) 0; t 0

L1

L2

e at

L3

sin at

L4

cos at

L5

t k ; k 1

L6

t k e at ; k 1

L7

e at e bt
ba

Transformasi Bentuk Integral

L( y ) Y F ( p ) f (t )e pt dt

Persyaratan

1
p
1
pa
a
2
p a2
p
2
p a2
(k 1)
k!
atau
k 1
p
p k 1
k!
(k 1)
atau
k 1
p a
p a k 1
1
p a p b

Fisika Matematika II

Re p 0
Re( p a) 0
Re p Im a
Re p Im a

Re( p a) 0
Re( p a) 0
Re( p a ) 0
Re( p b) 0

TI - 2

Kode

y f (t ); t 0
y f (t ) 0; t 0

L( y ) Y F ( p ) f (t )e pt dt

Persyaratan

L8

ae

at

be
a b

L9

sinh at

L10

cosh at

L11

t sin at

bt

p a p b
a
p a2
p
2
p a2
2ap

Re p Re a

a2

Re p Re a
Re p Im a

p2 a2

Re p Im a

L12

t cos at

L13

e at sin bt

L14

e at cos bt

pa
p a 2 b 2

L15

1 cos at

a2
p p2 a2

at sin at

a3
p2 p2 a2

L16
L17

sin at at cos at

L18

e at 1 at

L19
L20

L21

L22

L23

sin at
t
sin at cos bt
t
a 0; b 0

e at e bt
t
a
1 erf

2 t
a0
J 0 (at )

Transformasi Bentuk Integral

a2
b

p a 2 b 2

2a 3

a2
p
p a 2
a
arctan
p

1
ab
a b
arctan

arctan
2
p
p

ln

p b
p a

1 a
e
p

Re p a Im b
Re p a Im b
Re p Im a

Re( p a) 0
Re( p b) 0

1
p2 a 2

Fisika Matematika II

Re p Im a
Re p Im a

Re( p a) 0
Re p Im a

Re( p a) 0
Re( p a) 0
Re( p b) 0
Re p 0
Re p Im a

jika a real 0
Re a 0

TI - 3

Kode

L24
L25

y f (t ); t 0
y f (t ) 0; t 0

L( y ) Y F ( p ) f (t )e pt dt

1, t a 0
f (t )
0, t a
[fungsi berundak,
dituliskan f (t ) u (t a ) ]
f (t ) u (t a ) u (t b)
1
t
a

L26

Persyaratan

1 pa
e
p

Re p 0

e ap e bp
p

Setiap p

1
ap
tanh
p
2

Re p 0

1
t

2a

3a

-1
L27
L28
L29
L30
L31

(t a ) ; a 0
g (t a ), t a 0
f (t )
0, t a
f (t ) g (t a)u (t a )
e at g (t )
g (ta ) ; a 0
g (t )
dapat diintegralkan
t

e pa
e paG ( p )
G ( p ) adalah L(g )

G( p a)
1 p
G
a a

G(u )du
p

t g (t )

d nG ( p )
(1)
dp n

g ( )d

1
G p
p

L32

L33

0
t

g (t )h( )d
0

L34

G p H ( p )

h(t ) g ( )d
0

(konvolusi, g*h)

L35

Transformasi dari turunan


y
y
y
yn

Transformasi Bentuk Integral

L( y) pY y0
L( y) p 2Y py0 y0
L( y) p 3Y p 2 y0 py0 y0
L( y n ) p nY p n 1 y0 p n 2 y0 ... y0n 1

Fisika Matematika II

TI - 4

Invers dari transformasi Laplace ditentukan dengan menuliskannya ke dalam bentuk seperti bentuk
1 p
dalam table kemudian menemukan fungsinya dari Tabel 1. Sebagai contoh, invers dari
p 22
adalah ditentukan dengan menuliskannya ke dalam bentuk
1 p
1
p

2
2
p 2 p 2 p 22
Dengan membandingkan suku pertama dengan L6 pada Tabel 1 dapat diperoleh bahwa
k 1 and a 2 ; sehingga invers dari suku pertama adalah f t te 2t . Dengan cara yang sama
invers suku kedua dapat diperoleh dengan membandingkannya dengan L18 untuk memperoleh
1 p
a 2 sehingga invers suku kedua adalah f t e 2t 1 2t . Dengan demikian invers dari
p 22
adalah f t te 2t e 2t 1 2t e 2t 1 t
(26.11)
Soal-soal 26

1. Tulislah L2 dalam bentuk e a p t dt


0

1
dan kemudian diferensialkan terhadap p untuk
a p

1
membuktikan L5 and L6. Tunjukkan bahwa L
p
t
2. Dengan menggunakan L2, buktikan L7 dan L8
3. Dengan menggunakan L2 atau L3 dan L4 buktikan L9 dan L10
4. Dengan pendiferensialan suatu formula terhadap a buktikan L12
5. Dengan pengintegrlan suatu formula terhadap a buktikan L19
6. Dengan mengganti a pada L2 dengan a + ib dan kemudian dengan a ib dan penjumlahan dan
pengurangan hasilnya, buktikan L13 dan L14
7. Buktikan L15, L16, L17, dan L18 dengan kombinasi formula-formula yang cocok
8. Tunjukkan bahwa kombinasi antara L3 dengan L10, L13, L14, dan L18 akan memberikan
Ap B
invers transformasi dari suatu fungsi yang berbentuk
2
Cp Dp E
9. Buktikan L32 untuk n = 1 (diferensialkan persamaan (26.1) terhadap p)
10. Gunakan L32 dan L3 untuk membuktikan L11
11. Gunakan L32 dan L11 untuk memperoleh L(t 2 sin at )
12. Gunakan L31 untuk membuktikan L21
13. Buktikan L29dengan formula transformasi Laplace (26.1)
14. Gunakan L29 untuk membuktikan L6, L13, L14, dan L18
15. Gunakan L29 dan L11 untuk memperoleh L(te at sin at ) dan L(te at cos at ) yang tidak terdapat
pada tabel.
16. Buatlah grafik sin t ; sin( t / 2) ; sin( t / 2) dan amatilah bagaimana grafik bergeser
sin( t / 2), t / 2
17. Gunakan L28 untuk menentukan transformasi Laplace dari f (t )
0, t / 2

sin( x vt ), t x / v
18. Tentukan transformasi dari f (t )
( x dan v konstan)
0, t x / v

19. Gunakan L28 untuk menunjukkan bahwa

J (t )dt 1
0

20. Gunakan L15 dan L31 untuk menentukan transformasi Laplace dari
Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

1 cos at .
t

TI - 5

21. Gunakan L32 dan L9 untuk menentukan transformasi Laplace dari t sinh at .
22. Gunakan L13 untuk menentukan transformasi Laplace dari sin at sinh at .

23. Gunakan tabel transformasi Laplace untuk menghitung t 3e 4t sinh 2t dt


0
n 1

24. Gunakan tabel transformasi Laplace untuk menghitung

1 te
n

n 0

2t

dt

25. Gunakan L23 dan L34 dengan g h J 0 untuk menunjukkan fungsi J 0 t dan J 0 n t adalah
orthogonal pada 0, .

Tentukan invers transformasi Laplace dari


8 p
26.
(gunakan L6 & L18)
p 22
2 p 1
29. 2
(gunakan L13 & L14)
p 2 p 10
32.
37.
42.

p3
p4 4

1
p p 1
2

p2

46.

33.

2 2

p 2 p 1
p2 4 p 5

1
4
p 1

5 2p
(use L7 and L8)
p p2
3 p 10
30. 2
p 25
27.

43.

p
p 64
1

2 3

a
p2
47. 2
p 1 p2 4

Transformasi Bentuk Integral

p 1
p p2 1

35.

p3
p 4 16

36.

3 p2
p3 8

39.

p 1
2
p p 1

40.

p
p 1

41.

p
p a 3

44.

1
p a2

45. pe p ( p 2 1)

3p 2
3p 5p 2
6 p
31. 2
p 4 p 20
28.

34.

38.

48.

p
p 1 p 2 4

Fisika Matematika II

49.

e 2 p
. (gunakan L5&L7)
p2

TI - 6

KULIAH 27
Penyelesaian Persamaan Diferensial dengan Transformasi Laplace
A. Pendahuluan
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan Saudara mampu menyelesaikan persamaan
diferensial biasa dengan transformasi Laplace.
B. Solusi Persamaan Diferensial dengan Transformasi Laplace
Pada saat menyelesaikan PDB dengan sisi kanan tidak sama dengan nol akan ditemui dua hal
yakni banyak kerja untuk menemukan solusinya dan yang ditemukan adalah solusi umum sehingga
untuk menentukan solusi khusus harus dilakukan perhitungan dengan memasukkan syarat awal
yang diberikan. Salah satu cara untuk menyederhanakan kesulitan ini adalah dengan menggunakan
transformasi Laplace.

dy

Transformasi Laplace dari y


adalah L( y) ye pt dt
dt
0
Dengan menggunakan integral parsial u e
v y maka dapat diperoleh

L( y) ye pt dt e pt y (t )
0

pt

sehingga du pe

pt

dt dan dv ydt sehingga

p ye pt dt
0

L( y) y (0) pL( y ) pY y0 (dengan L( y ) Y dan y (0) y0 ).


Dengan cara yang sama maka
L( y) y(0) pL( y)
L( y) y0 p ( pY y0 ) p 2Y py0 y0
Dengan melanjutkan untuk turunan yang lebih tinggi maka akan diperoleh sebagaimana L35 pada
Tabel 1.
Contoh 1
Tentukan solusi dari y 4 y 4 y t 2e 2t jika y0 0 ; y0 0 .
Gunakan L35 yakni L( y 4 y 4 y ) p 2Y py0 y0 4 pY 4 y0 4Y dan L6 yakni
2
2
L(t 2e 2t )
untuk memperoleh ( p 2 4 p 4)Y p 0 y y 0
3
p 2
p 23
Substitusikan syarat awal untuk mendapatkan
2
2
( p 2 4 p 4)Y
atau Y
3
p 2
p 25
Setelah menemukan Y, langkah berikutnya adalah menentukan y dengan invers transformasi.
Dengan L6 maka diperoleh solusi PDB yaitu
2t 4e 2t t 4e 2t
y

4!
12
Contoh 2
Tentukan solusi dari y 4 y sin 2t jika y0 10 ; y0 0 .

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 7

Gunakan L35 yakni L( y 4 y ) p 2Y py0 y0 4Y dan L3 yaitu L(sin 2t )

2
untuk
p 4
2

2
p 4
Substitusikan syarat awal untuk mendapatkan
2
10 p
2
( p 2 4)Y 10 p 2
atau Y 2

p 4
p 4 p 2 4 2
mendapatkan ( p 2 4)Y py 0 y 0

Dengan bantuan L4 dan L17 diperoleh invers transformasinya sebagai solusi dari PDB yakni
1
y 10 cos 2t (sin 2t 2t cos 2t )
8
1
t
y 10 cos 2t sin 2t cos 2t
8
4
Pada kedua contoh ini, invers transformasi langsung dapat dilihat pada tabel karena bentuknya
sederhana. Adakalanya bentuk terpisah (seperti contoh 2) dapat ditemukan pada tabel sehingga
10 p
2
tidak perlu digabungkan. Sebagai ilustrasi diambil contoh 2; Y 2

dapat langsung
p 4 p2 4 2

ditemukan pada tabel tetapi bila digabungkan; Y

10 p 40 p 2

malah tidak dapat ditemukan

pada tabel.
Adakalanya hasil penggabungan ditemukan pada tabel sedangkan bentuk terpisahnya malah
tidak ditemukan pada tabel. Contoh

1 4
1 4 p 3

Y 2
1 2
p 1 p 3 p 1 p 3
1
1 p
1
Y

( p 1)( p 1) ( p 3) ( p 1)( p 3)
Contoh 3
Tentukan solusi dari y 4 y 13 y 20e t jika y0 1 ; y 0 3 .
Gunakan L35 yaitu L( y 4 y 13 y ) p 2Y py0 y0 4 pY 4 y0 13Y dan L2 L(20e t )

20
p 1

untuk memperoleh
20
p 1
Substitusikan syarat awal untuk mendapatkan
20
p 2Y p 3 4 pY 4 13Y
p 1
p 2 Y py 0 y 0 4 pY 4 y 0 13Y

20

p 7
p 4 p 13 p 1

p 2 8 p 27
p 1 p 2 4 p 13

p 8 p 27
p 1 p 2 2 9

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 8

Bentuk ini belum dapat ditemukan pada tabel, tetapi dengan pengubahan penyebutnya agar seperti
penyebut pada L2, L13 atau L14 maka akan dapat ditentukan inversnya. Cara pengubahan
penyebutnya adalah sebagai berikut.
p 2 8 p 27
A
Bp C

2
2
p 1 p 4 p 13 p 1 p 4 p 13
Dengan prinsip penyamaan pada penyebutnya, maka diperoleh
p 2 8 p 27 A( p 2 4 p 13) ( p 1)(Bp C )
p 2 8 p 27 ( A B) p 2 (4 A B C ) p (13 A C )
Persamaan ini benar jika dipenuhi
A B 1 dan 4 A B C 8 dan 13 A C 27 sehingga diperoleh A 2 , B 1 , dan C 1 .
Dengan demikian diperoleh
2
p 1
Y

p 1 p 22 9
2
p 3 2
2
3
p2
Y

2
2
p 1 p 2 9
p 1 p 2 9
p 22 9
Dengan menggunakan L2, L13 dan L14 akan diperoleh
y 2e t e 2t sin 3t e 2t cos 3t

Contoh 4
Tentukan solusi dari set PDB yang tergandeng berikut
y 2 y z 0
z y 2 z 0 jika y0 1 ; z0 0 .
Transformasi Laplace dari masing-masing PDB
L( y 2 y z ) pY y0 2Y Z
L z y 2 z pZ z0 Y 2 Z
Substitusi syarat awal akan menghasilkan
( p 2)Y Z 1
Y ( p 2) Z 0
Dua persamaan ini dapat diselesaikan dengan cara substitusi, eliminasi, determinan atau cara yang
lain. Jika diselesaikan dengan cara eliminasi, maka kalikan persamaan pertama dengan ( p 2)
p2
kemudian tambahkan dengan persamaan kedua untuk memperoleh Y
dan
p 22 1
1
Z
p 22 1
Dengan L14 akan diperoleh y e 2t cos t dan dengan L13 akan diperoleh z e 2t sin t
Cara lain untuk memperoleh z adalah dengan menggunakan PDB, misal PDB yang pertama
z 2 y y 2e 2t cos t 2e 2t cos t e 2t sin t e2t sin t
Selain untuk menyelesaikan persamaan diferensial, transformasi Laplace juga dapat
digunakan untuk menentukan integral.
Contoh 5

e 1 cos 3t dt
2t

dapat ditentukan dengan menggunakan L15 untuk p 2; a 3 :

2t
e 1 cos 3t dt
0

32
9

2
2
2(2 3 ) 26

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 9

Soal - Soal 27
Tentukan solusi PDB dengan syarat awal yang diberikan dengan transformasi Laplace
1. y y 2et dengan y0 0
2. y 4 y 4 y e 2t dengan y0 0 ; y0 4
1
3. y y sin t dengan y0 1 ; y0 0
4. y y sin t dengan y0 0 ; y0
2
3t
5. y 6 y 9 y te dengan y0 0 ; y0 5
6. y 4 y 4 y 4 dengan y0 0 ; y0 2
7. y 16 y 8 cos 4t dengan y0 0 ; y0 0
8. y 16 y 8 cos 4t dengan y0 0 ; y 0 8
9. y 4 y 4 y 6e 2t dengan y0 0 ; y0 0

10. y 4 y 4e 2t dengan y0 0 ; y0 1

11. y y e t 2te t dengan y0 1 ; y0 2

12. y y 5 sinh 2t dengan y0 0 ; y0 2

13. y 4 y 4te 2t dengan y0 0 ; y0 1


15. y 9 y cos 3t dengan y0 2 ; y0 0

14. y 9 y cos 3t dengan y0 0 ; y0 6


16. y 5 y 6 y 12 dengan y0 2 ; y0 0

17. y 4 y 3e t dengan y0 1 ; y0 3

18. y y 5 y e2t dengan y0 1 ; y0 2

19. y 8 y 16 y 32t dengan y0 1 ; y0 2


21. y 2 y 5 y 10 cos t dengan y0 2 ; y0 1

20. y 4 y 5 y 26e3t dengan y0 1 ; y0 5


22. y 2 y 5 y 10 cos t ; y0 0 ; y 0 3

23. y 2 y y 2 cos t dengan y0 5 ; y0 2

24. y 4 y 5 y 2e 2t cos t ; y0 0 ; y 0 3

25. y 2 y 10 y 6e t cos 3t dengan y0 0 ; y0 1


Tentukan solusi dari set PDB berikut dengan metode transformasi Laplace
26. y z 3z 0
y0 y0 0
27. y z 2 cos t
y z 0
z0 34
z y 1
28. y z 2 y 1
y0 z0 1
29. y 2 z 1
z y t
2 y z 2t
30. y z z 0
y0 0; y0 1
31. z 2 y 0
y 2 z 2
y z 2 z 1 e t
z0 1 ; z0 1
32. y z y cos t
y y 2 z 0

y0 y0 0
z0 0

Hitunglah integral berikut dengan menggunakan transformasi Laplace

3 t
e sin 2t
33. e 2t sin 3t dt
34. te t sin 5t dt
35.
dt
t
0
0
0

37. e t 1 cos 2t dt
0

1 t
0 t e

38.

41.

y0 1
z0 1
y0 0
z0 1
y0 z0 0

e e
t

2 t

dt

39.

2 t

e
t

36. t 5e 2t dt
0

2 et

dt

40.

te

2t

sin t 2 dt

sin 2t cos t dt

42. tJ 0 (2t )e t dt
0

Tentukan persamaan diferensial berikut dengan transformasi Laplace


43. y y sec 2 t
44. y y t sin t

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 10

KULIAH 28
Transformasi Fourier
A. Pendahuluan
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan Saudara mampu menentukan transformasi Fourier
bentuk eksponensial, sin, dan cos dari fungsi tidak periodik.
B. Transformasi Fourier
Untuk pembandingan, deret Fourier bentuk kompleks sebagaimana telah dibahas pada Bab I
didefinisikan sebagai berikut.

c e

f(x)

in x
l

(28.1)

n
l

1
f(x) e

2l l

cn

in x
l

(28.2)

dx

Transformasi Fourier bentuk eksponensial identik dengan deret Fourier bentuk eksponensial.
Transformasi Fourier didefinisikan sebagai berikut.

i x
g ( ) e d

f ( x)

f ( x)

1
2

g ( )

f ( x) e

ix

g ( )

dx

ix
g ( ) e d

g ( ) e

ix d (28.2a)

ix dx

f ( x) e

f ( x)
g ( )

f ( x) e

ix dx (28.2b)

f (x ) dan g ( ) adalah pasangan transformasi Fourier. Pada umumnya g ( ) adalah transformasi


Fourier dari f (x ) dan f (x ) adalah invers transformasi Fourier dari g ( ) . Namun karena dua
integral hanya berbeda sedikit pada tanda eksponensial maka keduanya dapat dipertukarkan atau
secara sederhana salah satu adalah tansformasi Fourier dari yang lain.
Untuk penerapan pada fisika pasangan variabel x menjadi pasangan variabel x k ;
x p atau t atau sehingga bentuk transformasi Fourier menjadi

ikx
g (k ) e dk

f ( x)

f ( x)

1
2

g (k )

f ( x) e

ikx dx

g (k )

1
2
1

f ( x) e

ikx
g (k ) e dk

f ( x)

g (k ) e

ikx dk

f ( x) e

ikx dx (D3.b)

ikx dx

g (k )

(D3.a)

2 p
h
; f ( x ) ( x ) ; dan g (k )
( p ) maka
h
2

2
1
2 ipx / h
2 ipx / h
( x)

(
p
)
e
dp

(
x
)

dp

( p) e

Jika k

( p)

2 h

( x ) e

dx

( p)

f (t )

2 ipx / h

g ( ) e

i t

f (t )

g ( )

1
2

f (t ) e

i t

dt

Transformasi Bentuk Integral

g ( )

1
h

( x) e

2 ipx / h

dx

2
h

( x)

1
2

g ( ) e

i t

f (t ) e

f (t )

2 ipx / h

dp

( p) e

2
2 ipx / h
( x) e
dx

( p)

1
2

g ( ) e

i t

(D4.a)

i t

dt

Fisika Matematika II

g ( )

f (t ) e

i t

dt

(D4.b)

TI - 11

1. Transformasi Fourier Bentuk Sin


Jika f (x ) fungsi ganjil maka

2
f s ( x)
g s ( ) sin x d
0

(28.5a)

2
f s ( x) sin x dx
0

g s ( )

(28.5b)

2. Transformasi Fourier bentuk cos


Jika f (x ) fungsi genap maka

2
fc ( x)
gc ( ) cos x dx
0

(28.6a)

g c ( )

2
f c ( x) cos x dx
0

(28.6b)

Jika suatu fungsi diberikan pada x 0 , maka dapat ditentukan transformasi Fourier bentuk sin atau
bentuk cos dengan mengembangkannya menjadi fungsi ganjil atau genap. Hal tersebut juga dapat
ditentukan transformasi Fourier bentuk eksponensial jika pada interval lain bernilai nol.
Contoh 1
Sebuah fungsi rektanguler non periodik
diberikan oleh
1, 1 x 1
(D7.a)
f ( x)
0
,
x

memiliki transformasi Fourier sebagai berikut


1
1
ix dx 1 e i x dx
g ( )
f ( x) e

2
2 1
1
1 e i x
sin
(D7.b)
g ( )

2 i 1

Fungsi

-1
Gambar 1a
sinc

sin
didefinisikan sebagai fungsi

sinc .
sinc memiliki sifat
sinc 0 = 1
sinc n = 0 untuk n integer

Gambar 1b

sin c d 1

Jadi dapat disimpulkan bahwa transformasi dari fungsi rekatanguler adalah fungsi sinc.
Contoh 2
Untuk menentukan nilai integral tertentu, jika disubstitusikan g ( ) dalam persamaan (D7.b) ke
dalam f (x ) dalam persamaan (D7.a) maka diperoleh

2 sin cos x
d .

0
Dengan demikian hasil ini dapat digunakan untuk menentukan nilai dari
f ( x)

i x
g ( )e d

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 12

sin cos x

d f ( x )

2
0
Jika f (x ) adalah fungsi rektanguler sebagaimana gambar atas pada contoh 1 maka

(28.8a)

untuk x 1
2

sin cos x

d f ( x) untuk x 1
(28.8b)
0

2
4
0 untuk x 1

(pada x = 1 nilai konvergensi f(x) adalah pada titik tengahnya).

sin

Untuk x = 0 maka
(28.8c)
d .

2
0
Sebagaimana kita pelajari pada Bab I bahwa kita dapat menentukan deret Fourier cos atau deret
Fourier sisn dari suatu fungsi yang diberikan hanya pada interval x 0 dengan cara
mengembangkannya menjadi fungsi genap atau fungsi ganjil. Dengan cara yang sama, transformasi
Fourier yang diberikan pada interval x 0 dapat dijadikan menjadi transformasi Fourier cos
dengan mengembangkannya ke arah x 0 untuk menjadi fungsi genap. Kita juga dapat
menentukan transformasi Fourier sin dengan menjadikannya fungsi ganjil pada x 0
Contoh 3
Tentukan transformasi Fourier bentuk cos dari fungsi di bawah ini (lihat gambar 2a)
1, 0 x 1
(28.9)
f(x)
x 1
0 ,
Kita kembangkan fungsi pada daerah x 0 sehingga menjadi fungsi genap (fungsi ini sama dengan
fungsi pada contoh 1). Oleh karenanya kita akan mendapatkan hasil yang sama sebagaimana pada
persamaan in (28.8a). Untuk membuktikannya, kita tentukan transformasi Fourier bentuk cos
sebagai berikut

2
sin c

1
Gambar 2a

Gambar 2b

g c

2
21
f c x cos x dx
cos x dx
0
0

g c

2 sin x

2 sin
(see Figure 2b)

(28.10)

Substitusikan (28.9b) ke dalam f (x ) pada (28.5a) untuk memperoleh

f c x

g cos x d

2 sin cos x
d .
0

sin cos x

d f c x

2
0
(sebagaimana (28.8a))

(28.11)

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 13

Contoh 4
Tentukan transform Fourier bentuk sin dari fungsi pada contoh 3.
Untuk itu, kita kembangkan fungsi pada x 0 sehingga menjadi
fungsi ganjil seperti ditunjukkan Gambar 3 di samping.
Transform Fourier bentuk sin ditentukan sebagai berikut
g s

2
f s x sin x dx
0

g s

2 cos x

1
1

21
sin x dx
0

2 1 cos

1
1
(28.12)
Gambar 3

Substitusikan (28.12) ke dalam f (x ) pada (28.6a) untuk memperoleh

2
2 1 cos
(28.13a)
g s sin x d
sin x d

0
0

Kita dapat menggunakan (28.13a) untuk menghitung integral tertenti. Dengan menggunakan
f (x ) pada gambar di atas, kita peroleh
f s x


2 ,1 x 0

1 cos

,0 x 1
0 sin x d 2 f s x 2
0, x 0, x 1

, x 1
4

(28.13b)

Untuk x = 1, kita peroleh

1 cos

sin d

4
0

(28.13c)

Soal Soal 28
1. Turunkan bentuk transformasi Fourier cos.
1, 0 x 1
Kerjakan seperti contoh jika fungsi f(x) adalah f ( x )
x 1
0,
Tentukan transformasi Fourier bentuk eksponensial dari f(x) yang diberikan dan tentukan f(x)
sebagai bentuk integral (setelah g ( ) disubstitusikan)
2.

3.

6.

1, x 0

f ( x) 1, 0 x
0,
x

x, x 1
f ( x)
0, x 1

Transformasi Bentuk Integral

1, / 2 x
4. f ( x )
selainnya
0,

1, 0 x 1
5. f ( x)
0, selainnya

x, x 1
7. f ( x)
0, x 1

x, 0 x 1
8. f ( x )
0, selainnya

Fisika Matematika II

TI - 14

9.

-a

-a

2a

10.

2a

-2a

cos x, / 2 x / 2
11. f ( x)
x /2
0,

sin x, x / 2
12. f ( x)
x /2
0,

Tentukan transformasi Fourier bentuk cos dari fungsi yang dituliskan nomor soalnya dan tentukan
f(x) sebagai bentuk integral (setelah g ( ) disubstitusikan). Tunjukkan hasilnya sama sebagaimana
yang diperoleh pada transformasi Fourier bentuk eksponensial.
12. soal no 4
13. soal no 7
14. soal no 9
15. soal no 11
Tentukan transformasi Fourier bentuk cos dari fungsi yang dituliskan nomor soalnya dan tentukan
f(x) sebagai bentuk integral (setelah g ( ) disubstitusikan). Tunjukkan hasilnya sama sebagaimana
yang diperoleh pada transformasi Fourier bentuk eksponensial.
16. soal no 3
17. soal no 6
18. soal no 10
19. soal no 12

x 2 /(2 2 )
20. Tentukan transformasi Fourier dari f ( x) e

x
, 1 x 1
21. Tunjukkan bahwa j1 ( ) sin x d 2
0
x 1
0,

1 cos

1 cos

22. Tunjukkan bahwa


sin d ;
sin d

2 0
0
23. (a). Tentukan transformasi Fourier bentuk eksponensial dari f ( x) e x (jawabnya adalah

cos x
x
e ); (b) Tentukan transformasi Fourier bentuk cos dari soal a; (c) Tentukan
2
1
2
0
1
transformasi Fourier bentuk cos dari f ( x)
1 x2
sin x, 0 x
24. (a) Tentukan transformasi Fourier bentuk eksponensial dari f ( x )
;
selainnya
0,

1 cos x cos ( x )
(b) Tunjukkan bahwa hasil soal a adalah f ( x)
d
0
12

1 cos

d
2

2
0
Tentukan (a) transformasi Fourier bentuk cos, (b) transformasi Fourier bentuk sin dari
2 x4
1, 0 x / 2
1,
26. f ( x)
27. f ( x)
x /2
0,
0, 0 x 2, x 4

25. Tunjukkan bahwa

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 15

1, 0 x 2

28. f ( x) 1, 2 x 3
0,
x3

1,
30. Diberikan f x
1,

1 x / 2, 0 x 2
29. f ( x)
x2
0,
2 x0
. Tentukan transformasi Fourier eksponensial g .
0 x2

Tuliskan f x sebagai integral dan gunakan hasilnya untuk menghitung

cos 2 1 sin 2 d

0 x 1
x,

31. Diberikan f x 2 x , 1 x 2 . Tentukan transformasi Fourier cos g . Tuliskan f x


0, x 2

sebagai integral dan gunakan hasilnya untuk menghitung

cos 2 sin 2 / 2
d
0
2

32. Dengan pengubahan variable z x tunjukkan bahwa transformasi Fourier sin dari x 1 / 2
adalah 1 / 2
/2
2
33. Gunakan J 0 x cos x sin d untuk menunjukkan bahwa transformasi Fourier cos dari
0

2
1

, 0 1,
2
J 0 x adalah 1
. Tunjukkan bahwa J 0 x dx 1
0

0,
1

34. Gunakan tabel transformasi Laplave untuk menentukan transformasi Fourier sin dan cos dari
e x dan xe x
2 a x ,
x 2a
35. Tentukan transformasi Fourier eksponensial dari f x
x 2a
0,
36. Buktikan teorema pergeseran atau translasi transformasi Fourier berikut ini. Jika g adalah
transformasi Fourier dari f x maka
a. transformasi Fourier dari f x a adalah e ia g
b. transformasi Fourier dari e ix f x adalah g

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 16

KULIAH 29
Konvolusi
A. Pendahuluan
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan Saudara mampu menentukan transformasi Fourier
dari konvolusi, transformasi Laplace dari konvolusi dan menerapkan teorema Parseval untuk
menyelesaiakan permasalahan yang terkait.
B. Definisi Konvolusi
Konvolusi fungsi g t dan ht didefinisikan sebagai berikut
t

f (t ) g (t ) h(t ) g (t )h( )d

(29.1)

Pengertian konvolusi diilustrasikan oleh gambar di bawah. Fungsi ht ditunjukkan oleh gambar 4a
di bawah ini. Anggao g t adalah fungsi tidak simetris sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 4b.
Fungsi h , fungsi yang digeser g t dan perkalian fungsi g t h ditunjukkan oleh
gambar 4c. Konvolusi g t dan ht adalah f t yang ditunjukkan oleh gambar d. Konvolusi ini
adalah luas dibawah kurva perkalian fungsi g t h untuk seluruh nilai t. Hasil perkaliannya
tidak nol hanya pada daerah g t yang tidak nol yaitu daerah di mana kedua kurva tumpang
tindih.
h(t)

a
t

g(t)

b
h()

t
g(t-)
h()g(t-)
c

f(t)

Gb 4

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 17

Sebagai contoh, jika g (t ) e 3t dan h(t ) e 2t maka tentukan g (t ) h(t ) dan h(t ) g (t )
t

Karena g (t ) h(t ) g (t )h( )d maka berdasarkan soal yang diberikan


0

g (t ) e

3( t )

dan h( ) e 2 sehingga dapat diperoleh

g (t ) h(t ) e

3( t ) 2

e d e

3t

d e 3 t e 2 t

0
t

Karena h(t ) g (t ) h(t ) g ( )d maka berdasarkan soal yang diberikan


0

h(t ) e 2( t ) dan g ( ) e3 sehingga dapat diperoleh


t

h(t ) g (t ) e 2(t )e3 d e 2t e d e3t e 2t


0

Dengan demikian terlihat bahwa g (t ) h(t ) = h(t ) g (t )


1. Transformasi Laplace dari Konvolusi
Jika G ( p) dan H ( p ) adalah transformasi Laplace dari g (t ) dan h(t ) maka berdasarkan
definisi dapat diperoleh

G ( p) H ( p) g (t )e pt dt. h(t )e pt dt
0

(29.2)

Karena variabel adalah variabel dummy maka bentuk di atas dapat dituliskan dengan variabel lain

G ( p) H ( p) g ( )e p d . h( )e p d e p ( ) g ( )h( ) d d
0

(29.3)

0 0

Dengan pengubahan variabel t pada integrasi terhadap (variabel tetap) maka dapat
diperoleh d dt , batas integralnya menjadi t (saat 0 ) dan t (saat ), dan

G ( p) H ( p)

pt

g (t )h( ) dt d

(29.4)

0 t

Integral lipat dua dalam persamaan (29.4) dilakukan


pada luasan segitiga pada kuadran pertama di bawah
garis t (lihat gambar 5). Pada persamaan (29.4)
integral dilakukan terhadap variable t dulu kemudian
terhadap . The limit of integration is
t : t to
: 0 to
Now, we integrate with respect to first and then with
respect to t. From Figure 3, we find the limit of
integration is
: 0 to t
t : 0 to
Using this change of the order of integration, we get

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

Gambar 5

TI - 18

Dengan pengubahan urutan integral maka dapat diperoleh

G ( p) H ( p)

t 0

pt

g (t )h( ) dt d

G ( p ) H ( p) e pt g (t )h( )d dt
0
0

G ( p) H ( p) L( g * h)
(29.5)
(sebagaimana pada L34 dalam tabel transformasi Laplace)
Salah satu aplikasi transformasi Laplace dari suatu konvolusi adalah untuk penyelesaian
persamaan diferensial. Sebagai contoh adalah penentuan solusi dari y 3 y 2 y e t jika
y 0 y 0 0 . Tentukan transformasi Laplace untuk masing-masing suku pada sisi kiri dan biarkan
sisi kanan.
1
p 2Y 3 pY 2Y L(e t ) atau Y 2
L (e t )
p 3p 2
Dengan menggunkan L7 pada tabel transformasi Laplace maka dapat dipreoleh
Y L(e t e 2t ) L(e t ) G ( p) H ( p)
y (invers dari Y) adalah konvolusi g (t ) dan h(t ) dengan g (t ) e t e 2t dan h(t ) e t . Dengan
menggunakan g (t ) h(t ) = h(t ) g (t ) untuk menentukan fungsi yang paling sederhana untuk
variabel t maka dapat diperoleh
t

y g (t ) h(t ) g ( )h(t )d
0
t

y e

t
2 ( t )

d e

1 e

y te t e 2t e t
2. Transformasi Fourier dari Konvolusi
Jika g1 ( ) dan g 2 ( ) adalah transformasi Fourier dari f1 ( x ) dan f 2 ( x) maka berdasarkan
definisi (pers 28.2) dapat dituliskan

1
1
i v
g1 ( ).g 2 ( )
f
(
v
)
e
dv
.
f 2 (u )e i u du
1

2
2

1
i ( v u )
f1 (v ) f 2 (u ) dv du
e
2
Pengubahan variabel x v u akan memberikan hasil dx dv pada integral v dan

1
g1 ( ).g 2 ( )
e i x f1 ( x u ) f 2 (u ) dx du

2
g1 ( ).g 2 ( )

e f1 ( x u) f 2 (u )du dx
Jika didefinisikan konvolusi dari f1 ( x ) dan f 2 ( x) sebagai
1
g1 ( ).g 2 ( )
2

(29.6)

i x

(29.7)

f1 * f 2

f ( x u) f
1

(29.8)

(u )du

maka

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 19

1 1

2 2

g1 ( ).g 2 ( )

1
f1 * f 2 e i x dx
. transformasi Fourier dari f1 * f 2
2

(29.9)

1
f1 f 2 merupakan pasangan transformasi Fourier atau secara
2

Dengan kata lain g1 .g 2 dan


matematis dapat dituliskan
1
2

g .g
1

ei x d

(29.10a)

g1.g2

f1 f 2

1
2

f1 f 2 e i x dx

(29.10b)

Dengan cara yang maka dapat diperoleh

1
1
1
f1 x . f 2 x
g1 * g 2 ei x d
.transformasi Fourier transform dari g1 * g 2 (29.11)

2
2
2

dengan g1 g 2

g ( ) g ( ) d
1

(29.12)

1
2

atau dengan kata lain

g1 g 2 dan f1 . f 2 merupakan pasangan transformasi Fourier

3. Teorema Parseval
Untuk deret Fourier yang berbentuk kompleks

f(x)

cne

in x
l

dengan cn 1

2l l

f(x) e

in x
l

dx

berlaku teorema Parseval

1
2
2

=
cn .
f
(
x
)
dx

2
n
Analog dengan ini, untuk transformasi Fourier yang berbentuk

f ( x)

g ( ) e

g ( )

i x

f ( x) e i x dx

berlaku teorema Parseval

g ( d

(29.13)

f ( x) dx

Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut. Pertama adalah menentukan transformasi Fourier dari
fungsi konjuget f (x) dengan cara sebagai berikut.

g1 ( )

f1 ( x ) e i x dx

(29.14)

Konjaget (29.14) adalah


g1 ( )

1
2

f1 ( x) ei x dx

(29.15)

1
Kalikan (29.15) dengan g 2 ( )
2

g ( ) g
1

( )d

1
2

Transformasi Bentuk Integral

f 2 ( x ) e i x dx integralkan terhadap

f1 ( x )* ei x dx g 2 d

Fisika Matematika II

(29.16)
TI - 20

Kita ubah urutan integral sisi kanan (29.16) sehingga kita integralkan pertama kali terhadap

*
*
i x
(29.17)
g1 ( ) g 2 ( )d f1 dx 2 g 2 ( x) e d
Berdasarkan definisi transformasi Fourier yang kita terapk di sini maka diperoleh

g ( ) g
1

( )d

f f x dx
1

(29.18)

Jika kita set g1 g 2 g dan f1 f 2 f maka kita peroleh teorema Parseval untuk transformasi
Fourier

g d

f x

(29.31)

dx

sebagaimana dituliskan di depan.


Soal-soal 29
1. Dengan substitusi u t , tunjukkan bahwa g h h g
2. Gunakan L34 dan L2 untuk menentukan invers transform dari G ( p ) H ( p ) jika G ( p )

1
pa

1
pb
Gunakan integral konvolusi untuk menentukan invers transform dari
p
p
1
1
p
3.
2 . 2
4.
5.
2
2
2
p a p b
p a p b2
p 1 p 1 p 1
dan H ( p )

1
p a p 2 b2
2
9.
3
p p 2
6.

12.

p
p a p 2 b2
1
10.
2
p p 2 a2
7.

1
p a p b p c
p
11. 2
2
p a p2 b2
8.

p p a

b2

13. Gunakan tabel transformasi Laplace untuk menentukan f (t ) e sin( t ) d


0

Tentukan solusi PDB berikut dengan menggunakan konvolusi


14. y 5 y 6 y e 2t ; y0 y0 0
15. y 3 y 4 y e3t ; y0 y0 0
16. y y sec 2 t
17. y y t sin t
0, t 0
18. Tentukan solusi PDB y a 2 y f (t ) dengan f (t )
dan y 0 y0 0
1, t 0
19. Gerak harmonik sederhana diwakili oleh PDB y 2 y f (t ) . Tentukan y jika
1, 0 t a
f (t )
0, yang lain

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 21

Buktikan teorema Parseval untuk fungsi berikut


1

1, 1 x 1
20. f ( x)
x 1
0,

-1
21. f x e x

/ 2 2

22. f ( x) e x
23. Tentukan bentuk teorema Parseval untuk transformasi Fourier sin dan cos
cos x, / 2 x / 2
24. Gunakan teorema Parseval dan f ( x)
untuk menghitung
0
,
x

/
2

cos 2 / 2

2 2

25. Tunjukkan bahwa jika transformasi Fourier didefinisikan sebagai

f ( x) g ( ) ei x d

g ( )

1
2

f ( x) ei x dx

maka Torema Parseval menjadi


26. Gunakan substitusi

f ( x) dx

g ( ) d

2 p
; f ( x ) ( x ) ; dan g ( )
h

h
( p ) pada
2

f ( x ) dx

( p)

g ( )

d untuk menunjukkan bahwa

( x)

h
1
h

( p) e

2 ipx / h

dp

( x) e

2 ipx / h

dx

( x) dx

1
2

( p)

dp

27. Tentukan normalisasi (N) dari fungsi f x e x

/ 2 2

. Kemudian misalkan ( x) Nf ( x ) untuk

menentukan ( p ) sebagaimana pada soal no 26. Tunjukkan bahwa

( p)

dp 1

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 22

KULIAH 30
TRANSFORMASI LAPLACE DAN FOURIER DARI FUNGSI DELTA DIRAC
A. Pendahuluan
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan Saudara mampu menentukan transformasi
Laplace dari fungsi delta Dirac, transformasi Fourier dari fungsi delta Dirac dan menyelesaikan
respon dari impuls satuan
B. Fungsi Delta Dirac
Fungsi delta Dirac dari variabel t dilambangkan dengan (t ) . Fungsi ini diusulkan oleh Dirac
untuk mengembangkan formula pada mekanika kuantum. Ia membutuhkan fungsi yang nilainya nol
di mana saja kecuali pada satu titik yang diskontinyu dan berperilaku sebagai tinggi takhingga dan
menjulang tajam dengan luas kurvanya satu.
Dengan demikian fungsi delta Dirac didefinisikan sebagai
0, t t 0
(30.1)
(t t 0 )
, t t 0
yang karena luas kurvanya sama dengan satu, maka normalitasnya sama dengan satu

(t t

(30.2)

)dt 1

dan

f (t ) (t t

(30.3)

)dt f (t 0 )

Beberapa fungsi delta Dirac untuk variabel bentuk yang lain


(t ) (t )
(t )
(at )
a
1
(t 2 a 2 )
(t a) (t a)
2a

(30.4)
(30.5)
(30.6)

1. Transformasi Laplace dari Fungsi delta Dirac

L( (t a ) (t a )e pt dt e pa

(30.7)

Contoh: Tentukan solusi dari persamaan diferensial y 2 y (t t 0 ) dengan syarat y 0 y 0 0


Jawab: Transformasi Laplace kedua sisi menghasilkan
L( y 2 y ) L( (t t 0 )
e pt0
p2 2
Invers dari Y ditentukan dengan bantuan L3 dan L28 yakni
1
y sin (t t 0 )

( p 2 2 )Y e pt0 atau Y

2. Transformasi Fourier dari fungsi delta Dirac


g ( )

1
2

( x a) e

ix

Transformasi Bentuk Integral

dx

1 ia
e
2

(30.8a)

Fisika Matematika II

TI - 23

( x a)

i ( x a )

(30.8b)

Contoh, gelombang listrik yang berbentuk f (t ) A sin 0 t memiliki transformasi Fourier


g ( )

g ( )

1
2

f (t ) e

i t

dt

A 1

2i 2

A
2

it ( ( 0 ) t )
dt
e

e i ( 0 )t e i ( 0 ) t
dt

2i

1
2

it ( ( 0 )t )

dt

Dengan bantuan (30.8b) dan sifat (t ) (t ) maka dapat diperoleh


A
A
g ( ) i ( 0 ) i ( 0 )
2
2
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa transformasi Fourier dari fungsi sin adalah fungsi delta
Dirac yang dapat digambarkan sebagai berikut

A
2

sin 0t

i
0

Soal Soal 30
1. Tentukan invers transformasi Laplace dari

e 2 p
dengan integral konvolusi
p2

2. Buktikan L24 dengan integral konvolusi.


3. Buktikan L28 dengan integral konvolusi.
1

ne n (t t0 ) ; t t 0
n; t 0 t t 0
dan
f
(
t
)

n
n

yang lain
0

0
yang lain
5. Tentukan solusi dari persamaan diferensial y 2 y f (t ) , y 0 y 0 0 dengan

4. Tunjukkan bahwa

f n (t ) dt 1 untuk f n (t )

n; t t t 0
f n (t ) 0
n . Ambil n dan tunjukkan bahwa solusi persamaan diferensial
0
yang lain
1
adalah y sin (t t 0 ) untuk t t 0

6. Anggaplah suatu sistem listrik atau mekanika dideskripsikan oleh persamaan diferensial
Ay By Cy f (t ) dengan y 0 y 0 0 . (a) Tentukan solusi persamaan diferensial dengan
1

n; t 0 t t 0
integral konvolusi. Jika f n (t )
n maka tentukan y untuk n . (b) Tentukan
0
yang lain
y jika f (t ) (t t 0 ) ; (c) Solusi y pada bagian (a) dan (b) disebut sebagai respon sistem
terhadap impuls satuan. Tunjukkan bahwa respon sistem pada impuls satuan pada t 0 0 adalah
invers transformasi Laplace dari fungsi transfer.
Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 24

Dengan mengunakan transformasi fungsi delta Dirac, tentukan respon dari masing-masing sistem
terhadap impuls satuan (lihat soal 6 c) dengan y 0 y 0 0
7. y 2 y y (t t 0 )
8. y 4 y 5 y (t t 0 ) 9. y 2 y 10 y (t t 0 )
10. y 9 y (t t 0 )

11.

d4y
(t t 0 )
dt 4

Daftar Rujukan

1. Mary L. Boas, Mathematical Methods in the Physical Sciences, 3rd edition, John Wiley & Son,
2005.
2. K.F. Riley, M. P. Hobson, S. J. Bence, Mathematical Methods for Physics and Engineering,
3rd edition, Cambridge University Press, 2006.
3. K.T. Tang, Mathematical Methods for Engineers and Scientists 1, 2, 3, Springer Verlag,
Berlin, 2006.
4. Tai L. Chow, Mathematical Methods for Physicists: A Concise Introduction, Cambridge
University Press, 2003.
5. Arfken & Weber, Mathematical Methods for Physicist, Elsevier Academic Press, California,
USA, 2005

Transformasi Bentuk Integral

Fisika Matematika II

TI - 25

Вам также может понравиться